Anda di halaman 1dari 18

1 | I C C o u n t e r

LAPORAN LABORATORIUM
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI








16
IC COUNTER

NAMA PRAKTIKAN : MEILLYNA DEWI UTARY (3312130026)
NAMA REKAN KERJA : 1. KALAM NABABAN (3312130023)
2. SAKINAH (3312130044)

KELAS / KELOMPOK : TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2C / ENAM
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 30/04/2013 dan 2/05/13
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 06/05/2013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
06 MEI 2013
2 | I C C o u n t e r

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................... ..2
TUJUAN..........................................................................................................................3
DASAR TEORI..................................................................................................................3
Pencacah Biner 4-bit.........................................................................................3
Presetable Ripple Counter...................................................................................3
ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN.................................................................................5
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN..................................................................................5
DATA HASIL PERCOBAAN................................................................................................8
PERTANYAAN DAN TUGAS..8
ANALISA DAN PEMBAHASAN........................................................................................12
KESIMPULAN................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA










3 | I C C o u n t e r


PERCOBAAN 16
IC COUNTER
1. TUJUAN:
Mengaplikasikan IC Counter untuk berbagai macam modulus dengan
menggunakan input clear.
Mengaplikasikan rangkaian Programable Counter sesuai rancangan yang
telah ditentukan.
Membuktikan tabel kebenaran masing-masing Counter.

2. DASAR TEORI
a. Pencacah Biner 4-bit
IC pencacah 4-bit dapat melakukan hitungan maksimum pada modulus 16,
untuk merubah modulus sesuai dengan kebutuhan rancangan pada IC
dilengakapi input clear, apabila diaktifkan akan memaksa output kembali
ke nol. Dengan sifat inilah IC dapat dirancang untuk melakukan hitungan
sesuai dengan modulus yang diinginkan. Gambar 2.1 menunjukkan Counter
modulus 10 dengan menggunakan IC 7493.




Gambar 2.1 menunjukkan Counter modulus 10 dengan menggunakan IC
7493



4 | I C C o u n t e r



b. Presetable Ripple Counter
Pada counter jenis ini, proses perhitungannya dapat dimulai sembarang
bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down
counter tidak harus dari 1111). Operasi presetting-nya dinamakan paralel
load, dimana input-input asinkronnya diaktifkan. Biasanya counter ini
menggunakan IC 74193. IC ini memiliki dua input (Up dan down Counter).
Input pertama untuk perhitungan ke atas (Up), sementara yang kdua
untuk penghitungan kebawah (Down), operasinya meliputi pengaturan
kembali (reset), pemuatan paralel load , penghitungan keatas (Up Counter)
dan perhitungan kebawah (Down Counter).

Gambar 2.2 Rangkaian Presetable Counter IC 74193

Contoh Presetable Ripple Counter :
Desain Down Counter yang dapat menghitung dalam urutan 6-5-4-3-2-6-5-
4-3-2-6-5-dst.





5 | I C C o u n t e r


3. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN
No. Alat-alat dan komponen Jumlah
1 IC 7400
IC 7408
IC7493
IC 74193
1
1
1
1
2 Power Supply 1
3 Function Generator 1
4 Logic Probe 1
5 Protoboard 1
6 Resistor 220 Ohm 6
7 LED 6
8 Kabel Banana to Banana 4
9 Kabel-kabel penghubung Secukupnya

4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut.
1) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.1, berikan tegangan 5V dan clock,
kemudian lengkapi tabel 6.1.



Gambar 4.1 Rangkaian Counter modulus 16 menggunakan IC 7493




6 | I C C o u n t e r


2) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.2, berikan tegangan 5V dan clock,
kemudian lengkapi tabel 6.2.




Gambar 4.2 Rangkaian Counter modulus 10 menggunakan IC 7493

3) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.3, berikan tegangan 5V dan clock,
kemudian lengkapi tabel 6.3.


Gambar 4.3 Rangkaian Counter modulus 6 menggunakan IC 7493




7 | I C C o u n t e r

4) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.4, berikan tegangan 5V dan clock,
kemudian lengkapi tabel 6.4.


Gambar 4.4 Rangkaian Counter modulus 16 (Up Counter) menggunakan IC
74193

5) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.5, berikan tegangan 5V dan clock,
kemudian lengkapi tabel 6.5.





Gambar 4.5 Rangkaian Counter modulus 16 (Down Counter) menggunakan
IC 74193


8 | I C C o u n t e r


6) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.6, berikan tegangan 5V dan clock,
kemudian lengkapi tabel 6.6.



Gambar 4.6 Rangkaian Counter hitungan 3-12 menggunakan IC 74193

5. PERTANYAAN DAN TUGAS
a) Jelaskanlah fungsi input reset pada rangkaian 4.1
b) Jelaskan perbedaan modulus 6 dan modulus 10 dalam hal recycle-nya.
c) Amati perubahan kondisi BO dan CO pada table 6.4 dan table 6.5,
kemudian jelaskan indikasi apakah yang ditunjukan oleh kedua output
tersebut!
d) Jelaskan kejadian pada BO dan CO, kenapa hal tersebut terjadi!
e) Apakah yang menyebabkan bilangan muncul seperti pada tabel6.6!
f) Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!

JAWABAN:
Untuk jawaban sudah dibahas bagian analisa dan pembahasan beserta
kesimpulan








9 | I C C o u n t e r


6. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel 6.1. Counter Modulus 16 (IC 7493)
Count OUTPUT
Q
3
Q
2
Q
1
Q
0

0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
16 0 0 0 0

Tabel 6.2. Counter Modulus 10 (IC 7493)
Count OUTPUT
Q
3
Q
2
Q
1
Q
0

0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 0 0 0 0

Tabel 6.3. Counter Modulus 6 (IC 7493)
Count OUTPUT
10 | I C C o u n t e r

Q
3
Q
2
Q
1
Q
0

0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 0 0 0
8 0 0 0 1

Tabel 6.4. Up-Counter Modulus 16 (IC 74193)
Input OUTPUT
UP DOWN Q
3
Q
2
Q
1
Q
0
C
0
B
0


1 0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1
1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1






Tabel 6.5. Down-Counter Modulus 16 (IC 74193)
11 | I C C o u n t e r

Input OUTPUT
UP DOWN Q
3
Q
2
Q
1
Q
0
C
0
B
0

1

1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1
1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0

Tabel 6.6. Counter hitungan 3-12 (IC 74193)
Input OUTPUT
DCBA UP DOWN Q
3
Q
2
Q
1
Q
0
C
0
B
0

0011

1 0 0 1 1 1 1
0011 1 0 1 0 0 1 1
0011 1 0 1 0 1 1 1
0011 1 0 1 1 0 1 1
0011 1 0 1 1 1 1 1
0011 1 0 0 0 0 1 1
0011 1 0 0 0 1 1 1
0011 1 0 0 1 0 1 1
0011 1 1 0 1 1 1 1
0011 1 1 1 0 0 1 1
0011 1 1 0 1 1 1 1
0011 1 1 1 0 0 1 1
0011 1 1 1 0 1 0 1
0011 1 1 1 1 0 1 1
0011 1 1 1 1 1 1 1
0011 1 1 0 0 0 1 1
0011 1 0 0 0 1 1 1


12 | I C C o u n t e r

7. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Untuk praktikum kali ini pembahas tentang IC Counter yang dibagi menjadi 2 yaitu
IC Counter 4-bit dan Presetable Ripple Counter. IC Counter 4-bit adalah digunakan
untuk hitungan maksimum pada modulus 16 yang dapat mengubah modulus
sesuai dengan kebutuhan rancangan pada IC dilengkapi input clear, apabila
diaktifkan akan memaksa output kembali ke nol. Sedangkan Presetable Ripple
Counter dapat memproses perhitungannya dapat dimulai dari sembarang bilangan
(untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down counter tidak
harus dari 1111).
IC 7493 adalah IC TTL yang dapat digunakan sebagai pembagi 16. secara
sederhana, IC 7493dapat digambarkan ssebagai berikut :.



RO1 dan RO2 : Master reset Berfungsi untuk mereset keluaran
CLK A : Clock pertama Dihubungkan pada pulsa atau output pulsa IC sebelumnya
CLK B : Clock kedua Dihubungkan dengan QA
Q (A,B,C,D) : Keluaran

Pada percobaan pertama Tabel 6.1, digunakan IC 7493 dengan input A
dihubungkan ke Clock dan input B dihubungkan ke Q
A
dengan RO
1
dan RO
2

dihubungkan ke Clock

setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Counter
Modulus 16, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q
3
(0),
Q
2
(0), Q
1
(0), dan Q
0
(0). Sedangkan pada Count 15 menghasilkan output Q
3
(1),
13 | I C C o u n t e r

Q
2
(1), Q
1
(1) dan Q
0
(1). Dan pada Count 16 menghasilkan output Q
3
(0), Q
2
(0), Q
1

(0), dan Q
0
(0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter yang
bermodulus 16 sehingga menghasilkan biner 15 pada Count 15 karena dimulai dari
nol, pada Count 16 output akan kembali ke nol. Dimana, Q
3
sebagai MSB dan Q
0

sebagai LSB.

Pada percobaan kedua Tabel 6.2, digunakan IC 7493 dengan input A dihubungkan
ke Clock dan input B dihubungkan ke Q
A
dengan RO
1
dihubungkan ke Q
C
dan RO
2

dihubungkan ke Q
B
setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Counter
Modulus 10, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q
3
(0),
Q
2
(0), Q
1
(0), dan Q
0
(0). Sedangkan pada Count 9 menghasilkan output Q
3
(1), Q
2

(0), Q
1
(0) dan Q
0
(1). Dan pada Count 10 menghasilkan output Q
3
(0), Q
2
(0), Q
1

(0), dan Q
0
(0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter yang
bermodulus 10 sehingga menghasilkan biner 9 pada Count 9 karena dimulai dari
nol, pada Count 10 output akan kembali ke nol. Dimana, Q
3
sebagai MSB dan Q
0

sebagai LSB.

Pada percobaan ketiga Tabel 6.3, digunakan IC 7493 dengan input A dihubungkan
ke Clock dan input B dihubungkan ke Q
A
dengan RO
1
dihubungkan ke Q
B
dan RO
2

dihubungkan ke Q
C
setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Counter
Modulus 6, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q
3
(0), Q
2

(0), Q
1
(0), dan Q
0
(0). Sedangkan pada Count 6 menghasilkan output Q
3
(0), Q
2
(1),
Q
1
(1) dan Q
0
(0). Dan pada Count 7 menghasilkan output Q
3
(0), Q
2
(0), Q
1
(0), dan
Q
0
(0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter yang
bermodulus 6 sehingga menghasilkan biner 6 pada Count 6 karena dimulai dari
nol, pada Count 6 output akan kembali ke nol. Dimana, Q
3
sebagai MSB dan Q
0

sebagai LSB.

Pada percobaan keempat Tabel 6.4, digunakan IC 74193 dengan Clock dipasang
pada untuk UP, Down berinput 1, LOAD berinput 1 (aktif) karena operasi
presetting-nya dengan Clear. Setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Up-
Counter modulus 16, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output
Q
3
(0), Q
2
(0), Q
1
(0), dan Q
0
(0). Sedangkan pada Count 15 menghasilkan output
Q
3
(1), Q
2
(1), Q
1
(1) dan Q
0
(1). Dan pada Count 16 menghasilkan output Q
3
(0), Q
2

(0), Q
1
(0), dan Q
0
(0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter
yang bermodulus 16 sehingga menghasilkan biner 15 pada Count 15 karena
dimulai dari nol, pada Count 16 output akan kembali ke nol. Dimana, Q
3
sebagai
MSB dan Q
0
sebagai LSB. Penjelasan untuk C
0
dan B
0
dimana terjadi Presetable
Ripple Counter dimana proses perhitungannya dapat dimulai dari sembarang
14 | I C C o u n t e r

bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down counter
tidak harus dari 1111).

Pada percobaan keempat Tabel 6.5, digunakan IC 74193 dengan Clock dipasang
pada untuk DOWN, UP berinput 1, LOAD berinput 1 (aktif) karena operasi
presetting-nya dengan Clear (0). Setelah melakukan percobaan didapat hasil dari
Down-Counter modulus 16, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan
output Q
3
(1), Q
2
(1), Q
1
(1), dan Q
0
(1). Sedangkan pada Count 15 menghasilkan
output Q
3
(0), Q
2
(0), Q
1
(0) dan Q
0
(0). Dan pada Count 16 menghasilkan output Q
3

(0), Q
2
(0), Q
1
(0), dan Q
0
(0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan
Counter yang bermodulus 16 sehingga menghasilkan biner 15 pada Count 0 karena
dimulai dari 1, pada Count 16 output akan kembali ke nol. Dimana, Q
3
sebagai
MSB dan Q
0
sebagai LSB. Penjelasan untuk C
0
dan B
0
dimana terjadi Presetable
Ripple Counter dimana proses perhitungannya dapat dimulai dari sembarang
bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down counter
tidak harus dari 1111).

Pada percobaan keempat Tabel 6.6, digunakan IC 74193 dengan Clock dipasang
pada untuk UP, DOWN berinput 1, LOAD dihubungkan ke NAND dengan Clear (0)
dan Q
C
dan Q
D
dihubungkan ke AND dengan output yang dihubungkan ke gerbang
NAND sebagaimana input ABCD (0011) dengan biner 3. Setelah melakukan
percobaan didapat hasil dari Counter hitungan 3-12, output yang dihasilkan
dengan Count 0 menghasilkan output Q
3
(0), Q
2
(0), Q
1
(1), dan Q
0
(1). Sedangkan
pada Count 9 menghasilkan output Q
3
(1), Q
2
(1), Q
1
(0) dan Q
0
(0). Dan pada
Count 16 menghasilkan output Q
3
(1), Q
2
(0), Q
1
(0), dan Q
0
(1). Hal ini terjadi
karena pada praktikum menggunakan Counter hitungan 3-12 sehingga
menghasilkan biner 3 pada Count 0 karena dimulai dari 3, pada Count 16 output
akan kembali ke 9. Dimana, Q
3
sebagai MSB dan Q
0
sebagai LSB. Penjelasan untuk
C
0
dan B
0
dimana terjadi Presetable Ripple Counter dimana proses perhitungannya
dapat dimulai dari sembarang bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari
0000 dan untuk down counter tidak harus dari 1111).

8. KESIMPULAN
Counter adalah perangkat yang menyimpan (dan kadang-kadang menampilkan)
jumlah waktu tertentu peristiwa atau proses telah terjadi, seringkali dalam
hubungan ke sinyal clock . Dalam elektronik , counter dapat diimplementasikan
dengan mudah menggunakan tipe sirkuit mendaftar seperti flip-flop , dan
berbagai macam klasifikasi. Jadi counter adalah serangkaia Flip-flop yang dipasang
seri dengan cara output Flip-Flop yang pertama enjadi input Flip-Flop berikutnya.
Pulsa dari clock menjadi input untuk Flip-Flop yang pertama dan akan
15 | I C C o u n t e r

menyebabkan perubahan pada kondisi output untuk saat yang dikehendaki
(correct edge) kemudian output Flip-Flop ini akan mentriger input clock dari Flip-
Flop yang berikutnya.

























16 | I C C o u n t e r

LAMPIRAN

17 | I C C o u n t e r
















18 | I C C o u n t e r

DAFTAR PUSTAKA
Tokheim, Roger L.1995.Elektronika Digital,edisi kedua.Penerbit Erlangga. Jakarta.
Widjanarka, Ir. Wijaya.2006.Teknik Digital.Penerbit Erlangga.Jakarta.
http://herbamsbams.blogspot.com/2012/03/laporan-digital-
counter.html#!/2012/03/digital-counter.html
Diakses tanggal 5/13/2013 pukul 10:30 PM

Anda mungkin juga menyukai