Hipertensi essensial adalah penyakit multifaktorial yang timbul terutama karena
interaksi antara faktor-faktor risiko tertentu. Faktor risiko yang mendorong timbulnya kenaikan tekanan darah tersebut adalah : 1. Diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas, merokok, dan genetik. 2. Sistem saraf simpatis ; tonus simpatis dan variasi diurnal. 3. Keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokontriksi. 4. Pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan pada sistem renin, angiotensin, dan aldosteron. Kaplan menggambarkan beberapa faktor yang berperan dalam pengendalian tekanan darah yang mempengaruhi rumus dasar tekanan darah = curah jantung x tahanan perifer. 1
Asupan garam berlebih Jumlah nefron berkurang Retensi natrium ginjal Renin- angiotensin berlebih Stress Perubahan genetis Obesitas Bahan-bahan yang berasal dari endotel Perubahan membran sel Penurunan permukaan filtrasi Aktivitas berlebih saraf simpatis Hiperinsulinemia Volume cairan Kontriksi vena preload kontraktilitas Konstriksi fungsional Hipertrofi struktural Otoregulasi TEKANAN DARAH = CURAH JANTUNG X TAHANAN PERIFER Hipertensi essensil atau hipertensi primer merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui, berbeda dengan hipertensi sekunder yang diketahui penyebabnya, seperti stenosis arteri renalis. Pada beberapa pasien hipertensi primer terjadi kecenderungan herediter yang kuat. Pada sebagian besar pasien, kenaikan berat badan yang berlebih dan gaya hidup sedenter tampaknya memiliki peranan utama menyebabkan hipertensi. Beberapa sifat khas hipertensi primer yang disebabkan oleh kenaikan berat badan yang berlebih dan obesitas yaitu : 1. Curah jantung meningkat, sebagian karena aliran darah tambahan yang dibutuhkan untuk jaringan lemak ekstra. Walaupun begitu aliran darah di jantung, ginjal, traktus gastrointestinal dan otot skelet juga meningkat seiring kenaikan berat badan disebabkan meningkatnya laju metabolisme dan pertumbuhan organ-organ dan jaringan sebagai respon terhadap meningkatnya kebutuhan metabolik. Bersamaan dengan keadaan hipertensi yang menetap selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun, tahana vaskuler perifer total juga dapat meningkat. 2. Aktivitas saraf simpatis, terutama di ginjal, meningkat pada orang-orang dengan berat badan berlebih. Peningkatan aktivitas saraf simpatis pada obesitas tidak sepenuhnya dipahami, namun penelitian terakhir menunjukan bahwa hormon seperti leptin yang dilepaskan dari sel-sel lemak dapat secara langsung merangsang berbagai daerah hipotalamus, yang kemudian mempunyai pengaruh eksitasi terhadap pusat vasomotor di medula otak. 3. Kadar angiotensin II dan aldosteron meningkat 2-3 kali pada banyak pasien dengan obesitas. Hal ini disebabkan meningkatnya perangsangan saraf simpatis, yang meningkatkan pelepasan renin oleh ginjal dan juga pembentukan angiotensin II, yang kemudian merangsang kelenjar adrenal untuk menyekresi aldosteron. 4. Mekanisme natriuresis tekanan oleh ginjal terganggu dan ginjal tidak dapat menyekresikan garam dan air dalam jumlah yang cukup kecuali tekanan arteri tinggi atau fungsi ginjal membaik dengan sendirinya. 2