Anda di halaman 1dari 6

1

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi
energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Salah satunya
adalah dari energi listrik ke bentuk energi cahaya yang digunakan untuk
penerangan dan dari energi listrik ke energi mekanis.
Sejalan dengan kemajuan zaman dan kemajuan teknologi di segala
bidang, khususnya di bidang kelistrikan. Energi telah banyak
dimanfaatkan manusia dalam berbagai bentuk, untuk pemanfaatan
tersebut diperlukan suatu instalasi industri atau pun tenaga.
Kebutuhan penerangan merupakan kebutuhan yang sangat penting
dimana banyak membantu kegiatan manusia. Terutama di pabrik-pabrik,
rumah tinggal, kantor, jalan, dan tempat kerja serta kegiatan lainnya.
Sebelum melaksanakan pemasangan instalasi industri dan
penerangan harus terlebih dahulu direncanakan instalasinya dan rencana
tersebut harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan-
peraturan yang berlaku.
Peraturan ini digunakan sebagai dasar pemilihan peralatan dan
perlengkapan listrik. Untuk mendapatkan system penerangan dan tenaga
yang baik dan maksimum maka diperlukan suatu rencana pemasangan
yang tepat.
2



1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari praktek instalasi industri ini
adalah :
1. Agar memahami dan mengetahui cara pembacaan gambar
diagram lokasi pada instalasi penerangan dan tenaga.
2. Agar mengetahui dan memahami dasar instalasi penerangan dan
tenaga secara teori dan praktek.
3. Agar mengetahui dan memahami cara penggunaan semua
peralatan yang akan dipasang dalam suatu instalasi secara baik
dan benar.
4. Dapat mencari kesalahan dan langsung melakukan perbaikan
apabila terjadi kesalahan pada instalasi tersebut.
5. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari motor-motor listrik.

1.3 Rumusan Masalah
Dalam pemasangan instalasi ini terlebih dahulu harus mengenal fungsi
dan prinsip peralatan atau bahan yang akan digunakan atau dipasang.
Kemudian memahami symbol-simbol yang digunakan dalam gambar.
Perencanaan instalasi yang baik akan didapat jika dalam perencanaan itu
mengikuti peraturan yang berlaku.


3



Adapun ketentuan yang digunakan dalam perencanaan instalasi listrik,
yaitu:
1. PUIL 1987, digunakan sebagai dasar merencanakan instalasi listrik.
2. Standar IEC, digunakan sebagai ukuran standar dalam menggambar
teknik seperti symbol-simbol.
3. Undang-undang keselamatan kerja yang ditetapkan dalam UU Bo. 1
tahun 1987.
4. PLN no. 18 tahun 1987, tentang perusahaan listrik Negara
5. Peraturan mengenai kelistrikan yang tidak bertentangan dengan
peraturan induk (PUIL dan IEC).

Adapun cara pemasangan Instalasi berdasarkan tempat pemasangannya
adalah sebagai berikut :
a. Instalasi Pada Permukaan (On Plaster)
Metode instalasi yang di pasang menempel pada dinding luar. Metode ini
memungkinkan pengawatan dalam pipa dari instalasi tersebut dapat
terlihat dengan jelas.Intalasi ini biasa diaplikasikan pada rumah kayu dan
rumah semi permanen.
Dalam hal melakukan instalasi pada permukaan (On Plaster) tidaklah
terlalu cermat jika dibandingkan dengan kita melakukan instalasi di dalam
tembok ataupun di rumah kayu, karena instalasi pada permukaan tidak di
tinjau dari segi penempatan pipa dan komponen di dalam tembok,
4



sehingga perbaikannya tidak terlalu sulit apabila terjadi trouble pada
rangkaian instalasi listrik tersebut.

b. Instalasi Di dalam Tembok (In Plaster)
Pemasangan on plaster dalam justru memasang instalasi di bagian dalam
dinding sehingga metode ini tidak memperlihatkan jalur pipa instalasi.
Metode ini biasa diterapkan pada rumah beton atau permanen.
Pemasangan instalasi di dalam tembok harus lebih cermat dibandingkan
dengan pemasangan instalasi di luar tembok ataupun di rumah kayu, di
tinjau dari segi penempatan pipa dan komponen. Apabia ada kesalahan
penempatan pipa dan komponen dalam tembok maka selain kesulitan
perbaikannya juga dapat mengurangi kerapian. Untuk itu, perlu suatu
perencanaan yang mantap dalam setiap bahan dan komponen listriknya.
Seperti contoh dalam pemasangan pipa, pipa yang di pasang di sini
berfungsi sebagai pelindung kawat penghantar terhadap gangguan
mekanis di dalam tembok, selain dari pada itu pemasangan pipa dalam
tembok juga dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan kawat
instalasi baru dan memudahkan penghantar kawat yang sudah waktunya
untuk di ganti atau diperbaharui. Dianjurkan bahwa dalam jangka waktu
10-15 tahun diadakan pergantian kawat penghantar instalasi secara total.
Pemeriksaan total instalasi dilakukan setiap 5 tahun sekali.


5



1.4 Pembatasan Masalah
Pemasangan instalasi industri ini dititik beratkan pada pengoperasian
instalasi penerangan dan pengasutan motor-motor listrik yang sering
digunakan pada industri-industri yang di pasang pada In-Plaster (di dalam
dinding batu atau beton).

1.5 Metodologi Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini data-data di dapat dari berbagai
sumber, diantaranya adalah konsultasi dengan pembimbing, dari berbagai
referensi dari buku-buku kelistrikan dan internet yang dapat memberi
masukan dalam penyusunan laporan bengkel listrik ini.

1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
A. Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penulisan, tujuan dan manfaat
penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
B. Bab II. Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang komponen-komponen dan rangkaian
yang digunakan dalam praktek instalasi industri.

6



C. Bab III Penjelasan instalasi industri
Bab ini berisi tentang semua materi yang dipelajari dan
dipraktekkan di bengkel listrik, adapun materi yang di jelaskan adalah
instalasi penerangan dan instalasi tenaga, peralatan dan bahan yang
digunakan, dan terdapat gambar rangkaian yang terdiri dari denah
lokasi dan pengawatan, serta menjelaskan langkah kerja sesuai
dengan jurnal kegiatan sehari-hari.
D. Bab IV Hasil dan Pembahasan
Menguraikan hasil dan pembahasan laporan ini tentang materi
yang dibahas yaitu ; hasil instalasi penerangan dan tenaga, dan
pembahasan masalah yang akan di jelaskan sesuai dengan
permasahannya.
E. Bab V Penutup
Bab ini menguraikan kesimpulan atas apa yang di praktekkan dan
di jelaskan pada laporan bengkel listrik, dan terdapat saran untuk memberi
solusi atas kendala dalam melaksanakan praktek ataupun menyusun
laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai