Anda di halaman 1dari 2

Working Capital

Pada dasarnya working capital adalah cadangan barang (stock of goods) ataupun cash yang
diperlukan oleh sebuah bisnis atau proyek supaya dapat tetap beroperasi. Barang atau cash yang
berfungsi sebagai working capital akan tersirkulasi di dalam perusahaan, bisa dalam bentuk yang
berbeda. Di dalam materi kuliah dijelaskan terjadi perubahan dari cash menjadi raw material, lalu
menjadi WIP, finish goods, kemudian terjual kembali menjadi cash. Working capital akan sangat
membantu, sebagai contoh, ketika terjadi keterlambatan pembayaran dari customer, dimana barang
sudah terbeli tetapi belum ada cash yang dibayarkan, dengan demikian untuk mencukupi keperluan
pembelian raw material, perusahaan harus memiliki cash cadangan dalam rangka menutupi
kekurangan ini. Buffer cash inilah yang merupakan working capital perusahaan. Tanpa adanya
buffer ini, kegiatan operasional bisnis akan terganggu.
Mengenai perbedaan working capital dengan operating cost: cash ataupun barang yang mengalir
keluar dan tidak kembali tersirkulasi ke dalam operasional perusahaan bisa dikategorikan ke dalam
operating cost, contohnya gaji pekerja, biaya listrik maupun air. Yang penting untuk diingat adalah
apabila barang/cash tersebut digunakan sebagai buffer operasional perusahaan, mereka akan
masuk ke dalam working capital. Contoh lain adalah ketika perusahan membeli solar untuk
transportasi, biaya solar ini termasuk ke dalam operating cost. Apabila kebutuhan solar adalah untuk
cadangan bahan bakar, baik untuk mesin ataupun transportasi, maka termasuk ke dalam working
capital.Dengan demikian level working capital akan cenderung tetap sepanjang periode (terutama
untuk permanen working capital), sekalipun tetap bisa berubah levelnya seiring perubahan periode,
tergantung dari level bisnisnya. Working capital ini akan digunakan untuk mengantisipasi kejadian-
kejadian yang mengganggu operasional perusahaan, contohnya seperti keterlambatan pembayaran
yang telah disebutkan di atas.
Dari materi kuliah, sudah dijelaskan ada beberapa hal yang masuk ke dalam working capital, terkait
dengan aset dan liabilitas, yaitu: ketersediaan cash, raw material, work-in-process, finish products,
dan pembayaran yang tertunda (extended payment). Dengan demikian komponen working capital
tersebut harus diestimasikan ketika membuat cash flow project. (Note: carilah informasi mengenai
bagaimana meng-estimasi komponen working capital tersebut dalam rangka membuat cash flow
project)







Working capital dilihat dari sisi Balance Sheet dan Income Statement:
























Reference:
Campbell, H. Brown, R., 2003, Benefit-Cost Analysis, Cambridge University Press
Brigham, E.F., Daves, P.R., Intermediate Financial Management, Cengage South-Western
Asset
Liability
Equity
Working Capital = Current Asset Current Liability
Working Capital per Dollar Sales
= Working Capital / Sales

Anda mungkin juga menyukai