Anda di halaman 1dari 25

PENINGKATAN PERFORMANSI MEMBRAN SELULOSA

ASETAT DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT ALAM UJONG


PANCU, KABUPATEN ACEH BESAR PADA PEMISAHAN
CAMPURAN ETANOL-AIR SECARA PERVAPORASI




DISERTASI

OLEH
NASRUN
088103007/KIM







PROGRAM DOKTOR ILMU KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
PENINGKATAN PERFORMANSI MEMBRAN SELULOSA
ASETAT DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT ALAM UJONG
PANCU, KABUPATEN ACEH BESAR PADA PEMISAHAN
CAMPURAN ETANOL-AIR SECARA PERVAPORASI



DISERTASI


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam
Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara




OLEH

NASRUN
088103007/KIM






PROGRAM DOKTOR ILMU KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
LEMBARAN PENGESAHAN DISERTASI
J udul Disertasi : PENINGKATAN PERFORMANSI MEMBRAN
SELULOSA ASETAT DENGAN PENAMBAHAN
ZEOLIT ALAM UJONG PANCU, KABUPATEN
ACEH BESAR PADA PEMISAHAN
CAMPURAN ETANOL-AIR SECARA
PERVAPORASI
Nama : NASRUN
Nomor Pokok : 088103007
Program Studi : Ilmu Kimia

Menyetujui:
Komisi Pembimbing


Promotor
Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD


Dr. Ir. Tjahjono Herawan, MSc.
Co-Promotor Co-Promotor
Prof. Dr. Tamrin, MSc.


Ketua Program Studi S3 Kimia Dekan FMIPA USU


Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD

Dr. Sutarman, MSc.

Lulus Tanggal: 11 J uli 2012

Promotor
Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD
Guru Besar Bidang Kimia Polimer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara




Co Promotor
Dr. Ir. Tjahjono Herawan, MSc.
Chemical Engineer
Pusat Penelitian Kelapa Sawit




Co Promotor
Prof. Dr. Tamrin, MSc.
Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara







Telah diuji pada
tanggal: 11 Juli 2012


















Panitia Penguji Disertasi
Ketua : Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD
Anggota : 1. Dr. Ir. Tjahjono Herawan, MSc.
2. Prof. Dr. Tamrin, MSc.
3. Prof. Dr. Harlem Marpaung
4. Eddiyanto, PhD
5. Prof. Dr. Yunajar Manjang
PERNYATAAN ORISINALITAS
Disertasi ini adalah karya penulis sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar.

Nama : Nasrun
Nomor Pokok : 088103007/KIM
Tanda Tangan :















RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Cot Seurani, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten
Aceh Utara, Provinsi Aceh pada tanggal 1 J anuari 1964. Merupakan anak ke-5
dari 9 bersaudara dari Bapak Ibrahim Abdullah (Alm) dan Ibunda Fatimah
Abdullah.
Pendidikan Formal:
+ Lulus SD Negeri 2 Muara Batu, Aceh Utara pada tahun 1976.
+ Lulus SMP Negeri 1 Gandapura, Bireuen pada tahun 1980.
+ Lulus SMA Negeri 1 Bireuen pada tahun 1983.
+ Lulus Sarjana Teknik Kimia dari Fakultas Teknik, Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh pada tahun 1990.
+ Lulus Magister Teknik Kimia dari Fakultas Teknologi Industri, Institut
Teknologi Bandung pada tahun 2004.
Riwayat Pekerjaan:
+ Tahun 1998 2001 sebagai dosen tetap di J urusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.
+ Tahun 2000 2001 sebagai Ketua J urusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.
+ Tahun 2000 2006 sebagai Asisten Ahli dalam mata kuliah Operasi
Teknik Kimia II.
+ Tahun 2001 diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di Universitas
Syiah Kuala, Banda Aceh yang diperbantukan di Universitas
Malikussaleh, Aceh Utara.
+ Tahun 2002 diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil di Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh yang diperbantukan di Universitas Malikussaleh, Aceh
Utara.
+ Tahun 2004 sekarang diangkat kembali sebagai dosen tetap di J urusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.
+ Tahun 2004 2009 sebagai Kepala Laboratorium Teknik Kimia di J urusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.
+ Tahun 2006 sekarang sebagai Lektor dalam mata kuliah Operasi Teknik
Kimia II.



























PENINGKATAN PERFORMANSI MEMBRAN SELULOSA ASETAT
DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT ALAM UJONG PANCU,
KABUPATEN ACEH BESAR PADA PEMISAHAN CAMPURAN
ETANOL-AIR SECARA PERVAPORASI

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh modifikasi membran selulosa
asetat dengan penambahan zeolit alam Ujong Pancu terhadap unjuk kerja
membran (fluks permeasi dan selektifitas membran) pada pemisahan campuran
etanol-air secara pervaporasi. Penelitian ini terdiri dari enam tahap yaitu persiapan
zeolit alam (termasuk aktivasi), pembuatan membran selulosa asetat, pembuatan
membran selulosa asetat yang ditambahkan zeolit alam, karakterisasi membran,
dan aplikasi membran sebagai media pemisah campuran etanol-air dengan
percobaan pervaporasi serta uji kestabilan membran. Variasi konsentrasi umpan
yang dipilih adalah 75; 85; 90; 95,6; dan 98 % (w/w) etanol. Karakterisasi
membran dilakukan dengan uji sorpsi pada berbagai konsentrasi umpan dan
temperatur operasi 60
o
C serta uji Scanning Electron Microscopy (SEM).
Fluks permeasi dan selektifitas membran ditentukan oleh mekanisme perpindahan
massa melalui membran tersebut. Pervaporasi dilakukan dengan membran
selulosa asetat dense berbentuk film tipis yang dibuat dengan metoda inversi fasa
melalui penguapan pelarut. Pervaporasi dilakukan secara kontinyu di mana umpan
disirkulasikan secara terus menerus pada temperatur operasi 60
o
C dan tekanan
downstream 0,5 mbar. Membran selulosa asetat tanpa zeolit dan selulosa asetat
dengan penambahan zeolit alam telah dibuat dan performansinya telah diteliti.
Kedua jenis membran tersebut memiliki sifat selektif terhadap air yang tinggi.
Modifikasi membran selulosa asetat dengan zeolit alam berpengaruh terhadap
unjuk kerja membran di mana fluks permeasi dan selektifitas membran meningkat
pada pemisahan campuran etanol-air secara pervaporasi. Penambahan zeolit
optimum adalah pada komposisi 20 % (w/w) zeolit terhadap berat selulosa asetat.
Di samping itu terlihat bahwa membran tersebut stabil pada kondisi operasi yang
sama. Sifat hidrofilik selulosa asetat dan kepolaran zeolit telah menyebabkan
kecenderungan membran menyerap molekul air dibandingkan etanol sehingga
telah dapat meningkatkan konsentrasi etanol dari 95,6 % (w/w) etanol menjadi
99,8 % (w/w) etanol. Selektifitas membran tertinggi yang dapat dicapai dalam
penelitian ini adalah 843 yang diperoleh dari membran selulosa asetat dengan
penambahan 20 % (w/w) zeolit terhadap selulosa asetat dan konsentrasi umpan 98
% (w/w) etanol serta temperatur operasi 60
o
C. Fluks permeasi air pada kondisi
tersebut adalah 0,79 kg/m
2
.jam dan fluks permeasi total 0,84 kg/m
2
.jam. Sebagai
pengetahuan terbaik bagi penulis, ini adalah laporan pertama tentang membran
zeolit alam dengan rasio Si/Al =3,3 setelah aktivasi.

Kata kunci : selulosa asetat, zeolit alam, pervaporasi, fluks permeasi, selektifitas

IMPROVED THE PERFORMANCE OF CELLULOSE ACETATE
MEMBRANE BY ADDITING NATURAL ZEOLITE OF UJONG PANCU,
KABUPATEN ACEH BESAR ON THE SEPARATION OF ETHANOL-
WATER MIXTURE BY PERVAPORATION

ABSTRACT
The aim of this research is to study the influence of modification of cellulose
acetate membranes by additing natural zeolite of Ujong Pancu towards the
membrane performances (permeation flux and selectivity of the membrane) on the
separation of ethanol-water mixture by pervaporation. This study consists of six
stages, namely preparation of natural zeolite (including activation), the
manufacture of cellulose acetate membranes, the manufacture of cellulose acetate
membranes added with natural zeolite, membrane characterization, and
application of membrane separation as a medium of ethanol-water mixtures by
pervaporation experiments and the stability of the membrane test. Variation of
feed concentration selected was 75; 85; 90; 95.6, and 98 wt % ethanol. Membrane
characterization tests was carried out by sorption on a variety of feed
concentration and operating temperature of 60 C and the test of Scanning
Electron Microscopy (SEM). Membrane permeation flux and selectivity is
determined by the mechanism of mass transfer through the membrane.
Pervaporation done with thin film cellulose acetate dense membran produced with
the phase inversion method through solvent evaporation. Pervaporation conducted
continuously where the feed was continuously circulated at 60 C operating
temperature and downstream pressure 0.5 mbar. Cellulose acetate membrane
without zeolite and cellulose acetate membranes with the addition of natural
zeolites have been produced and the performance has been investigated. Both type
of the membranes have high selectivity to water. Modification of cellulose
acetate membranes with natural zeolite affect the performance of the membrane
where permeation flux and selectivity of the membrane increased on ethanol-
water mixture separation by pervaporation. The addition of zeolite showed the
optimum result at the composition of 20 wt % zeolite to the weight of cellulose
acetate. In addition, it appears that the membrane is stable at the same operating
conditions. Hydrophilic properties of cellulose acetate and the polarity of zeolite
membranes has led to a tendency to absorb water molecules compared to ethanol,
thus it is able to increase the ethanol concentration from 95.6 wt % to be 99.8 wt
%. The highest selectivity of the membrane that can be achieved in this study is
843, obtained by additing 20 wt % zeolite to cellulose acetate membrane and the
concentration of the feed 98 wt % ethanol and 60 C operating temperature.
Permeation flux of water at these conditions was 0.79 kg/m
2
.h and total
permeation flux was 0.84 kg/m2.jam. To the best knowledge of the author, this is
the first report about natural zeolite membrane with ratio of Si/Al =3,3 after
activated.

Key words: cellulose acetate, natural zeolite, pervaporation, permeation flux,
selectivity
UCAPAN TERIMA KASIH
O) *.- ^}4uOO-
1gOO-
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat,
karunia, dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan disertasi ini.
Pada kesempatan ini penulis dengan tulus dan ikhlas menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr.
dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc. (CTM), SpA (K), Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Ir. Rahim Matondang, MSIE,
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara, Dr. Sutarman, MSc., Ketua Program Doktor Ilmu Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Prof.
Basuki Wirjosentono, MS, PhD, dan Rektor Universitas Malikussaleh, Apridar,
SE, MSi., serta mantan Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. A. Hadi Arifin,
MSi., atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan
di Program Doktor Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan
kepada:
1. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD, selaku Promotor yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penulisan disertasi ini.
2. Dr. Ir. Tjahjono Herawan, MSc., selaku Co-Promotor yang telah
banyak memberi bantuan dan meluangkan waktu untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penulisan disertasi ini.
3. Prof. Dr. Tamrin, MSc., selaku Co-Promotor yang telah banyak
memberi bantuan dan dorongan serta meluangkan waktu untuk
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan disertasi ini.
4. Isteri tercinta, Ummi Kalsum, SH, MH yang tidak bosan-bosannya
memberi dorongan dan semangat kepada penulis.
5. Ananda tersayang, Maghfirah Anastamia Mariska dan Salsabila
Anastamia Marshanda adalah pemicu motivasi penulis dalam
menyelesaikan disertasi ini.
6. Ayahanda Ibrahim Abdullah (Alm) dan ibunda Fatimah Abdullah
yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayang yang tak
terhingga baik moril maupun materil kepada penulis.
7. Ayah mertua M. Yunus Hasyim (Alm) dan ibu mertua Nurmala
Budiman (Almh) yang selalu menyayangi penulis selama penulis
hidup bersama mereka.
8. Meriatna, ST, MT, selaku Kepala Laboratorium Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh yang telah memberikan
fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.
9. Prof. Perdamean Sebayang, Laboratorium Fisika LIPI, dan Bapak
J uju J umbawan, staf Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi dan
Kelautan (PPPGL) yang telah membantu penulis dalam analisa EDS
dan SEM.
Semoga Allah SWT menerima amal dan selalu melimpahkan rahmatNya
kepada kita semua.

Medan, J uli 2012


Nasrun



DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
UCAPAN TERIMA KASIH iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
DAFTAR SINGKATAN xiii
DAFTAR SIMBOL xiv
DAFTAR SEMINAR DAN PUBLIKASI ILMIAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN DISERTASI xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 4
1.3 Hipotesis 5
1.4 Tujuan Penelitian 5
1.5 Manfaat Penelitian 5
BAB 2 TINJ AUAN PUSTAKA 6
2.1 Membran dan Klasifikasinya 7
2.2 Sifat-Sifat Fisik Polimer 8
2.2.1 Fleksibilitas Rantai 9
2.2.2 Interaksi antar Rantai 9
2.2.3 Temperatur Transisi Gelas (Tg) 9
2.2.4 Derajat Kristalinitas 11
2.2.5 Volume Bebas Polimer 11
2.2.6 Polimer Hidrofilik dan Hidrofobik 12
2.3 Pembuatan Membran Polimer 13
2.3.1 Presipitasi melalui Pengendapan Pelarut 13
2.4 Membran untuk Pemisahan Campuran Etanol-Air 14
2.5 Selulosa Asetat sebagai Material Membran 14
2.6 Zeolit 15
2.6.1 Modifikasi Membran dengan Zeolit 21
2.7 Pervaporasi 22
2.7.1 Perpindahan Massa pada membran pervaporasi 23
2.7.2 Pemisahan dengan Pervaporasi 25
2.8 Mekanisme Pemisahan dengan Membran Tidak Berpori (Dense) 26
2.9 Besaran dalam Pervaporasi 28
2.9.1 Fluks Massa 28
2.9.2 Selektifitas 29
2.9.3 Derajat Pengembangan (Degree of Swelling) 29
2.10 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Pervaporasi 29
2.10.1 Tekanan Operasi 29
2.10.2 Temperatur Operasi 30
2.10.3 Konsentrasi Umpan 30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 31
3.1 Bahan dan Peralatan 32
3.2 Persiapan Zeolit Alam 32
3.3 Pembuatan Membran 33
3.4 Karakterisasi Membran 34
3.5 Pervaporasi 34
3.6 Uji Kestabilan Membran 36
3.7 Analisis dan Interprestasi Data 37
3.7.1 Penentuan Fluks Massa 37
3.7.2 Penentuan Permeabilitas 37
3.7.3 Penentuan Selektifitas 37
3.8 Tempat Penelitian 38

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 39
4.1 Preparasi dan Karakteristik Zeolit Sebagai Pengisi Membran 39
4.2 Percobaan Pervaporasi 42
4.2.1 Fluks Permeasi 43
4.2.2 Pengaruh Derajat Pengembangan (Degree of Swelling), (Ds)
terhadap Fluks Permeasi Total (J) 47
4.2.3 Selektifitas Membran 50
4.2.4 Pengaruh Derajat Pengembangan (Degree of Swelling), (Ds)
terhadap Selektifitas Membran () 55
4.2.5 Karakterisasi Membran 56
4.3 Pengaruh Penambahan Zeolit Alam Ujong Pancu ke dalam Selulosa
Asetat terhadap Performansi Membran 63
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 66
5.1 Kesimpulan 66
5.2 Saran 66
DAFTAR PUSTAKA 68











DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Nilai rata-rata kekuatan gaya primer dan sekunder 10
2.2 Beberapa jenis zeolit 19
2.3 Komposisi zeolit alam Ujong Pancu 20
4.1 Analisa kuantitatif zeolit alam sebelum aktivasi dengan EDS
(rasio Si/Al =2,3) 39
4.2 Analisa kuantitatif zeolit alam setelah aktivasi dengan EDS
(rasio Si/Al =3,3) 40
4.3 Derajat pengembangan (degree of swelling) berbagai jenis membran 57
A.1 Data kalibrasi kromatografi gas 75
B.1 Luas area etanol pada pervaporasi dengan membran M1 78
B.2 Luas area etanol pada pervaporasi dengan membran M2 79
B.3 Luas area etanol pada pervaporasi dengan membran M3 79
B.4 Luas area etanol pada pervaporasi dengan membran M4 79
B.5 Luas area etanol pada pervaporasi dengan membran M5 80
B.6 Luas area etanol pada uji kestabilan membran M5 (M5) 80
B.7 Luas area etanol pada pervaporasi dengan membran M6 80
B.8 Luas area etanol pada pervaporasi dengan membran M7 81
B.9 Data sorpsi membran M1 81
B.10 Data sorpsi membran M2 81
B.11 Data sorpsi membran M3 82
B.12 Data sorpsi membran M4 82
B.13 Data sorpsi membran M5 82
B.14 Data sorpsi membran M5 83
B.15 Data sorpsi membran M6 83
B.16 Data sorpsi membran M7 83
B.17 Berat permeat, m (g) pada aplikasi membran M1 84
B.18 Berat permeat, m (g) pada aplikasi membran M2 84
B.19 Berat permeat, m (g) pada aplikasi membran M3 84
B.20 Berat permeat, m (g) pada aplikasi membran M4 85
B.21 Berat permeat, m (g) pada aplikasi membran M5 85
B.22 Berat permeat, m (g) pada aplikasi membran M5 85
B.23 Berat permeat, m (g) pada aplikasi membran M6 86
B.24 Berat permeat, m (g) pada aplikasi membran M7 86
C.1 Komposisi dope bila larutan total =50 g dan massa CA =7,5 g 87
C.2 Tebal rata-rata membran 88
D.1 Hasil perhitungan pada pervaporasi 94

















DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Skema pemisahan dengan membran 6
2.2 Membran berdasarkan strukturnya 8
2.3 Modulus tarik sebagai fungsi temperatur pada keadaan glassy dan rubbery 10
2.4 Struktur kimia selulosa asetat 15
2.5 Struktur aluminosilikat pada zeolit 17
2.6 Stuktur (kiri) dan saluran pori (kanan) zeolit LTA (tipe A) 18
2.7 Topografi Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh 19
2.8 Zeolit alam jenis klinoptilolit asal Ujong Pancu 20
2.9 Skema pervaporasi (a) dengan tekanan vakum pada sisi downstream dan (b)
dengan gas pembawa inert 25
2.10 Hubungan massa permeat terhadap waktu 28
3.1 Kerangka kegiatan penelitian 31
3.2 Skema rangkaian sistem pervaporasi 35
3.3 Skema modul pervaporasi 36
4.1 Spektrogram zeolit alam sebelum aktivasi dengan analisa EDS 40
4.2 Spektrogram zeolit alam setelah aktivasi dengan analisa EDS 41
4.3 SEM zeolit alam sebelum aktivasi 41
4.4 SEM zeolit alam setelah aktivasi 42
4.5 Fluks permeasi air vs konsentrasi umpan pada membran M1, M2, M3, dan
M4 43
4.6 Fluks permeasi air vs konsentrasi umpan pada membran M5, M5, M6, dan
M7 44
4.7 Fluks permeasi total vs konsentrasi umpan pada membran M1, M2, dan
M3 45
4.8 Fluks permeasi total vs konsentrasi umpan pada membran M4, M5, dan
M5 46
4.9 Fluks permeasi total vs konsentrasi umpan pada membran M6 dan M7 46
4.10 Selektifitas membran tanpa zeolit 50
4.11 Selektifitas membran dengan 5 % (w/w) zeolit (M2) 50
4.12 Selektifitas membran dengan 10 % (w/w) zeolit (M3) 51
4.13 Selektifitas membran dengan 15 % (w/w) zeolit (M4) 51
4.14 Selektifitas membran dengan 20 % (w/w) zeolit (M5) dan (M5) 51
4.15 Selektifitas membran dengan 25 % (w/w) zeolit (M6) 52
4.16 Selektifitas membran dengan 30 % (w/w) zeolit (M7) 52
4.17 Pengaruh ketebalan membran terhadap selektifitas pada umpan 75, 85, dan
90 % (w/w) EtOH 54
4.18 Pengaruh ketebalan membran terhadap selektifitas pada umpan 95,6 dan
98 % (w/w) EtOH 54
4.19 Hubungan konsentrasi umpan [% (w/w) EtOH] terhadap derajat swelling
(Ds) pada berbagai jenis membran 57
4.20 Hubungan komposisi zeolit [% (w/w)] terhadap derajat swelling (Ds) pada
berbagai konsentrasi umpan [% (w/w) etanol] 59
4.21 Scanning Electron Microscopy (SEM) permukaan membran tanpa zeolit 61
4.22 Scanning Electron Microscopy (SEM) permukaan membran dengan 20 %
(w/w) zeolit terhadap selulosa asetat 61
A.1 Kurva kalibrasi kromatografi gas 76
C.1 Waktu tunak membran M1 dengan umpan 75 % (w/w) EtOH 90
E.1 Furnace sebagai alat aktivasi zeolit 96
E.2 Larutan selulosa asetat dengan zeolit 96
E.3 Larutan selulosa asetat tanpa zeolit 97
E.4 Pembuatan lembaran membran dengan metode inversi fasa 97
E.5 Membran selulosa asetat tanpa zeolit (A) dan membran selulosa asetat
dengan 20 % (w/w) zeolit (B) 98
E.6 Instalasi sistem percobaan pervaporasi 98
E.7 Gas chromatography (Shimadzu

GC-14B ) untuk analisa umpan,
permeat, dan retentat 99




DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
A KALIBRASI KROMATOGRAFI GAS 75
A.1 Kalibrasi Kromatografi Gas (GC) terhadap Campuran Etanol-Air 75
B DATA PERCOBAAN 77
B.1 Pengukuran Tebal Membran 77
B.2 Analisa Kromatografi Gas 78
B.3 Percobaan Sorpsi 81
B.4 Berat Permeat pada Aplikasi Berbagai J enis Membran dan Konsentrasi 84
C PERHITUNGAN 87
C.1 Komposisi Dope 87
C.2 Tebal Membran 88
C.3 Selektifitas Membran () 88
C.4 Fluks Permeasi (J) 89
C.5 Permeabilitas Membran (P) 90
C.6 Derajat Swelling Membran (Ds) 91
C.7 Konsentrasi Etanol yang Dihasilkan 91
D HASIL PERHITUNGAN 94
D.1 Hasil Perhitungan pada Pervaporasi 94
E FOTO PERALATAN PERCOBAAN 96





DAFTAR SINGKATAN
CA Cellulose Acetate
EDS Energy Dispersive Spectroscopy
EtOH Etanol
GC Gas Chromatography
HP High Pure
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
M1 Membran selulosa asetat tanpa zeolit
M2 Membran selulosa asetat dengan 5 % w/w zeolit
M3 Membran selulosa asetat dengan 10 % w/w zeolit
M4 Membran selulosa asetat dengan 15 % w/w zeolit
M5 Membran selulosa asetat dengan 20 % w/w zeolit
M5 Membran M5 yang diuji kestabilannya
M6 Membran selulosa asetat dengan 25 % w/w zeolit
M7 Membran selulosa asetat dengan 30 % w/w zeolit
PA Poliamida
PPPGL Pusat Penelitian Pengembangan Geologi Kelautan
PVA Poli (vinil alkohol)
RO Reverse Osmosis
SEM Scanning Electron Microscopy










DAFTAR SIMBOL
Simbol Nama Pemakaian pertama
pada halaman

A luas penampang efektif modul pervaporasi (m
2
) 28
a

keaktifan penetran 24
a
1
keaktifan penetran pada sisi upstream 24
a
2
keaktifan penetran pada sisi downstream 24
selektifitas membran 28
selisih koefisien pemuaian panas polimer pada suhu di atas
Tg dan di bawah Tg 12
C konsentrasi cairan yang tersorpsi ke dalam polimer (kg/m
3
) 24
C
1
konsentrasi penetran di dalam polimer pada sisi
upstream (kg/m
3
) 24
C
2
konsentrasi penetran di dalam polimer pada sisi
downstream (kg/m
3
) 24
C
A
konsentrasi komponen A (kg/m
3
) 23
C beda konsentrasi (kg/m
2
) 6
D Difusivitas (m
2
/jam) 24
D
A
koefisien difusivitas komponen A (m
2
/jam) 23
Do koefisien difusivitas pada konsentrasi nol (m
2
/jam) 24
Ds derajat pengembangan (degree of swelling) 29
ketebalan membran (m) 37
E modulus tarik (Pa) 10
E energi aktivasi permeasi (kJ /mol) 30
E beda potensial listrik (volt) 6
J fluks permeasi (kg/m
2
.jam) 24
J
A
fluks massa komponen A (kg/m
2
.jam) 23
Jo faktor pre-eksponensial fluks permeasi (kg/m
2
.jam) 30
Kc kesetimbangan sorpsi 24
l tebal membran 27
M ion logam alkali atau alkali tanah 16
m bilangan tertentu 16
m massa permeat (kg) 28
n muatan ion logam alkali atau alkali tanah 16
P koefisien permeabilitas 27
P permeabilitas (kg/m.mmHg.jam) 37
P beda tekanan 6
p
1
tekanan parsial upstream 27
p
2
tekanan parsial downstream 27
p
o
tekanan uap jenuh downstream 24
p beda tekanan antara sisi upstream dan downstream (mmHg) 37
R rejeksi 6
R konstanta umum gas (8,3144 x 10
-3
kJ /mol.K) 30
S koefisien kelarutan 27
T temperatur (K) 12
T beda temperatur (K) 6
Tg temperatur transisi gelas (K) 9
t waktu proses pervaporasi (jam) 29
koefisien plastisasi 24
V
f
volume bebas (ml) 11
v
f
fraksi volume 12
V
T
volume polimer yang teramati pada temperatur T (ml) 11
V
0
volume polimer yang teramati pada temperatur 0 K (ml) 11
V
f,Tg
volume bebas pada suhu Tg (ml) 12
W berat membran 29
w
1u
fraksi berat komponen 1 dalam umpan 29
w
2u
fraksi berat komponen 2 dalam umpan 29
w
1p
fraksi berat komponen 1 dalam permeat 29
w
2p
fraksi berat komponen 2 dalam permeat 29
X

fraksi mol cairan 24
X
1
fraksi mol cairan pada sisi upstream 24
x bilangan tertentu 16
x tebal membran (m) 23
y bilangan tertentu 16
koefisien keaktifan 24

1
koefisien keaktifan pada sisi upstream 24

2
koefisien keaktifan pada sisi downstream 24


















DAFTAR SEMINAR DAN PUBLIKASI ILMIAH
YANG BERHUBUNGAN DENGAN DISERTASI


No. Kegiatan Judul Waktu/Tempat Keterangan
1. Pemakalah Dehidrasi Etanol secara 11 April 2012/Medan Seminar
Pervaporasi dengan Nasional Kimia
Membran Selulosa Asetat 2012 Program
Berbasis Zeolit Alam Studi Ilmu
Kimia
Pascasarjana
USU
2. Publikasi Dehidrasi Etanol secara 2012/Medan Prosiding
Pervaporsi dengan Seminar
Membran Selulosa Asetat Nasional Kimia
Berbasis Zeolit Alam 2012 ISBN:
979-458-598-X
Hal. 39 45
3. Pemakalah Peningkatan Performansi 11 12 Mei 2012/ Seminar dan
Membran Selulosa Asetat Medan Rapat Tahunan
dengan Zeolit Alam Bidang Ilmu
Ujong Pancu pada MIPA
Dehidrasi Etanol secara
Pervaporasi
4. Publikasi Peningkatan Performansi 2012/Medan Prosiding
Membran Selulosa Asetat Bidang Kimia
dengan Zeolit Alam SEMIRATA
Ujong Pancu pada BKS-PTN B
Dehidrasi Etanol secara Tahun 2012
Pervaporasi Bidang Ilmu
MIPA
ISBN: 978-
602-9115-24-
6, Hal. 473
478

Anda mungkin juga menyukai