Anda di halaman 1dari 8

1.

Biologi/ (pinjaman bahasa Inggeris: biology: dari bahasa Greek: , bios,


"kehidupan"; , logos, "kata") adalah kajian saintifik mengenai hidup. Biologi
mengkaji struktur, fungsi, pertumbuhan, asal, evolusi dan taburan benda hidup. Bidang
ini mengelaskan dan menerangkan organisma, fungsi mereka, cara dan sebab spesies
wujud, serta interaksi sesama mereka dan alam sekeliling.
Biologi menumpukan kepada ciri-ciri fizikal dan tabiat hidupan yang hidup pada masa
kini dan masa silam, bagaimana mereka terhasil dan interaksi antara sesama mereka dan
alam sekitar. Malah kini terdapat ahli biologi yang mengkaji kemungkinan haiwan yang
akan berevolusi pada masa akan datang dan juga yang terdapat di planet-planet yang lain.
Perkataan biologi moden kelihatannya diperkenalkan secara terasing antara Gottfried
Reinhold Treviranus (Biologie oder Philosophie der lebenden Natur, 1802) dan oleh
Jean-Baptiste Lamarck (Hydrogologie, 1802). Perkataan Biologi itu sendiri telah
dikatakan dicipta pada 1800 oleh Karl Friedrich Burdach, tetapi ia muncul pada judul
Jilid 3 buku Michael Christoph Hanov Philosophiae naturalis sive physicae dogmaticae:
Geologia, biologia, phytologia generalis et dendrologia, diterbitkan pada 1766. Pada
masa kini, perkataan tersebut merangkumi bidang akademik yang lebih meluas yang
sering dilihat sebagai bidang yang tersendiri.
2.Kebanyakan sains biologi merupakan disiplin khusus. Botani merupakan kajian
tumbuh-tumbuhan, zoologi merupakan kajian haiwan, dan mikrobiologi merupakan
kajian mikroorganisma. Bidang lain dalam biologi adalah berdasarkan skala organisma
dikaji dan kaedah mengkaji mereka. Biokimia mengkaji kimia asas hidup, biologi
molekul mengkaji interaksi sistem molekul biologi yang kompleks, biologi sel mengkaji
benda binaan kehidupan asas, iaitu sel, manakala fisiologi merupakan kajian fungsi tisu
dan organ organisma dari segi fizikal dan kimia, dan ekologi merupakan kajian hubungan
sesama pelbagai organsima dan alam sekeliling mereka.
Pengantar Biologi
Biologi berasal dari kata bios (hidup) dan logos (ilmu), jadi biologi adalah ilmu yang
khusus mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Dalam bahasa Indonesia
biologi sering diterjemahkan sebagai ilmu hayat.
Biologi merupakan cabang dari ilmu-ilmu alam. Cabang yang lainnya dari ilmu-ilmu
alam adalah fisika dan kimia.
Semua ilmu terus berkembang, demikian juga biologi, dalam perkembangannya biologi
menjadi cabang-cabang ilmu antara lain:
1. Botani : mempelajari tumbuhan dan kehidupannya
2. Zoologi : mempelajari hewan dan kehidupannya
3. Fisiologi : mempelajari proses-proses dan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam tubuh
makhluk hidup
4. Higiene : mempelajari pemeliharaan kesehatan manusia.
5. Bakteriologi : mempelajari bakteri dan kehidupannya.
6. Histologi : mempelajari susunan dan fungsi jaringan tubuh makhluk hidup.
7. Genetika : mempelajari cara-cara pewarisan sifat individu kepada keturunannya
8. Ekologi : mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya
Untuk memecahkan masalah dalam bidang biologi diperlukan langkah-langkah khusus
yang disebut metode ilmiah. Secara umum langkah langkah metode ilmiah meliputi:
1. Perumusan masalah
2. Observasi
3. Penyusunan hipotesa
4. Eksperimen
5. Penarikan kesimpulan
6. Pengujian kesimpulan
Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri untuk menghasilkan makanan dengan memanfaatkan energi cahaya.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga
berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis pada tumbuhan
Berbeda dari organisme lain yang memperoleh energi dengan memakan organisme
lainnya, tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang
menghasilkan glukosa berikut ini:
12H2O + 6CO2 + cahaya > C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan
dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi
seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi
pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula
(glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon
dioksida, air, dan energi kimia. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa langkah-langkah
dalam fotosintesis dan respirasi sesungguhnya amatlah amat rumit dan memiliki
perbedaan-perbedaan yang mendetail.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil mengandung organel yang disebut
kloroplas. Kloroplas inilah yang menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang
disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju
mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Fotosintesis pada alga dan bakteri
Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang
hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan
darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga
memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya
yang diserapnya pun lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan
bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti
bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain Pada tingkat molekuler
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450
nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer).
Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan
sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi
pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang
pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan
pada pusat-pusat reaksi. Pada tumbuhan ada dua jenis pigmen yang berfungsi aktif
sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II
terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680
nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja
secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling
memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai
transpor elektron.
Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan
pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit
atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga kekurangan
elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan
ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon
dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari
bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri,
menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau
hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang
akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH. ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam
proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia
yang terpicu adalah siklus Calvin dimana karbon dioksida diubah menjadi ribulosa (dan
kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak
bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan
gelap (tanpa cahaya).
Faktor penentu laju fotosintesis
1. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
2. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
3. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
4. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim.
5. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
6. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
7. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Penemuan
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami,
persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an.
Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang
Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor
apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari
penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena
pemberian air. Tapi pada tahun 1720, ahli botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis
bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan. Ia berpendapat faktor itu adalah
udara.
Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta, menemukan bahwa ketika ia
menutup sebuah lilin menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum
lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples
terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley
menyimpulkan bahwa nyala lilin telah merusak udara dalam toples itu dan
menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah dirusak
oleh lilin tersebut dapat dipulihkan oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus
dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan.
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen
Priestley. Ia menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga
dapat memulihkan udara yang rusak. Akhirnya di tahun 1796, Jean Senebier, seorang
pastor Perancis, menunjukkan bahwa udara yang dipulihkan dan merusak itu adalah
karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian,
Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale
dengan percobaan-percobaan pemulihan udara. Ia menemukan bahwa peningkatan
massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh
pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil
menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti
glukosa).
Organisme
Dalam biologi, organisme adalah kumpulan molekul-molekul yang saling mempengaruhi
sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel.
Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai berikut:
Memerlukan makanan
Bernafas
Bergerak
Tumbuh
Berkembang biak
Peka terhadap rangsang
Namun demikian, ciri-ciri tersebut tidaklah universal. Mikroorganisme seperti misalnya
bakteri tidaklah bernafas, namun menggunakan jalur kimiawi lain. Banyak organisme
tidaklah mampu bergerak secara independen dan banyak organisme tidak dapat
berkembang biak, walaupun spesiesnya mampu.

M o l e k u l
Dalam kimia, molekul adalah bagian tak terpisahkan yang paling kecil senyawa murni
yang memiliki ciri unik kimia dan fisik. Molekul terdiri atas dua atau lebih ikatan atom
bersama. Kita mungkin menginginkan untuk melihat molekul secara analogi; sebagai
kata: kata bis dapat menjadi contoh molekul; jika a ditambahkan, kita mendapatkan
kata bisa dengan cara mirip, H20 adalah molekul air; sedangkan (CH20)3 adalah
molekul gula.
Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah sebuah organisme yang begitu kecil sehingga
tidak dapat terlihat mata telanjang. Mikroorganisme sering digambanrkan menggunakan
sel tunggal, atau mikroorganisme unisel, namun beberapa protist unicell terlihat oleh
mata telanjang, dan beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Ilmu
mikroorganisme disebut mikrobiologi
B a k t e r i
Bakteri, dari kata Latin bacterium(jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari
organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular
(bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel,
cytoskeleton, dan organelle lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka
dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokaryota, karena bakteri merupakan
prokaryota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih
kompleks, disebut eukaryota.
Istilah bakteri telah diterapkan untuk semua prokaryote atau untuk kelompok besar
mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar
(berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak
pathogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran
0,5-5 m]], meski sebuah jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam
diameter(Thiomargarita).
Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan
komposisi sangat berbeda (peptidoglycan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela,
yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
V i r u s
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal,
sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-
jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi
keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa
dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV).

BENDA HIDUP DAN BENDA BUKAN HIDUP
Alam ini ada pelbagai benda. Benda di Bumi dibahagi kepada benda hidup dan benda
bukan hidup.Benda hidup memerlukan makanan,minuman, boleh membesar dan boleh
membiak.Benda bukan hidup tidak memerlukan makanan dan tidak boleh membiak.

CIRI-CIRI BENDA HIDUP
Benda hidup dikelaskan kepada haiwan dan tumbuhan. Semua benda hidup mempunyai
ciri-ciri yang berikut:
a) memerlukan air
Benda hidup memerlukan air untuk hidip. Tumbuhan menyerap air dari tanah melalui
akarnya.
b) memerlukan makanan
Benda hidup memerlukan makanan untuk hidup.Haiwan mencari makanan di
sekelilingnya. Haiwan makan tumbuhan atau haiwan yang lain. Kita perlu makan sayur
dan daging untuk menjaga kesihatan.

Tumbuhan boleh membuat makanannya sendiri. Ada tumbuhan boleh simpan makanan
dalam buah dan akar.


c) bernafas
Benda hidup bernafas untuk mendapatkan udara. Benda hidup bernafas dengan cara-cara
yang berbeza.
Manusia bernafas melalui paru-paru.
Ikan bernafas dalam air melalui insang.
Katak boleh bernafas melalui paru-paru dan kulit.
Tumbuhan bernafas melalui daun, batang dan akar.

d) bergerak
Haiwan boleh bergerak dari satu tempat ke satu tempat yang lain. Haiwan bergerak untuk
mencari makanan atau melarikan diri daripada bahaya. Hanya sebahagian tumbuhan
dapat bergerak. Sebagai contohnya, daun pokok semalu menguncup apabila disentuh.

e) membesar
Benda hidup boleh membesar. Manusia membesar daripada peringkat bayi kepada
peringkat dewasa. Haiwan juga membesar daripada peringkat anak kepada peringkat
dewasa. Tumbuhan membesar daripada peringkat anak benih kepada peringkat tumbuhan
dewasa

f) membiak
Benda hidup membiak untuk mendapatkan anak.
Haiwan dapat membiak untuk mendapatkan dua cara, iaitu melahirkan anak atau bertelur.
Banyak tumbuhan membiak melalui biji benih. Tumbuhan lain dapat membiak melalui
batang dan daun.

4.
A New Biology for the 21st Century recommends that a "New Biology" approach--one that
depends on greater integration within biology, and closer collaboration with physical,
computational, and earth scientists, mathematicians and engineers--be used to find solutions to
four key societal needs: sustainable food production, ecosystem restoration, optimized biofuel
production, and improvement in human health. The approach calls for a coordinated effort to
leverage resources across the federal, private, and academic sectors to help meet challenges
and improve the return on life science research in general.

Biologi baru untuk abad ke-21 mengesyorkan bahawa "Biologi Baru" pendekatan - yang
bergantung kepada integrasi yang lebih kukuh dalam biologi, dan kerjasama yang lebih rapat
dengan fizikal, pengiraan, dan ahli sains bumi, ahli matematik dan jurutera - digunakan untuk
mencari penyelesaian kepada empat keperluan masyarakat utama: pengeluaran makanan yang
mampan, pemulihan ekosistem, pengeluaran biofuel dioptimumkan, dan peningkatan dalam
kesihatan manusia. Pendekatan ini memerlukan usaha bersepadu untuk memanfaatkan sumber-
sumber di seluruh sektor persekutuan, swasta dan akademik untuk membantu memenuhi
cabaran dan meningkatkan pulangan ke atas penyelidikan sains kehidupan secara amnya.

Anda mungkin juga menyukai