Anda di halaman 1dari 3

Mau Bikin Website + Hosting Murah AbizZ? Ke Rajawebhost.com aja!

Home > Security , Tips And Trick > 13 Cara Mengamankan Jaringan WIFI
1. Memakai enkripsi.
Data dikirimkan melalui gelombang radio. Jadi, tidak ada seorang pun yang bisa menjamin
keamanan data. Bisa saja para penyusup menyadap semua data yang lewat, tentunya tanpa
diketahui. Enkripsi adalah ukuran security yang pertama, tetapi banyak wireless access points
(WAP) tidak menggunakan enkripsi sebagai defaultnya. WEP memang mempunyai beberapa
lubang di keamanannya, tetapi itu masih tetap lebih baik daripada tidak ada enkripsi sama
sekali. Pastikan untuk mengatur metode WEP authentication dengan shared key
daripada open system. Untuk open system, AP tidak meng-encrypt data, tetapi
hanya melakukan otentifikasi client. Ubah WEP key sesering mungkin, dan gunakan WEP
dengan tingkat enkripsi yang lebih tinggi. Pada umumnya, device WLAN memiliki enkripsi WEP
40, 64, atau 128 bit. Perangkat yang lebih baru bahkan menyediakan tingkat enkripsi sampai
256 bit. Semakin tinggi tingkat enkripsi WEP yang Anda gunakan memang akan menjadikan
jaringan semakin aman. Namun di sisi lain, tingkat enkripsi yang semakin tinggi juga akan
memperlambat kinerja jaringan karena akan membebani AP/CPU dalam melakukan proses
decrypt. Namun, apabila ada yang mencoba melakukan hacking, waktu yang dibutuhkan
menjadi lebih lama. Pada umumnya, pilihan enkripsi WEP 128 bit (dipotong IV 24 bit menjadi
104 bit) merupakan kombinasi ideal untuk kecepatan dan keamanan.
2. Gunakan enkripsi yang kuat.
Karena kelemahan yang ada di WEP, maka dianjurkan untuk menggunakan Wi-Fi Protected
Access (WPA). WPA menggunakan protokol Temporary Key Integrity Protocol (TKIP) yang relatif
lebih aman karena sebelum proses transfer berlangsung, kedua belah pihak sudah menyepakati
kunci khusus. Password yang digunakan hanya akan dikirimkan sekali. Dengan menggunakan
kunci khusus yang telah disepakati, setiap paket data akan mendapatkan kunci yang berbeda
untuk proses enkripsi. Dengan cara ini, para penyusup seharusnya tidak bisa mendapatkan
kode asli. Kelemahan WPA sampai saat ini adalah proses kalkulasi enkripsi/dekripsi yang lebih
lama dan data overhead yang lebih besar. Dengan kata lain, proses transmisi data akan menjadi
lebih lambat dibandingkan bila Anda menggunakan protokol WEP.
3. Gunakan WPA-key yang sulit dilacak.
Susun WPA-key menggunakan angka yang unik dengan memadukan angka dan huruf.
Gunakan software khusus untuk menggenerate key. Jadi, seorang hacker lebih sulit
mendapatkan kata kamus yang digenerate dengan software tersebut. Jangan menggunakan
kata kunci rahasia dengan nama seseorang, nama lingkungan, atau istilah-istilah dari
perbintangan, pertanian, teknologi, dan sejenisnya. Seorang hacker akan sangat mudah
memngusun kamus seperti itu.
4. Lakukan Pengujian Jaringan Wireless.
Lakukanlah pengujian terhadap sistem jaringan wireless secara periodik dari kerentanan
terhadap berbagai jenis serangan untuk memastikan jaringan tersebut mampu dan efektif
untuk meminimalisir serangan dan mengantisipasi adanya penyusup (illegal user) atau access
point liar (rogue AP).
5. Ganti default password administrator.
Kebanyakan pabrik menggunakan password administrasi yang sama untuk semua WAP produk
mereka. Default password tersebut umumnya sudah diketahui oleh para hacker, yang nantinya
dapat menggunakannya untuk merubah setting di WAP. Hal pertama yang harus dilakukan
dalam konfigurasi WAP adalah mengganti password default tersebut. Gunakan paling tidak 8
karakter, kombinasi antara huruf dan angka, dan tidak menggunakan kata kata yang ada dalam
kamus.
6. Matikan SSID Broadcasting.
Access Point akan mengirimkan kode yang memberitahukan keberadaan dirinya. Kode yang
biasanya dikenal sebagai Extended Service Set Identifier (ESSID atau SSID) ini biasanya
digunakan untuk menamakan jaringan wireless. Fungsi dari ESSID ini adalah untuk
memudahkan client untuk mengetahui keberadaan Access Point. Secara default, SSID dari WAP
akan di broadcast. Hal ini akan memudahkan user untuk menemukan network tersebut, karena
SSID akan muncul dalam daftar available networks yang ada pada wireless client. SSID ini juga
menjadi titik lemah yang sering dimanfaatkan oleh para penyusup. Dengan dipancarkannya
Related Results
www.Answered-Questions.com
13 Cara Mengamankan Jaringan WIFI Top answers for 13 Cara Mengamankan Jaringan
1.
www.Amazon.com
Looking for 13 Cara Mengamankan Jaringan WIFI?
Find 13 Cara Mengamankan Jaringan WIFI at
2.
www.Answered-Questions.com
Searching for 13 Cara Mengamankan Jaringan WIFI? Discover 100+answers for 13
3.
Chitika | Opt out?
1
2
3
4
5
6
7
13 Cara Mengamankan J aringan WIFI http://andrian21.blogspot.com/2011/08/13-cara-mengamankan-jaringan-w...
1 of 3 6/28/2013 10:35 AM
Posting Lebih Baru Posting Lama
ESSID, maka para penyusup bisa mengetahui keberadaan Access Point untuk selanjutnya
melakukan serangan. Jika SSID dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu SSID-nya agar
dapat terkoneksi dengan network tersebut. Bila jaringan wireless bersifat Point-to-Point atau
private, sebaiknya matikan SSID broadcasting. Akibatnya, setiap client harus dimasukkan SSID
secara manual. Tanpa memasukkan ESSID yang tepat, maka client tidak akan bisa terkoneksi ke
Access Point. Cara ini sendiri tidak 100% aman, karena ada tool canggih seperti NetStumbler
(www.netstumbler.net) yang bisa menemukan Access Point tersembunyi.
7. Matikan WAP saat tidak dipakai.
Jika kita mempunyai user yang hanya terkoneksi pada saat saat tertentu saja, tidak ada alasan
untuk menjalankan wireless network setiap saat dan menyediakan kesempatan bagi intruder
untuk melaksanakan niat jahatnya. Kita dapat mematikan access point pada saat tidak dipakai
untuk mengamankan jaringan wireless.
8. Ubah default SSID.
Pabrik menyediakan default SSID. Kegunaan dari mematikan broadcast SSID adalah untuk
mencegah orang lain tahu nama dari network kita, tetapi jika masih memakai default SSID, tidak
akan sulit untuk menerka SSID dari network kita.
9. Memakai MAC filtering.
Kebanyakan WAP mempunyai kemampuan filter media access control (MAC). MAC atau Media
Access Control adalah suatu kode unik yang dimiliki oleh setiap perangkat jaringan. Seharusnya,
tidak ada dua perangkat yang memiliki MAC Address yang sama. Ini artinya kita dapat
membuat white list dari computer yang boleh mengakses wireless network kita,
berdasarkan MAC atau alamat fisik yang ada di network card pc. Koneksi dari MAC yang tidak
ada dalam list akan ditolak. Metode ini tidak selamanya aman, karena masih mungkin bagi
seorang hacker melakukan sniffing paket yang dikirim dan mendapatkan MAC address yang
valid dari salah satu user dan kemudian menggunakannya untuk melakukan spoof. Berikut
contoh halaman konfigurasi MAC filtering pada AP
10. Mengisolasi wireless network dari LAN.
Untuk memproteksi internal network kabel dari ancaman yang datang dari wireless network,
perlu adanya wireless DMZ yang mengisolasi dari LAN. Artinya adalah memasang firewall
antara wireless network dan LAN. Jika wireless client yang membutuhkan akses ke internal
network, dia haruslah melakukan otentifikasi dahulu dengan RAS (Remote Access Service)
server atau menggunakan VPN (Virtual Private Network).
11. Matikan DHCP Server.
Biasanya, sebuah Access Point memiliki DHCP Server. Dengan mengaktifkan DHCP Server, maka
setiap client akan secara otomatis mendapatkan IP Address sesuai dengan yang telah
ditentukan dalam menu konfigurasi. Disarankan untuk menonaktifkan DHCP Server jika
memang tidak benar-benar dibutuhkan. Gunakan juga IP Address yang unik seperti
192.168.166.1. Jangan menggunakan IP Address yang umum digunakan, seperti 192.168.0.1.
Walaupun ini tidak terlalu efektif untuk menahan penyusup, namun setidaknya bisa
memperlambat langkah para penyusup untuk masuk ke jaringan wireless.
12. Mengontrol signal wireless.
Sebuah Access Point biasanya memiliki jangkauan tertentu. Pada beberapa model biasanya
menggunakan konektor jenis BNC untuk antena. Access Point yang menggunakan konektor ini
relatif lebih fleksibel karena Anda bisa mengganti antena sesuai kebutuhan. Antena yang baik
bisa memberikan jangkauan yang lebih jauh dan lebih terarah. Beberapa jenis antena ada yang
didesain khusus untuk meng-cover area tertentu. Aspek keamanan yang bisa dimanfaatkan
adalah penggunaan antena untuk membatasi coverage dari jaringan wireless. Jadi hanya area
dalam jangkauan tertentu yang akan mendapatkan sinyal jaringan wireless. Cara ini memang
tidak mudah, karena Anda harus bereksperimen di banyak titik untuk memastikan sinyal
wireless Anda tidak bocor keluar dari area yang diinginkan. Namun, sisi keamanan dari
metode ini termasuk sangat efektif. Selama para penyusup tidak mendapatkan sinyal dari
Access Point Anda, maka bisa dipastikan Anda akan aman dari gangguan. Directional antenna
akan memancarkan sinyal ke arah tertentu, dan pancarannya tidak melingkar seperti yang
terjadi di antenna omnidirectional yang biasanya terdapat pada paket WAP setandard. Sebagai
tambahan, ada beberapa WAP yang bisa di setting kekuatan sinyal dan arahnya melalui
configurasi WAP tersebut.
13. Memancarkan gelombang pada frequensi yang berbeda.
Salah satu cara untuk bersembunyi dari hacker yang biasanya memakai teknologi 802.11b/g
yang lebih populer adalah dengan memakai 802.11a. Karena 802.11a bekerja pada frekuensi
yang berbeda (yaitu di frekuensi 5 GHz), NIC yang di desain untuk bekerja pada teknologi yang
populer tidak akan dapat menangkap sinyal tersebut.
0
Beranda

0 Google 0 0 172
13 Cara Mengamankan J aringan WIFI http://andrian21.blogspot.com/2011/08/13-cara-mengamankan-jaringan-w...
2 of 3 6/28/2013 10:35 AM

13 Cara Mengamankan J aringan WIFI http://andrian21.blogspot.com/2011/08/13-cara-mengamankan-jaringan-w...
3 of 3 6/28/2013 10:35 AM

Anda mungkin juga menyukai