Anda di halaman 1dari 21

Ardianto

Pembimbing:
dr. Yulia Iriani , Sp.A (K)
Nama : R.A
Umur : 7 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Talang Keramat No.05
MRS : 11 Juni 2014

Tanggal : 11 juni 2014
Diberikan Oleh : Ibu kandung pasien
Keluhan Utama : Bengkak pada paha kiri
Keluhan Tambahan : Demam, BAB cair dan Ruam
kemerahan diseluruh tubuh

Sejak 1 minggu SMRS penderita demam tinggi mendadak,
batuk (-), pilek (-), menggigil (-), nyeri telinga (-),penderita
tidak dibawa berobat hanya diberi obat penurun panas. Satu
hari kemudian paha kiri penderita tampak bengkak dan
berwarna kemerahan (+) teraba hangat (+), penderita belum
dibawa berobat.


Tiga hari SMRS penderita demam tinggi
disertai keluar ruam diseluruh tubuh yang diawali
dari muka menjalar ke , penderita batuk (+),
pilek (+), sesak(-), kejang (-), BAB dan BAK biasa.
Bengkak pada paha kiri semangkin membesar,
nyeri (+), merah (+),teraba hangat (+). Penderita
masih belum dibawa berobat hanya diberikan
obat penurun panas.
Dua hari SMRS penderita BAB cair frek 7-10
kali/ hari, darah(-),lendir (-), mual (-) muntah (+)
frek 4-5x/hari setiap habis minum, menyemprot
(-), demam (+) tinggi,kejang (-), sesak nafas (-
),batuk dan pilek (+), penderita kemudian dibawa
ke RSMH.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Tidak ada

Riwayat Penyakit dalam keluarga


Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Masa kehamilan : Aterm
Partus : Sectio cesarea
Tempat : Di RS Bari
Ditolong oleh : Dokter
Tanggal : 20 Oktober 2014
Berat badan : 2900 g
Keadaan saat lahir: Langsung menangis

Riwayat Makanan
ASI diberikan dari lahir hingga usia 6 bulan.
Pemberian makanan tambahan seperti bubur
nasi, susu, buah/biskuit sejak usia 6 bulan
hingga sekarang.

Riwayat imunisai dasar
Status imunisasi dasar lengkap sesuai usia
saat ini.

Pemeriksaan Umum:
Kesadaran : Compos Mentis
Nadi : 124x/m
RR : 34 x/m
Suhu : 39,1 C
BB : 10 kg
TB :71 cm



Anemis : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Keadaan gizi:
BB/U : 0 - (+2)
TB/U : 0 - (+2)
BB/TB: +1 - (+2)
Kesan:
Gizi baik

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-),
mata cekung (+), Refleks cahaya +/+,Pupil
bulat, Isokor, 3 mm/3 mm , UUB cekung
(+)
Hidung : NCH (-)
Bibir : mukosa bibir basah (+)
Tenggorok : Faring hiperemis (-), Tonsil hipertrofi (-)
Telinga : Sekret (-), nyeri (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-),
JVP meningkat (+)

Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo : vesikuler (+/+) normal, Ronki (-/-), Wh (-/-)
Cor :
Bunyi jantung I II normal
Murmur (-)
Abdomen : Datar, lemas, H/L ttb, cubitan kulit perut
kembali lambat (+).
Lipat paha dan genitalia : pembesaran KGB (-/-)
Ekstremitas : Akral hangat, Edema pretibia
Regio femur sinistra : paha tampak bengkak (+), kemerahan
(+)

Hb : 8.5 g/dl
Ht : 26 vol%
Eritrosit : 3.820.000/mm
3

Leukosit : 23.800/mm
3

MCV : 66,8 Fl
MCH : 22 pg
MCHC : 33 g/dL
LED : 14 mm/jam
Trombosit : 252.000/mm
3

Hitung jenis : 0/2/9/55/13/7
Fe : 11 mg/L

GAMBARAN DARAH TEPI
Eritrosit : mikrositik, hipokrom, anisositosis
Leukosit : Jumlah meningkat, left shift
Trombosit: jumlah cukup, morfologi dalam
batas normal
Kesan : anemia mikrositik hipokrom
dengan leukositosis dan left shilft

Selulitis regio femur sinistra + demam dengan ruam ec
morbili + diare akut dengan dehidrasi ringan sedang

- IVFD RL 75cc/kgBB, DILANJUTKAN
- KAEN 3A gtt10 makro
- Inj. Ampicilin 3x 300 mg
- Inj.Gentamisin 2x25 g
- Vit. A 200.000 IV
- Oralit 50- 100 cc
- Zink 1x 20 mg
- Diet 1000 kkal dalam bentuk ASI dan bubur susu



Quo ad vitam : Dubia et Bonam
Quo ad Functionam : Dubia et Bonam
Definisi
Selulitis adalah infeksi streptokokus,
stapilokokus akut dari kulit dan jaringan
subkutan biasanya disebabkan oleh invasi
bakteri melalui suatu area yang robek pada
kulit, Tucker, 1998 : 633)

Etiologi

penyebab dari selulitis menurut isselbacher (
1999;634) adalah bakteri streptokokus grup
A. streptokokus piogenes dan streptokokus
aureus.
Patofisiologi

Manifestasi klinis
menurut mansjoer ( 2000;82)manifestasi
klinis selulitis adalah kerusakan kronik pada
kulit sistem vena dan limfatik pada kedua
ekstremitas, kelainan kulit berupa infiltrat
difus subkutan, eritema local, nyeri yang
cepat menyebar dan infitratif ke jaringan
dibawahnya, bengkak, merah dan hangat,
nyeri tekan, supurasi dan leukositosis.


Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab
1. pemeriksaan darah, menunjukkan
peningkatan jumlah sel darah putih, eosinofil
dan peningkatan laju sedimentasi eritrosit.(
tucker, 1998;633)
2. pewarnaan gram dan kultur pus atau
bahan yang diaspirasi diperlukan, untuk
mengetahui adanya organisme campuran.



Penatalaksanaan medis
Kompres hangat daerah lesi
lesi : ekstremitas bawah imobilisasi dan elevasi
Antibiotik ( empiris)
Tanpa gejala kostitusional : antibiotik oral
dikloksasilin/sefaliksin/sefuroksim asetil/eritromisin/klindamisin
minimal 10 hari.
jika perbaikan (-) dalam 24- 48 jam antibiotik IV
Dengan gejala konstitusional : antibiotik IV ( empiris): kombinasi
ampisilin + gentamisin, atau sefalosforin generasi III( cefotaxim
atau cefriaxon ) sampai gejala konstitusional (-) dan selulitis
membaik (3-5 hari) ganti AB oral , lama terapi 7-14 hari.
Selanjutnya sesuai hasil perwarnaan gram dan biakan dan klinis
Bila lesi supuratif insisi dan drainase
Bila nekrosis debridemant

Anda mungkin juga menyukai