Anda di halaman 1dari 5

Buah Khuldi

Berbagai agama tentu memiliki kisah yang berbeda namun hampir mengarah sama jika tentang
adam dan hawa. banyak orang menafsirkan buah apa yang di makan adam dan hawa pada
waktu itu.

Berikut ini Adalah 5 buah yang dicurigai buah yang pernah dimakan oleh Adam & Hawa manusia
pertama:
1. Apel


Dalam Bahasa Latin, setan dan apel punya kata yang mirip, yaitu 'malum' dan 'malum'.
Karenanya, apel sering dikira buah terlarang. Apalagi, dalam Bahasa Inggris jakun laki-laki
disebut 'Adam's apple', karena konon si buah terlarang tersangkut di tenggorokan Adam saat
ditelan.
(Pepatah 'an apple a day keeps the doctor away' menunjukkan kalau buah ini memiliki banyak
khasiat bagi kesehatan. Mulai dari kanker usus, prostat, paru-paru, hingga kolesterol dan
penyakit jantung bisa dicegah dengan buah yang kaya antioksidan dan serat ini.)

2. Fig


Nama lain fig adalah ara atau tin. Buah ini adalah salah satu yang paling sering dikaitkan dengan
buah terlarang. Pasalnya, fig banyak tercantum di kitab dan beberapa kebudayaan. Para
seniman juga sering menggambarkan daun yang menutupi aurat Adam & Hawa sebagai daun
fig.
(Fig adalah sumber tanaman yang paling kaya akan kalsium dan serat. Buah ini juga
mengandung banyak antioksidan, flavonoid, dan polyphenol.)

3. Gandum


Meski bukan buah, gandum sering disangkutpautkan dengan buah terlarang di surga. Bisa jadi
anggapan ini muncul karena dalam bahasa Ibrani gandum adalah 'khitah', mirip dengan 'khet'
yang berarti dosa. Selain itu, konon dulunya gandum setinggi pohon palem dengan biji seukuran
ginjal banteng besar. Karena 'buah' terlarangnya dimakan manusia, pohonnya dikutuk menjadi
kecil seperti sekarang.
(Gandum menjadi bahan dari makanan pokok masyarakat dunia. Ada banyak makanan yang
bisa dihasilkan dari biji-bijian ini, di antaranya roti dan pasta. Karena kaya karbohidrat, makanan
berbahan gandum dapat menjadi sumber energi untuk beraktivitas.)

4. Anggur


Konon, Hawa memetik buah anggur dan mengambil sarinya. Perasan anggur tersebut memiliki
efek seperti wine, bisa membuat mabuk dan lupa diri. Diduga, karena buah inilah pakaian Adam
& Hawa terlucuti.
(Anggur adalah buah yang kaya resveratrol. Senyawa ini dianggap mampu mencegah kanker,
penyakit jantung, dan Alzheimer. Selain itu, anggur juga banyak mengandung vitamin A, C, B
kompleks, K, dan karoten.)

5. Tomat


Dalam beberapa bahasa Slavia, tomat disebut 'rajcica' atau 'paradajz', keduanya juga berarti
surga (paradise). Sebelum abad ke-17, tomat dianggap beracun di beberapa negara Eropa.
Makanya, tomat sering dikait-kaitkan dengan buah terlarang dari surga.
(Tomat banyak mengandung lycopene, vitamin A, dan vitamin C. Selain baik bagi kesehatan
jantung, tomat juga bisa mencegah kanker prostat.)
Sumber : http://thizan.blogspot.com/2012/05/5-buah-yang-di-duga-buah-terlarang.html
Penjelasan Ilmiah :

Mari kita simak informasi Allah SWT dalam Al-Quran Surat Thaahaa (20): 121-122: Maka keduanya
memakan dari pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya
menutupi dengan daun-daun surga, Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Tuhan
memilihnya maka Dia menerima taubatnya Dan memberi petunjuk.

Buah Khuldi dianggap sebagai biang keladi turunya Adam dan Hawa dari surga. Seandainya, Adam
dan Hawa tak makan buah khuldi, niscaya mereka tidak akan diusir dari surga. Dan kita, semua
keturunan adam, masih tetap tinggal di surga dengan segala kenikmatannya. Sampai kini.

Begitulah keyakinan sebagian besar kita tentang peristiwa di sekitar turunya Adam dan Hawa dari
surga, Setan menggunakan buah khuldi itu menyesatkan Adam dan Hawa, agar membangkang
perintah Allah SWT. Ada beberapa kontroversi yang muncul diseputar turunya Adam dan Hawa dari
surga itu. Diantaranya, adalah tentang buah khuldi yang ternyata tidak disebut secara eksplisit oleh
Allah.

Allah hanya menyebut pohon tersebut secara sepintas selalu, tanpa menyebut nama. Nama buah
khuldi justru muncul dari istilah setan ketika merayu Adam dan Hawa untuk memakannya. Itu pun
tidakn secara eksplisit menyebut buah. Mealinkan menyebut syajaratul khuldi alias pohon
keabadian.

Demikian ulasan Agus Mustofa dalam bukunya: Adam Tak Diusir dari Surga. Pohon keabadian itulah
yang memunculkan istilah buah khuldi. Padahal, kata buah pun secara eksplisit tidak disebut dalam
Al-Quran. Allah hanya mengatakan, Adam dan Hawa memakan bagian dari pohon itu. Cuma karena
kebiasaannya yang dimakan adalah buah, maka kebanyakan kita mempersepsikan sebagai buah
khuldi. Di kalangan kawan-kawan yang beragama Nasrani digambarkan sebagai buah Apel.

Sebenarnya kalau kita cermati substansinya ayat-ayat yang terkait dengan pohon khuldi, bentuk
fisiknya tidaklah menjadi masalah penting. Yang lebih penting adalah larangan Allah untuk
mendekati pohon itu. Terbukti, Allah tidak menyebut nama pohon, kecuali hanya menyinggung
sepintas dengan sebutan pohon ini (haadzihis syajarat). Dan bukan hanya sekali, melainkan
beberapa kali. Termasuk setan pun hanya menyebut dengan pohon ini.

Munculnya istilah pohon khuldi itu, sekali lagi, karena kita sendiri yang menamakannya. Berdasarkan
rayuan setan kepada Adam. Yang menarik, larangan Allah kepada Adam untuk mendekati pohon itu
adalah karena Allah tidak menginginkan Adam menjadi orang yang zalim.

Jadi, kunci pemahaman atas pohon khuldi itu sebenarnya adalah kata zalim. Bahwa, jika Adam dan
Hawa mendekati atau apalagi memakannya, mereka bakal menjadi orang yang zalim. Dengan kata
lain agar kita bisa memahami substansi pohon larangan itu, kita harus memahami makna kata zalim.

Kata zalim di dalam Al-Quran diulang-ulang oleh Allah dalam ratusan ayat. Tak kurang dari 200 ayat,
dengan segala variasinya. Makna yang paling dominan adalah melanggar perintah Allah, kemudian
diikuti dengan arti yang hamper sama seperti menyekutukan Allah, mengikuti yang selain Allah.
Berbuat tanpa petunjuk Allah, kemudian diikuti dengan arti yang hampir sama seperti
menyekutukan Allah, mengikuti yang selain Allah. Berbuat tanpa petunjuk Allah, menentang
himbauan Allah, mendustakan allah, dan sebagainya.

Di ayat lain lagi Allah memberikan gambaran bahwa orang-orang zalim itu adalah mereka yang
mengikuti hawa nafsunya tanpa memiliki ilmu pengetahuan tentangnya. Mereka adalah termasuk
orang-orang yang tersesat dan tidak memperoleh petunjuk dari Allah.

Jadi substansi pohon larangan itu sebenarnya adalah uji ketaatan Adam dan Hawa. Fisik benda yang
dilarang tidaklah menjadi hal penting, sebagimana tersirat dari cara Allah bercerita, yang tanpa
menyinggung langsung materinya. Yang lebih penting adalah bahwa Allah menguji dengannya,
apakah Adam dan Hawa termasuk orang-orang yang taat kepadaNya.

Ketika Adam dan Hawa diperintahkan untuk tinggal di surga, Allah memberikan fasilitas kenikmatan
sesuai dengan kebutuhan dasar hidup mereka. Yaitu makanan, minuman dan pasangan hidup.
Sambil, Allah menguji mereka apakah fasilitas kehidupan surga itu membuat mereka lupa atau tidak.
Allah hanya memberikan satu larangan saja, yang disimbolkan sebagai pohon.

Pohon itu menyimpulkan dua hal sekaligus. Yaitu makanan dan aurat. Karena itu perintah-Nya
dikaitkan dengan kedua hal sekaligus. Awalnya, Allah mengatakan Adam dan Hawa boleh memakan
apa saja yang ada di dalam surga, kecuali pohon itu. Allah memberikan gambaran tidak langsung
bahwa larangan itu berkaitan dengan makanan.

Dan pada cerita selanjutnya, dikatakan bahwa memakan sebagian pohon itu bisa menyebabkan
auratnya terbuka. Menyiratkan, bahwa pohon itu tidak hanya mewakili larangan terhadap makanan,
melainkan juga simbol hawa nafsu yang tersimpan di dalam diri setiap manusia.

Allah menegaskan bahwa di surga itu Adam dan Hawa tak akan kekurangan apa-apa selama masih
berada di dalamnya mereka dijamin tidak akan kekurangan makanan, minuman, atau pun pakaian.
Mereka tidak akan telanjang. Juga tidak kepanasan. Artinya dari segi fasilitas, semuanya ada.

Maka, ketika Adam dan Hawa terbuka auratnya karena memakan pohon khuldi, tentu saja itu bukan
karena di dalam surga sudah tidak ada fasilitas pakaian. Bukan. Tetapi lebih dikarenakan terjadi
transformasi kesadarandi dalam diri mereka tentang makna aurat.

Sebelum memakan pohon khuldi itu pemahaman mereka tentang aurat tidak sama dengan sesudah
memakannya. Karena itu kalimat yang bercerita tentang aurat mereka itu bukan berbunyi
terbukalah aurat mereka malainkan tampaklah begi keduanya aurat-auratnya. Hal ini
menujukkan bahwa itu bukan proses fisik belaka, melainkan lebih bersifat transformasi kesadaran
akan makna aurat. Tadinya tidak tampak, sekarang menjadi tampak. Adam menjadi melihat aurat
Hawa. Demikian pula sebaliknya, Hawa menjadi bisa melihat aurat Adam. Padahal, tadinya mereka
tidak melihatnya sebagai aurat.

Jadi, hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa keterbukanya aurat Adam dan Hawa itu lebih
kepada keterbukaan persepsi mereka atas sesuatu yang memalukan, sesuatu yang seharusnya
disembunyikan kepada lawan jenisnya. Adam menjadi malu kepada Hawa, dan Hawa demikian pula
sebaliknya. Sehingga mereka menutupinya dengan daun-daun surga.

Sumber : http://www.lintas.me/go/funnymisteri212.blogspot.com/apa-sebenarnya-buah-khuldi-itu

Anda mungkin juga menyukai