Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I
PENDAHULUAN
Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan tiba-tiba ke dalam rongga
diantara otak dan selaput otak (rongga subaraknoid). Perdarahan subarachnoid
merupakan penemuan yang sering pada trauma kepala akibat dari yang paling
sering adalah robeknya pembuluh darah leptomeningeal pada vertex di mana
terjadi pergerakan otak yang besar sebagai dampak, atau pada sedikit kasus, akibat
rupturnya pembuluh darah serebral major. Pasien yang mampu bertahan dari
pendarahan subarachoid kadang mengalami adhessi anachnoid, obstruksi aliran
cairan cerebrospinal dan hidrocepalus. Cedera intrkarnial yang lain kadang juga
dapat terjadi.
Perdarahan subarachnoid, dapat diidentiikasi pada C!-scan sebagai
jaringan dengan densitas tinggi ("# $ %# &u). 'enggantikan cairan serebrospinal
di interhemiser atau issura silvii, sulcus cerebral atau sisterna basalis. (ika
pendarahan subarachnoid luas maka bentuk arah inundibulum atau cabang arteri
karotis pada sisterna nampak sebagai iling deect pada darah intrasisternal yang
hiperdens. 'eskipun pemeriksaan C!-scan sangat akurat untuk mendeteksi
pendarahan subarachnoid yang baru untuk mengetahui adanya darah
disubarachnoid di interhemiserik alxcerebri yang relati memiliki densitas dan
sulit dideteksi. Pendarahan subarachnoid biasanya meluas sampai pada sulcus
paramedian, mengakibatkan penampakan densitas dan irreguler, setelah beberapa
hari pemeriksaan C! )can biasanya menunjukkan pembersihan darah
*
subarachnoid disekitar alxcerebri, sebaliknya pendarahan subdural
interhemiserik secara tipikal terlihat sebagai bentuk baji, tepi halus, +ona densitas
tinggi.
Pada pasien dengan trauma kepala, pendarahan subarachnoid saat muncul
biasanya terbatas pada satu atau dua sulci, pendarahan subarachnoid yang luas,
menunjukkan adanya ruptur dari aneurisma atau pseudoaneurisma dan kadang
merupakan indikasi untuk pemeriksaan angiograi. ,neurisma konsenital biasanya
berlokasi pada ciculus -illisi dan pseudoaneurisma berlokasi pada pembuluh
darah yang dapat merengang akibat pergeseran otak misalnya arteri cerebral
anterior diba-ah alxcerebri.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hidronefrosis
*.1 /einisi
Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan tiba-tiba ke dalam rongga
diantara otak dan selaput otak (rongga subaraknoid).
*
diantara lapisan dalam (pia
mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) para jaringan yang melindungan otak
(meninges).
.
)ubarachnoid hemorrhage adalah gangguan yang mengancam nya-a
yang bisa cepat menghasilkan cacat permanen yang serius. &al ini adalah satu-
satunya jenis stroke yang lebih umum diantara -anita.
.
*.* ,natomi
*
0tak dibungkus oleh selubung mesodermal, meninges. 1apisan luarnya
adalah pachymeninx atau duramater dan lapisan dalamnya, leptomeninx, dibagi
menjadi arachnoidea dan piamater.
"
/uramater
/ura kranialis atau pachymeninx adalah suatu struktur ibrosa yang kuat
dengan suatu lapisan dalam (meningeal) dan lapisan luar (periostal). 2edua
lapisan dural yang melapisi otak umumnya bersatu, kecuali di tempat di tempat
dimana keduanya berpisah untuk menyediakan ruang bagi sinus venosus
(sebagian besar sinus venosus terletak di antara lapisan-lapisan dural), dan di
tempat dimana lapisan dalam membentuk sekat di antara bagian-bagian otak.
,rachnoidea
'embrana arachnoidea melekat erat pada permukaan dalam dura dan
hanya terpisah dengannya oleh suatu ruang potensial, yaitu spatium subdural. 3a
menutupi spatium subarachnoideum yang menjadi li4uor cerebrospinalis, cavum
subarachnoidalis dan dihubungkan ke piamater oleh trabekulae dan septa-septa
yang membentuk suatu anyaman padat yang menjadi system rongga-rongga yang
saling berhubungan.
5
Cavum subaracnoidea adalah rongga di antara arachnoid dan piamater
yang secara relative sempit dan terletak di atas permukaan hemiser cerebrum,
namun rongga tersebut menjadi jauh bertambah lebar di daerah-daerah pada dasar
otak. Pelebaran rongga ini disebut cisterna arachnoidea, seringkali diberi nama
menurut struktur otak yang berdekatan. Cisterna ini berhubungan secara bebas
dengan cisterna yang berbatasan dengan rongga sub arachnoid umum.
Piamater
Piamater merupakan selaput jaringan penyambung yang tipis yang
menutupi permukaan otak dan membentang ke dalam sulcus,issure dan sekitar
pembuluh darah di seluruh otak. Piamater juga membentang ke dalam issure
transversalis di ab-ah corpus callosum. /i tempat ini pia membentuk tela
choroidea dari ventrikel tertius dan lateralis, dan bergabung dengan ependim dan
pembuluh-pembuluh darah choroideus untuk membentuk pleksus choroideus dari
ventrikel-ventrikel ini. Pia dan ependim berjalan di atas atap dari ventrikel
keempat dan membentuk tela choroidea di tempat itu.
*.. 6tiologi
Perdarahan subarachnoid secara spontan sering berkaitan dengan pecahnya
aneurisma (758), kerusakan dinding arteri pada otak. /alam banyak kasus P),
merupakan kaitan dari pendarahan aneurisma. Penelitian membuktikan aneurisma
yang lebih besar kemungkinannya bisa pecah. )elanjunya 1#8 kasus dikaitkan
dengan non aneurisma perimesencephalic hemoragik, dimana darah dibatasi pada
daerah otak tengah. ,neurisma tidak ditemukan secara umum. 58 berikutnya
berkaitan dengan kerusakan rongga arteri, gangguan lain yang mempengaruhi
vessels, gangguan pembuluh darah pada sum-sum tulang belakang dan perdarahan
berbagai jenis tumor.
*
P), primer dapat muncul dari ruptur tipe kesatuan patologis berikut ini (*
yang pertama adalah yang tersering)9
1
,neurisma sakular
:
',;
<uptur aneurisma mikotik
,ngioma
=eoplasma
!rombosis kortikal
P), dapat mencerminkan diseksi sekunder darah dari hematom intraparenkim
(misal perdarahan dari hipertensi atau neoplasma)
*>. kasus P), non-traumatik disebabkan ruptur aneurisma sakular
Penyebab kongenital mungkin bertanggung ja-ab untuk P),
o 2ejadian amilial sesekali
o ?rekuensi aneurisma multipel
o &ubungan aneurisma dengan penyakit sistemik tertentu termasuk
sindroma 6hlers-/anlos, sindroma 'aran, coarctatio aorta, dan
penyakit ginjal polikistik
?aktor lingkungan yang dihubungkan dengan deek dinding pembuluh darah
dapatan termasuk usia, hipertensi, merokok dan artrosklerosis.
*." Patoisiologi
*
,neurisma merupakan luka yang yang disebabkan karena tekanan
hemodinamic pada dinding arteri percabangan dan perlekukan. )accular atau biji
aneurisma dispesiikasikan untuk arteri intracranial karena dindingnya kehilangan
suatu selaput tipis bagian luar dan mengandung aktor adventitia yang membantu
pembentukan aneurisma. )uatu bagian tambahan yang tidak didukung dalam
ruang subarachnoid.
,neurisma kebanyakan dihasilkan dari terminal pembagi dalam arteri
karotid bagian dalam dan dari cabang utama bagian anterior pembagi dari
lingkaran -ilis. )elama *5 tahun (ohn &opkins mempelajari otopsi terhadap 1*5
@
pasien bah-a pecah atau tidaknya aneurisma dihubungkan dengan hipertensi,
cerebral atheroclerosis, bentuk saluran pada lingkaran -ilis, sakit kepala,
hipertensi pada kehamilan, kebiasaan menggunakan obat pereda nyeri, dan
ri-ayat stroke dalam keluarga yang semua memiliki hubungan dengan bentuk
aneurisma sakular.
*.5 Aejala
.
)ebelum pecah aneurysm biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala
sampai menekan sara atau bocornya darah dalam jumlah sedikit, biasanya
sebelum pecahnya besar (yang menyebabkan sakit kepala). 2emudian
menghasilkan tanda bahaya, seperti berikut di ba-ah ini 9
o )akit kapala, yang bisa tiba-tiba tidak seperti biasanya dan berat (kadangkala
disebut sakit kepala thunderclap).
o =yeri muka atau mata.
o Penglihatan ganda.
o 2ehilangan penglihatan sekelilingnya.
!anda bahaya bisa terjadi hitungan menit sampai mingguan sebelum
pecah. 0rang harus melaporkan segala sakit kepala yang tidak biasa kepada
dokter dengan segera. Pecahnya bisa terjadi karena hal yang tiba-tiba, sakit kepala
hebat yang memuncak dalam hitungan detik. &al ini seringkali diikuti dengan
kehilangan kesadaran yang singkat. &ampir separuh orang yang terkena
meninggal sebelum sampai di rumah sakit. Beberapa orang tetap dalam koma atau
tidak sadar. Cang lainnya tersadar, merasa pusing dan mengantuk. 'ereka bisa
merasa gelisah. /alam hitungan jam atau bahkan menit, orang bisa kembali
menjadi mengantuk dan bingung. 'ereka bisa menjadi tidak bereaksi dan sulit
untuk bangun. /alam -aktu *" jam, darah dan cairan cerebrospinal disekitar otak
melukai lapisan pada jaringan yang melindungi otak (meninges), menyebabkan
leher kaku sama seperti sakit kepala berkelanjutan, sering muntah, pusing, dan
7
rasa sakit di punggung ba-ah. ?rek-ensi naik turun pada detak jantung dan
bernaas seringkali terjadi, kadangkala disertai kejang.
)ekitar *58 orang mengalami gejala-gejala yang mengindikasikan
kerusakan pada bagian spesiik pada otak, seperti berikut di ba-ah ini 9
o 2elelahan atau lumpuh pada salah satu bagian tubuh (paling sering terjadi).
o 2ehilangan perasa pada salah satu bagian tubuh.
o 2esulitan memahami dan menggunakan bahasa (aphasia).
Aangguan hebat bisa terjadi dan menjadi permanen dalam hitungan menit
atau jam. /emam adalah hal yang biasa selama 5 sampai 1# hari pertama.
*.: /iagnosa dan Penatalaksanaan
,namnesa
1
o =yeri kepala
Pasien mengalami onset mendadak nyeri kepala yang hebat.
=yeri kepala prodromal (peringatan) dari kebocoran darah kecil
(ditunjuk sebagai nyeri kepala sentinel) dilaporkan pada .#-5#8
aneurisma P),.
=yeri kepala sentinel dapat muncul beberapa jam sampai
beberapa bulan sebelum ruptur, dengan nilai tengah yang
dilaporkan adalah * minggu sebelum diagnosa P),.
2ebocoran kecil umumnya tidak memperlihatkan tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial (!32) atau rangsang
meningeal.
2ebocoran kecil bukanlah gambaran ',;.
%
1ebih dari *58 pasien mengalami kejang mendekati onset
akutD lokasi pusat kejang tidak ada hubungannya dengan lokasi
aneurisma.
'ual dan>atau muntah
Aejala rangsang meningeal (misal kaku kuduk, lo- back pain, nyeri
tungkai bilateral)9 ini terlihat pada lebih dari @58 kasus P),, namun
kebanyakan membutuhkan -aktu berjam-jam untuk terbentuk.
?otoobia dan perubahan visus
&ilangnya kesadaranD sekitar setengah pasien mengalami hal ini ketika
onset perdarahan.
Pemeriksaan ?isik
1
!emuan pada pemeriksaan isik bisa jadi normal, atau dokter mungkin
menemukan beberapa hal berikut9
o 2elainan neurologis global atau okal pada lebih dari *58 pasien
o )indroma kompresi nervus kranialis
2elumpuhan nervus okulomotorius (aneurisma arteri komunis
posterior) dengan atau tanpa midriasis ipsilateral.
2elumpuhan nervus abdusens
&ilangnya penglihatan monokuler (aneurisma arteri otalmika
menekan nervus optikus ipsilateral)
o /eisit motorik dari aneurisma arteri serebral media pada 158 pasien
o !idak ada tanda-tanda lokal pada "#8 pasien
o 2ejang
1#
o !anda-tanda otalmologis
Perdarahan retina subhyaloid (perdarahan bulat kecil, mungkin terlihat
miniskus, dekat dengan pangkal nervus optikus), perdarahan retina
lainnya.
6dema papil
o !anda $ tanda vital
)ekitar setengah pasien memiliki peningkatan tekanan darah (!/)
ringan sampai sedang.
!/ menjadi labil seiring meningkatnya !32.
/emam tidak biasa pada a-alnya namun umum setelah hari keempat
dari gangguan darah didalam ruang subarachnoid.
!akikardi mungkin muncul selama beberapa hari setelah kejadian
perdarahan.
Pemeriksaan Radioloi
!am"aran #T S$an Perdara%an S&"arak%noid
Pemeriksaan ct scan berungsi untuk mengetahui adanya massa
intracranial. Pada pembesaran ventrikel yang berhubungan dengan darah
(densitas tinggi) dalam ventrikel atau dalam ruang subarachnoid.
11
Aambar 7. Perdarahan subarachnoid
1*
*. 'agnetic resonance imaging ('<3)(5)
Perdarahan subarachnoid akut9 perdarahan subarachnoid akut tidak biasanya
terlihat pada !1E1 dan !*E1 meskipun bisa dilihat sebagai intermediate untuk
pengcahayaan sinyal tinggi dengan proton atau gambar ?1,3<. C! pada umunya
lebih baik daripada '<3 dalam mendeteksi perdarahan subarachnoid akut.
Control perdarahan subarachnoid9 hasil tahapan control perdarahan
subarachnoid kadang-kadang tampak '<3 lapisan tipis pada sinyal rendah
PENATALAKSANAAN
Penderita segera dira-at dan tidak boleh melakukan aktivitas berat. 0bat pereda
nyeri diberikan untuk mengatasi sakit kepala hebat. 2adang dipasang selang
drainase didalam otak untuk mengurangi tekanan.Pembedahan untuk menyumbat
atau memperkuat dinding arteri yang lemah, bisa mengurangi resiko perdarahan
atal di kemudian hari. Pembedahan ini sulit dan angka kematiannya sangat tinggi,
terutama pada penderita yang mengalami koma atau stupor. )ebagian besar ahli
bedah menganjurkan untuk melakukan pembedahan dalam -aktu . hari setelah
timbulnya gejala. 'enunda pembedahan sampai 1# hari atau lebih memang
mengurangi resiko pembedahan tetapi meningkatkan kemungkinan terjadinya
perdarahan kembali
1.
BAB III
LAP'RAN KASUS
(.1. Iden)i)as Penderi)a
=ama 9 =y. )ulimah
Fsia 9 ": th
(enis kelamin 9 Perempuan
,lamat 9 )igude <! #1>#5 2alongan, Fngaran
,gama 9 3slam
Pekerjaan 9 !idak bekerja
Pendidikan 9 )/
)tatus 9 'enikah
)ukuBangsa 9 (a-a (E=3)
<uangan 9 3A/
'asuk <)3), 9 1 )eptember *#1"
(.2. Anamnesa *Alloanamnesa+
Anamnesis
KeluhanUtama: Penurunan kesadaran
- Onset : 1 hari SMRS, mendadak
- Lokasi : -
- Kualitas : E3M21
- Kuantitas : !"L di#antu keluar$a
- 2ronologis 9
1 hari SMRS saat #an$un tidur %asien ti#a-ti#a men$eluh
n&eri ke%ala he#at, se%erti ditusuk-tusuk, leher terasa kaku,
mual '(), muntah '-), ke*an$ '-),%enurunan kesadaran '-)+
Pasien lalu di#a,a keluar$a ke RS "emak, kemudian diru*uk
ke RS dr+Kariadi Semaran$+
- -aktor &an$ mem%er#erat : -
- -aktor &an$ mem%erin$an : -
- .e*ala %en&erta : mual, leher kaku
1"
2. Riwayat penyakit dahulu
Ri,a&at trauma ke%ala disan$kal+
Ri,a&at Ken/in$ manis, kholesterol, asam urat disan$kal+
Ri,a&at "arah tin$$i '(), tidak minum o#at
Ri,a&at stroke se#elumn&a '-)
3. Riwayat penyakit keluarga
0idak ada an$$ota keluar$a &an$ sakit se%erti ini+
4. Riwayat sosial ekonomi dan pribadi
Penderita seoran$ i#u rumah tan$$a, suami seoran$ %etani,
%un&a 1 oran$ anak+ 1ia&a %en$o#atan ditan$$un$
2amkesmas+
Kesan : sosial ekonomi kuran$+
(.(. Dianosis
Perdarahan )ubarachnoid
(.,. Pemeriksaan Pen&n-an
..".1 Pemeriksaan <adiologi
(.,.1.1. !am"aran Radioloi #T s$an
15
1:
1@
17
1%
*#
*1
**
*.
*"
*5
..".1.". Pembacaan &asil C! )can
)ulci, issure, dan cysterna tak sempit
!ampak lesi hiperdens di lobus rontalis kiri, volume sekitar 15,":cc,
tampak rupture vaskuler ke dalam ventrikel lateralis kanan kiri, ventrikel
333, 3;
!ampak lesi hiperdens di ventrikel lateralis kanan kiri, ventrikel 333, 3;
;entrikel lateralis kanan kiri lebar, ventrikel 333 3; tampak lebar
!ampak lesi hiperdens di intrasulci dan perialks
!ak tampak deviasi garis tengah
Batang otak dan serebelum tak jelas kelainan
..*.1.5. 2esan
*:
P6</,<,&,= 3=!<, )6<6B<3 /3 10BF) ?<0=!,13)
23<3 ;01F'6 )623!,< 15,":cc, /3)6<!,3
P6</,<,&,= )FB,<,C&=03/ /,= P6</,<,&,=
3=!<, ;6=!<3261
&3/<0)6?,1F) C0''F=3C,=
BAB I.
PE/BAHASAN
)eorang pasien laki-laki dengan usia 55 tahun tahun
datang ke FA/ pada tangal .1 ,gustus *#1". 1 bulan yang lalu
sebelum masuk rumah sakit,penderita mengeluh nyeri pinggang.
=yeri hilang timbul dirasakan semakin lama semakin berat.
2eluhan tersebut membuat penderita tidak nyaman saat istirahat
dan aktivitas. =yeri semakin sakit jika penderita mengangkat
benda berat. =yeri berkurang jika penderita berbaring. . hari ini
keluhan semakin berat, pasien memeriksakan diri ke <)F/
Pati,kemudian pasien dirujuk ke <)3),.
*@
/ari hasil pemeriksaan radiologi oto thoraks, oto polos
abdomen dan F3; didapatkan gambaran pada oto thoraks 9 Cor 9
C!< G 5#8, tak membesar .Pulmo 9 !ak tampak 2elainan
Pada oto polos abdomen9 !ampak opasitas abnormal pada
cavum abdomen dan pelvis multiple.
Pada pemeriksaan F3; 9 A3=(,1 2,=,= 9 Bentuk letak
ukuran membesar dan axis normal. Pada menit ke @ tampak eksresi
kontras, PC) melebar, tampak batu multiple. F<6!6< 2,=,= 9
'elebar, tampak bendungan setinggi ;1"-5. A3=(,1
23<3 9Bentuk letak ukuran membesar dan axis normal. Pada menit
ke@ tampak eksresi kontras, PC) melebar, tampak batu pole atas.
F<6!6< 23<3 9 !ak melebar, tak tampak bendungan. ;esica
urinaria 9 /inding reguler, tak tampak illing deect, indentasi dan
additional shado-.Post 'iksi 9 )isa urine sedikit.
*7
BAB .
KESI/PULAN
&idronerosis adalah bendungan dalam ginjal yang di sebabkan
oleh obstruksi yang terdapat pada ureter yang di sebabkan karena adanya
batu ureter, sehingga terjadi tekanan balik ke ginjal.
,papun penyebabnya adanya akumulasi urin di piala ginjal akan
menyebabkan distensi piala dan kaliks ginjal. Pada saat ini atroi ginjal
terjadi. 2etika salah satu ginjal sedang mengalami kerusakan bertahap,
maka ginjal yang lain akan membesar secara bertahap (hipertropi
kompensatori), akhirnya ungsi renal terganggu.
Pada pasien dalam kasus diatas didapkan diagnosis nerolitiasis
dengan hidronerosis didasarkan pada pemeriksaan radiologi ?P, dan
3;P didapatkanpada ?P, tampak adanya opasitas abnormal pada cavum
abdomen dan pelvis multiple. Pada pemeriksaan 3;P A3=(,1 2,=,= 9
Bentuk letak ukuran membesar dan axis normal. Pada menit ke @ tampak
eksresi kontras, PC) melebar, tampak batu multiple. Pada A3=(,1
23<3 9Bentuk letak ukuran membesar dan axis normal. Pada menit ke@
tampak eksresi kontras, PC) melebar, tampak batu pole atas.
*%
DA0TAR PUSTAKA
Brunner,1 dan )uddarth, *##*, Buku ,jar 2epera-atan 'edical Bedah
(&.2uncara, ,. &artono, '. 6ster, C. ,sih, !erjemahan), 6disi 7, ;olume 1,
Penerbit 6AC, (akarta
Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. 6disi 2e-*. (akarta 9 Perpustakaan =asional
republik 3ndonesia. *##.. :*-:5.
)jamsuhidrajat <, 1 E. Buku Ajar Ilmu Bedah. 6disi ke-*. (akarta 9 Penerbit Buku
2edokteran $ 6AC. *##". @5:-@:..
)ylvia ,.Price dkk, *##:, Patoisiologi 2onsep 2linis Proses-proses Penyakit,
(ilid *, Penerbit 6AC, (akarta
!anagho 6,, 'c,ninch (E. Smiths General Urology. 6disi ke-1:. =e- Cork 9
1ange 'edical Book. *##". *5:-*7..
http9>>runtah.com>gejala-dan-penyebab-penyakit-hidronerosis>
http9>> coass-kita.blogspot.com>*#1*>#:>hidronerosis.html
http9>>x-asuhankepera-atan.blogspot.com>*#1*>#:>askep-nerolitiasis.html
*:

Anda mungkin juga menyukai