Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan, analisa data dan pembahasan pada bab IV, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Debit andalan yang tersedia di DI Bendung Bomo yaitu :
Tabel 5.1 Debit Andalan yang Tersedia
Periode
Bulan
I II III
Januari 0.003 0.003 0.003
Februari 1.822 1.822 1.822
Maret 2.244 2.244 2.244
April 1.259 1.259 1.259
Mei 0.534 0.534 0.534
Juni 0.276 0.276 0.276
Juli 0.134 0.134 0.134
Agustus 0.067 0.067 0.067
September 0.034 0.034 0.034
Oktober 0.017 0.017 0.017
November 0.009 0.009 0.009
Desember 0.006 0.006 0.006
Sumber : Hasil Perhitungan

2. Pola tata tanam yang diusulkan pada DI Bendung Bomo menerapkan sistem
golongan yaitu :
• Golongan 1 : Padi 1 - Padi 2 - Palawija
• Golongan 2 : Padi 1 - Padi 2 - Palawija
• Golongan 3 : Padi 1 - Padi 2 - Palawija
Adapun jadwal awal tanam dan komposisi luasnya :
• Golongan 1 : Januari Periode 1 (409,05 Ha)
• Golongan 2 : Januari Periode 2 (251,390 Ha)
• Golongan 3 : Januari Periode 3 (244,460 Ha)
3. Sistem pemberian air dilakukan dengan metode Faktor Palawija Relatif (FPR).
Sistem ini memberikan asumsi bahwa pemberian air dapat dilakukan secara terus
menerus selama nilai FPR yang ada memenuhi syarat memadahi (tidak digilir).
Syarat tersebut untuk daerah studi berdasarkan pengalaman besarnya adalah 0,12.
Giliran dilakukan dengan rotasi tingkat saluran sekunder sesuai banyaknya
kelompok rotasi yang diperlukan. Pada studi ini diutuhkan 15 kelompok rotasi.
Intensitas tanam yang dapat dicapai untuk alternatif terpilih (alternatif pola tata
tanam 7) adalah 286,11 % sehingga terjadi peningkatan sebesar ± 38 % dari semula
sebesar 262 %. Dengan menggunakan sistem rotasi dan golongan maka kebutuhan
airnya dapat tercukupi.

5.2 Saran
Untuk mengatasi masalah kekurangan air, selain melakukan modifikasi pola tata
tanam maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
• Lebih mengefisiensikan pemakaian air irigasi dengan cara :
- Air irigasi hanya untuk keperluan irigasi di sawah.
- Memperbaiki tanggul saluran yang bocor.
- Lining saluran.
- Membersihkan kotoran atau endapan di saluran yang dapat menghambat
aliran air.
- Merawat pintu-pintu air dan lain-lain.
• Meningkatkan peran serta petani pemakai air untuk berpartisipasi secara aktif
dalam pengelolaan air irigasi dalam HIPPA. Memberikan pengertian kepada petani
pemakai air agar mematuhi kesepakatan pembagian air yang ada dan agar tidak
terjadi perselisihan serta meminta kepada HIPPA agar mensosialisasikan pola tata
tanam yang diusulkan untuk digunakan dan diterapkan dalam tata tanam satu tahun.
• Memanfaatkan potensi air yang ada di sekitar lokasi untuk menambah debit
antara lain dengan membuat bendung atau embung.
• Mengurangi daerah layanan yaitu dengan mengubah status lahan dari
berpengairan teknis menjadi lading atau sawah tadah hujan. Lahan yang
dimaksudkan tersebut diprioritaskan pada daerah yang kurang produktif misalnya
terletak jauh dari bendung, letaknya relatif sulit untuk dijangkau pengairan dan lain-
lain. Cara ini dilakukan bila debit yang tersedia memang benar-benar sudah sangat
sulit sehingga terjadi kekurangan air yang parah.

Anda mungkin juga menyukai