Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Peningkatan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak
dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab
pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat termasuk swasta.
Kesehatan adalah kebutuhan utama manusia dimanapun mereka berada,
selain pangan, sandang, papan serta pendidikan. Sektor ini tidak akan menghilang
selama manusia masih mempunyai masalah terhadap kesehatannya. Didukung
oleh pertumbuhan pendapatan ekonomi yang semakin baik dan semakin banyak
yang telah berpendidikan baik, maka sektor akan terus berkembang baik dari segi
teknologi dan pelayanannya.
Sejarah dan perkembangan Puskesmas di Indonesia dimulai dari
didirikannya berbagai institusi dan sarana kesehatan seperti balai pengobatan,
balai kesehatan ibu dan anak serta dilaksanakannyaberbagai upaya kesehatan
seperti hygine dan sanitasi lingkungan yang masing-masing berjalan sendiri-
sendiri. Pada pertemuan Bandung Plan (1951), dicetuskan pertama kali pemikiran
untuk megintegrasikan berbagai institusi dan mengupayakan agar pelayanan
kesehatan tersebut berada di bawah satu komando agar lebih efektif dan efisien.
Selanjutnya konsep layanan kesehatan yang terintegrasi lebih berkembang dengan
pembentukan Team Work dan Team Approach dalam pelayanan kesehatan tahun
1956.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata
pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan
perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods).
2

Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat
sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan
disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan
wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan
pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta
kemampuan puskesmas
1.2 Pengertian Puskesmas
Menurut Depkes 1991, Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis
kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja atau satuan organisasi fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas
yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.
1.3 Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi Puskesmas yaitu menjalankan upaya pelayanan kesehatan
untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama mengerakkan
program promosi kesehatan penanggulangan dan pencegahan penyakit menular.
Ada tiga fungsi utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh target sasaran masyarakat di wilayah
kerjanya, yakni sebagai berikut:

3

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan
Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
1. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesasaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
1. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
4

pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas perlu
ditunjang oleh manajeman puskesmas yang baik. Manajeman puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran
puskesmas yang efektif dan efisien. Ada 3 fungsi manajeman puskesmas yang
dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban. Semua fungsi majeman tersebut harus dilaksanakan secara
terkait dan berkesinambungan.
Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar. Dalam mewujudkan peranan puskesmas, maka fungsi
puskesmas adalah:
Pusat pengembangan kesehatan di wilayah kerjanya.
Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
1.4 Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja puskesmas adalah satu atau sebagian dari wilayah
kecamatan sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Dati II. Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis, dan keadaan
infrastruktur lain merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja puskesmas. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan kesehatan maka
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana yang
disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling ditambah dengan polindes.
Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab
langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

5


1.5 Jenis Pelayanan
Puskesmas memilki kewajiban dalam mengidentifikasi resiko hazard dan
penyaki serta mengidentifikasi potensi yang tersedia di wilayah kerja. Pelayanan
yang diberikan harus meliputi upaya peningkatan kesehatan dan promosi
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit dan komplikasi (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Berikut ringkasan pelayanan sebagai contoh:
a. Pelayanan puskesmas di dalam gedung (rawat jalan)
1. Ruangan kartu/loket
2 .Poli Umum
3. Poli Gigi
4. Poli KIA-KB
5. Pojok Gizi
6. Ruangan tindakan /IGD
7. Apotek
b. Pelayanan Puskesmas di luar Gedung
1. Posyandu balita
2. Posyandu lansia
3. Posyandu ibu hamil
4. Penyuluhan kesehatan
5. Program Imunisasi Anak Sekolah
6. Pelacakan kasus
7. Survey PHBS
8. Rapat kordinasi
c. Program Pokok Puskesmas
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Pencegahan Penyakit Menular
3. Pengobatan
4. Kesehatan Ibu dan Anaka (KIA-KB)
5. Upaya Peningkatan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan
6

7. Pencatatan dan pelaporan
d. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas
1. Kesehatan mata
2. Kesehatan jiwa
3. Kesehata lansia
4. Kesehatan reproduksi remaja
5. Kesehata olahraga
1.6 Visi Puskesmas
Puskesmas mampu melindungi kesehatan penduduk wilayah kerjanya dan
memacu peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan serta membudayakan hidup sehat dan norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.
1.7 Misi Puskesmas
1. Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata dan
terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan
membina peran serta masyarakat.
3. Perkembangan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya kesehatan
inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
1.8. Azas Pengelolaan Puskesmas
1. Azas Penanggungjawab Wilayah
Azas penyelengaraan puskesmas yang pertama adalah
pertanggungjawaban wilayah dalam artian puskesmas bertanggung jawab
meningkatkan derajata kesehatan masyarakat dengan pelaksanaan berbagai
kegiatan.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, masyarakat agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas.
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperoleh hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu dan penuh perencanaan.
7

4. Azas Rujukan
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
1.9 Tujuan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas.
Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dan mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
1.10 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai laporan tertulis dalam menjalani
Kepaniteraan Klinik Senior di Puskesmas dan melengkapi tugas Kepaniteraan
Klinik Senior padaBagia/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga/ Family Medicine yang
dilaksanakan selama 2 minggu di Puskesmas Lampaseh. Selain itu, penulisan ini
akan dapat menambah ilmu dan pengalaman serta melatih diri untuk terjun
langsung ke masyarakat untuk dapat berbaur dan mengenal akar permasalahan
dalam bidang kesehatan.














8


BAB II
DATA PUSKESMAS LAMPASEH

2.1 Letak Geografis
Secara geografis Kecamatan Kutaraja berada 0,5 meter diatas permukaan
laut dengan ibukota Kecamatan adalah Kelurahan Keudah. Luas Kecamatan
mencapai 5,377 km yang terbagi kedalam empat kelurahan dan dua gampong,
dengan batas-batas wilayah :
- Utara berbatasan dengan Selat Malaka.
- Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman
- Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Alam
- Timur berbatasan dengan Kecamatan Meuraxa
Puskesmas Lampaseh memiliki luas bangunan 200 m dengan luas tanah
450 m, yang terdiri dari :
a. Bangunan induk sebanyak 1 ( satu ) unit
b. Perumahan dokter sebanyak 1 ( satu ) unit
c. Perumahan paramedis sebanyak 1 ( unit ) unit
Wilayah kerja Puskesmas Lampaseh seluas 5,377 km yang meliputi 6
(enam) desa yang terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) dusun, dengan jumlah
penduduk 12.819 jiwa.

2.2 Keadaan Umum Puskesmas Lampaseh
Tabel 1 Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Lampaseh tahun 2014
NO Nama Desa
Luas
( km2 )
Jumlah
Penduduk
1 Keudah 0,32 1633
2 Lampaseh Kota 0,25 2349
3 Merduati 0,278 3142
4 Peulanggahan 0,5225 2307
5 Gampong Jawa 1,506 2701
6 Gampong Pande 2,5005 687
Jumlah 12.819
Sumber : UPTD Puskesmas Lampaseh Kota, 2014
9

Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Merduati : 3142 jiwa dan jumlah
penduduk paling sedikit terdapat di Gampong Pande : 687 jiwa.

2.3. Organisasi
Susunan pimpinan Puskesmas Lampaseh Kota terdiri dari :
- Unsur pimpinan, yaitu Kepala Puskesmas
- Unsur pembantu pimpinan, yaitu Tata Usaha
- Unsur pelaksana yang dilaksanakan oleh 6 (enam) unit kegiatan Upaya
Kesehatan Wajib, kegiatan Kesehatan Pengembangan, dan Pelayanan
Penunjang (Struktur organisai terlampir)

2.4. Kepegawaian
Pelaksanaan suatu unit kerja tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia
dalam hal ini adalah Pegawai yang bertugas di wilayah Puskesmas, adapun jumlah
PNS yang ada berjumlah 29 orang dan Non PNS berjumlah 9 orang (2 pegawai
kontrak dan 6 bidan PTT) .


DATA JUMLAH TENAGA PUSKESMAS LAMPASEH

TAHUN 201 4


NO

Tenaga Kesehatan

Pusk. Induk

PUSTU

TOTAL

PNS

PTT

Kontrak

PNS

PTT

BAKTI

1

Dokter Umum

1

0

1

0

0

0

2
2

Dokter Gigi

1

0

0

0

0

0

1

3

S2 Kesehatan

1

0

0

0

0

0

1

4

S1 Kes Mas

2 0

0

0

0

0

2

5

AKBID

5

0

0

1

0

0

6

6

AKG

2

0

0

0

0

0

2

7

AKPER

2

0

0

0

0

0

2

8

AKL

0

0

0

0

0

0

0

9

AKZI

1

0

0

0

0

0

1

10

Bidan

6

0

0

0

0

0

6

11

Bidan Desa

0

6

0

0

0

0

6

12

SPRG

1

0

0

0

0

0

1

13

SMF

2

0

0

0

0

0

1

14

A AK

1

0

0

0

0

0

1

15

SMAK

1

0

0

0

0

0

1

16

SPK

3

0

0

1

0

0

4

17

SMP

0

0

1

0

0

0

1

JUMLAH

29

6

2

2

0

0

39

Sumber : UPTD P uskesmas L ampaseh, 2014 3


10

2.5. Keuangan
Selain pegawai dalam operasional Puskesmas tidak terlepas dari dukungan
anggaran yang bersumber APBD , BOK, Jka dan Jamkesmas.
1. APBK Banda Aceh
Pembiayaan kesehatan di UPTD Puskesmas Lampaseh yang berasal
dari APBK Banda Aceh dikelola oleh Dinkes Kota Banda Aceh. Puskesmas
hanya sebagai unit pelaksana teknis bidang kesehatan kesehatan. Adapun yang
berasal dari APBK disalurkan ke Puskesmas dalam bentuk obat, reagen, alat-
alat kesehatan, sarana kesehatan, pelatihan SDM, ATK.
2. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan
Persalinan (Jampersal)
Pemanfaatan dana Jaminan Kesehatan yang diberikan kepada peserta
Jamkesmas/Jampersal bersifat menyeluruh (komprehensif) sesuai dengan
kebutuhan medis, program Jamkesmas/Jampersal menerapkan pelayanan
terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan dengan pelayanan kesehatan
dasar (rawat jalan tingkat pertama) diberikan di Puskesmas.
3. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) digunakan untuk kegiatan
upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif di Puskesmas dan
jaringannya termasuk Posyandu dan Poskesdes dalam rangka membantu
pencapaian target SPM bidang Kesehatan guna mempercepat pencapaian target
MDGs. Penetapan alokasi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas
Kesehatan Kota Banda Aceh ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kota Banda Aceh
4. Jaminan Kesehatan Aceh (JKA)
Pelaksanaan program pelayanan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA)
merupakan jaminan sosial bidang kesehatan untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi seluruh penduduk Aceh dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat Aceh secara optimal. Manfaat yang diberikan kepada
peserta Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat komprehensif sesuai dengan kebutuhan medis dan standar pelayanan
11

medis. Dana untuk program JKA berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Aceh (APBA) dengan PT.Askes (Persero)

2.6. Perlengkapan
Agar jangkauan pelayanan Puskesmas lebih luas dan merata hingga
keseluruh wilayah kerjanya. Puskesmas Lampaseh memiliki fasilitas penunjang
berupa :
1. Puskesmas Pembantu, sebanyak 2 ( dua ) unit.
Puskesmas Lampaseh memiliki 2 Puskesmas Pembantu, yaitu Puskesmas
Pembantu Peulanggahan dan Puskesmas Pembantu Gampong Pande.
2. Kendaraan sebanyak 9 (sembilan ) Unit.
- 2 ( dua ) unit kendaraan roda empat (Ambulance )
- 7 ( tujuh ) unit kendaraan roda dua, 6 ( enam ) unit di Puskesmas dan 1
unit di Pustu.


















12

BAB III
UPAYA PELAYANAN PUSKESMAS LAMPASEH

3.1. Upaya Kesehatan Keluarga Termasuk Kesehatan Reproduksi Dan KB
Upaya kesehatan keluarga meliputi :
Upaya Kesehatan Maternal
Upaya kesehatan Balita dan anak Pra sekolah
Upaya kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja
Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Perawatan Kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
menyusui, bayi, anak balita serta anak prasekolah
Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan diantara ibu, bayi dan anak sekolah adalah memberikan pemeliharaan
yang cukup baik pada waktu hamil dan dimulai sedini mungkin penurunan angka
kematian ibu dan anak balita serta penurunan angka kelahiran merupakan sasaran
prioritas dalam pembangunan di bidang kesehatan. Dalam pengertian ini ditambah
juga pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta
menambah ketrampilan para dukun bayi seta pembinaan kesehatan anak ditaman
kanak-kanak.
Adapun tujuan dari program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju NKKBS serta meningkatnya derajat kesehatan anak-
anak menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Kegiatan KIA di Puskesmas Lampaseh, meliputi :
a. Didalam gedung, kegiatan yang dilakukan :
- Pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, Anak balita
- Pemberian imunisasi TT
- Deteksi dini perkembangan anak prasekolah
13

- Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan pemberian vitamin A ibu
nifas dan tablet besi (Fe)
- Membuat laporan bulanan dari hasil program dan pembuatan PWS.
b. Luar gedung:
Di posyandu, kegiatan yang dilakukan :
- Penyulahan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui
- Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita
- Pemberian imunisasi TT
- Pemberian tablet besi (Fe)
- Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam
menunjang program kesehatan ibu dan anak.
Di Taman Kanak-Kanak, kegiatan yang dilakukan :
- Deteksi dini perkembangan anak prasekolah
- Kunjungan dan pemeriksaan kesehatan anak pada Taman Kanak-Kanak di
wilayah kerja puskesmas.
Usaha kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama
untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai
sikap dan tingkah laku menuju hidup sehat.
Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang
meliputi:
1) Mempertinggi nilai kesehatan bagi siswa
2) Mencegah dan memberantas penyakit
3) Mendiagnosa dan memulihkan kesehatan
4) Usaha rehabilitasi
Dengan demikian setiap anak di beri kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang dan dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
Hal ini dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Penimbangan berat badan
2. Mengukur tinggi badan
3. Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, hidung, telinga, gigi dan mulut
serta personal Hygeine secara keseluruhan.
14

4. Penyuluhan sanitasi lingkungan
5. Pelatihan/pembinaan dokter kecil bila perlu
6. Kegiatan perbaikan gizi
7. Rujukan
Keberhasilan pembangunan, baik pembangunan fisik ataupun ekonomi,
pada hakikatnnya tergantung pada unsur manusianya. Perkembangan penduduk
yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan hasil pembangunan, termasuk
pembangunan kesehatan. Oleh karenanya pembangunan pengendalian
pertumbuhan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana dirasakan
sangat penting.
Keberhasilan Keluarga Berencana (KB) akan berpengaruh secara timbal
balik dengan penurunan angka kematian bayi, angka kematian anak balita, dan
angka kematian ibu maternal. Ini berarti diperlukan peningkatan program
Keluarga Berencana, terutama melalui upaya pelestarian pemakaian alat
kontrasepsi efektif, terpilih yang diikuti dengan pengayoman medis bagi peserta/
akseptor Keluarga Berencana yang memerlukan.
Di Puskesmas Lampaseh kegiatan upaya Keluarga Berencana meliputi
kegiatan di dalam dan di luar gedung puskesmas yaitu:
1. Komunikasi, informasi dan edukasi
2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan
melalui puskesmas, posyandu, pos KB desa
3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB.
4. Pencatatan dan pelaporan
Keperawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistim dari pelayanan,
kesehatan masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat serta aktif dan
mengutamakan pelayanan, peningkatan dan pencegahan secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan.
Tujuan program ini antara lain:
1. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit.
15

2. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus, masyarakat,
untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar untuk mengatasi masalah
kesehatan.
3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
4. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan dasar.
5. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak
lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan di rumah.
Kegiatan perawatan kesehatan di puskesmas meliputi:
1. Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas.
2. Perawatan dan pengobatan langsung ke masyarakat.

3.2.Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular meliputi:
TB paru
Malaria
Kusta
Imunisasi
Diare
Ispa
Demam berdarah dengue
Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS
Sistem kewaspadaan dini
Penyakit Menular lainnya
Pemindahan penyakit atau penularan itu suatu cara bagaimana orang yang
rawan dapat memperoleh penyakit atau infeksi dari orang lain atau hewan yang
sakit. Adapun pemberantas penyakit menular atau infeksi, cara-cara tersebut bisa
melalui:
a) Penularan langsung dari manusia ke manusia.
Contoh : Tuberculosis, penyakit kelamin, dll.
16

b) Penularan tidak langsung
1. Dengan perantaraan benda yang kotor
Contoh: kolera, disentri, dll.
2. Dengan perantaraan serangga atau gigitan binatang
Contoh : Malaria, dengue demam berdarah, rabies, filariasis.
Untuk mengantisipasi masalah di atas upaya pencegahan yang dilakukan meliputi:
1. Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibat-
akibatnya.
2. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular.
3. Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak, ibu hamil dan
calon pengantin.

3.3. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular meliputi:
Perbaikan Gizi
Pencegahan dan Penanggulangan penyakit gigi
Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka
penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang
berpenghasilan rendah (baik di perdesaan dan perkotaan) terutama pada anak
balita dan wanita.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, melalui program gizi ini di
lakukan beberapa usaha yang antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan
yang makin beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi.
Sasaran pelaksanaan program gizi antara lain:
1. Penurunan prevalensi KKP (Kurang Kalori Protein) pada balita.
2. Penurunan prevalensi KVA (Kurang Vitamin A) di daerah rawan dengan
pemberian Vitamin A dosis tinggi.
3. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui usaha perbaikan
gizi keluarga (UPGK)
Puskesmas Lampaseh melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi
melalui:
1. Kegiatan di dalam puskesmas, meliputi:
17

a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita
c. Membuat balok SKDN
d. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita setiap bulan Februari
dan Agustus dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bulin.
e. Memberikan tablet Fe untuk bumil.
f. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan di luar gedung puskesmas meliputi:
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita baik secara
perorangan atau kelompok
c. Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus
untuk anak balita dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita.
d. Pemberian tablet Fe untuk bumil.
e. Melaksanakan PMT pemulihan, PMT bumil KEK (Kekurangan Energi
Kalori)
Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah upaya kesehatan
gigi dasar paripurna yang di tujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja puskesmas. Kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan pencegahan
dan pengobatan serta melakukan pendidikan dasar gigi secara menyeluruh.
Prioritas kesehatan gigi dan mulut terutama di berikan kepada ibu
hamil/menyusui, anak-anak (prasekolah dan sekolah dasar), dan perawatan gigi
emergency dengan tujuan untuk mencapai kesehatan gigi masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Upaya yang dilakukan di puskesmas meliputi:
1. Pembinaan/pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
2. Perawatan gigi secara contineu.
3. Pelayanan kepada penderita yang berobat.
4. Rujukan.
18

Disamping kegiatan di dalam lingkungan puskesmas juga di lakukan
usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan usaha kesehatan gigi masyarakat desa
(UKGMD) antara lain:
1. Penyuluhan gigi dan mulut.
2. Pemeriksaan gigi dan mulut.
3. Pelayanan kepada masyarakat yang berobat.
4. Perawatan gigi atas permintaan.
5. Rujukan.

3.4. Pengobatan Dan Pemulihan Kesehatan
Upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan meliputi:
Pengobatan dan Perawatan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang
Upaya pengobatan di puskesmas adalah segala bentuk kegiatan
pengobatan yang di berikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit
gejala-gejalanya di lakukan oleh tenaga kesehatan.
Bentuk pelayanan pengobatan di puskesmas di arahkan kepada
kemampuan pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan yang sederhana.
Pasien yang berkunjung ke UPTD. Puskesmas Lampaseh sebagian besar adalah
pasien berobat jalan. Pasien berobat tersebut dilakukan pemeriksaan dan
pemberian obat-obatan selama tiga hari .
Bila penderita memerlukan pengobatan dan therapy lebih lanjut, penderita
akan dikirim/rujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana lebih lengkap.
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Lampaseh adalah pasien umum,
pasien peserta ASKES (Asuransi Kesehatan Sosial) dan pasien pemegang kartu
JAMKESMAS (Jaminan Keshatan Masyarakat) dan pasien yang memegang kartu
JKA (Jaminan Kesehatan Aceh).
Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan
laboratorium secara cepat dan mudah. Semua itu untuk menunjang pemberantas
penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui
kegiatan:
19

1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan di puskesmas.
2. Mengirim persediaan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat lebih tinggi
dalam sistim pelayanan kesehatan.

3.5. Kesehatan lingkungan:
Upaya kesehatan lingkungan meliputi:
Penyehatan Air
Hiegine dan sanitasi Makanan dan Minuman
Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah
Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga
Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum dan industri
Pengamanan tempat Pengelolan Pestisida
Klinik Sanitasi
Pengendalian Vektor
Keadaan lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh di
katakan belum baik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk yang
menikmati air bersih dan fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih
tingginya angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit.
Sebagai program pendukung pelayanan kuratif, kesehatan lingkungan
memegang peranan penting upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakit.
Adapun tujuan dari program kesehatan lingkungan antara lain upaya untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi,
pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum untuk terciptanya lingkungan
yang sehat, bersih, indah serta tidak memberikan pegaruh jelek terhadap
kesehatan mereka.
Tempat pengolahan makanan dan minuman (TP2M), tempat-tempat umum
(TTU), pembinaan rumah sehat serta tempat pembuangan sampah (TPS) menjadi
perhatian utama dari program kesehatan lingkungan. Selain upaya penyuluhan
yang di lakukan secara periodik setiap bulan, juga dilakukan pengawasan terhadap
TP2M dan TPU.

20

3.6. Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs )
Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) meliputi:
Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makanan dan gizi sehat
pada berbagai tatanan
Meningkatkan klarifikasi sasaran potensial
Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya di sebabkan karena kuman
tetapi juga kebiasaan masyarakat menggunakan air sungai untuk buang air besar,
gosok gigi, menyuci makanan dan lain-lain. Oleh karena itu program
penanggulangan masalah kesehatan harus mencakup aspek edukatif yang
menangani perilakunya dan aspek medis yang melakukan penanggulangan
epidemiologi.
Mengingat apa yang telah dilakukan diatas penyuluhan kesehatan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas
kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat memiliki tugas
penyuluhan untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap petugas
puskesmas harus memiliki pengetahuan dan kerampilan di bidang medis, tehnis
serta di bidang penyuluhan. Penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi:
- Makanan ibu hamil/menyusui
- Keluarga Berencana
- Gizi pada anak balita
- Kebersihan lingkungan dan personal hygeine
Dalam pelaksanaannya Puskesmas Lampaseh melakukan kegiatan
program penyuluhan kesehatan di bagi dalam 2 tempat:
1. Didalam gedung (Puskesmas)
2. Diluar gedung (Posyandu, Sekolah, Meunasah, dll),
Pelaksanaan penyuluhan tersebut bisa melibatkan perorangan atau kelompok.

3.7. Upaya pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat.
Meliputi:
Mendorong terbentuknya pemimpin masyarakat berwawasan kesehatan
Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat
21

Mendorong kepesrtaan masyarakat dalam salah satu bentuk program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat
berperan dalam penelaah masalah, penentu rencana pelaksanaan kegiatan dengan
upaya hidup sehat, penilaian hasil kegiatan kesehatan serta pengembangan upaya
kesehatan selanjutnya. Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan,
pencegahan, peningkatan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan
wewenang yang dimilikinya.
Tujuan dari program Peran Serta Masyarakat (PSM) ini antara lain adalah:
1. Meningkatkan kemampuan pemimpin/tokoh masyarakat dalam merintis dan
menggerakkan upaya kesehatan dimasyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
menggali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk upaya
kesehatan.
4. Merangsang dan memotifasi masyarakat untuk dapat menggali potensi yang
ada pada desa dan masyarakat setempat.
Sasaran dari program ini:
1. Individu yang berpengaruh, baik tokoh formal maupun informal.
2. Keluarga.
3. Kelompok Masyarakat.
4. Organisasi Masyarakat.

3.8. Upaya Pengembangan Kegiatan Program Inovatif
Meliputi:
Upaya kesehatan usia lanjut
Upaya kesehatan mata
Upaya keesehatan telinga
Upaya kesehatan jiwa
Upaya kesehatan olah raga
22

Kecelakaan dan ruda paksa
Hipertensi ,penyakit jantung & pembuluh darah
Penyakit kencing manis
Neoplasma
Pembinaan peran serta masyarakat serta pengembangan kesehatan
masyarakat setempat. Usaha kesehatan mata di laksanakan secara terpadu antar
program yang ada.
Kegiatan yang di lakukan di Puskesmas Lampaseh meliputi:
1. Pencegahan terhadap kebutaan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi
setiap 6 (emam) bulan sekali pada balita.
2. Pengobatan kepada penderita penyakit mata ringan di puskesmas.
3. Melayani/memberikan rujukan mata.
Upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang di
laksanakan di tingkat puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan program
puskesmas lainnya.
Kegiatan upaya kesehatan jiwa di Puskesmas Lampaseh meliputi: Pengenalan
dini gangguan jiwa.
1. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien-pasien gangguan jiwa.
2. Kegiatan rujukan ke rumah sakit jiwa












23

BAB IV
KARAKTERISTIK PASIEN

4.1 Distribusi umum penyakit pasien di Puskesmas Lampaseh
Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior bagian Family Medicine yang
dijalankan di Puskesmas Lampaseh dari tanggal 9-21 Juni 2014. Selama periode
tersebut, 250 orang pasien telah mengunjungi Poli Umum Puskesmas Lampaseh
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Distribusi jenis penyakit pasien
ditunjukkan dalam tabel di bawah.
Tabel 4.1. Distribusi penyakit Pasien di Puskesmas Lampaseh periode
9-21 Juni 2014

No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase
1 ISPA 69 28%
2 Hipertensi 27 11%
3 Penyakit Kulit dan alergi 25 10%
4 Penyakit Otot dan Tulang 18 7%
5 Dispepsia 25 10%
6 THT 11 4%
7 Diabetes mellitus 26 10%
8 Saraf 9 4%
9 Mata 9 4%
10 Diare 6 2%
11 Asma 3 1%
12 Lain-lain 23 9%
Jumlah 250 100


24


Gambar 4.1. Grafik Distribusi Persentase Penyakit Pasien di Puskesmas
Lampaseh Periode 9-21 Juni 2014

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pasien
berkunjung ke puskesmas Lampaseh dengan penyakit ISPA yaitu sebesar 28 %.
Perubahan cuaca yang tidak menentu dalam periode tersebut berpotensi menjadi
salah satu faktor predisposisi terjadinya penyakit ini. Hal ini disebabkan oleh
musim pancaroba yang sudah mulai berubah polanya di daerah Banda Aceh.
Hipertensi menduduki tempat kedua dalam distribusi penyakit di
Puskesmas Lampaseh dengan persentase sebesar 11 %. Hal ini kemungkinan
besar disebabkan oleh faktor kebiasaan masyarakat yang makan banyak asupan
garam dan kemungkinan akibat faktor resiko merokok bagi laki-laki. Selanjutnya
diikuti oleh penyakit kulit dan alergi, dispepsia dan DM dengan persentase 10 %,
10 %, dan 10 %. Penyakit ini merupakan suatu penyakit sistemik yang
berhubungan dengan pengaturan gaya hidup. Penyakit penyakit otot dan tulang,
THT, saraf, masing-masing dengan persentase 7 %, 4 %, dan 4 %. Dan penyakit
diare, dan asma masing-masing dengan persentase 2 % dan 1%.



28%
11%
10%
7%
10%
4%
10%
4% 4%
2%
1%
9%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
persentase
25

4.2 Distribusi Pasien Puskesmas Lampaseh Berdasarkan Jaminan
Kesehatan
Distribusi pasien berdasarkan jaminan kesehatan di Puskesmas
Lampaseh dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.
Tabel 4.2. Distribusi Pasien Berdasarkan Jaminan Kesehatan
No. Jenis Jaminan Jumlah Pasien Persentase (%)
1 Jaminan Kesehatan
Aceh
157

63
2 Askes 39 16
3 Jamkesmas 54 21
Jumlah 250 100



Gambar 4.2. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Jaminan Kesehatan
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pasien yang berkunjung ke
puskesmas Lampaseh berdasarkan jaminan kesehatan sebagian besar adalah
pasien yang menggunakan jaminan kesehatan aceh (JKA) yaitu sebesar 50 %.

4.3 Distribusi Pasien Puskesmas Lampaseh Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas Lampaseh
dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.


157
39
54
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
JKA Askes Jamkesmas
Persentase
26

Tabel 4.3. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin JumlahPasien
Persentase
(%)
1 Laki-laki 128 52
2 Perempuan 122 48
Jumlah 250 100



Gambar 4.3. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa pasien yang
berkunjung ke puskesmas Lampaseh berdasarkan jenis kelamin sebagian besar
adalah pasien yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 52%.

4.4 Distribusi Pasien Puskesmas Lampaseh Berdasarkan Kelompok Usia
Distribusi pasien berdasarkan kelompok usia di Puskesmas Lampaseh
dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.





128
122
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
Laki-laki Perempuan
persentase
27

Tabel 4.4. Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Usia
No.
Kelompok
usia
JumlahPasien
Persentase
(%)
1 Balita 41 16
2 Anak-anak 54 22
3 Dewasa 125 50
4 Lanjut Usia 30 12
Jumlah 250 100


Gambar 4.3. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Usia
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa pasien yang
berkunjung ke puskesmas Lampaseh berdasarkan kelompok usia sebagian besar
adalah pasien dari kelompok usia dewasa (19 s/d 60 tahun) yaitu sebesar 50%

4.5 Distribusi Pasien Puskesmas Lampaseh Berdasarkan Tempat Tinggal
Distribusi pasien berdasarkan tempat tinggal di Puskesmas Lampaseh
dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.
Tabel 4.3. Distribusi Pasien Berdasarkan Tempat Tinggal
No.
Tempat tinggal
(desa)
JumlahPasien
Persentase
(%)
1 Keudah 26 10
2 Pelanggahan 33 13
3 Merduati 42 17
41
54
125
18
0
20
40
60
80
100
120
140
Balita Anak-anak Dewasa Lanjut Usia
Persentase
28

4 Lampaseh Kota 62 25
5 Kp. Jawa 53 21
6 Lain-lain 34 14
Jumlah 250 100


Gambar 4.3. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Alamat
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pasien yang berkunjung ke
puskesmas Lampaseh berdasarkan alamat sebagian besar adalah pasien yang
berasal dari desa lampaseh kota yaitu sebesar 25%











26
33
42
62
53
34
0
10
20
30
40
50
60
70
Persentase
29

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan pertama dalam
masyarakat, karena puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat. Sangat
diharapkan puskesmas dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dalam
memberikan semua pelayanan dasar kesehatan. Keberhasilan suatu puskesmas
dalam menjalankan program-programnya sangat ditentukan oleh manajerial
puskesmas sebagai top manajer.
Seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Lampaseh berjalan dengan baik
secara rutin, terorganisir dan lancar. Pengelolaan administrasi dan kepegawaian
dapat berjalan dengan baik bila dilakukan peningkatan disiplin, pengertian dan
kesadaran akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat.
Kegiatan program kerja tahunan Puskesmas Lampaseh secara operasional
dilaksanakan oleh staf puskesmas yang terorganisir dalam struktur organisasi
Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh.
Terlepas dari keberhasilan dalam pelaksanaan program, masih dijumpai
kendala-kendala yang memerlukan perbaikan untuk lebih meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang.

5.2 Saran
1. Kepada Dinas Kesehatan dan Pemda Kota Banda Aceh serta peran masyarakat
untuk memberikan dukungan agar program-program kesehatan di Puskesmas
Lampaseh dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagaimana mestinya
sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerja puskesmas, terutama bidang promotif dan preventif.
2. Kepada pihak terkait agar selalu memfasilitasi sarana dan dana yang memadai
untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja
puskesmas.
30

3. Sosialisasi kepada seluruh masyarakat Peserta ASKES, JAMKESMAS, dan
JKA mengenai proses rujukan ke rumah sakit yang lebih tinggi.
4. Peningkatan disiplin, pengertian dan kesadaran petugas puskesmas akan
fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus
diupayakan agar pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan
dengan baik.
5. Kerjasama yang baik antara petugas di Puskesmas diperlukan demi kelancaran
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada masyarat.
























31

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2013. Petunjuk teknis bantuan operasional kesehatan. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kepmenkes. 2004. Kebijakan dasar puskesmas. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia No. 128 tahun 2004.
United Nations. 2012. The Millennium Development Goals Report 2012. New
York: United Nations.




Banda Aceh, Juni 2014
Mengetahui





























Kepala UPTD Puskesmas Lampaseh/
Dokter Pembimbing I




dr. Nurcahayati
NIP. 19780714200804 2 001


Dokter Pembimbing II




dr. Nila Frisanti
Peg. 800/SPK/811/2011








32

DOKUMENTASI PUSKESMAS LAMPASEH

Anda mungkin juga menyukai