Anda di halaman 1dari 11

REFLEKSI KASUS

BLIGHTED OVUM










Diajukan Kepada :
dr. Sapar Setyoko, Sp.OG

Disusun Oleh :
RIZQY AFINA ULYA
(20090310096)




BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN


Telah dipresentasikan kasus:

BLIGHTED OVUM



Tanggal : 2013







Disusun Oleh:
RIZQY AFINA ULYA
(20090310096)




Dokter Pembimbing


dr. Sapar Setyoko, Sp.OG


I. PENGALAMAN
Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir pada tanggal 9 November 2013.
Darah yeng keluar berwarna merah segar dan kira-kira berjumlah 30cc. Pasien bisa
ganti pembalut 3-4 kali perhari. Pada tanggal 10 November 2013 pasien mengaku
hanya mengeluarkan flek-flek saja dari jalan lahir dan disertai nyeri perut bagian
bawah. Pasien mengaku terlambat haid dan memeriksakan diri di puskesmas.Di
puskesmas kemudian dilakukan pemeriksaan PP test dan hasil test nya positif.
HPHT : 17 Agustus 2013.
Hasil USG didapatkan GS (+) diameter 3cm, fetal plate (-). Riwayat PP test (+).
Dilakukan pemeriksaan tanda vital dan didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg,
suhu 36,7 C, nadi 84x/menit dan pernafasan 24x/menit.
Pemeriksaan obstetrik yang dilakukan mendapatkan hasil tinggi fundus uteri
tidak teraba. Vaginal Toucher : fluxus (+), fluor (-), V/U/V tak ada kelainan, porsio
sebesar jempol tangan, OUE tertutup, CUT sebesar telur bebek, AP/CD tidak ada
kelainan.


II. MASALAH YANG DIKAJI
1. Apa yang dimaksud dengan Blighted Ovum?
2. Bagaimana gejala dan tanda pada Blighted Ovum?
3. Bagaimana patofisiologi pada Blighted Ovum?
4. Bagaimana cara mendiagnosis Blighted Ovum?
5. Bagaimana Penatalaksanaan pada Blighted Ovum?

III. ANALISIS MASALAH
Blighted ovum meupakan kegagalan kehamilan awal (early pregnancy
failure). Blighted ovum adalah kehamilan tanpa janin (anembryonic pregancy), jadi
cuma ada kantong gestasi (kantong kehamilan) dan air ketuban saja. Kehamilan
kosong menimbulkan gejala medis dimana rahim atau kandungan ibu membesar
seperti mendapatkan kehamilan walaupun di dalam rahim tersebut tidak terdapat
janin sama sekali.
Kondisi ini terjadi karena telur yang sudah dibuahi berhasil membentuk
plasenta dan membran, tetapi gagal terbentuk embrio. Diduga hal ini terjadi karena
kelainan kromosom pada telur yang sudah dibuahi tersebut. Blighted ovum biasanya
terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan.

Gejala dan tanda
Pada awalnya, wanita merasakan gejala-gejala hamil, seperti mudah lelah,
merasa ada yang lain pada payudara atau mual-mual. Blighted ovum terjadi di
kehamilan yang sangat dini, pada umumnya pasien datang ke dokter karena keluhan
berupa bercak pendarahan di usia kehamilan kurang lebih 6-8 minggu. Selanjutnya,
pertumbuhan plasenta berhenti dan kadar hormon HCG kembali turun, dan akhirnya
gejala kehamilan menghilang biasanya terjadi setelah usia kehamilan 3 bulan. Pada
saat tersebut, wanita akan merasa tidak nyaman di perut, atau keluar bercak
perdarahan dari vagina.
Gejala awal sama dengan wanita hamil dengan menunjukan hasil PP test (+)
kadang diikuti dengan :
1. Mual, muntah (morning sickness),
2. Nyeri kepala,
3. Nyeri payudara dan payudara mengeras,
4. Cepat lelah,
5. Flek-flek merah kecoklatan dari jalan lahir,
6. Kram perut,
7. Pertumbuhan rahim yang lambat tidak sesuai dengan umur kehamilan.

Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun
akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat
berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun
demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan
hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan
memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan
bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang
menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah,
ngidam, dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan
baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG
(human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon
kehamilan

Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang (USG) diagnosis pasti bisa dilakukan saat
kehamilan memasuki uaia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung
kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat
jelas. Dari situ juga akan tampak adanya kantng kehamilan yang kososng
dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan embriogenik dapat
ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30mm,
tidak dijumpai adanya struktur mudhigah dan kantong kuning telur.


Kesan : Blighted Ovum

Penatalaksanaan
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah
mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa
untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika
karena infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang. Jika
penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak
dapat hamil sungguhan.

IV. DOKUMENTASI
I. IDENTITAS
Nama : Ny. Y
Umur : 36 tahun
Pendidikan : Akademik
Pekerjaan : PNS
Nama suami : Tn. K
Umur : 39 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Bumi Gemilang B 4A RT 1/ RW4, Banjarnegoro,
Mertoyudan, Magelang
II. ANAMNESIS (10 November 2013 pukul 19.00 WIB)
Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir.

Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir pada tanggal 9 November 2013.
Darah yeng keluar berwarna merah segar dan kira-kira berjumlah 30cc. Pasien bisa
ganti pembalut 3-4 kali perhari. Pada tanggal 10 November 2013 pasien mengaku
hanya mengeluarkan flek-flek saja dari jalan lahir dan disertai nyeri perut bagian
bawah. Pasien mengaku terlambat haid dan memeriksakan diri di puskesmas.Di
puskesmas kemudian dilakukan pemeriksaan PP test dan hasil test nya positif.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit infeksi kelamin, asma, hipertensi, diabetes mellitus, TBC,
hepatitis disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hamil kembar, asma, hipertensi, DM, TBC, gangguan jiwa disangkal.

Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Jumlah : 2-3 pembalut dalam sehari
Disertai rasa sakit : Ya, kadang-kadang
HPHT : 17 08 -2013

Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali, dengan suami sekarang sudah 7 tahun
Riwayat Obstetri
No. Keadaan
kehamilan,Persalinan,
Keguguran, dan nifas
Umur
sekarang/
tgl.lahir
Keadaan
anak
Tempat
perawatan
1. Hamil aterm, Partus
spontan, , 3000 gr,
menangis, nifas baik.
6 th sehat Bidan
2. Hamil ini


Riwayat Operasi
Tidak ada riwayat operasi
Riwayat Keluarga Berencana
Riwayat KB Suntik per 3 bulan selama 5 tahun (Juni 2008- Juni 2013) di Bidan.

III. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign : T : 100/70 mmHg
N : 84x/menit
t : 36,7
0
C

RR : 24x/menit
BB : 156cm
TB : 51 kg
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Thorax : Jantung dan pulmo dalam batas normal
Abdomen : Inspeksi : Perut datar , tidak tampak stiae gravidarum
Palpasi: Hepar / lien tak teraba
Ektremitas : edema tungkai (-/-), varises (-/-)

b. Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Luar :
Inspeksi : Dinding perut tampak datar
Palpasi : TFU tidak teraba
Pemeriksaan Dalam :
Vaginal Toucher : Fluxus (+), Fluor (-), V/U/V tenang, porsio sebesar
jempol tangan, OUE tertutup, CUT sebesar telur bebek, AP/CD tidak ada
kelainan
c. Pemeriksaan Penunjang
USG : GS (+) diameter 3 cm, FP (-) dengan kesan Blighted Ovum.

IV. DIAGNOSIS
G2P1A0, 36 tahun. Hamil 12 minggu
Blighted Ovum

V. SIKAP
Informed consent
Cek laboratorium darah rutin
Dilatasi dengan misoprostol 2 tablet sublingual tiap 6 jam
Pro Kuretase




VI. LAPORAN OPERASI
Kuretase :
- Pasien diposisikan litotomi, pasag duk steril, lakukan disinfeksi dengan
betadine bagian luar alat genital.
- Pasang spekulum bagian posterior lalu anterior kemudian disinfeksi
seluruh organ dalam vagina dengan betadine.
- Jepit portio dengan tenakulum di jam 12
- Dilakukan sondase untuk mengukur kedalaman uterus (9 cm antefleksi)
- Dilakukan kuretase searah jarum jam sampai bersih.
- Beberapa bagian hasil kuretase dikirim ke PA untuk dilakukan
pemeriksaan.
- Melepas tenakulum dari porsio lalu lakukan disinfeksi lagi dengn
betadine bagian dalam vagina.
- Melepas spekulum
- Operasi selesai.











DAFTAR PUSTAKA

Cunningham., et al. 2005. Obstetri Williams.Ed 21. Alih bahasa, Hartono A, et al. EGC.
Jakarta.

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, Ed 2. EGC. Jakarta.

Wiknjosastro, H., et al. 2007. Ilmu Kebidanan, Ed ketiga. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai