Anda di halaman 1dari 19

86

BAB III
BANGUNAN PENGAMBILAN & BANGUNAN PENGURAS DI
SUNGAI

A. Tata Letak
Bangunan pengambilan berfungsi untuk mengelakkan air dari sungai dalam
jumlah yang diinginkan dan pembilas berfungsi untuk mengurangi sebanyak
banyaknya benda benda terapung dan fraksi fraksi sedimen kasar yang masuk
kejaringan saluran irigasi.
Pengambilan lebih baik ditempatkan diujung tikungan luar sungai guna mencegah
masuknya sedimen.
Bila pengambilan dilakukan dikedua sisi sungai, maka pengambilan untuk satu sisi
(kalau tidak besar) bias dibuat pada pilar pembilas airnya dapat dialirkan melalui
sypon ketubuh bendung yang lainnya (lihat juga gambar 1.3 KP 02).
Paling penting untuk merencanakan dinding sayap dan dinding pengarah
sehingga turbulensi dapat sebanyak mungkin dihindari dan aliran menjadi mulus
(lihat gambar 4.14).
Pada umumnya ini berarti bahwa lengkung lengkung dapat diterapkan dengan
jari jari minimum x kedalaman air.

B. Bangunan Pengambilan
Bangunan pembilas pengambilan disungai dilengkapi dengan pintu dan bagian
depannya terbuka untuk menjaga jika terjadi muka air tinggi selama banjir. Besarnya
bukaan pintu bergantung kepada kecepatan aliran masuk yang diijinkan. Kecepatan
ini bergantung kepada ukuran butir bahan yang dapat diangkut.


87
Q Pengambilan = 1,20 x Q Kebutuhan

Rumus dibawah ini memberikan perikiraan kecepatan yang dimaksud :


V = kecepatan rata rata (m/dtk)
H = kedalaman air (m)
D = diameter butir (m)

Dalam kondisi biasa rumus ini dapat disederhanakan menjadi :


dengan kecepatan masuk 1,0 2,0 m/dtk yang merupakan besaran perencanaan
normal dapat diharapkan bahwa butir butir berdiameter 0,01 - 0,04 m dapat
masuk.

untuk aliran tenggelam
Q = . b. a z g . . 2
V = z g . . 2 .
Q = V . b . a

Dimana :
Q = debit ( ) dtk m /
3

= Koefisien debit untuk bukaan dibawah permukaan air aliran
tenggelam dengan kehilangan tinggi energi kecil ( = 0,80)
b = lebar bukaan (m)
a = Tinggi bukaan (m)
d
d
n
V . 32
1/2
2

0.5
. 10 d V =

88
g = Percepatan gravitasi ( ) 8 , 9 /
2
= dtk m
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan (m)

untuk aliran tidak tenggelam



dimana :
Q = debit ( ) dtk m /
3

= Koefisien debit untuk bukaan dibawah permukaan air aliran
tenggelam dengan kehilangan tinggi energi kecil ( = 0,80)
b = lebar bukaan (m)
a = Tinggi bukaan (m)
g = Percepatan gravitasi ( ) 8 , 9 /
2
= dtk m
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan (m)
hi = kedalaman air didepan pintu diatas ambang.











K H g B a Q . . . 2
1
. . . =
hi g V . . 2 . =
K b a V Q . . . =

89
Elv. Mercu bendung direncanakan 0,10 diatas Elv. MA pengambilan yang
dibutuhkan untuk mencegah kehilangan air pada bendung akibat gelombang .

Elv. MA pengambilan = Elv. Mercu - 0,10m
= 16,70 0,10
= 16,60 m
Elv. Ambang bangunan pengambilan ditentukkan dari tingginya dasar sungai.
Ambang direncanakan diatas dasar sungai dengan ketentuan sebagai berikut :
X min 0,50 m jika sungai menyangkut lanau.
X min 1,00m bila sungai juga menyangkut pasir dan kerikil.
X min 1,50m kalau sungai menyangkut batu batu bongkah
Harga harga diatas hanya dipakai untuk pengambilan yang digabung dengan
pembilas terbuka.
J ika direncanakan pembilas bawah, maka criteria ini bergantung pada ukuran
saluran pembilas bawah, dalam hal ini umumnya ambang pengambilan
direncanakan cm P 20 0 diatas ujung kantong lumpur dalam keadaan
penuh.
Bila pengambilan mempunyai bukaan lebih dari satu, maka pilar sebaiknya
dimundurkan untuk menciptakan kondisi aliran masuk yang lebih mulus (lihat
gambar 5.2 KP 02)









90
Hal hal yang perlu diperhatikan :
Pengambilan hendaknya selalu dilengkapi dengan sponeng skot balok dikedua sisi
pintu agar pintu dapat dikeringkan untuk keperluan pemeliharaan dan perbaikan.
Guna mencegah masuknya benda benda hanyut, puncak bukaan direncanakan
dibawah muka air hulu.
J ika bukaan berada diatas muka air hulu maka harus dipakai kisi kisi penyaring.
Kisi kisi penyaring direncanakan dengan mempergunakan rumus berikut :
Kehilangan tinggi energi melalui saringan adalah :




Dimana :
Hf = kehilangan tinggi energi.(m)
V = Kecepatan datang (m/dtk)
g = Percepatan gravitasi (9,8 m
2
/dtk).
C = Koefisien yang sangat tergantung pada :
B = Faktor bentuk (gambar 3.3).
S = Tebal jeruji (m).
L = Panjang jeruji (m).
B = J arak bersih antar jeruji b ( b 50 mm).
= Sudut kemiringan dari horizontal (dalam derajat).






g
V
C hf
2.
.
2
=
Sin
B
S
C
4/3

= .

91
















Contoh Perencanaan Bangunan Pengambilan.

Q
kebutuhan
= 10,88 m
3
/Dtk
Q
pengambilan
= 1,2 x Qkeb. = 13,056 m
3
/Dtk

Dimensi bangunan pengambilan di hitung dengan rumus sebagai berikut :


- Elevasi dasar bang. Pengambilan = Elv. KL Penuh + 0,20 m

Hal tersebut dilakukan guna mencegah pengendapan partikel sedimen di dasar
bangunan pengambilan itu sendiri.
L/S =5
S
L
S
S
L
S
L
b
S S
b
=2,42 =1,8
Gambar 3.3. Bentuk bentuk kisi kisi penyaring dan harga
z g m V . 2. . =

92

- Elevasi dasar hilir pengambilan dengan kantong lumpur dalam keadaan penuh
= 14,96 m
- Elevasi dasar bang. Pengambilan = Elv. KL Penuh + 0,20 m
= 14,96+ 0,20
= 15,16m

- Elevasi MA. Pengambilan Hulu = Elv. Mercu - 0,10 m
= 16,70 - 0,10
= 16,60m
Karena diangkut sungai adalah sedimen kasar, maka elevasi ambang pengambilan
sekurang - kurangnya 1,00 m - 1,50 m diatas dasar sungai.
- Elevasi rata - rata dasar sungai = + 13,40 m
- Elevasi dasar bangunan pembilas = + 14,46 m
- Elevasi minimum bangunan pembilas
= 13,40 + 1,50
= + 14,90 m

Tinggi bersih bukaan (a) menjadi :
a = Elv. MA. Pengambilan - n - Elv. Dasar bangunan pengambilan
= 16,60 m - 0,25 - 15,16 m
= 1,19 m
Q 13,056
b =
V.a
=
1,5 x 1,19
= 7,314 m
Diambil b = 7,50 m




93
Ukuran - ukuran pintu ditentukan dengan perbandingan tinggi/ lebar pintu. Untuk
eksploitasi diperlukan nilai perbandingan 0,80 - 1,00
Tinggi pintu pengambilan diambil a
total
= a + 0,30
= 1,19 + 0,30
= 1,49 m
Diambil a
bukaan
= 1,50 m
Perbandingan b/a
total
= 0,8 - 1,00
Kemudian lebar pintu = 1,20 - 1,50 m
Diambil perbandingan b/a = 1,00 maka lebar pintu b = 1,50 m

C. Bangunan Pembilas Sedimen di Sungai.
Lantai pembilas meruapakan kantong tempat mengendapnya bahan bahan
kasar didepan pintu pembilas pengambilan. Sedimen dapat dibilas dengan jalan
membuka pintu pembilas secara berkala guna menciptakan aliran terkonsentrasi
tepat didepan pintu pengambilan.
Pengalaman yang diperoleh dari banyak bendung yang sudah dibangun telah
menghasilkan beberapa pedoman menentukan pembilas :
Lebar pembilas ditambah pilar pembagi sebaiknya sama dengan (1/6 1/10) dari
lebar bersih bendung untuk sungai sungai yang kurang dari 100 m.
Lebar pembilas sebaiknya diambil 60% dari total pengambilan termasuk pilar
pilarnya (0,6 x lebar total pengambilan).
J uga untuk dinding pemisah, dapat diberikan harga empiris (a) sebaiknya diambil
sekitar 60 70.
Pintu pintu bilas dapat direncana dengan bagian depan terbuka atau tertutup.





94
Keuntungan keuntungan dari pintu bagian depan terbuka adalah sebagai berikut :
Ikut mengatur kapasitas debit bendung karena air dapat mengalir melalui pintu
pintu yang tertutup selama banjir.
Pembuangan benda benda terapung lebih mudah, khususnya dibuat dalam dua
bagian dan bagian atas diturunkan.

Kelemahan kelemahannya :
Sedimen akan terangkut ke pembilas selama banjir, hal ini dapat menimbulkan
masalah apalagi kalau sungai mengangkut bongkah bongkah ini dapat
menumpuk didepan pembilas dan sulit disingkirkan.
Benda benda hanyut dapat merusakan pintu.
Karena debit di sungai lebih besar dari debit dipengambilan maka air akan
mengalir melalui pintu pembilas, dengan demikian kecepatan menjadi lebih tinggi
dan membawa lebih banyak sedimen. Sekarang kebanyakan pembilas direncana
dengan bagian depan terbuka. J ika bongkah yang terangkut banyak, lebih
menguntungkan untuk merencanakan pembilas samping (shunt sluice) gambar
5.5. KP 02. Pembilas tipe ini terletak diluar bentang bersih bendung dan tidak
menjadi penghalang jika terjadi banjir.











95
Selama eksploitasi biasa dengan pintu pengambilan terbuka, pintu bilas berganti
berganti akan dibuka dan ditutup mencegah penyumbatan.

KRITERIA PENGGUNAAN.
Pada waktu banjir pintu npengambilan akan ditutup (tinggi muka air 0,50 m
1,00m) diatas mercu terus bertambah, pintu pembilas akan dibiarkan tertutup.
Pada waktu air surut kembali menjadi (0,50 1,00 m) diats mercu dan terus
menerus turun pintu pengambilan tetap tertutup dan pintu bilas dibuka untuk
menggelontorkan sedimen.
Karena tidak ada air yang boleh mengalir diatas dinding pemisah selama pembilas
(sebab aliran ini akan mengganggu) maka elevasi dinding sebaiknya diambil 0,50
1,00 diatas mercu. J ika pembilasan harus didasarkan pada debit tertentu di
sungai yang masih cukup untuk itu muka dinding pemisah dapat ditentukan dari
gambar 5.6.















96
D. PEMBILAS BAWAH.
Pembilas bawah direncanakan untuk mencegah masuknya angkutan sedimen
dasar dan fraksi pasir yang lebih kasar kedalam pengambilan. Mulut pembilas bawah
ditempatkan dihulu pengambilan dimana ujung penutup pembilas membagi air
menjadi dua lapisan, lapisan atas mengalir ke pengambilan dan pembilas bawah
lewat bendung. (gambar 5.7 KP 02).
Pintu diujung pembilas bawah akan tetap terbuka selama aliran air rendah pada
musim kemarau pintu pembilas tetap ditutup agar air tidak mengalir. Untuk membilas
kandungan sedimen agar pintu tersebut akan dibuka setiap hari selama 60 menit.
Apabila benda benda hanyut mengganggu eksploitasi pintu pembilas,
sebaiknya di pertimbangkan untuk membuat pembilas dengan dua buah pintu,
dimana pintu atas diturunkan agar benda benda hanyut dapat lewat.
J ika kehilangan tinggi energi bangunan pembilas kecil, maka hanya diperlukan 1
pintu dan jika pintu tersebut akan memberikan kehilangan tinggi energi yang lebih
besar di bangunan pembilas dipakai 2 pintu.
Bagian depan pembilas bawah biasanya direncana dibawah sudut dengan bagian
depan pengambilan.
Dimensi dimensi dasar pembilas bawah adalah :
Dimensi dimensi dasar pembilas bawah hendaknya lebih besar 1,5 x diameter
terbesar sedimen dasar sungai.
Tinggi saluran pembilas bawah sekurang kurangnya 1,0 m.
Tinggi sebaiknya diambil (1/3 1/4) x kedalaman air didepan pengambilan
selama normal.
Dimensi rata rata dari pembilas bawah direncanakan akan dibangun berkisar dari :
5,0 2,0 m untuk panjang saluran pembilas bawah.
1,00 2,00 m untuk panjang tinggi saluran pembilas bawah.
0,20 0,35 m untuk tebal beton bertulang.


97
Luas saluran pembilas bawah (lebar x tinggi) harus sedemikian rupa sehingga
kecepatan minimum dapat dijaga (V = 1,0 1,5 m/dtk).



























98
Tata Letak.
Saluran pembilas bawah harus direncana dengan hati hati untuk menghindari
sudut mati (dead corner) dengan kemungkinan terjadinya sedimentasi atau
terganggunya aliran.
Sifat tahan gerusan dari bahan yang dipakai untuk lining saluran pembilas bawah
membatasi kecepatan maksimum yang diizinkan dalam saluran bawah, tetapi
kecepatan minimum bergantung kepada ukuran butir sedimen yang akan dibiarkan
tetap bergerak.

Karena adanya kemungkinan terjadinya pusaran udara, dibawah penutup atas
saluran pembilas dapat berbentuk kavitasi (lihat gambar 5.8) oleh karena itu pelat
baja beton bertulang harus dihitung sehubungan dengan beton yang ditahannya.
Contoh Perhitungan Bangunan Pembilas.
1). Pembilas Bawah Tertutup.
Karena sungai diperkirakan mengangkut batu batu bongkah diperlukan bangunan
pembilas dengan bagian bawah tertutup. Lebar bersih bangunan pembilas (Bsc) =
0,6 x lebar total pengambilan.
Bsc = 0,6 x lebar total pengambilan
= 0,6 x 5 x 1,5 + 4 x 1,0
= 6,90 m
diambil Bsc = 7,10 m
lebar total pembilas ditentukan = 7,10 m
Direncanakan 3 (tiga) bukaan @' = 1,70 m
dipisahkan dengan dua pilar @' = 1,00 m
J umlah pilar = 2 Buah
Lebar pilar = 2,00 x 1,00
= 2,00 m


99
Lebar sisa bukaan bersih = 7,10 m - 2,00 m
= 5,10 m
Direncanakan 3 (tiga) bukaan
5,10 m
b =
3,0 m
= 1,70 m

















2). Bangunan Pembilas Bawah Dan Pembilas Atas.
Bangunan pembilas direncanakan dengan menggunakan pembilas bawah dan atas
selain memudahkan pengoperasian di pintu bilas, juga untuk menghindari masuknya
endapan yang terangkut oleh aliran sungai kedalam saluran pengambilan. Lebar
pembilas bawah direncanakan selebar pintu pembilas atas yaitu 1,70 m sebanyak 3
(tiga) buah. Dengan demikian pintu bilas dibuat menjadi 2 bagian yaitu : pintu bilas
atas dan pintu bilas bawah (undersluice).

100
Untuk keperluan pembilasan maka tinggi pintu pembilas atas maupun bawah
diusahakan sama yaitu :
- Elevasi Under Sluice = Elv. Rata - rata dasar sungai - 0,50
= 13,40 - 0,50
= 12,90 m
(Elv. Under sluice - t)

Y =
2
Dimana :
Y = Tinggi lubang bukaan bawah
t = Tebal plat undersluice (0,20 m)
Maka :
(Elv. Under sluice - t)
Y =
2
16,7 - 12,90 - 0,20

=
2,0
= 1,80 m
Dengan demikian pada bangunan pembilas bawah elevasi pelat lantai adalah :
Elevasi pelat lantai = Elevasi dasar rata - rata+ Y + t
= 13,40 + 1,80 + 0,20
= 15,40 m

Pengurasan yang membawa efek paling kecil adalah pengurasan routline pada
saat air setinggi mercu + 16,70 m
Untuk bendung dengan under sluice, pengurasan dapat ditinjau untuk dua
kondisi, yaitu :
- Pintu dibuka setinggi undersluice.
- Pintu dibuka penuh.


101
a). Pintu Dibuka Setinggi Pembilas Bawah (Undersluice).
Pada kondisi ini pintu undersluice dibuka penuh, pintu bilas ditutup.
Elev. Muka Air di Udik = Elevasi Mercu


Dimana :
Q = Debit (m
3
/Dtk).
= Koefisien debit diambil = 0,80
B = Lebar pintu bilas.
Y = Tinggi lubang undersluice = 1,80 m.
g = Percepatan gravitasi (9,80 m/Dtk
2
).
H = Tinggi MA udik terhadap undersluice = 16,70 + 12,90 = 3,80 m
Berdasarkan harga harga diatas diperoleh :



Kontrol Debit Pembilasan.
Qbilas 2 x Qrenc (syarat)
Qrenc = 10,88 m
3
/Dtk 2 x Qrenc = 21,76 m
3
/Dtk.
Qbilas = 18,456 m
3
/Dtk < 21,76 m
3
/Dtk.
Rubah ukuran lebar pintu (b).






=
2
. 2 . .
Y
H g Y B Q .

=
2
2. . . .
80 , 1
80 , 3 80 , 9 80 , 1 70 , 1 80 , 0 m Q
Dtk m Q / 456 , 18
3
=

=
2
2. .
Y
H g V
bilas

=
2
2. .
80 , 1
80 , 3 80 , 9 80 , 0
bilas
V
dtk m V
bilas
/ 031 , 6 =

102
Perhitungan Diameter Butir Terbilas


Dimana :
D = Diameter butir terbilas (m).
V = Kecepatan pembilasan (m/dtk).
C = Koefisien bentuk sedimen = 5,00 untuk Congulated Sand And Gravel.
Berdasarkan harga harga tersebut diperoleh :



Dengan demikian diameter butir yang dapat terbilas mempunyai diameter < 0,67 m.

a). Pintu Pembilas Dibuka Penuh.
Pada kondisi ini pintu bilas bawah dan pintu bilas atas dibuka penuh.

Dimana :
Q = Debit (m
3
/Dtk).
= Koefisien debit diambil = 0,80
B = Lebar pintu bilas.
Y = Tinggi lubang undersluice = 1,80 m.
g = Percepatan gravitasi (9,80 m/Dtk
2
).
H = Tinggi MA udik terhadap undersluice = 16,70 + 12,90 = 3,80 m.
Z = 1/3. H = 1/3. 3.80 = 1,267 m
Berdasarkan harga harga diatas diperoleh :


=
C x
V
d
bilas
1,50

=
5
031 , 6
x
d
1,50
m d 67 , 0 =
z g Y B Q . 2. . . . =
1,267 2.9,80 . 1,80 . 1,70 0,80. . m Q =
Dtk m Q / 1
3
199 , 2 =

103
Kontrol Debit Pembilasan.
Qbilas 2 x Qrenc (syarat)
Qrenc = 10,88 m
3
/Dtk 2 x Qrenc = 21,76 m
3
/Dtk.
Qbilas = 12,199 m
3
/Dtk < 21,76 m
3
/Dtk.
Rubah ukuran lebar pintu (b).





Perhitungan Diameter Butir Terbilas


Dimana :
D = Diameter butir terbilas (m).
V = Kecepatan pembilasan (m/dtk).
C = Koefisien bentuk sedimen = 5,00 untuk Congulated Sand And Gravel.
Berdasarkan harga harga tersebut diperoleh :



Dengan demikian diameter butir yang dapat terbilas mempunyai diameter < 0,957 m.






z g V
bilas
. 2. . =
1,267 2.9,80 0,80. . =
bilas
V
dtk m V
bilas
/ 7176 , =

=
C x
V
d
bilas
1,50

=
5 1,50
7,176
x
d
m d 957 , 0 =

104

























+Elevasi Dasar Sungai
+Elevasi Undersluice
+Elevasi Plat Lantai
Pintu bilas bawah
Pintu bilas atas
Elv. Muka Air
Y H
Z =1/3 H
Gambar 3.6. Bentuk Pintu Bilas Atas Dan Pintu Bilas Bawah

Anda mungkin juga menyukai