yang
berbasis windows, memiliki nilai ekonomis yang lebih hemat dan memberikan
keleluasan dalam merancang desain karena ketepatannya yang akurat dalam uluran dan
mudah dalam pemasangan serta aman.
Smartdek menggunakan bahan pelapis hot dipped galvanized, mempunyai beberapa
unggulan, diantaranya adalah terbuat dari baja High-Tensile G550 yang dapat
meningkatkan bentang bebas dan kekuatan profil Smartdek itu sendiri. Tinggi tonjolan
(embossment) sebesar 3 mm dapat meningkatkan kuat rekat (bonding strength) antara
beton dan smartdek setelah beton mengering.
Mempunyai ukuran lebar 960 mm yang sesuai dengan ukuran jarak antara balok dan
kolom pada umumnya di Indonesia. Smartdek dipasarkan sebagai salah satu upaya
untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem deking baja khususnya di Indonesia.
Selain itu juga untuk memperkenalkan solusi yang tepat kepada para profesional seperti
perusahaan konstruksi, pengembang, arsitek dan mereka yang bergerak dibidang
sejenisnya.
Deking Smartdek, sebagai pengganti bekisting dan tulangan bawah (tulangan lapangan)
dan memiliki daya rentang yang sangat baik sehingga penggunaan penopang, beton dan
baja tulangan lebih efisien. Sistem ini, selain digunakan di struktur baja, dapat juga
digunakan di struktur beton. Pekerjaan pengecoran palat lantai relatif lebih cepat karena
tidak perlu menunggu beton mengering lebih lama dan tidak ada pekerjaan bongkar
bekisting/cetakan beton.
Dari peneltian yang dilakukan Chandra Yuliana(Info Teknik,Volume 12 No. 2,
Desember 2011), pada jurnalnya dituliskan keunggulan pemakaian smartdek pada
pembuatan pelat lantai. Berikut hasil penelitiannya:
Penggunaan Smartdek pada pelat lantai dapat menghemat biaya pekerjaan pelat lantai
jika dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Dengan selisih biaya
pekerjaan sebesar 13,89%.
Penggunaan Smartdek pada pelat lantai dapat menghemat waktu pekerjaan pelat lantai
jika dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Hal ini dikarenakan
produktifitas pekerjaan pelat lantai per hari dengan menggunakan smartdek lebih
besar jika dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Dengan selisih
produktifitas pekerjaan pelat lantai pada lantai 1 sebesar 19,61%.
Metode pelaksanaan pelat lantai dengan menggunakan Smartdek lebih praktis, jika
dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Hal ini dikarenakan dimensi
material smartdek dari pabrikan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Penggunaan smartdek pada pelat lantai lebih efisien jika digunakan pada bangunan
besar. Hal ini terkait dengan mahalnya ongkos kirim (kontainer pengangkut) material
smartdek untuk pemesanan dalam jumlah yang kecil. Sehingga akan berdampak pada
meningkatnya harga satuan material smartdek itu sendiri.
Pemesanan material smartdek harus benar-benar disesuaikan dengan dimensi pelat
lantai di lapangan. Jika tidak akan berdampak pada meningkatnya biaya dan waktu
pekerjaan untuk proses pemotongan material smartdek.
Pada jurnal international(Namdeo Adkuji Hedaoo1*, Laxmikant Madanmanohar Gupta2
and Girish Narayanrao Ronghe2, Hedaoo et al. International Journal of Advanced
Structural Engineering 2012, 3:1) juga melakukan penelitian lembaran komposit baja
dengan profil baja deking dengan perbandingan antara eksperimen dengan analitis.
Berikut hasil penelitiannya:
Hasil perbandingan eksperimen dengan analitis cukup baik. Rata-rata perbedaannya
adalah 12,5%
Semakin panjang bentang geser, tegangan geser longitudinal plat lantai menurun.
M Metode k memiliki kekuatan geser memanjang lebih baik daripada metode PSC.
Tindakan komposit parsial antara beton dan baja dimulai setelah hilangnya ikatan
kimia dan dapat diidentifikasi oleh pembentukan retak pertama dan awal akhir
tergelincir. Dalam semua spesimen, slip akhir diamati dari tahap awal pembebanan,
yaitu 75% - 80% dari beban kegagalan.
Metode PSC akan memberikan desai yang optimal dibandngkan dengan m-metode k
Beban kegagalan akhir dari pelat komposit menurun dari pendek ke panjang bentang
geser dan bergerak menuju tengah.
Untuk bentang geser lebih pendek, kekuatan slab diatur oleh kegagalan obligasi geser.
Untuk bentang geser yang lebih pendek lagi, diatur oleh ikatan geser kegagalan lentur
masing-masin
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Harga Bahan Bangunan Dan Upah Kota Medan Tahun 2012:Dinas Tata Ruang dan
Permukiman Pemerintah Kota Medan Tahun,Medan,2012
Lysaght Smartdek. Users Guide for composite concrete slab construction:Blue Scope
Lysaght,Australia:2012.
SNI 03-1727-1989, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung: Badan
Standardisasi Nasional
SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perencanaan Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung: Badan Standardisasi Nasional
SNI 7394-2008, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan: Badan Standardisasi Nasional
Asiyanto. 2005. Construction Project Cost Management. Pradnya Paramitha. Jakarta.
McCormac, C. Jack. 1986. Design of Reinforced Concrete,second edition.
Harper&Row,Publisher. New York.
Schodek, L. Daniel. 1998. Struktur. PT. Refika Aditama. Bandung.
MacGregor, G. James. 1988. Reinforced Concrete Mechanics and Design,third edition.
Prentice-Hall International,Inc. London.
Kalamkarov, L. Alexander. 1996. Composite and Reinforced Elements of Construction. West
Sussex P019 1UD. England.
Yuliana, Candra. 2011. Perbandingan Penggunaan Deking Baja Dan Metode Konvensional
Untuk Plat Lantai Diperhitungkan Terhadap Biaya, Waktu Dan Metode Pelaksanaan.
Journal INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2.
Namdeo Adkuji Hedaoo, Laxmikant Madanmanohar Gupta and Girish Narayanrao Ronghe.
2012. Design of composite slabs with profiled steel decking: a comparison between
experimental and analytical studies. Hedaoo et al. International Journal of Advanced
Structural Engineering, 3:1.