100%(3)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
2K tayangan2 halaman
Ada dua jenis penyebab asma: alergi (debu, bulu binatang, serbuk sari) dan non-alergi (emosi, infeksi saluran pernafasan). Pada asma alergi, antibodi IgE akan menyerang sel mast di paru dan melepaskan mediator seperti histamin saat terpapar antigen, menyebabkan kontraksi otot bronkus dan pembengkakan membran mukosa. Gejala utama asma adalah batuk, sesak nafas, dan gangguan tidur. Emfisema dise
Ada dua jenis penyebab asma: alergi (debu, bulu binatang, serbuk sari) dan non-alergi (emosi, infeksi saluran pernafasan). Pada asma alergi, antibodi IgE akan menyerang sel mast di paru dan melepaskan mediator seperti histamin saat terpapar antigen, menyebabkan kontraksi otot bronkus dan pembengkakan membran mukosa. Gejala utama asma adalah batuk, sesak nafas, dan gangguan tidur. Emfisema dise
Ada dua jenis penyebab asma: alergi (debu, bulu binatang, serbuk sari) dan non-alergi (emosi, infeksi saluran pernafasan). Pada asma alergi, antibodi IgE akan menyerang sel mast di paru dan melepaskan mediator seperti histamin saat terpapar antigen, menyebabkan kontraksi otot bronkus dan pembengkakan membran mukosa. Gejala utama asma adalah batuk, sesak nafas, dan gangguan tidur. Emfisema dise
serbuk sari makanan) Non alergik (emosi, latihan, infeksi traktus respiratorius) Reaksi antigen - antibodi Antibodi yang dihasilkan (IgE) menyerang sel-sel mast dalam paru Pemajanan ulang terhadap antigen mengakibatkan ikatan antigen dengan antibodi Pelepasan produk sel-sel mast (mediator) seperti histamin, bradikinin, prostaglandin, seta anafilaksis dari substansi yang bereaksi lambat Pelepasan mediator dalam jaringan paru mempengaruhi otot polos dan kelenjar jalan nafas ontraksi otot polos bronkus !ronkospasme Pembengkakan membran mukosa Pembentukan mukus yang banyak Penyempitan bronkus
"uplai #$ menurun Penggunaan otot
!antu pernafasan %udah lelah Akti&itas menurun % ' Intoleransi akti&itas % ' (angguan pertukaran gas Akumulasi se)ret meningkat % ' !ersihan jalan nafas tidak efektif Emfisema panlobular Al&eolar yang terletak distal dari bronkiolus, terminalis mengalami pembesaran dan kerusakan se)ara merata %engenai bagian asinus yang sentral maupun perifer Emfisema sentrilobular
%enyerang bronkiolus * duktus al&eolaris dinding mulai berlubang, membesar bergabung dan akhirnya )enderung menjadi satu erusakan serabut elasti) dan serabut reti)ular paru %enghilangnya kemampuan mengembangkan paru se)ara elastis +ispnea, hipoksia !ron)hitis, kronik %engiritasi jalan nafas elenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel- sel goblet meningkat jumlahnya ,ungsi silia menurun, produksi lendir meningkat !ronkiolus menjadi sempit * tersumbat Al&eoli yang berdekatan dengan bronkiolus dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis Perubahan fungsi maksofag al&eolus yang berperan penting dalam menghan)urkan partikel asing (bakteri, &irus) % ' Risiko infeksi
Reaksi batuk !atuk sering pada malam hari % ' (angguan pola tidur Asma Emfisema Etiologi PP#% Predisposisi' asap, infeksi (-aemophilus influen.a, "treptokokus pneumoniae) hepar