Anda di halaman 1dari 31

1

Luka Insisi
Luka insisi disebabkan gerakan menyayat
dengan benda tajam seperti pisau atau silet.
luka biasanya panjang, bukan dalam. Panjang
dan kedalaman luka dipengaruhi oleh
gerakan benda tajam, kekuatannya,
ketajaman, dan keadaan jaringan yang
terkena.
Karakteristik luka ini yang membedakan
dengan laserasi adalah tepinya yang rata.
2
Luka Insisi
3
Luka Tusuk
Luka tusuk disebabkan oleh benda tajam
dengan posisi menusuk atau korban yang
terjatuh di atas benda tajam. Bila pisau yang
digunakan bermata satu, maka salah satu
sudut akan tajam, sedangkan sisi lainnya
tumpul atau hancur. Jika pisau bermata dua,
maka kedua sudutnya tajam.
4
Luka Tusuk
5
Luka Tusuk
6
Luka Bacok
Luka bacok dihasilkan dari gerakkan merobek atau
membacok dengan menggunakan instrument yang sedikit
tajam dan relatif berat seperti kapak, kapak kecil, atau
parang. Terkadang bayonet dan pisau besar juga digunakan
untuk tujuan ini.
Luka alami tergantung pada ketajaman dan berat
senjata.
Makin tajam instrument makin tajam pula tepi luka.
Pada instrumen pembacok yang diarahkan pada kepala,
sudut besatan bilah terkadang dapat dinilai dari bentuk
patahan tulang tengkorak. Sisi pipih bilah bisa
meninggalkan cekungan pada salah satu sisi patahan,
sementara sisi yang lain dapat tajam atau menipis.

7
Luka Bacok
8
9
Luka Tembak
10
Bubuk Mesiu
yg tidak
terbakar
Gas
Anak Peluru
Luka Tembak
Jarak Tembakan
Efek gas, bubuk mesiu, dan anak peluru
terhadap target dapat digunakan dalam
keilmuan forensik untuk memperkirakan jarak
target dari tembakan dilepaskan. Perkiraan
tersebut memiliki kepentingan:
untuk membuktikan atau menyangkal tuntutan;
untuk menyatakan atau menyingkirkan kemungkinan
bunuh diri;
membantu menilai ciri alami luka akibat kecelakaan
11
Luka Tembak
Jarak Tembakan
12
Luka Tembak
13
Luka Tembak Masuk
Luka Tembak Keluar
Luka Tembak
Luka Tembak Tempel
Pembakaran bubuk mesiu saat tembakan terjadi menghasilkan
sejumlah besar gas. Gas inilah yang mendorong anak peluru
keluar dari selongsongnya, dan selanjutnya menimbulkan suara
yang keras. Gas tersebut sangat panas dan kemungkinan tampak
seperti kilatan cahaya, yang jelas pada malam hari atau ruangan
yang gelap.
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi bentuk luka yaitu hasil
kombinasi antara gas dan anak peluru:
(1) sejumlah gas yang diproduksi oleh pembakaran bubuk mesiu;
(2) efektivitas pelindung antara kulit dan anak peluru; dan
(3) ada tidaknya tulang dibawah jaringan yang terkena
tembakan.
14
Luka Tembak
Luka Tembak Jarak Dekat
Tanda luka tembak dengan jarak senjata ke kulit hanya
beberapa inch adalah adanya kelim jelaga disekitar tempat
masuk anak peluru.
Luasnya kelim jelaga tergantung kepada jumlah gas yang
dihasilkan, luasnya bubuk mesiu yang terbakar, jumlah
grafit yang dipakai untuk menyelimuti bubuk mesiu.
Pada luka tembak jarak dekat, bubuk mesiu bebas dapat
ditemukan didalam atau di sekitar tepi luka dan
disepanjang saluran luka. kelim tato yang biasa tampak
pada luka jarak sedang, tidak tampak pada luka jarak
pendek kemungkina karena efek penapisan oleh jelaga.
15
Luka Tembak
Luka Tembak Jarak Sedang
Tanda utama adalah adanya kelim tato yang
disebabkan oleh bubuk mesiu yang tidak terbakar
yang terbang kearah kulit korban. Disekitar zona
tato terdapat zona kecil berwarna magenta. Adanya
tumbukan berkecepatan tinggi dapat menyebabkan
pecahnya pembuluh darah kecil dan menghasilkan
perdarahan kecil.
Bentuk tato memberikan petunjuk mengenai tipe
bubuk mesiu yang digunakan. Gumpalan mesiu,
berbentuk bulat atau bulat telur, menyebabkan tato
bentuk bintik-bintik atau titik-titik.
16
Luka Tembak
Luka tembak jarak jauh
Tidak ada bubuk mesiu maupun gas yang bisa
terbawa hingga jarak jauh.

Sehingga luka yang ada disebabkan oleh anak peluru
saja.
Umumnya luka berbentuk sirkular atau mendekati
sirkular. Tepi luka compang-camping. Jika anak
peluru berjalan dengan gaya non-perpendikular
maka tepi compang-camping tersebut akan melebar
pada salah satu sisi. Pemeriksaan ini berguna untuk
menentukan arah anak peluru.
17
Luka Tembak
Luka tembak jarak jauh
Pada luka tembak masuk jarak jauh memberi arti yang
besar terhadap pengusutan perkara. Hal ini karena luka
jenis ini menyingkirkan kemungkinan penembakan
terhadap diri sendiri, baik sengaja tahu tidak.
Terdapat 4 pengecualian, yaitu:
(1) Senjata telah di set sedemikian rupa sehingga dapat di
tembakkan sendiri oleh korban dari jarak jauh;
(2) Kesalahan hasil pemeriksaan karena bentuk luka tembak
tempel yang mirip luka tembak jarak jauh;
(3) Kesulitan interpretasi karena adanya pakaian yang
menghalangi jelaga atau bubuk mesiu mencapai kulit; dan
(4) Jelaga atau bubuk mesiu telah tersingkir. Hal tersebut terjadi
bila tidak ada pengetahuan pemeriksa dan dapat berakibat
serius terhadap penyelidikan.

18
Luka Tembak
Luka Tembak Keluar
Peluru yang berhasil melewati tubuh akan
keluar dan menghasilkan luka tembak keluar.
Biasanya karakteristik luka berbeda dengan
luka tembak masuk. Bentuknya tidak sirkular
melainkan bervariasi dari seperti celah
(slitlike), seperti bintang, iregular, atau
berjarak (gaping). Bentuk luka tembak keluar
tidak dapat di prediksi.
19
Luka Tembak
Luka Tembak Keluar
Latar belakang variasi bentuknya adalah sebagai berikut:
Anak peluru terpental dari dalam tubuh sehingga keluar dari
tempatnya masuk
Anak peluru mengalami perubahan bentuk selama melewati
tubuh sehingga memberi bentuk iregular saat keluar.
Anak peluru hancur di dalam tubuh, sehingga keluar tidak dalam
1 kesatuan melainkan dalam potongan-potongan kecil. Jika
memiliki jaket, maka jaket dapat terpisah komplit atau sebagian.
Anak peluru yang mengenai tulang atau tulang rawan, dapat
membuat fragmen tulang tersebut ikut terlontar keluar bersama
anak peluru.
Anak peluru yang melewati kulit yang tidak ditopang oleh
struktur anatomi apapun akan membuat kulit tersebut koyak, hal
ini sedikit berhubungan dengan bentuk anak peluru yang
menyebabkannya.


20
Luka Tembak
KECEPATAN ANAK PELURU
Jarak tembakan ditentukan untuk menilai kecepatan tolakan anak
peluru.
Perkiraan kecepatan dinilai dengan pemeriksaan cartridge
manufacturers range tables atau untuk lebih tepat menggunakan
kronografi (menguji ulang tembakan dengan menggunakan tipe senjata
dan tipe amunisi yang sama yang dicoba-coba pada beberapa jarak
tertentu)
Kecepatan pistol untuk melontar umumnya antara 350 dan 1500 kaki per
detik. Terdapat sebuah rumus untuk menilai energi kinetik yaitu
KE = mv
2
/2g
Keterangan :
KE adalah energi kinetik dalam satuan foot-pounds
m adalah massa anak peluru (pounds)
v adalah kecepatan (feet)
g adalah gaya gravitasi
21
Luka Tembak
Area yang tidak terluka pada kasus luka tembak
Ada 4 situasi, yaitu mengenai peluru yang berhubungan dengan efek yang
terlihat pada tubuh yang berupa kelainan abnormal. Situasi tersebut adalah:
1. Percikan darah (dan kadang-kadang jaringan) pada kedua tangan. Kondisi ini
sering ditemukan pada korban bunuh diri. Percikan darah atau jaringan pada
tangan terjadi ketika kontak antara senjata api dengan tangan yang
memegang pelatuk senjata. Selian itu juga sering ditemukan percikan
jaringan otak.
2. Darah mungkin bisa turun ke bagian kaki atau bagian bawah yang lain dari
korban.
3. Residu (sisa) dari senjata api yang terdapat pada daerah luka bisa
menggambarkan posisi dan waktu korban itu ditembak. Percikan api atau
bubuk mesiu yang keluar dari lubang yang berbentuk silinder senjata bisa
menggambarkan posisi tembakan dan jenis senjata yang digunakan. Percikan
bubuk mesiu ini membentuk sebuah tatto pada luka korban.
4. Terdapat tanda pada telapak tangan yang memegang senjata api berupa
jelaga dan bubuk mesiu korban bunuh diri.
22
Luka Tembak
Perubahan Luka pada Luka Tembak
Ada beberapa kondisi yang bisa merubah gambaran luka tembak
dengan cepat. Perubahan itu dapat disebabkan antara lain oleh:
1. luka terbuka yang sudah mengering
2. proses pembusukan tubuh
3. penyembuhan dari luka itu sendiri
4. intervensi tenaga medis
5. intervensi bedah
6. intervensi oleh personel atau orang yang tidak profesional
7. pencucian atau pembersihan luka setelah korban mati
23
Luka Tembak
Residu senjata api
Residu berarti bubuk sisa tembakan (bubuk mesiu) yang
terjadi akibat proses pembakaran. Ada beberapa macam
bentuk residu yang terdapat setelah proses penembakan
menurut investigasi medikolegal.
Residu juga terdapat pada peluru tetapi jarang sekali
berguna untuk kepentingan forensik. Tetapi bubuk mesiu
yang terdapat pada peluru seringkali digunakan oleh
pemeriksa medikolegal untuk menemukan jenis senjata api
yang digunakan.
Residu tersebut kadang terlihat dengan mata telanjang dan
digambarkan sebagai sebuah kelim tatto pada bagian
tubuh korban.
24
Luka Tembak
Residu Senjata Api pada Tangan Tersangka
Petugas hukum biasanya menginginkan untuk
mengecek tangan tersangka pada kasus
pembunuhan dengan luka tembak senjata api.
Ahli patologi forensik mengecek tangan korban
bunuh diri untuk mendapatkan bukti tambahan
bahwa memang kematian disebabkan oleh korban
sendiri.
Ahli patologi forensik juga mendemonstrasikan
hubungan residu yang tertinggal dengan korban
melalui bahasa tubuh (gesture) korban yang
bertahan atau terdapat perlawanan korban terhadap
kontrol senjata api.
25
Luka Tembak
Deskripsi luka senjata api
Kepentingan medikolegal deskripsi yg adekuat dari
luka senjata api bergantung pada besarnya potensi
seorang korban meninggal.
Jika korban masih hidup, deskripsi singkat dan
tidak terlalu detail. Dokter mempunyai tenggung
jawab yang utama untuk memberikan
penatalaksanaan gawat darurat.
Penggambaran luka secara detail akan dilakukan
stlh semua kondisi gawat darurat dpt disingkirkan.
26
Luka Tembak
Deskripsi luka senjata api
Deskripsi luka yang minimal untuk pasien hidup terdiri dari:
1. lokasi luka
2. ukuran dan bentuk defek
3. lingkaran abrasi
4. lipatan kulit yang utuh dan robek
5. bubuk hitam sisa tembakan, jika ada
6. tattoo, jika ada
7. bagian yang ditembus/dilewati
8. titik hitam atau tanda penyembuhan akibat bedah pengeluaran
benda asing dan susunannya
9. penatalaksanaan luka, termasuk debridement, penjahitan,
pengguntingan rambut, pembalutan, drainase, dan operasi
perluasan luka
27
Luka Tembak
Deskripsi Luka Senjata Api
Hal-hal yang penting dalam deskripsi luka tembak :
1. Lokasi
2. Deskripsi luka luar
3. Residu tembakan yang terlihat
4. Perubahan
5. Track
6. Penyembuhan luka tembakan
7. Luka keluar
8. Penyembuhan fragmen luka tembak
9. Pengambilan jaringan untuk menguji residu
Deskripsi medikolegal harus lebih detail dan harus mencakup juga
perubahan yang terjadi oleh orang lain maupun karena reaksi
penyembuhan.

28
Luka Tembak
Fasilitas Otopsi untuk korban luka tembak
Fasilitas merupakan bagian penting dalam
melakukan pemeriksaan yang adekuat bagi
korban luka tembak. Fasilitas yang perlu
dievaluasi adalah tempat, tenaga kerja dan
peralatan.
29
Luka Tembak
Konsep-konsep yang salah dalam investigasi tembakan
senjata
1. Luka tembak masuk selalu lebih kecil daripada luka tembak
keluar
2. Ketika luka tembak masuk lebih tinggi dibanding luka tembak
keluar, arah serangan dari bawah ke atas
3. Peluru selalu berjalan dalam garis lurus di dalam tubuh, mulai
dari tempat masuk sampai keluar dari tubuh, atau bila
tertinggal di dalam tubuh
4. Ketika peluru diketahui dari luka terbuka senjata api, berefek
sangat panas sehingga membakar kulit
5. Peluru tembakan dari senjata yang beralur(spiral), mengalami
perputaran dengan kecepatan yang sangat tinggi, menuntun
jalannya pada dan melalui target. Gerakan berputar atau
mengebor menghasilkan lingkaran abrasi pada luka tembak
masuk
30
6. Peluru yang dihasilkan senjata atau revolver dengan setengah
jaket atau peluru berlubang membuat hamburger pada organ
daerah dada dan abdomen
7. Beberapa individu meninggal karena komplikasi akibat
perlakuan saat membersihkan luka
8. Individu yang dominan tangan kanan membunuh diri dengan
memegang senjata dengan tangan kanan dengan luka terbuka
pada kontak dengan atau dekat dengan pelipis kanan
9. Adalah mungkin untuk memperkirakan berapa lama korban
hidup setelah cedera fatal dari pemeriksaan luka
10.Otopsi pada korban luka tembak merupakan prosedur yang
sederhana. Yang penting adalah menemukan luka masuk dan
luka keluar, lokasi peluru, dan jaringan serta organ yang terluka

31

Anda mungkin juga menyukai