(3
'-
<'{
0,0000
4 8 12 18 22 26 30
Umurlarva(hari) /Ageoflarvae (days)
Gambar 2. Aktivitas amilase larva kerapu bebek yang diberi pakan buatan pada waktu
berbedadan korelasinyaterhadap umurlarva
3,00
Q)
y=0.002eO.811x
C'O c: c:::::::::::::: Diberi pakan umur8hari
i': co
2,50
r=0.960
.!2::::::::: 770x
........Diberipakanumur13hari...
y=0.003eO.
'c ..-.-.. - .Expon(Dlberi hari) r=0.987
:;::, (/)
c: 2,00
Expon. (Diberi pakan umur 13 hari)
QJ
Q)
Vl
(/)
C'O co 1,50
g2-
Vl ....
1,00
0
.s;
:;:; s
0,50
(3
.-
<'{
0.00
4 8 12 18 22 26 30
Umurlarva(hari)/Ageoflarvae (days)
Gambar 3. Aktivitas lipase larva kerapu bebek yang diberi pakan buatan pada waktu
berbeda dan korelasinyaterhadap umurlarva
10
...
0,0140
OBelumdiberi pakan buatan
0,0120
Sudah diberi pakan buatan
l
0,0100
0,0080
0,0060
A
0,0040
0,0020
0,0000
8 13
UmurlaNa(hari)I Age of larvae(days)
...
co 0,0140
co
- Q) 0,0120
:2t/)
Q)'
0,0100
dl co
Ul .... co 0,0080
COo'"
E 0,0060
'- c:
CO ::J
Ul - '-'-
0,0040
. "t
CO <..l
>
0,0020
0,0000
oBelumdiberi pakan buatan
Sudahdiberipakanbuatan
B ...... ... ............ ................... ...
. ...... .'..
8 13
UmurlaNa(hari)I Age of larvae (days)
12,00
--..
Q)
OBelumdiberi pakan buatan
co
Sudah diberi pakanbuatan
S'S
co co
9,00
'c 't;:
:l ::J
dl Q)
t/) Ul 6,00
co co
C
Ul ....
co 0
:::., 3,00
:,::; :::.
.:.::
'-
(3
"t
0,00
8 13
UmurlaNa(hari)I Age of larvae (days)
Gambar4. Aktivitas protease (A), amilase (8) dan lipase (C) pada larva kerapu bebek
umur8dan 13hari,sebelum dan sesudah diberi pakan buatan
Aktivitas enzim pada larva kerapu bebek umur 8 dan 13 hari yang belum dan
sudah diberi pakan buatan menunjukkan adanya perbedaan (Gambar 4). Aktivitas
protease pada larva yang belum diberi pakan buatan, baik pada larva umur 8 dan 13
hari, lebih rendah dibandingkan pada larva yang sudah diberi pakan buatan. Hal ini
11
menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan, yang berkadar protein sekitar 50%
(Melianawati dan Suwirya, 2005), mampu menstimulir peningkatan aktivitas protease.
Pada larva umur 8 hari , aktivitas amilase cenderung sama antara larva yang
belum dan sudah diberi pakan buatan, namun aktivitas lipasenya cenderung lebih tinggi
pada larva yang sudah diberi pakan. Sedangkan pada larva umur 13 hari yang belum
diberi pakan buatan aktivitas amilase dan lipasenya lebih tinggi dibandingkan pada larva
yang sudah diberi pakan buatan. Tingginya aktivitas amilase pada larva yang belum
diberi pakan buatan tersebut diduga berasal dari amilase yang terdapat pada
zooplankton yang dikonsumsi oleh larva. Zooplankton rotifer yang merupakan satu-
satunya sumber pakan bagi larva yang belum diberi pakan buatan, memiliki aktivitas
amilase yang relatif lebih tinggi dibandingkan protease dan lipase (Melianawati , 2009).
Zooplankton ini memiliki kemampuan autolisis sekaligus membawa enzim eksogen bagi
proses pencernaan larva dalam pencernaan larva.
5.2. Pertumbuhan Larva
Pertumbuhan larva ikan kerap bebek yang diberi pakan buatan mulai umur 8 hari
memiliki ukuran panjang total (Gambar 5), berat tubuh (Gambar 6), panjang duri sirip
punggung (Gam bar 7) dan panjang duri sirip perut (Gam bar 8) yang lebih besar
dibandingkan larva yang diberi pakan buatan mulai imur 13 hari. Hal ini menunjukkan
bahwa pemberian pakan buatan pada larva kerapu bebek mulai umur 8 hari dapat
memacu pertumbuhan larva.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ikan secara
umum adalah aktivitas enzim. Bila dikaitkan dengan hasil analisis aktivitas enzim,
nampak adanya keterkaitan antara aktivitas enzim dan pertumbuhan larva. Peningkatan
aktivitas enzim pada larva yang diberi pakan buatan mulai umur 8 hari dapat
menunjukkan bahwa sistem perncernaan larva telah mampu menghidrolisis pakan
buatan yang diberikan dan hal tersebut nampak pada pertumbuhan larva yang lebih
besar dibandingkan dengan larva yang belum diberi pakan buatan pada umur tersebut.
Pakan buatan mengandung nutrien yang lebih lengkap dibandingkan
zooplankton yang digunakan sebagai pakan alami. Larva yang diberi pakan buatan lebih
{ awal mendapat lebih dulu nutrien dengan komposisi yang lebih lengkap. Hal ini diduga
berpengaruh terhadap pertumbuhan larva selanjutnya. Oleh karenanya, larva yang
diberi pakan buatan lebih lambat, yaitu pada umur 13 hari , pertumbuhannya menjadi
terlambat , diduga karena kekurangan nutrien yang tidak terdapat dalam pakan buatan.
Pemberian pakan alami saja , sebagai satu-satunya sumber pakan, hingga larva
'2
-- ---- -
.. .
berumur 13 hari, nampaknya sudah tidak dapat mencukupi lagi kebutuhan nutrien larva.
Dengan demikian, perlu adanya penambahan pakan buatan mulai larva umur 8 hari.
Gambar 5. Panjang total larva kerapu bebek yang diberi pakan buatan pada umur
berbeda
0.160
0,120
0,080
0,040
0,000
4 8 12 18 22 26 30
Umurlarva(hari)/Age of larvae (days)
oDiberipakan buatan pada umur8hari
Diberi pakan buatan pada umur13hari
Gambar 6. Berat tubuh larva kerapu bebek yang diberi pakan buatan pada umur berbeda
20
15
10
5
o
ODiberi pakan buatan umur8 hari
Diberipakan buatan umur13 hari
4 8 12
UmurLarva (hari)/Age of Larvae (days)
18 22 26 30
.. .
. ......... .... ..
oDiberi pakan buatan umur8 hari ., . E"f
8
-SE
Diberi pakan buatan umur13 hari
.s
6
OJ""'-
OJ:::
OJm
e ~
4
:::J 0
0.-0
0._
.;::
iii C
m
2
i : : ~
:::J,,-
"DO
OJ..c:
0
e-
rn OJ
. ~ c:
e <lJ
~ - . J
-2
4 8 12 18 22 26 30
UmurLarva (hari)I Age of Larvae (days)
Gambar 7. Panjang duri sirip punggung larva kerapu bebek yang diberi pakan buatan
padaumurberbeda
Gambar 8. Panjang duri sirip perut larva kerapu bebek yang diberi pakan buatan pada
umurberbeda
6
4
2
o
-2
DDiberipakan buatan umur8 hari
Diberipakan buatan umur13 hari
4 8 12 18 22 26 30
UmurLarva (hari)I Age of Larvae (days)
14
..
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Aktivitas enzim pencernaan yang meliputi protease, amilase dan lipase pada larva
ikan kerapu bebek umur 1 hingga 30 hari cenderung menunjukkan peningkatan
sejalan dengan pertambahan umurlarva.
2. Aktivitasenzim pencernaan larva dipengaruhi olehjenispakan yang diberikan.
3. Pertumbuhan larva ikan kerapu bebek yang diberi pakan buatan mulai umur 8 hari
lebih besardibandingkandengan larva yang diberi pakan buatan mulai umur13hari.
6.2. Saran
Pemberian pakan buatan bagi larva ikan kerapu bebek sudah dapatdilakukan sejak
larva umur8hari.
15
DAFTARPUSTAKA
Audesirk, T. and G. Audesirk. 1999. Nutritions and digestion. In: Biology, life on earth. 5
th
edition.International edition.Prentice-Hall. USA570-59 pp.
Bergmeyer, H.U., M. Grossi, H.E. Walter. 1983. Reagents for enzymatic analysis. In: H.U.
Bergmeyer (ed.) Methods in enzymatic analysis vol. II. 3
rd
eds. Weinheim. 274-275
pp.
Cahu, C. and J.Z. Infante. 1995. Maturation of the pancreatic and intestinal digestive
functions in sea bass (Oicentrarchus labrax): effect ofweaning with different protein
sources. Fish Phys. and Biochem.14(6):431-437.
Dabrowski, K.and J. Glogowski. 1977. Studieson the role ofexogenousproteolyticenzymes
in digestion processes in fish. Hydrobiologia 54(2) :129-134..
Diani , S., B. Siamet dan P.T. Imanto, 1991. Studi pendahuluan pemijahan alami dan
perkembangan awal larva ikan kerapu sunu, Plectropomus maculatus. J. penelitian
budidaya pantai ,terbitan khusus.7(2):10-19.
Eusebio, P.S., J.D. Toledo, R.E.P. Mamauag and M.J.G. Bernas. 2004. Digestive enzyme
activity in developing grouper (Epinephelus coioides) larvae. In: Rimmer, M.A et al. ,
2004. Advancesin grouperaquaculture.Canberra.35-40 pp.
Gawlicka, AB. Parent, M.H. Horn, N. Ross, I. Opstad and O.J. Torrissen. 2000. Activity of
digestive enzyme in yolk sac larvae ofAtlantic halibut (Hippoglossus hippoglossus) :
indication ofreadinessforfirstfeeding. Aquaculture 184:303-314.
Handayani, S. 2006. Studi efisiensi pemanfaatan karbohidrat pakan bagi pertumbuhan ikan
gurame(Osphronemus gouramy Lac.) sejalan dengan perubahan enzim pencernaan
dan insulin.InstitutePertanian Bogor.
Heemstra, P.H and J.E. Randall. 1993. Grouper ofthe world. FAO species catalogue XVI.
Rome.63 p.
Hepher, B. 1988. Nutrition of pond fishes. Cambridge University press, Cambridge, New
York. 388 p.
Huet, M. 1971. Texbook offish culture: Breeding and cultivation offish. Fishing News Book
Ltd. England. 436 p.
Jayadi. 2004. Aspek biologi dan fisiologi serta kebutuhan lingkungan dan larva ikan kerapu
batik (Epinephelus microdon). Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Makassar. 105 p.
Kohno, H., P.T. Imanto, S. Diani, B. Siamet and P. Sunyoto, 1990. Reproductive
performance and early life history of the grouper, Epinephelus fuscoguttatus. Bull.
Penelitian perikanan,special edition 1:27-35.
Komarudin, U., A Prihaningrum dan Z. Arifin. 1998. Pemeliharaan larva kerapu macan
(Epinephelus fuscoguttatus) dengan multi-spesies zooplankton. Oalam Sudradjat et
al. (eds). SeminarTeknologi Perikanan Pantai.142-148pp.
Kurokawa, T. and T. Suzuki. 1996. Formation ofthe diffuse pancreas and the development
of digestive enzyme synthesis in larvae of the Japanese flounder Paralichthys
olivaceus. Aquaculture 141:267-276.
16
_____., T. Suzuki, H.Ohta, H.Kagawa, H.Tanaka and T. Unuma.2002. Expression
of pancreatic enzyme genes during the early larval stage of Japanese eel Anguilla
japonica. FisheriesScience68:736-744.
Linfield, W.M., RA Barangkas, L. Sivieri , S. Serota and RW. Stevenson. 1984. Enzymatic
fat and synthesis. JAOCS 18(2):78-87.
Mansyur, A, Utojo dan F. Rasjid, 1995. Pemeliharaan ikan kerapu lumpur (Epinephe/us
tauvina Forsk.) pada beberapa tingkat salinitas dalam kondisi laboratorium. J.
penelitian perikanan Indonesia 1(4 ):1 00-105.
McBride, S. 2004. The activity of digestive enzymes in larval grouper and live feed. In:
Rimmer, M.A et a/., 2004. Advances in grouperaquaculture. Canberra. 41-46 pp.
McFadden, C. Hand W. T. Keeton. 1995. Nutrient procurement in heterotrophic organism.
In: Biology, an exploration oflife. Cornell University. W.W. Norton and Company. 343-
372 pp.
Melianawati, R dan K. Suwirya. 2006. Pengaruh perbedaan frekuensi pemberian pakan
terhadap pertambahan bobotyuwana kakap merah Lutjanus argentimacu/atus. Jurnal
RisetAkuakultur1(2):151-159.
____, R 2009. Aktivitas enzim pencernaan larva ikan kerapu macan (Epinephe/us
fuscogutattus Forsskal, 1775) terkait dengan perbedaan jenis pakan. Program
Pascasarjana UniversitasGadjah Mada. 64-65 pp.
Overmire,T. G. 1986. Nutrition.In: The world ofbiology. John Wiley and Sons. Inc. 149-168
pp.
Purves, W.K., G.H. Orians, H.C. Heller. 1992. Animal nutrition. In: Life: the science of
biology. SinauerAssc.935-961 pp.
Siamet, B. dan Tridjoko, 1997. Pengamatan pemijahan alami, perkembangan embrio dan
larva ikan kerapu batik, Epinephe/us microdon dalam bak terkontrol. J. penelitian
perikanan Indonesia3(4):40-50.
Suryanti, Y. dan A Priyadi. 2002. Penentuan saat awal pemberian pakan buatan dan
hubungannya dengan perkembangan aktivitas enzim pencernaan pada benih ikan
baung (Mystus nemurus CV.).Jurnal Penelitian Perikanan IndonesiaVIII(5):37-42.
Suwirya, K, A. Prijono, A Hanafi, R Andamari, R Melianawati ,M. Marzuqi, K.Sugama, N.A
Giri. 2006. Pedomanteknis pembenihan ikan kerapu sunu (P/ectropomus /eopardus).
PusatRisetPerikanan Budidaya. Jakarta.18 p.
Tridjoko,B.Siamet, T. Aslianti ,Wardoyo,S Ismi, J. H. Hutapea, K. M. Setiawati, I. Rusdi, D.
Makatutu,A Prijono, T. Setiadharma, M. Hirokazu and K. Shigeru. 1999. Research
and development: The seed production technique ofhumpback grouper, Cromileptes
a/tive/is. JICAand Gondol research stationforcoastalfisheries. 55 p.
Zonneveld, N., E.A Huisman and J.H. Boon. 1991 . Prinsip-prinsip budidaya ikan. PT
Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.318 p.
.,
Lampiran 3.a
LAPORAN HASIL PENELITAN DAN PENGEMBANGAN
(Laporan ringkas Hasil Litbang sesuai PP No. 20 TH 2005)
Identitas Lembaga Penelitan dan Pengembangan
Nama Lembaga Penelitan dan
Pengembangan
Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol
Pimpinan Dr. I N Adiasmara Giri , MS
Alamat Banjar Dinas Gondol, Desa Penyabangan , Kec. Gerokgak,
Kab. Buleleng , Bali. Kotak Pos 140 Singaraja 81101
Telepon: 0362 - 92278, Fax. 0362-92272 I 92271
E-mail : rimgdl@indosat.netid
Identitas Kegiatan
Judul
Identifikasi Profil Aktivitas Enzim Pencernaan untuk Optimasi
Pemanfaatan Pakan Dalam Usaha Budidaya Ikan Kerapu
Bebek (Cromilepfes a/five/is)
Abstraksi
Ikan kerapu bebek merupakan komoditas yang bernilai
ekonomis tinggi sehingga kegiatan budidaya terhadap ikan
kerapu ini mutlak perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya
eksploitasi penangkapan yang berlebih dari alam serta untuk
dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.
Pengamatan pad a aspek biologis berperan penting dalam
mendukung keberhasilan usaha budidaya. Profil enzim
pencernaan merupakan salah satu aspek biologis yang penting
untuk diamati karena berkorelasi dengan pemanfaatan pakan
dan pertumbuhan ikan. Pemanfaatan pakan yang efisien dan
efektif serta pertumbuhan yang cepat merupakan indikator
dalam keberhasilan budidaya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa aktivitas enzim pencernaan yang meliputi protease,
amilase dan lipase pada larva ikan kerapu bebek umur 1 hingga
30 hari cenderung menunjukkan peningkatan sejalan dengan
pertambahan umur larva. Aktivitas enzim pencernaan larva
dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan. Pertumbuhan
larva ikan kerapu bebek yang diberi pakan buatan mulai umur 8
hari lebih besar dibandingkan dengan larva yang diberi pakan
buatan mulai umur 13 hari. Dari hasil penelitian ini maka
pemberian pakan buatan bagi larva ikan kerapu bebek sudah
dapat dilakukan sejak larva umur 8 hari.
Tim Peneliti
Regina Melianawati , S.Pi, M.Sc (bidang keahlian biologi
!
\
Peneliti Utama (PU)
1. Nama Koordinatorl
perikanan)
Banjar Dinas Gondol , Desa Penyabangan, Kec. Gerokgak,
Kab. Buleleng , Bali. Kotak Pos 140 Singaraja 81101
Ir. Retno Andamari, M.Sc., (bidang keahlian biologi perikanan)
2. Alamat Koordinator/(PU)
3. Nama Anggota Peneliti
Ir. Irwan Setyadi , (bidang keahlian budidaya perikanan)
Mei - November 2010
Publikasi (Isilah dengan nama
publikasi, tahun dan tempat
publikasi dilakukan)
Waktu~ e l k s n n
Lampiran 3.b
LAPORAN HASIL PENELITAN DAN PENGEMBANGAN
(Laporan ringkas hasil Litbang sesuai PP No. 20 TH 2005)
Identitas Kekayaan Intelektual dan Hasil Litbang
Ringkasan Kekayaan Intelektual
A. Perlindungan Kekayaan Intelektual
1. Paten Waktu Pendaftaran: -
2. Hak Cipta Waktu Pendaftaran: -
3. Merek Waktu Pendaftaran: -
4. Desain Industri Waktu Pendaftaran: -
5. Desain Tata letak Sirkuit Terpadu Waktu Pendaftaran: -
6. Varietas Tanaman Waktu Pendaftaran: -
B. Nama Penemuan Baru
c. Nama penemuan baru Non Komersial
D. Cara Alih Teknologi
Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengembangan
1. Hasil Penelitan dan Pengembangan
Dari hasil penelitian ini diperoleh informasi data biologis berupa profil enzimatis
pencernaan larva ikan kerapu bebek. Berdasarkan data terse but maka pemberian
pakan buatan adalah umur 8 hari karena hal tersebut sudah sesuai dengan
enzimatis pencernaan larva sehingga pemanfaatan pakan buatan dapat efisien dan
efektif.
2. Produk, Spesifikasi, dan Pemanfaatannya.
3. Gambar/Photo Produk Hasil penelitian dan pengembangan
..
Lampiran 3.e
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Pengelolaan
A. Sumber Pembiyaan penelitan dan Mitra Kerja
1. APBN : Rp. -
2. APBD : Rp. -
3. Mitra Kerja : Rp. -
- Mitra Dalam Negeri : Rp. -
- Mitra Luar l\Iegeri : Rp. -
B. Pemanfaatan sarana dan Prasarana Penelitian
1. Saran a Laboratorium Biologi dan Kimia BBRPBL
2. Prasarana Bak penelitian di BBRPBL
C. Pendokumentasian
Foto, Log Book dan Laporan Teknis