Tugas Produksi Biaya Sampingan
Tugas Produksi Biaya Sampingan
Unit
Produk Produksi
(kg)
XX
YY
2000 Rp
4000 Rp
TOTAL
30,000.00
16,000.00
Rasio (Nilai
Pasar per
produk/Total
Nilai)*100
48.39%
51.61%
41,129,032.26
43,870,967.74
85,000,000.00
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Penjualan Produk XX pada saat split off akan
menghaslikan laba sebesar Rp. 18,870,967.74 (Rp 60,000,000.00 - Rp 41,129,032.26)
sedangkan Penjuan produk YY pada saat split-off akan menghasilkan laba sebesar Rp
20,129,032.26 (Rp 64,000,000.00 - Rp 43,870,967.74). Laba tersebut dapat diperoleh
melalui selisih antara total nilai pasar setiap produk dengan alokasi biaya bersama yang
di gunakan untuk memproduksi produk tersebut. Sehingga PT Mama sebaiknya
menjual Produk YY pada saat split off karena menghasilkan laba yang paling besar
yaitu sebesar Rp 20,129,032.26, sedangkan Penjualan produk XX hanya menghasilkan
laba Rp. 18,870,967.74
b) (Tabel perhitungan penjulan biaya pada titik pisah dan pemprosesan lebih lanjut terdapat
di lampiran/halaman selanjutnya)
Dengan mengasumsikan dimana produk XX memiliki nilai pasar final sebesar Rp
80.000.000,00 dan Rp 60.000.000,00 saat split off tanpa adanya pemprosesan lebih
lanjut, biaya pemrosesan setelah split off adalah Rp 30.000.000,00. Selisih pendapatan
yang akan di dapatkan perusahaan adalah Rp 20.000.000,00 (Rp 80.000.000,00 Rp
1 | A KU N TA N S I B I AYA
60.000.0000,00) lalu dikurangi dengan biaya setelah titik pisah batas sebesar Rp
30.000.000,00. Produk XX akan menghasilakan kontribusi negative (Rugi) sebesar
Rp 10.000.000,00 (Rp 30.000.000,00 Rp 20.000.0000,00). Hal ini mengakibatkan
pemrosesan lebih lanjut barang XX tidak menguntungkan pihak perusahaanm karena
apabila diproses lebih lanjut akan merugikan perusahaan sebesar Rp 10.000.000,00. Bila
menggunakan metode lain atau dilihat dari sisi laba yang akan diterima bila menjual
produk tersebut (Harga Pasar final Total biaya produksi yang dialokasikan untuk setiap
produk ). Maka Produk XX memberikan laba sebesar Rp 17,307,692.31 (Rp
80,000,000.00 Rp 62,692,307.69)
Sedangkan, pada produk gabungan YY memiliki nilai pasar final Rp
200,000,000.00 dan Rp 64.000.000,00 saat split off tanpa pemrosesan lanjutan, biaya
pemrosesan setelah split off adalah Rp 120.000.000,00. Selisih dalam pendapatan adalah
Rp 136.000.000,00 (Rp 200.000.000,00 Rp 64.000.0000,00) dikurangi dengan biaya
setelah titik pisah batas sebesar Rp 120.000.000,00. Produk YY akan menghasilakan
kontribusi
positif
sebesar
Rp
16.000.000,00
(Rp
136.000.000,00
Rp
120.000.0000,00). . Bila menggunakan metode lain atau dilihat dari sisi laba yang akan
diterima bila menjual produk tersebut (Harga Pasar final Total biaya produksi yang
dialokasikan untuk setiap produk ). Maka Produk YY memberikan laba sebesar
Rp.27,692,307.69 (Rp 200,000,000.00 Rp 172,307,692.31). Hal ini mengakibatkan
pemprosesan lebih lanjut menguntungkan pihak perusahaan.
Jadi, PT. Mama akan mendapatkan konstribusi positif sebesar Rp
16.000.000,00 bila ditinjau dari selisih laba yang didapatkan bila menjual Produk
YY saat final dan saat split off dikurangi biaya setelah titik pisah atau perusahaan
akan mendapatan keuntungan Rp.27,692,307.69 apabila melakukan penjualan
Produk YY setelah diproses lebih lanjut dan dikurangi total biaya yang digunakan
untuk memproduksi Produk YY.
2 | A KU N TA N S I B I AYA
PT. Mama
(Asumsi : Penjualan produk gabungan pada titik pisah batas)
Periode akhir Mei 2013
Produk XX
Produk YY
Hasil Penjualan
Rp 60,000,000.00
Rp 64,000,000.00
Hasil Pokok
Penjualan
Rp 41,129,032.26
Rp 43,870,967.74
Laba (Rugi)
Rp 18,870,967.74
Rp 20,129,032.26
Jumlah
Rp
124,000,000.00
Rp
85,000,000.00
Rp
39,000,000.00
Jadi apabila PT Mama akan menjual Produk XX dan produk YY pada saat titik pisah
batas maka PT Mama akan mendapatkan laba sebesar Rp 18,870,967.74 dari penjualan
produk XX dan akan mendapatkan laba sebesar Rp 20,129,032.26 dari penjualan produk
YY dengan jumlah total laba yang diperoleh adalah Rp 39,000,000.00
Soal 2
3 | A KU N TA N S I B I AYA
Produk
Kuantitas (unit)
A
B
C
Bobot
3000
2750
2600
TOTAL
3
2
1
Keterangan :
BBB
BTKL
BOP
Rp 1,000,000.00
Rp 700,000.00
Rp 760,000.00
TOTAL
BIAYA
Rp 2,460,000.00
Alokasi = % x Rp 2,460,000.00
4 | A KU N TA N S I B I AYA
Kuantitas x
Bobot
Rp 9,000.00
Rp 5,500.00
Rp 2,600.00
Rp 17,100.00
Alokasi
52.63%
32.16%
15.20%
100.00%
Rp 1,294,736.84
Rp 791,228.07
Rp 374,035.09
Rp 2,460,000.00
Produk
A
B
C
TOTAL
3000
2750
2600
8350
Keterangan :
BBB
Rp
BTKL
Rp
BOP
Rp
1,000,000.00
700,000.00
760,000.00
TOTAL
BIAYA
2,460,000.00
Rp
Rasio
35.93%
32.93%
31.14%
100.00%
Alokasi
Rp 883,832.34
Rp 810,179.64
Rp 765,988.02
Rp 2,460,000.00
Alokasi = % x Rp 2,460,000.00
5 | A KU N TA N S I B I AYA
Penjualan :
Produk A
Rp 1,900.00
Produk B
Rp 1,825.00
Produk C
Rp 1,750.00
Rp
x 3000 5,700,000.00
Rp
x 2750 5,018,750.00
Rp
x 2600 4,550,000.00
Rp
15,268,750.00
Penjualan Bersih
HPP :
Persediaan Awal
Biaya Bersama
Rp
300,000.00
Rp
2,460,000.00
Rp
2,760,000.00
Rp
375,000.00
Rp
2,385,000.00
Rp
1,675,000.00
Rp 14,558,750
HPP
Dikurangi
Produk Sampingan
Laba Kotor
Beban-beban :
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan Umum
Total beban
Laba Bersih Usaha
6 | A KU N TA N S I B I AYA
Rp
500,000.00
Rp
2,000,000.00
Rp
2,500,000.00
Rp
12,058. 750.00
Penjualan :
Produk A
Rp 1,900.00
Produk B
Rp 1,825.00
Produk C
Rp 1,750.00
Rp
x 3000 5,700,000.00
Rp
x 2750 5,018,750.00
Rp
x 2600 4,550,000.00
Penjualan Bersih
Rp15,268,750.00
HPP :
Persediaan Awal
Biaya Bersama
Rp
300,000.00
Rp
2,460,000.00
Rp
2,760,000.00
Rp
375,000.00
Rp
2,385,000.00
HPP
Laba Kotor
Beban-beban :
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan Umum
Rp12,883,750.00
Rp
500,000.00
Rp
2,000,000.00
Rp
2,500,000.00
Total beban
Laba Bersih Usaha
Penghasilan Diluar Usaha:
Penjualan Produk Sampingan
Laba Bersih Usaha
7 | A KU N TA N S I B I AYA
Rp10,383,750.00
Rp
1,975,000.00
Rp
12,058. 750.00