1. Umur/ jenis kelamin 2. Kedewasaan 3. Makanan 4. Lokasi penangkapan 5. Suhu air 6. Musim penangkapan 7. aktivitas
Klasifikasi 1. Bentuk (torpedo, pipih panjang 2. ukuran (besar, kecil) 3. Warna : putih, merah, kuning, coklat, abu- abu 4. Kandungan lemak/protein :Lean spesies (ikan cod, pollock); Fat spesies (rockfish, flounder) 5. Komposisi : 78-83% kadar air 15-20% protein: 20-30% protein sarkoplasma, 70-80% protein miofibril; 2-3 % protein jaringan pengikat 1-4 % lemak 1-1,3%mineral) Pengamatan mikroskopis 6. Protein Miofibril yang terdiri atas : aktin, miosin, aktomiosin,troponin (seperti struktur mikroskopis daging mamalia) 7, Memiliki sifat ATP-ase dan penggabungan kembali lebih cepat pada ikan dari pada mamalia 8. Komponen Non-proteinNitrogen (komponen N tetapi bukan protein): - Tri Methyl Amine Okside - Urea -Taurin Nukleotida Purin based compound Problem processing Sifat ikan parihsbility tinggi Processing ???? Hubungan dengan post mortem changes yang banyak mengalami perubahan adalah protein WHC ??? sehingga mempengaruhi pengolahan, sensoris, kualitas (tekstur), kerusakan mikroorganisme/ rancidity Non Protein Nitrigen berpengaruh teerhadap flavor dan degradasi produk ATP yaitu : Inosine Monophosphat: hipoxantin mempunyai hubungan dengan flavor dan freshness TMAO dapat dipecah menjadi TMA. DMA, FA digunkan untuk mendeteksi kerusakan ikan (menunjukkan ada tanda- tanda kerusakan ikan)
Postmortem ikan Setelah ikan diangkat dari air kekurangan oksigen mat Penyebab kematian : terjadi akumulasi asam laktat dan berbagai produk hasil metabolisme dalam darah / otot perubahan terjadi berturutran : 1. Hypereamia (pengeluaran lendir) 2. Rigormortis (kekakuan) 3. Autolysis 4. Dekomposisi bakteri
Komposisi kimia daging Daging sumber protein 16-22%,Lemak 1,5-3%,Air +- 75% Komposisi bervariasi tergantung : jenis hewan, umur(hewan muda mempunyai kandungan protein dan lemak lebih tinggi ), kesehatan,pemeliharaan (makanan & pengelolaan), macam daging(bagian punggung, dada), fat meat & lean meat, perlakuan terhadap daging(pendinginan, pembekuan, pengolahan). Berdasarkan kekuatan ionik, letak dan fungsi protein dibedakan menjadi 3 macam : Protein miofibrilar 52%, protein sarkoplasma 26%dan protein jaringan pengikat 11% Protein miofibril
Lemak daging Kandungan lemak daging 18-30% berat karkas, tersusun daro glyserida yang berikatan dengan asam lemak jenuh/asam lemak tidak jenuh Asam lemak jenuh : asam butirat, caproat, caprilat,laurat, miristat, palmita, stearat, arachidonat, behenat. Asam lemak tidak jenuh : asam oleat, linoleat, linolenat Meltinmg point berbeda-beda, menetukan kemampuan palability daging Teori komposisi triglyserida Berdasarkan perbedaan letak terikatnya asam lemak dalam glyserida maka timbul beberapa teori : Even distribution : GS3 atau GU3 Random distribution: GS3,GS2U,GSU2.GU3. Restricted random distribution : Isomeerik dari teori random Random distribusi Triglyserida tersusun oleh 35% asam lemak jenuh dan 65% asam lemak tidak jenuh GS3=S3X100%=(0.35) 3 X100=4,2875% GS2U=S2X3XUX100%=(0.35) 2 X3X0.65X100=2 3,8875% GSU2=SX3XU2X100%=(0,35)X3X(0.65) 2 X100= 44,3625% GU3 =U3X100%=(0.65) 3 X100=27,4625% Jumlah: 100% Restricted Random Distribution Dihitung berdasarkan hasil Random Distribution Pada dasarnya mempertahankan lemak dalam organisme tetap fluid,. Mengubah S untuk U dalam GSU2 dan GU3 (perubahan S untuk U dalam GS2U akan menghasilkan lebih banyak GS3 diubah menjadi GS2U GU3 diubah menjadi GSU2 GSU2 diubah menjadi GS2U Akibatnya Komposisi GS2U meningkat,GU3 nenurun,GSU2 menurun
1/3 dari S dalam GS3 diubah menjadi U, maka 1/3 X 4,2875%=1,4292 dari asam lemak total harus diubah GSU2 mengandung: 2/3 X 44,3625%=29,5750%U GU3 mengandung : 3/3X27,4625%=27,4625%U Berdasarkan posisi S yang diubah, maka perbandingannya menjadi : GSU2=29,5750% -------------------------- X1,4292%=0.7411%0,7411% asamU 29,5750%+27,4625% dalam GSU2 akan
diubah 27,4625% GU3=--------------------------- X 1,4292% = 0.6881% 0,6881% asam U 29,5750%+27,4625% dalam GU3 akan diubah Karena 1 mol % asam sesuai untuk 3 mol % gliserida,maka: 0,7411%X3=2,2233% dari GS2U diubah menjadi GS2U 0.6881%X3=2,0643% dari GU3 diubah menjadi GSU2. distriubus terbatas : GS3=0 GS2U= 23,8875%+4,2875%+2,2233%=30,3983% GSU2=44,3625%-2,2233%+2,0643%=44,2035% GU3= 27,4625%-2,0643%=25,3982% Total = 100% Protein 1. Sifat kelarutan Protein sarkoplasma larut dalam air . Mioglobin, hemoglobin, globulin Protein miofibril tidak larut air, larut dalam garam/air garam. Aktin, miosin, aktomison, troponin, tropomiosin, aktinin Proten jaringan pengikat tidak larut air dan air garam. Berubah sifat karena suasana asam.basa dan suhu tinggi Protein sarkoplasmik.Mioglobin Pigmen daging warna merah pink,Larut air, penyimpan oksigen Mengandung Fe dan tersusun beberapa asam- asam amino : 40% , residu bersifat polar (23 % polar group, 13 % acid group), 50% residu berifat non polar (42% aliphatic, 4,5% amide, 5% non tyrosin aromatic dan 7 % threonin / residu serin) Struktur mioglobin merupakan gabungan dari prosthetic group, nonpeptide dan komplek ikatan-ikatan peptrida Lihat gambar ??, Komplek heme, globin dan posisi fe (ferri/ferro), mudah mengalami oksidasi / reduksi perubahan warnamioglobin gambar ?? Protein miofibrilar Merupakan protein yang teerdapat benang-benang miofibril , termasuk dalam protein miofibrilart ini : aktin, miosin, aktomiosin, troponin, tropomiosin, aktinin Fungsi utama: mengubah energi kimiawi menjadi energi mekanis, terutama pada kontraksi daging misal daging yang menjadi kaku setelah hewan mati sebagai emulsifier dalam pengolahan sosis Sifat tidak larut dalam air , larut dalam air garam/garam, Miosin Sekitar 60% dari seluruh protein miofibrilar, terdapat pada filamen- filamen daging Tiap filamen mengandung 200-400 molekul. Ujung molekul miuosin mempunyai kepala yang bersifat globular Setiap molekul miosin bisa mengikat 1 molekul ADP atau ATP Miosin bisa dipecah menjadi komponen lebih sederhana, terutama menjadi urea dan guanidin hidrochlorid Berat Molekul Miosin: 470.000 -500.000 tergantung cara fraksinbasi dan biasanya merupakan struktur alpha helix Dengan ensim tripsin, miosin dipecah menjadi L-MM (BM:96.000, tidak larut air) dan HMM , BM > 96.000,larut air) Dengan ensin papain, miosin dipecah menjadi Subfragment yang sifatnya seperti HMM Bila terjadi polimerisasi, sifat semula globular dapat menjadi fibrous Nilai gizi daging Nilai gizi makanan diukur dalam unit panas disebut kalori Satu kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu dari 1 kg air