Bab 5 11 Juli 2014

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

89

BAB 5
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang masalah keperawatan
prioritas dalam Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Ruang Anak RSD dr! "! Soewandhie Suraba#a$ #ang
dilaksanakan pada tanggal %& "aret sampai '( April %'()!
Pembahasan dimulai dari tahap pengka*ian+ diagnosis+ ren,ana tindakan+
pelaksanaan dan e-aluasi keperawatan! Berikut adalah data .okus #ang
mempengaruhi masalah keperawatan prioritas ketidake.ekti.an pola pernapasan/
&!( Pengka*ian
0asil pengka*ian kasus #ang telah dilakukan+ didapatkan data pada kasus (
bahwa usia pasien adalah 1 tahun % bulan (2 hari+ tidak *auh beda dengan kasus %
#aitu 1 tahun % bulan!
3ika ditin*au dari usia anak #aitu 1 tahun+ menurut hasil perkiraan terdapat
sedikitn#a ('' *uta kasus demam dengue ter*adi setiap tahunn#a dan &''!''' kasus
D04 #ang memerlukan rawat inap! Dari &''!''' kasus DBD tersebut 9'5
diantaran#a merupakan anak6anak #ang berusia kurang dari (& tahun (708+
%''))! "enurut 9asronudin (%''2)+ hal tersebut disebabkan karena -irus dengue
#ang dibawa oleh A.aegypty dan A.albopictus masuk kedalan tubuh #ang
dipengaruhi oleh -irus+ kondisi lingkungan+ dan .aktor ketahan tubuh! Sehingga
tidak ada kesen*angan antara teori dan kasus!
9'
Pada kasus ( memiliki diagnosis D04 grade :: dengan riwa#at ;<S )&1
suhu =9+9< tensi (('>8'+ Rumpleed test positi. + dengan trombosit ('1?('/uL
dan h,t =8+)5 sedangkan pada kasus % memiliki diagnosis D04 grade ::: ;<S
)&1+ suhu =1<+ tensi 2'>palpasi+ Rumpleed test positi. dengan trombosit
22?('/uL dan h,t )9+95 !
Dari data diatas menurut Suhendro (%'(') DBD grade :: terdapat ge*ala
klinis seperti sakit kepal n#eri+ n#eri+ u*i bendung positi. dan trombositopenia
dengan ukuran @(''!'''>Al+ bukti ada kebo,oran plasma+ sedangkan DBD grade
::: terdapat ge*ala diatas ditambah kegagalan sirkulasi #aitu kulit dingin ditambah
lembab serta gelisah serta trombositopenia dengan ukuran @(''!'''>Al+ bukti ada
kebo,oran plasma! Sehingga tidak ada kesen*angan antara teori dan kasus!
Keluhan utama dari kedua kasus adalah panas dan disertai rasa mual!
Berdasarakan teori+ pen#ebab panas dan mual adalah masih terdapatn#a -iremia
#ang berlangsung selama &62 hari dan mengakibatkan penderita mengalami demam
dan mual!
Pada klien ( ditemukan keluhan panas+ mual+ n#eri pada persendian skala 1
dan pusing+ tidak na.su makan serta rewel dan pada kasus % ditemukan keluhan
panas+ mual+ n#eri pada bagian persendian skala + pusing+ tetapi makanan selalu
duhabiskan!
Berdasarkan Soegi*anto (%''8) ge*ala6ge*ala tersebut bisa mun,ul akibat
-irus dengue #ang masuk kedalam tubuh! Kemudian timbul reaksi tubuh terhadap
masukn#a -irus! Birus berkembang didalam pembuluh darah dan akan ditangkap
oleh magro.ag! Kemudian ter*adilah -iremia % hari sebelum timbul ge*ala dan
9(
berakhir setelah & hari ge*ala panas dimulai! "akro.ag akan segera beraksi
menangkap -irus dan memprosesn#a sehingga makro.ag men*adi antigen
pre,enting ,ell! Antigen #ang menempel di makro.ag ini akan meng6akti-asi sel C
helper dan menarik magro.ag lain untuk mem.agosit lebih ban#ak -irus! C6helper
akan meng6akti-asi sel C6sitotoksik #ang akan melisis makro.ag #ang sudah
mem.agosit -irus serta mengakti.asi sel B #ang akan melepaskan antibodi! Ada =
*enis antibodi #ang dilepaskan antibodi netralisasi+ antibodi hemaglutinasi+ dan
antibodi .iksasi komplemen! Proses tersebut merangsang ge*ala sistemik seperti
mual+ demam+ muntah+ n#eri dan ge*ala lain#a! 9asronudin (%'(') beberapa tanda
dan ge*ala DBD adalah demam+ perdarahan+ dan pasien tetap sakit meskipun suhu
turun! Sehingga tidak ada kesen*angan antara teori dan klinis!
Data mengenai lingkungan kasus (ditemukan pembuangan air limbah ke
selokan dengan kondisi air #ang menggenang+ berwarna keruh tetapi tidak berbau
dan kondisi tetangga #ang berdempet sedangkan kasus % pembuangan air limbah
ke selokan dengan kondisi air #ang menggenang+ berwarna keruh tetapi berbau!
Salah satu #ang mempengaruhi peningkatan transmisi biakan -irus dengue
adalah kepadatan penduduk (Suhendro+%'(')! 9asronudin (%'(') mengemukakan
bahwa kalau dahulu n#amuk A!aeg#pti han#a hidup dan berkembang biak di air
bersih+ sekarang pada kondisi berbagai airpin bisa! Sehingga tidak ada kesen*angn
dengan teori!
Keluarga mengatakan saat di rumah klien biasan#a tidur siang dari *am (%!''
sampai ()!'' 7:B+ kedua klien memiliki kebiasaan tidur #ang sama!
9%
Kebiasaan n#amuk menghisap darah terutama pada pagi hari *am '8!'' dan
(%!'' dan sore hari *am (&!'' dan (2!'' Soegi*anto (%''8)! 0al ini ada
kesen*angan antara teori dan kebiasaan tidur klien tetapi kemungkinan tertularn#a
klien bukan karena kebiasaan tidur siang karena dimungkinkan tertular saat sedang
bermain!
Data Klien kasus ( nampak lemah se,ara umum dan bedrest! Kesadaran
,omposmentis ;<S / )&1 total / (& + Berat badan / (1 Kg dengan :"C (1+1&9
kg>,m dengan intrepretasi 708 %''2 normal (=+(6(8+)! Berat sebelum sakit (8
Kg ! Cinggi badan 98 ,m lingkar lengan atas (& ,m + obser-asi tanda tanda -ital+
tekanan darah / (''>8' mm0g+ nadi / ((' ? > menit+ akral /0angat+Kering+"erah
Suhu / =9 D< ( panas hari ke6&)+ Perna.asan / %' ? > menit sedangkan kasus %
Klien nampak lemah se,ara umum dan bedrest ! kesadaran ,omposmentis ;<S /
)&1 total / (& + Berat badan / (& Kg+ Berat sebelum sakit (8 Kg !Cinggi badan 9%
,m lingkar lengan atas ((1 ,m + "endapat diit lunak CKCP+ BB saat ini (& Kg
dengan :"C (2+2 kg>,m dengan intrepretasi 708 %''2 normal (=+(6(8+)+
obser-asi tanda tanda -ital+ tekanan darah / 9'>2' mm0g+ nadi / ((% ? > menit+
Akral / 0angat + Kering + "erah+ Suhu / =8 D< ( panas hari ke6&)+ perna.asan/ %%
? > menit!
"enurut 708 (%'(') perbedaan dapat ter*adi akibat status imun setiap
indi-idu #ang berbeda+ serotipe -irus #ang mengin.eksi+ usia pasien dan latar
belakang genetik pasien! Saud*ana (%'(') .ase kritis ter*adi pada %62 demam klien!
Sehingga tidakditemukan kesen*angan #ang men,olok antara kedua kasus!
&!% Diagnosis keperawatan
9=
Diagnosis keperawatan prioritas pada kedua kasus tersebut sama+ #aitu Risiko
komplikasi s#ok hipo-olemik
!
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon indi-idu+
keluarga dan mas#arakat tentang masalah kesehatan+ sebagai dasar seleksi
inter-ensi keperawatan untuk men,apai tu*uan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat (9anda dalam Setiadi+ %'(%)! Penentuan diagnosis
keperawatan bisa dengan membuat da.tar diagnosis keperawatan #ang ditemukan+
dan kemudian men#usun diagnosis menurut urutan prioritas! ntuk memudahkan
dalam menentukan diagnosis sebagai urutan #ang paling utama adalah/
(! Apabila diagnosis itu men#angkut masalah #ang mengan,am kehidupan+ seperti
menurunn#a .ungsi *antung atau sirkulasi oksigen!
%! Keadaan n#ata atau potensial #ang mengan,am kesehatan misaln#a gangguan
nutrisi!
=! "en#angkut pandangan atau pengetahuan kien tentang kesehatan seperti kurang
pengetahuan tentang nutrisi atau pandangan berbeda terhadap nutrisi!
Penentuan prioritas *uga dapat ditentukan menurut kebutuhan hierarki
"aslow (Setiadi+ %'(%)!
Dari uraian tersebut+ dapat disimpulkan bahwa diagnosis keperawatan
prioritas #ang ter*adi pada an!0" dan an+ 4R adalah Risiko komplikasi s#ok
hipo-olemik
&!= Peren,anaan keperawatan
Peren,anaan #ang dibuat pada kedua kasus tersebut+ sama #aitu/ Peren,anaan
9)
keperawatan bertu*uan 2?%) *am diharapkan dapat menangani+ meminimalkan+
men,egah ter*adin#a episode hipo-olemik! Dengan kriteria hasil #aitu tenang+
ter*aga+ dan terorientasi+ kulit hangat dan kering+ nadi 1'6(''?>menit+ na.as (16
%'?>menit+ tekanan darah E9'>1'mm0g+ @()'>9' mm0g+ *umlah trombosit+ 0,t+
dan 0b termonitor dan terdokumentasikan dengan baik+ trombosit normal ((8( F
&%( ('G>uH)+ 0,t normal (==+' F)&+'5) dan 0b normal (('+8 F (&+1g>dl) + asupan
,airan minimal (&''ml>%)*am dan haluaran minimal &ml>kg>*am+ dan tidak adan#a
tanda dan ge*ala dehidrasi serta perdarahan!
Ren,ana tindakan dari diagosis keperawatan tersebut monitor penurunan
*umlah trombosit+ 0b+ dan 0,t! "onitor tanda adan#a pendarahan/ mimisan+
hematemisis atau muntah darah+ dan periksa .eses *ika ada darah samar! Pantau
tanda dan ge*ala s#ok/ peningkatan nadi dan tekanan darah #ang sedikit menurun+
haluaran urin @& ml>kg>*am+ gelisah+ agitasi+ penurunan status pikir+ peningkatan
.rekuensi na.as dan haus+ kulit dingin+ pu,at+ lembab dan sianotik+ penurunan 0b
dan 0,t! Pantau status ,airan + e-aluasi/ asupan (parenteral dan oral)+ haluaran dan
pengeluaran lain (urin+drainase+ muntah)! An*urkan untuk istirahat dan batasi
akti-itas klien! Beri ke#akinan+ pen*elasan sederhana pada klien>keluarga tentang
proses pen#akit+ diet+ perawatan+ dan obat6obatan dan dukungan emosional!
Kolaborasi dengan dokter atau perawat praktisi tingkat lan*ut dalam hal pengka*ian
data #ang dapat menun*ukkan perdarahan+ penggantian ,airan+ dan pengobatan
sesuai program terapi (<arpenito6"o#et+%'(=)
Peren,anaan adalah bagian .ase pengorganisasian dalam proses keperawatan
sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha
membantu+meringankan+ meme,ahkan masalah atau untuk memenuhi kebutuhan
9&
klien! Suatu peren,anaan #ang tertulis dengan baik akan memberi petun*uk dan arti
pada asuhan keperawatan+ karena peren,anaan adalah sumber in.ormasi bagi
semua #ang terlibat dalam asuhan keperawatan klien! Ren,ana ini merupakan
sarana komunikasi #ang utama+ dan memelihara kontinuitas asuhan keperawatan
klien bagi seluruh anggota tim (Setiadi+ %'(%)!
Peren,anaan #ang dibuat pada kedua kasus sama dengan teori+ tetapi terdapat
perbedaan dalam terapi medikamentosa kasus ( mendapatkan antalgin (%& mg :!B
dikarenakan saat pengka*ian klien mengeluh n#eri skala 1 dan kasus %
mengeluhkan n#eri di persendian skala % dimana antalgin adalah golongan obat
anlgetik+ antipiretik!
Dari uraian tersebut+ dapat disimpulkan peren,anaan pada an! 4R dan an! 0"
sama+ tetapi terdapat perbedaan dalam pemberian pengobatan karena keluhan #ang
berbeda intensitasn#a!
&!) Pelaksanaan keperawatan
Pelaksanaan pada kedua kasus dilaksanakan sesuai dengan ren,ana tindakan
keperawatan #ang sudah dibuat! Pada kasus ( terdapat penambahan implementasi
#aitu berkolaborasi dalam pemberian Crombosit <ell karena pada tanggal %2 maret
%'() *umlah trombosit klien adalah ((?('>uH panas hari ke 2! Dalam bukun#a
9asronudin (%'(') pada hari sakit ke & sampai ke 8 ter*adin#a trombositopeni
disebabkan oleh penghan,uran trombosit dalam sistem sirkulasi! Bila di#akini
akibat *umlah trombosit sangat rendah diberikan trans.usi trombosit! Sehingga
tidak ada kesen*angan!
91
Dalam hal medikamentosa+ pada kasus ( tanggal %1 "aret diberikan
,e.tria?one %?&'' mg dan tanggal %2 "aret %'() ditambahkan terapi
de?ametason =?(>=amp sedangkan pada kasus % tanggal %2 "aret %'()
ditambahkan terapi de?ametason =?(>=amp! Dalam bukun#a Soegi*anto (%''8)
dalam penatalaksanaan DBD pada anak pengobatan baku #ang salahsatun#a
antibiotik diberikan tanpa perlu menunggu hasil biakan kuman dan pada awaln#a
diberikan antibiotika spektrum luas! Panduan pemilihan antibiotika (Barlet+
modi.ikasi) adalah pengobatan awal aminoglikosid ditambah salah satu
se.alosporin generasi ke6= #ang salah satun#a se.tria?one! De?ametasone
merupakan penatalaksanaan bagian pengobatan kontro-ersial dimana
kee.ekti.an#a masih diragukan! Sehingga tidak ada kesen*angan antara teori dan
klinis!
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan+ pelaksanaan pada an! 4R dan an! 0"
sama sesuai dengan peren,anaan
&!& I-aluasi keperawatan
I-aluasi dilakukan tanggal %8 "aret %'()+ tanda perdarahan dibawah kulit
atau ptekie mulai hilang! Canggal =' "aret %'() tidak ditemukan tanda perdarahan
dan s#ok+ ,airan menun*ukkan balan,e 6(%8,,+ hasil laboratorium tanggal =' "aret
%'() hasil 0emoglobin(%+=g>dl (('+8 F (&+1)+ 0ematokrit =9+(5 (==+' F )&+')+
*umlah Crombosit (=%?('J=>uH ((8( F &%()! Analisis masalah Risiko ter*adi
komplikasi s#ok hipo-olemik atau pendarahan tidak ter*adi! Peren,anaan
dihentikan! Dengan ren,ana pemulangan bebas panas+ tidak ada tanda perdarahan+
92
dan trombosit E(''?('G>uH+ klinis klien tenang+ akral hangat kering merah Klien
pulang tanggal =( "aret %'()!
I-aluasi dilakukan tanggal %9 "aret %'()+ tanda perdarahan dibawah kulit
atau ptekie mulai hilang! Canggal =' "aret %'() tidak ditemukan tanda perdarahan
dan s#ok+ ,airan menun*ukkan balan,e 6)%8,,+ hasil laboratorium tanggal %9 "aret
%'() hasil 0emoglobin((+1g>dl (('+8 F (&+1)+ 0ematokrit =&+2 5 (==+' F )&+')+
*umlah Crombosit (2&?('J=>uH ((8( F &%()! Analisis masalah Risiko ter*adi
komplikasi s#ok hipo-olemik atau pendarahan tidak ter*adi! Peren,anaan
dihentikan! Dengan ren,ana pemulangan bebas panas+ tidak ada tanda perdarahan+
dan trombosit E(''?('G>uH+ klinis klien tenang+ akral hangat kering merah Klien
pulang tanggal '( April %'()!
I-aluasi adalah perbandingan #ang sistematis dan teren,ana tentang
kesehatan klien dengan tu*uan #ang telah ditetapkan+ dilakukan se,ara
berkesinambungan dengan melibatkan klien+keluarga dan tenaga kesehatan lainn#a
(Setiadi+ %'(%)!
Dari uraian diatas an! 4R mengalami hari perawatan 2 hari dan an!0" *uga
mengalami 2 hari perawatan di ruang anak RSD! Dr! Soewandhie Suraba#a #ang
sebelumn#a kedua klien ini sudah mengalami berbagai pengobatan dan perawatan
sehingga klien mengalami per*alanan onset DBD E2 hari sehingga menurut
Saud*ana (%'(') Bila .ase kritis terlewati maka ter*adi pengembalian ,airan dari
ekstra-askuler ke intra-askuler se,ara perlahan pada )8F2% *am setelahn#a!
Keadaan umum penderita membaik+ na.su makan pulih kembali + hemodinamik
stabil dan diuresis membaik! Dimana .ase kritis adalah =62 hari sakit!

Anda mungkin juga menyukai