Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi adalah pengetahuan sosial, berkaitan dengan perilaku manusia
dan sistem sosial, dimana manusia mengorganisasikan aktivitas-aktivitasnya
dalam rangka pemuasan kebutuhan dasar (makan atau pangan, pakaian atau
sandang, dan tempat tinggal atau papan), serta pemenuhan kebutuhan nonmateri
(pendidikan, rekreasi, keindahan, spiritual dan sebagainya).
Berbagai macam aktivitas dan perilaku manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya itulah yang disebut dengan kegiatan ekonomi. Perilaku dan
aktivitas manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidup tersebut tidaklah
sama, tergantung pada situasi, kondisi, waktu, dan lokasi. Karakter kegiatan
ekonomi manusia yang ada di permukaan bumi hanya bersifat kecenderungan,
jadi tidak bersifat permanen. Inilah yang menjadi dasar dalam pengkajian ilmu
ekonomi.
Ekonomi secara umum merupakan studi dan latihan memilih ( the study
and exercise of choice). Didalamnya meliputi tingkah laku manusia dalam
memilih barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berbagai macam kebutuhan manusia diwujudkan dalam bentuk benda
materi (pangan, sandang, papan, dan sebagainya) serta jasa-jasa (perawatan
kesehatan, pendidikan, keamanan, rekreasi, dan sebagainya) yang jumlahnya
terbatas. Keterbatasan inilah yang menyebabkan manusia harus memilih secara
cerdas dan terampil.
Pada dasarnya semua kegiatan ekonomi mengandung prinsip efisiensi
atau ekonomis, artinya bagaimana memperoleh satu ( unit ) barang atau jasa
yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut dengan
menggunakan atau mengeluarkan biaya paling rendah.
Cakupan ilmu ekonomi sangat luas meliputi bagaimana upaya masyarakat, baik nasional maupun
intemasional memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmuran. Dengan demikian, tidaklah mudah
merumuskan definisi ilmu ekonomi yang tepat dan singkat
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian ekonomi?
2. Siapa saja pelaku ekonomi?
3. Apa saja prinsip dan motif ekonomi?
4. Menyebutkan kebutuhan dan jenis-jenis kebutuhan?
5. Apa pengertian dari barang dan jasa serta macam-macam kegunaannya?
C. BATASAN MASALAH
Dalam hal ini penulis membatasi masalah pada pengertian ekonomi, pelaku ekonomi, prinsip dan motif
ekonomi, kebutuhan dan jenis-jenisnya serta pengertian dari barang dan jasa serta macam-macam
kegunaannya.
D. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami pengertian ekonomi.
2. Memahami Siapa saja pelaku ekonomi.
3. Memahami prinsip dan motif ekonomi.
4. Memahami kebutuhan dan jenis-jenis kebutuhan.
5. Memahami pengertian dari barang dan jasa serta macam-macam kegunaannya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EKONOMI
Ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengurus
atau mengatur. Sedangkan, ilmu ekonomi adalah ilmu social yang mempelajari bagaimana cara manusia
berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan secara optimal dalam usaha mencapai kemakmuran. Ekonomi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dimaksudkan sebagai
kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas
kebutuhan yang ada. Dengan kata lain seorang yang makmur adalah seorang yang relatif seluruh
kebutuhannya telah terpenuhi (kebutuhan = alat pemuas kebutuhan).
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Sementara yang dimaksud dengan ahli
ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokan menjadi
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Antara ketiga konsep itu saling berkaitan satu sama lain
1. Kegiatan Konsumsi.
Kegiatan ini menyangkut tindakan manusia dalam masyarakat baik secara induvidu maupun kelompok
dalam menggunakan, memakai, menghabiskan barang dan jasa. Barang dan jasa ini dihasilkan oleh para
produsen / penghasil dengan cara menukarkannya dengan uang mereka. Konsumsi banyak dipengaruhi
oleh tingkat pendapatan seseorang, kebiasaan, dan budaya mereka, sehingga diperlukan perhitungan yang
lebih bijaksana.
Konsumsi yang lebih bijaksana artinya adanya keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran /
konsumsi seseorang, baik secara rutin maupun harian, mingguan, bulanan serta tahunan. Jangan sampai
besar pasak dari pada tiang. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan. Konsumsi ini dilakukan oleh
individu/perorangan maupun kelompok, masyarakat dan negara, dalam penggunaan barang barang dan
jasa.
Contohnya, kapan kita membutuhkan makanan dan minman, kebutuhan alat-alat, pakaian dan perumahan.
Konsumsi untuk keluarga, misalnya menyangkut kebutuhan secara keseluruhan, biasanya diatur oleh ayah
dan ibu. Ayah pekerja mencari pendapatan dan ibu yang mengatur tentang penggunaan uang dalam
keluarga secara tepat menyangkut kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta
hiburan.
2. Kegiatan Produksi.
Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi ialah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatnya
nilai guna suatu barang dan jasa. Langkah pertama kegiatan produksi itu adalah
menghimpun faktor produksi seperti, sumber alam, sember tenaga kerja manusia, modal, dan skill yang
berasal dari masyarakat atau konsumen melalui distribusi. Setelah terhimpun, faktor produksi itu diolah
menjadi hasil produksi yang berupa barang dan jasa.
3. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi ini dalam ilmu ekonomi menyangkut kegiatan yang membantu melancarkan produksi dan
konsumsi. Artinya mempercepat arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maupun dari konsumen
ke produsen.
Pengaturan penyebaran barang dan jasa tergantung pada banyaknya barang yang ditawarkan (supplai).
Dan permintaan barang dan jasa dari masyarakat / konsumen (demand). Hal ini terjadi terutama dinegara
maju yang mengunakan pasar bebas (liberal). Di Indonesia, distribusi barang dan jasa banyak ditentukan
oleh pemerintah dan masyarakat.
Pembahasan distribusi dalam masyarakat erat kaitannya dengan persoalan pasar, sebab pasar merupakan
kegiatan dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agen, pedagang besar, pedagang kecil,
penjual pikulan,penjaja dan pedagang kali lima, kesemuanya itu orang atau lembaga yang terlibat dalam
kegiatan distribusi barang dan jasa. Dewasa ini peranan distribusi sangat besar artinya bagi pengembangan
perekonomian suatu bangsa.
Sementara dapatdikatakan konsep-konsep pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas:
1. Konsep scarcity (kelangkaan) yaitu merupakan dasar yang sentral dari ilmu ekonomi. Masyarakat
dihadapkan pada kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas keadaannya terbatas. Masalah ini
dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem ekonomi manapun. Scarcity secara harfiah diterjemahkan
menjadi kelangkaan.
Kelangkaan ini menggambarkan hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang dimiliki.
Prinsip kelangkaan menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu tak terbatas sedangkan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan ini terbatas. Dari prinsip kelangkaan ini muncullah ilmu ekonomi yang mempelajari
tata cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas yang dihadapkan pada sumber daya
yang terbatas, baik dengan uang maupun tidak.
Prinsip kelangkaan juga bisa menggambarkan nilai dari suatu barang/jasa. Semakin langka suatu
barang/jasa maka semakin tinggi nilai barang/jasa itu. Biasanya disebut dengan hukum kelangkaan. Hukum
kelangkaan juga bisa digunakan untuk menggambarkan harga keseimbangan konsumen dan kurva
penawaran.
Singkatnya :
Konsep scarcity dalam ilmu ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya kenyataan bahwa tidak akan
pernah ada sumber daya yang cukup untuk semuanya, itulah sebabnya sumber-sumber daya yg dimiliki
harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kelangkaan, diikuti juga dengan adanya skala
prioritas dan pilihan.
2. Konsep spesialisasi yaitu konsep produksi yang baru yang dihasilkan dari kelangkaan sumber produksi,
dikembangkan metode-metode produksi yang baru yang mampu menghasilkan jumlah yang banyak dengan
sedikit waktu dan atau sedikit bahan.
Contohnya perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak sangat cocok
untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu mendukung pertumbuhan tanaman
perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya, tanaman perkebunan dapat menghasilkan keuntungan
yang luar biasa. contohnya tanaman teh, kopi, rempah-rempah dan lainnya.
3. Konsep system moneter dan transformasi yaitu konsep yang tumbuh dari adanya spesialisasi yang
mengakibatkan terjadinya saling ketergantungan. Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi
yang membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan
ekonomi dalam suatu negara.
4. Konsep kesejahteraan masyarakat yaitu konsep keputusan pasar yang dipengaruhi kebijaksanaan atau
politik pemerintah guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
5. Konsep pasar, dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang
atau jasa untuk uang adalah transaksi. dan dalam konsep pasar, terdapat pasar input dan pasar output.
B. PELAKU-PELAKU EKONOMI
Di Indonesia pelaku ekonomi terdiri dari tiga kelompok pelaku usaha yaitu ; Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Usaha Swasta, dan Koperasi. Dari ketiga pelaku ekonomi itu dilakukan baik secara perseorangan
maupun secara kelompok.
Pelaku-pelaku ekonomi itu adalah :
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), antara lain;
1. Perusahan umum; Perum Perumnas, Damri, ASDP, Perumka, dan sebagainya
2. Persero, antara lain, PT Perkebunan, PT Pelni, PT telkom, PT Inti, PT Garuda dan sebagainya.
b. Usaha Swasta, antara lain:
a. perusahaan perseorangan, misalnya perusahaan keluarga,, kali lima, pedagang eceran dan sebagainya.
b. Persekutuan Firma,
c. Persekutuan Komanditer
d. Perseroan Terbatas
c. Koperasi, misalnya:
1) Koperasi unit Desa (KUD)
2) koperasi Fungsional, (koperasi, Karyawan, ABRI, Nelayan dsb).
3) Koperasi sekolah.
d. Yayasan antara lain:
1. yayasan Pendidikan.
2. yayasan panti sosial
3. yayasan Kesehatan,
4. yayasan keagamaan dan lain-lain.
C. PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
1. Prinsip Ekonomi
Setiap tindakan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan, khususnya di bidang ekonomi selalu
didasarkan pada prinsip dan motif ekonomi. Prinsip ekonomi adalah bahwa manusia dalam memenuhi
segala kebutuhannya selalu berusaha dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil yang
maksimal atau untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan yang minimum.
Pada kenyataannya banyak orang yang secara tidak disadari bahwa prinsip ekonomi ini dikesampingkan
olehnya dengan pertimbangan emosi. Misalnya orang yang senang akan suatu barang dibeli dengan harga
tinggi walaupun secara ekonomis hal ini akan merugikan dirinya. Pertimbangan emosi ini mungkin karena
ada rasa gengsi atau rasa iri pada orang lain yang berada di sekitarnya. Tetapi tidak berarti bahwa orang
yang selalu berpegang teguh pada prinsip ekonomi itu segala sesuatunya harus diperhitungkan untung
ruginya melainkan orang tersebut justru dapat bertindak hemat atau tidak boros.
Dalam melakukan prinsip ekonomi manusia akan dihadapkan pada tindakan ekonomi apa yang harus
dilakukan, baik dari segi waktu, tenaga, biaya dan sebagainya sehingga prinsip ekonomi benar-benar
dijadikan pedoman dalam setiap tindakannya.
Prinsip ekonomi dapat kita bagi menjadi tiga jenis, yaitu (disertai pengertian dan arti definisi masing-masing
prinsip).
a. Prinsip Produsen
Prinsip ekonomi produsen adalah menentukan bahan baku, alat produksi serta biaya-biaya produksi yang
ditekan serendah mungkin dengan menghasilkan produk yang berkualitas baik.
b. Prinsip Penjual/Pedagang/ Peritel
Prinsip ekonomi penjual adalah melakukan berbagai usaha untuk memenuhi selera pembeli dengan
berbagai macam iklan, promosi, reward/hadiah, dan lain-lain untuk meraup banyak keuntungan dari
kegiatan tersebut.
c. Prinsip Pembeli/Konsumen
Prinsip ekonomi pembeli adalah mendapatkan produk barang dan jasa yang baik dan mutu terbaik dengan
harga semurah mungkin serta jumlah uang
yang terbatas.
Selain prinsip ekonomi di atas, ada beberapa prinsip ekonomi lain yang
sifatnya umum. Prinsip-prinsip ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Prinsip Efisiensi atau Ekonomis
Artinya bagaimana memperoleh satu (unit) barang atau jasa dengan
menggunakan atau mengeluarkan biaya paling rendah. Prinsip ini biasa
dipergunakan dalam prosuksi atau mendapatkan suatu barang atau jasa.
Contohnya: ibu-ibu yang pergi ke pasar sering hanya membeli lombok 1kg dilakukan dengan cara mengitari
pasar, mencari lombok yang paling baik dengan harga termurah. Prinsip ini kadang diidentikkan dengan
pernyataan bagaimana mendapatkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan biaya
sekecil-kecilnya. Pernyataan ini sering diidentikkan dengan istilah ekonomis, padahal tidak benar karena
tidak rasional dan tidak realistis.
pernyataan yang benar adalah pernyataan di atas, yaitu bagaimana mendapatkan satu unit barang atau
jasa dengan mengeluarkan biaya serendah-rendahnya.
2. Kekuatan ekonomi terletak pada kerja
Kerja berkaitan dengan sumber daya manusia, oleh karena itu dikatakan
bahwa kekuatan ekonomi sangat ditentukan oleh kinerja manusia, akal pikiran dan ide-ide kreatif yang
dilakukan manusia dalam kegiatan ekonomi.
Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan sumber daya yang
langka dan mahal, oleh karena itu harus dilakukan pilihan terhadap barang-barang apa yang harus mereka
buat, berapa banyak tiap-tiap barang harus dihasilkan, bagaimana dan untuk siapa barang-barang tersebut
diproduksi.
3. Kebutuhan manusia sangat banyak dan beragam serta beragam,
sedangkan sumber daya sangat terbatas. Oleh karena itu manusia harus
melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap hari, mulai bangun tidur hingga tidur
kembali, manusia melakukan pilihan atas apa yang dilakukannya.
4. Jika melakukan pilihan diantara sejumlah kemungkinan alternatif, maka
manusia harus bertindak rasional, yaitu dengan memilih alternatif yang biayanya minimal tetapi
mendapatkan keuntungan atau kepuasan maksimal atas biaya dikeluarkan.
2. Motif Ekonomi
Sedangkan motif ekonomi adalah setiap dorongan yang menyebabkan
manusia melakukan tindakan ekonomi.
Motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi
adalah sebagai berikut.
a. Dorongan untuk Mencukupi Kebutuhan
Dorongan ini merupakan hal yang wajar bagi setiap orang. Bila kebutuhan
minimum telah terpenuhi selalu ada usaha untuk meningkatkan kemakmuran.
b. Dorongan untuk Mendapatkan Keuntungan
Dorongan ini juga merupakan hal yang wajar bagi seorang pengusaha,
mendapat keuntungan untuk memperbesar usahanya.
c. Dorongan untuk Mendapatkan Penghargaan
Dorongan ini muncul setelah mencapai kemakmuran dan ingin memperoleh
pujian/ penghargaan dari pihak lain.
d. Dorongan untuk Mendapatkan Kekuasaan
Dorongan ini muncul karena ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi atau
monopoli.
e. Dorongan Berbuat Sosial
Dorongan ini muncul karena ingin berbuat sosial atau ingin membantu
sesama.
Produsen adalah kelompok atau orang yang berperan mengabungkan
berbagai sumberdaya, baik sumberdaya produksi maupun sumberdaya alam
juga sumberdaya manusia, untuk menghasilkan suatu barang ataupun jasa.
Contoh: Pabrik baterai yang memproduksi batu baterai, pabrik rokok yang
memproduksi rokok.
Sedangkan konsumen adalah perusahaan atau perseorangan yang
melakukan kegiatan konsumsi yaitu suatu aktifitas memakai atau menggunakan
suatu produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh para produsen. Contoh:
Pergi ke dokter umum ketika kita sakit.
Keinginan manusia untuk mencapai kemakmuran adalah idaman bagi setiap orang. Tetapi walau
bagaimanapun hal ini tidak akan tercapai seluruhnya sebab keinginan manusia itu tidak ada batasnya.
Dorongan untuk makmur dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan,
sehingga kemakmuran bagi setiap orang itu berbeda-beda.
D. KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan manusia sangat banyak ragamnya dan tidak terbatas jumlahnya dan akan terus bertambah
sesuai dengan peradaban atau kebudayaan. Keanekaragaman kebutuhan manusia itu disebabkan oleh
faktor usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan. Sehingga perbedaan tingkat kebutuhan dapat
disebabkan oleh :
a) Status Sosial
b) Tingkat Pendidikan
c) Kemajuan Kebudayaan
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia merupakan segala sesuatu keinginan yang dirasa perlu untuk
dipenuhi manusia, dan tindakan ekonomi merupakan tindakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya dengan jalan bekerja.
1. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan ialah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk
memperoleh pemenuhannya, sedangkan kebutuhan ekonomi ialah kebutuhan akan barang-barang
kebutuhan hidup yang dapat dinilai dengan uang (harga).
a. Sifat-sifat kebutuhan ekonomi antara lain :
1) Kebutuhan setiap orang berbeda tergantung kepada golongan, suku, agama atau kelompok masyarakat.
2) Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda.
3) Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang.
4) Kebutuhan akan saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan
b.Menurut kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas:
1) Kebutuhan Primer atau kebutuhan utama
2) Kebutuhan Sekunder atau kebutuhan tambahan
3) Kebutuhan Tersier atau kebutuhan mewah
c.Kebutuhan manusia menurut sifatnya terbagi menjadi :
1. Kebutuhan Jasmani atau kebutuhan lahir yang pemenuhannya ditujukan untuk memberikan kepuasan
kepada badan atau jasmani dan bersifat materi seperti makanan, pakaian, kendaraan dll.
2. Kebutuhan Rohani atau kebutuhan batin yang pemenuhannya untuk kepuasan batiniah yang bersifat
material seperti pendidikan, agama dll.
Maslow merumuskan kebutuhan manusia terdiri dari 2 jenis yang berjenjang, yang dinamakan dengan
Hirarki Kebutuhan dan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologi/fisik
Merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan merupakan kebutuhan yang berada pada
level paling utama untuk kelangsungan hidup manusia. Contohnya kebutuhan untuk makan, minum,
pakaian, seks dan sejenisnya.
2. Kebutuhan Psikologi
a. Kebutuhan rasa aman
Disebut juga dengan safety needs. Rasa aman dalam bentuk lingkungan psikologis yaitu terbebas dari
gangguan dan ancaman serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup seseorang.
b. Kebutuhan akan Rasa Cinta dan memiliki atau kebutuhan social
Disebut juga dengan love and belongingnext needs. Pemenuhan kebutuhan ini cenderung pada
terciptanya hubungan social yang harmonis dan kepemilikan.
c. Kebutuhan Harga diri
Disebut juga dengan self esteem needs. Setiap manusia membutuhkan pengakuan secara layak atas
keberadaannya bagi orang lain. Hak dan martabatnya sebagai manusia tidak dilecehkan oleh orang lain,
bilamana terjadi pelecehan harga diri maka setiap orang akan marah atau tersinggung.
d. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Disebut juga self actualization needs. Setiap orang memiliki potensi dan itu perlu pengembangan dan
pengaktualisasian. Orang akan menjadi puas dan bahagia bilamana dapat mewujudkan peran dan
tanggungjawab dengan baik.
Menurut Jumbur dan Moh. Surya (1975) ada sembilan jenis kebutuhan manusia, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang
2. Kebutuhan untuk memperoleh harga diri
3. Kebutuhan untuk memperoleh prestasi dan posisi
4. Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yang sama dengan orang lain
5. Kebutuhan untuk memperoleh kemerdekaan diri
6. Kebutuhan untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
7. Kebutuhan untuk dikenal orang lain
8. Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan oleh orang lain
9. Kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompoknya. (Tim Pembina mata kuliah PPD, UNP, 2007).
E. PENGERTIAN BARANG DAN JASA
Alat pemuas kebutuhan manusia ada yang berbentuk dan tidak, ada yang telah disediakan alam dan ada
pula yang harus dicari atau dibeli, ada yang sekali pakai ada pula yang dapat dipakai berulang-ulang.
Pemuas tersebut adalah barang dan jasa.
Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang sifatnya kebendaan atau materi, misalnya: air, rumah, mobil,
dan lain-lain.
Jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak mempunyai wujud tetapi hasilnya dapat dirasakan, misalnya
jasa dokter, jasa guru, jasa supir, dan lain-lain.
Saat ini sulit untuk menegaskan mana saja barang mewah dan mana yang tidak, karena ukurannya relatif
tergantung tingkat kekayaan seseorang.
a. Menurut tujuan pemakaiannya, barang ekonomi dapat dikelompokkan menjadi :
a. Barang Konsumsi ialah barang barang yang dapat memenuhi kebutuhan secara langsung misalnya
makanan, minuman, pakaian, sepatu dll.
b. Barang produksi ialah alat pembantu dalam proses produksi misalnya mobil, listrik, mesin-mesin dll
b. Menurut sifat pemakaiannya dapat dibedakan menjadi :
a. Barang Substitusi yaitu barang yang dapat saling menggantikan pemakaiannya, misalnya mentega
dengan minyak.
b. Barang Komplementer yaitu barang yang pemakaiannya harus bersama-sama, misalnya mobil dengan
bensin.
c. Menurut Sifatnya dapat digolongkan menjadi :
a. Barang Konkret (barang yang dapat dilihat)
b. Barang Abstrak (jasa atau pelayanan). Bersifat habis saat dihasilkan.
Barang dan jasa berbeda dan memiliki dua perbedaan pokok yaitu :
a. Barang berwujud, sedangkan jasa tidak
b. Barang mempunyai tenggang waktu antara produksi dengan konsumsi, jasa terjadi secara bersamaan
antara produksi dan konsumsi.
1. Jenis-jenis barang
a. Jenis barang menurut penggunaannya
1) Barang konsumsi, yaitu barang yang langsung dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia,
misalnya makanan, minuman, dan alat yang habis dipakai seperti bensin, minyak, gula, dan sebagainya.
Barang tahan lama seperti pakaian, kursi, mebel, dan lain-lain.
2) Barang produksi, yaitu barang yang dapat menghasilkan sesuatu, misalnya:- sekaligus habis dipakai,
seperti bahan mentah, bahan baku (terigu, padi, minyak, gula, garam), dan sebagainya.- tahan lama,
misalnya mesin, tanah, komputer, lemari, dan sebagainya.
b. Jenis barang menurut kelangkaannya
1) Barang ekonomi, adalah barang yang jumlahnya terbatas dan untuk memperolehnya membutuhkan
pengorbanan. Misalnya radio, pakaian, makanan, dan lain-lain.
2) Barang non ekonomi atau barang bebas, adalah barang yang terdapat secara berlebihan sehingga untuk
memperolehnya tidak membutuhkan pengorbanan, misalnya udara, sinar matahari, air laut di pinggir pantai,
pasir di padang pasir, dan sebagainya.
c.Kegunaan barang dan jasa
Nilai kegunaan barang dan jasa terhadap kebutuhan manusia tergantung pada beberapa hal, di antaranya
sebagai berikut:
1. Kegunaan karena perubahan bentuk (utility of form). Misalnya kayu dari hutan, ditebang, digergaji
menjadi bilahan papan, dan kemudian diolah lagi menjadi meja, kursi dan alat rumah tangga lainnya. Getah
karet dikumpulkan, diolah menjadi ban mobil atau barang lainnya.
2. Kegunaan karena waktu, misalnya payung digunakan pada saat musim hujan, jas hujan sangat berguna
pada waktu hujan, dan lain sebagainya.
3. Kegunaan karena tempat, dari suatu tempat yang satu ke tempat yang lain sehingga menambah
kegunaan suatu barang, misalnya pasir dari gunung atau sungai kemudian diangkut ke pinggir jalan oleh
tukang pasir, diangkut oleh truk dari desa ke kota. Hal ini menambah nilai kegunaan pasir. Demikian juga
daerah yang kelebihan suatu benda dipindahkan ke daerah yang kekurangan benda tersebut, misalnya padi
dari desa diangkut ke kota atau ke daerah yang kekurangan padi lainnya.
4. Kegunaan karena pemilikan yang berbeda. Contoh: baju ketika di toko tidak bisa dipakai ketika sudah
dibeli bisa dipakai, menyewakan kursi, atau alat perkawinan. Pemilikan ijazah berguna untuk satu orang,
tapi belum tentu berguna bagi orang lain.
5. Kegunaan karena pelayanan, misalnya memijat, asuransi, perhotelan, salon, dan sebagainya.
6. Kegunaan karena adanya kandungan unsur atau zat, misalnya makanan, vitamin, racun, minyak, obat-
obatan, dan lain-lain.

BAB III
P E N U T U P
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya
dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu
benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai
kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam
jumlah yang mencukupi.

DAFTAR PUSTAKA
Atep Adya Barata, Memahami Ekonomi, SMK Tingkat I, Penerbit Armico,2004

Anda mungkin juga menyukai