Anda di halaman 1dari 11

Kegiatan Belajar 2.

Prosedur menghindari kerusakan ECU dan Memeriksa


gangguan pada Rangkaian

a. Tujuan kegiatan belajar
Setelah mempelajari modul ini, siswa dapat:
1) Mengetahui prosedur menghindari kerusakan pada ECU.
2) Menyebutkan penyebab terjadinya nilai tahanan membesar
3) Menyebutkan penyebab terjadinya hubung singkat
4) Menyebutkan peralatan yang biasa digunakan memeriksa gangguan pada
rangkaian kelistrikan
5) Menggunakan peralatan untuk memeriksa gangguan pada rangkaian
kelistrikan

b. Uraian materi kegiatan belajar
Prosedur menghindari kerusakan ECU
ECU adalah rangkaian komputer yang dilengkapkan pada mobil-mobil modern
untuk mengontrol kerja dari mesin agar optimal, sistem pengapian dan injeksi
bahan bakar adalah bagian utama yang dikendalikan oleh ECU. Sensor-sensor
memberikan sinyal pada ECU tentang keadaan atau kondisi dari mesin. Jika ada
komponen yang mengalami gangguan secara cepat sensor akan memberikan
sinyal pada ECU, sehingga ECU dapat memberikan peringatan dengan
menyalakan lampu Indikator yang disediakan pada mobil sehingga pengemudi
akan mengetahui bahwa ada gangguan pada mesin. Pada umumnya ECU
mempunyai program darurat yang dapat mengatasi masalah untuk sementara
hingga mesin dibetulkan.
Prosedur diagnosa dan pemeriksaan sistem yang dikendalikan oleh ECU
menggunakan alat khusus yaitu scan tool, alat ini akan mendeteksi adanya
ketidaknormalan kerja mesin dan memberikan informasi tentang bagian-bagian
dari komponen yang memerlukan perbaikan atau penggantian.
Karena semua program dilakukan oleh ECU maka tidak diperkenankan
mengutak-atik ECU tanpa petunjuk dari buku manual mesin yang bersangkutan.
Langkah-langkah menghindari kerusakan ECU:
a. Jangan pernah melepas terminal baterei saat kunci kontak ON atau mesin
hidup
b. Jangan pernah memeriksa rangakaian ECU menggunakan alat yang tidak
direkomendasikan oleh buku manual.
c. Jangan pernah memberikan tegangan luar pada ECU.
d. Jangan pernah menjumper pada pin-pin ECU
e. Hindari ECU dari tegangan induksi
f. Hindari ECU dari terkena air.
g. Jangan pernah melakukan pemeriksaan rangkaian ECU tanpa petunjuk buku
manual.
Memeriksa gangguan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan
Gangguan pada rangkaian kelistrikan yang umum terjadi ada tiga macam yaitu:
1) Gangguan pada rangkaian karena nilai tahanan membesar
2) Gangguan karena hubung singkat
3) Ganguan dari komponen-komponen kelistrikan itu sendiri.
Gangguan gangguan ini jika tidak ditangani dengan benar, maka akan
menyebabkan rangkaian kelistrikan tidak bekerja dengan normal atau bahkan akan
berpotensi menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada komponenkomponen
rangkaian. Agar rangkaian kelistrikan tersebut dapat bekerja secara normal
kembali, maka diperlukan pemeriksaan pada komponenkomponen rangkaian.
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan dimana gangguan itu terjadi dan
penyebabnya. Jika letak dan penyebab gangguan sudah diketahui maka langkah
berikutnya adalah melakukan perbaikan sesuai dengan hasil pemeriksaan.
1). Gangguan rangkaian kelistrikan karena nilai tahanan membesar
Gangguan ini biasanya disebabkan Karena rangkaian terbuka atau terjadinya
korosi pada bagianbagian tertentu dari rangkaian, dapat juga disebabkan karena
kontak saklar yang tidak baik/kotor.

Gambar 24.a menunjukkan bahwa, lampu tidak menyala akibat rangkaian
terputus atau terbuka, dan arus tidak dapat mengalir.
Sedangkan gambar b lampu tidak menyala/redup diakibatkan arus yang
mengalir ke lampu terlalu kecil, karena nilai tahanan membesar. Nilai tahanan
dapat membesar karena saklar kotor atau sambungan kabel berkarat/korosi.

2). Gangguan karena hubung singkat
Hubung singkat dapat terjadi apabila ada kabel penghantar yang berhubungan
langsung dengan penghantar lain atau pada ground.

Gambar 25.a menunjukkan adanya hubung singkat diantara dua kabel
penghantar. Lampu atas seharusnya tidak menyala, sedangkan lampu bawah
menyala. Akibat adanya hubung singkat antara kabel lampu atas dan kabel lampu
bawah, maka lampu atas ikut menyala.
Sedangkan gambar 25.b lampu pada rangkaian tidak menyala akibat adanya
hubung singkat antara kabel dengan ground, sekering pada rangkaian dapat
terputus karena arus yang mengalir terlalu besar.

3). Gangguan karena kerusakan komponen
Kerusakan pada komponen kelistrikan adalah penyebab utama rangkaian
kelistrikan tidak dapat bekerja.


Gambar 26.a menerangkan lampu tidak menyala karena filamen lampu terputus.
Gambar 26.b menunjukan adanya kerusakan pada batere baik pada kotak batere
ataupun korosi pada terminalterminalnya dan ini menjadikan batere tidak dapat
mensuplai kebutuhan energi pada rangkaian dan pada akhirnya rangkaian
kelistrikan tidak dapat bekerja.

Peralatan untuk memeriksa gangguan pada rangkaian / system kelistrikan.
Macam-macam peralatan yang dapat digunakan untuk memeriksa gangguan pada
rangkaian kelistrikan seperti pada gambar dibawah. Peralatan ini biasa digunakan
untuk memeriksa kontinuitas dari suatu rangkaian dan mengukur nilai tahanan,
arus atau tegangan dari suatu rangkaian kelistrikan.


Peralatan-peralatan yang biasa digunakan antara lain:
a) Jumper wire
b) Test lamp
c) Self-Powered test light
d) AVO Digital
e) AVO Analog
f) VOLT AMP Tester
g) Combination meter/Digital probe

1). Menggunakan Jumper wires untuk memeriksa kontinuitas rangkaian
kelistrikan.
Sering kali rangkaian kelistrikan tidak dapat bekerja karena tidak adanya
kontinuitas pada rangkaian tersebut, untuk memeriksa kontinutas dapat digunakan
jumper wires seperti yang terlihat pada gambar 27.
Keselamatan kerja yang harus diperhatikan selama menggunakan jumper wires
adalah:
Jangan pernah melakukan by-pass pada lampu, motor, coil atau beban kelistrikan
lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya.
Langkah pemeriksaan:
1) Pastikan saklar dalam posisi ON
2) Memby-pass rangkaian dari titik/bagian yang paling dekat dengan sumber
3) Jika dengan langkah ini rangkaian sudah bekerja, maka dapat dipastikan
bahwa gangguan itu terjadi pada daerah yang kita periksa tadi (tidak ada
kontinuitas pada posisi ini).
4) Jika pada langkah no.2 telah dikerjakan dan rangkaian tetap tidak bekerja
maka, mulailah melakukan by-pass pada posisi selanjutnya. Begitu seterusnya
sampai ditemukan dimana letak gangguannya.


2). Menggunakan Tes lamp
Selain dengan jumper wires pemeriksaan kontinuitas dapat dilakukan dengan tes
lamp, penggunaan tes lamp lebih menguntungkan dibandingkan jumper karena
penggunaan tes lamp tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada komponen
kelistrikan yang sedang diperiksa.
Gambar dibawah menunjukkan cara pemeriksaan kontinuitas pada rangkaian, jika
tes lamp nyala berarti ada kontinuitas antara titik yang diperiksa dengan sumber
arus/positip batere, sebaliknya jika tes lamp tidak nyala berarti tidak ada
kontinuitas.

Langkah pemeriksaan :
1) Pastikan bahwa batere dalam kondisi baik
2) Pastikan saklar pada posisi ON
3) Hubungkan penjepit dari tes lamp dengan negatip batere/ground
4) Hubungkan colok tes lamp pada terminal sekring, jika lampu tes menyala
berarti ada kontinuitas antara positip batere dengan kaki depan sekring jika
lampu tidak nyala berarti jaringan kabel antara positip batere dengan kaki
sekring terputus.
5) Lakukan pemeriksaan tahap berikutnya pada saklar, konektor seperti gambar
29. sampai menemukan tidak adanya kontinuitas dengan ditandai tes lamp
tidak nyala.

c. Rangkuman kegiatan belajar
Tiga tipe gangguan yang sering terjadi pada rangkaian/system kelistrikan yaitu:
Gangguan karena nilai tahanan naik, hubung singkat dan kerusakan komponen.
Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk memeriksa gangguan rangkaian
diantaranya jumper wires, tes lamp, AVO digital ataupun analog. Pada saat
pemeriksaan ganguan harus diperhatikan cara penggunaan alat yang digunakan
sebab jika salah menggunakan alat dapat menyebabkan kerusakan pada komponen
yang diperiksa.

d. Tugas kegiatan belajar
Buatlah tes lamp dari komponen-komponen yang mudah didapat

e. Test formatif kegiatan belajar
1) Sebutkan prosedur menghindari kerusakan pada ECU
2) Faktor apa saja yang menyebabkan nilai tahanan pada rangakaian kelistrikan
bertambah.
3) Jelaskan apa yang tidak boleh dilakukan saat pemeriksaan kontinuitas
rangkaian menggunakan jumper wire.
4) Bagamana cara menggunakan tes lamp untuk memeriksa kontinuitas
rangkaian kelistrikan
5) Jelaskan keuntungan menggunakan tes lamp disbanding jumper wire.
f. Kunci jawaban formatif kegiatan belajar
1) Prosedur menghindari kerusakan ECU
a. Jangan pernah melepas terminal baterei saat kunci kontak ON
b. Jangan pernah memeriksa rangkaian ECU menggunakan alat yang tidak
direkomendasikan oleh buku manual kendaraan
c. Jangan pernah memberikan tegangan luar pada ECU
d. Jangan pernah menjumper pada pin-pin ECU
e. Hindari ECU dari tegangan induksi
f. Hindari ECU dari terkena air
g. Jangan pernah melakukan pemeriksaan rangkaian ECU tanpa petunjuk
buku manual.
2) Faktor apa saja yang menyebabkan nilai tahanan pada rangakaian kelistrikan
bertambah
a. Gangguan karena nilai tahanan membesar
b. Gangguan karena hubung singkat
c. Gangguan karena kerusakan komponen
3) Faktor penyebab nilai tahanan bertambah antara lain:
a) Adanya rangkaian yang terbuka/terputus
b) Timbulnya korosi/karatan pada sambungan
4) Hal yang tidak diperbolehkan dalam pemerikaan kontinuitas dangan jumper
wire adalah: Membay-pass beban kelistrikan baik lampu,motor atau beban lain
5) Cara menggunakan tes lamp untuk pemeriksaan kontinuitas rangkaian, adalah:
a) Menghubungkan jepit tes lamp dengan negatip batere atau ground
b) Menghubungkan colok tes lamp dengan titik pada rangkaian yang akan
diperiksa.
6) Keuntungan menggunakan tes lamp dibandingkan jumper wire adalah: tes
lamp tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada komponen rangkaian yang
diperiksa.

g. Lembar kerja kegiatan belajar
Tujuan :
Setelah mencoba lembar kerja ini maka siswa harus dapat :
1) Menggunakan jumper wire
2) Menggunakan tes lamp
3) Menentukan letak gangguan dari hasil pemeriksaan.
4) Menyimpulkan hasil pemeriksaan
Alat dan Bahan
4) Trainer kelistrikan body standart
5) Baterai 12V
6) Jumper wire
7) Tes lamp
Keselamatan Kerja
1) Tidak diperkenankan Memby-pass batere karena dapat menyebakan kerusakan
pada batere.
2) Tidak diperkenankan memby-pass beban kelistrikan.
Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Lakukan pemeriksaan kontinuitas dengan jumper dan tes lamp.
Memeriksa kontinuitas dengan jumper:
1) Rangkaikan kelistrikan body standart yang akan diperiksa
2) By-pass dengan jumper pada bagian titik kabel yang terdekat dengan sumber
arus.
3) Perhatikan hasil pemeriksaan ada perubahan kerja atau tidak,
4) Lanjutkan pemeriksaan pada titiktitik berikutnya.
Mengukur kontinuitas dengan tes lamp:
1) Rangkaikan kelistrikan body standart yang akan diperiksa
2) Hubungkan jepit tes lamp dengan negatip sumber arus.
3) Hubungkan colok tes lamp pada titik yang terdekat dengan sumber arus positip.
4) Perhatikan hasil pemeriksaan apakah lampu tes menyala atau tidak.
5) Tarik kesimpulan dari hasil pemeriksaan
6) Lanjutkan pemeriksaan pada titik berikutnya.
7) Ambil kesimpulan akhir, tentukan letak gangguan rangkaian
8)Bersikah alat dan tempat kerja, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
Tugas:
Analisisa data hasil pemeriksaan, buatlah laporan

Anda mungkin juga menyukai