2013-1-00520-PS Bab2001

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tipe Kepribadian
Kepribadian (personality) adalah suatu pola watak yang relatif permanen dan
sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi sekaligus individualitas bagi
perilaku seseorang (Feist & Feist, 2009)
!enurut "llport dalam Friedman & #$husta$k (200%), kepribadian adalah
organisasi dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaian
unik dirinya terhadap lingkungan
#ehingga, dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah
suatu pola yang bersifat relatif permanen dan &uga unik, sehingga dapat menentukan
individualitas dan penyesuaian seorang individu dengan lingkungannya
2.1.1 Introvert dan Ekstrovert
!enurut 'ung, terdapat dua kondisi di dalam kepribadian seorang individu,
yaitu alam sadar (conscious) dan alam bawah sadar (unconscious) (#u&anto, (ubis,
dan )adi, *9+,) -isisi lain, menurut 'ung dalam #uryabrata (2002), alam sadar
(conscious) terdiri dari fungsi &iwa (function) dan sikap &iwa (attitudes) Fungsi &iwa
(function) terdiri dari thinking, feeling, sensing, dan intuiting (Feist & Feist, 2009)
#ementara itu, sikap &iwa (attitudes) dapat digolongkan kedalam tipe kepribadian
Ekstrovert maupun tipe Introvert (#uryabrata, 2002)
.ada dasarnya, setiap individu memiliki kedua aspek dari sikap &iwa tersebut,
namun hanya terdapat salah satu aspek yang masuk ke dalam alam sadar (conscious)
manusia #edangkan aspek lainnya berada di dalam alam bawah sadar (unconscious)
manusia (Feist & Feist 2009)
#eorang individu dengan tipe kepribadian Ekstrovert yang lebih dominan,
akan menggunakan energi yang dimilikinya ke dunia luar, sehingga individu tersebut
memiliki orientasi yang ob&ektif #edangkan seseorang yang didominasi tipe
kepribadian Introvert, akan menggunakan energi yang dimilikinya kembali ke dalam
dirinya sendiri #ehingga individu tersebut memiliki orientasi yang lebih sub&ektif
(Feist & Feist, 2009)
6
%
2.2.2 Karakteristik Ekstrovert
!enurut !is$hel, #hoda, dan #mith (200/), &ika seseorang dikatakan
memiliki tipe kepribadian Ekstrovert yang dominan, mereka akan $enderung lebih
berbaur dengan orang lain dan terlibat dalam aktivitas sosial 0egitupun ketika
sedang berada dalam sebuah tekanan !ereka &uga lebih tertarik dengan peker&aan
yang memungkinkan mereka untuk berhadapan langsung dengan orang lain
!enurut salah seorang tokoh yang mengembangkan teori 'ung, yaitu )edges
(*99/) terdapat beberapa karakterstik pada individu yang memiliki tipe kepribadian
Ekstrovert, yaitu1
* .erhatiannya tertu&u pada dunia di luar dirinya
2 !endapatkan energi melalui orang lain
/ !enyaring isi pikiran, perasaan dan ide dari orang lain
, 2enderung berkomunikasi dengan $ara lisan
3 !inat yang dimilikinya menyebar
% 0erbi$ara dahulu baru berpikir
4 5kspresif dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru
+ 0ersifat terbuka dan gemar berteman
9 6amah dan tidak $anggung
*0 #enang untuk beker&a sama dengan orang lain
** !udah untuk berbi$ara dan mengutarakan perasaan
*2 Komunikatif
2.2.3 Karakteristik Introvert
!enurut !is$hel, #hoda, dan #mith (200/), seseorang dengan Introvert yang
dominan, umumnya memiliki karakteristik seperti, lebih $enderung menarik kedalam
dirinya sendiri 2iri7$iri lain, ketika mereka tengah mengalami tekanan ataupun
konflik, mereka lebih memilih untuk menyendiri dan menghindari kontak sosial
dengan orang lain #elain itu, seseorang dengan tipe kepribadian Introvert yang
dominan terkesan pemalu
!enurut salah seorang tokoh yang mengembangkan teori 'ung, yaitu )edges
(*99/), terdapat karakteristik dari individu yang memiliki tipe kepribadian Introvert,
yaitu1
* .erhatiannya tertu&u pada dunia di dalam dirinya
2 !endapatkan energi dari dalam dirinya sendiri
/ !enyaring ide dan isi pikiran dari dalam diri
, (ebih memilih berkomunikasi se$ara tulisan
3 !emiliki minat yang mendalam
% 0erpikir dahulu baru berbi$ara
4 !emiliki kesulitan dalam men&alin hubungan sosial dengan orang lain
+ !emiliki sifat yang tertutup
7
9 .emalu dan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru
*0 (ebih menyukai beker&a se$ara individual
** 8idak banyak mengukapkan perasaanya
*2 (ebih banyak berpikir sendiri di bandingkan berdiskusi dengan orang
lain
*/ Kurang komunikatif
2.2 Tahapan Komunikasi Intim
2.2.1 Deinisi Komunikasi
!enurut )ybels & 9eaver (200*), komunikasi merupakan suatu proses yang
ter&adi dimana seorang individu berbagi informasi, ide, dan perasaannya .roses
tersebut &uga melibatkan aspek bahasa tubuh, $iri khas pribadi, dan gaya yang dapat
menambah arti dari pesan yang disampaikan
#edangkan menurut )ovland, dkk dalam !iller (2003), komunikasi adalah
suatu proses dimana seorang individu mengirimkan suatu stimulus yang umumnya
verbal dan akan dimodifikasi oleh individu lain
'adi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses ter&adi
dimana seorang individu mengirimkan stimulus atau berbagi informasi, ide, dan
perasaannya kepada orang lain yang melibatkan aspek verbal dan &uga non7verbal
2.2.2 Tahapan Komunikasi Intim
!enurut .earson dalam .aruntu (*99+), komunikasi intim adalah suatu
komunikasi interpersonal yang ter&adi pada dua orang yang terlibat dalam hubungan
yang bersifat intim .ada dasarnya, komunikasi yang ter&adi dalam hubungan yang
bersifat intim terdiri dari dua saluran, yaitu verbal dan non7verbal -alam
komunikasi non7verbal, terdiri dari beberapa komponen seperti, ekspersi wa&ah,
memandang atau kontak mata, bahasa tubuh, sentuhan, &arak interpersonal, dan
paralanguage (!iller, 2003) !enurut :oller dalam !iller (2003), komunikasi non7
verbal dapat digunakan dalam menentukan kepuasan dalam suatu hubungan -i sisi
lain, komunikasi verbal &uga merupakan komponen yang penting di dalam hubungan
yang intim, karena dapat berperan dalam membangun keintiman di dalam hubungan
(-india & 8immerman dalam !iller, 2003) -alam komunikasi verbal, self-
disclosure dapat digunakan sebagai prediktor keintiman di dalam sebuah hubungan
#ehingga, kedua saluran dalam komunikasi yaitu verbal dan no7verbal sama7sama
berperan penting dalam ter$iptanya komunikasi yang bersifat intim
8
#atir dalam .aruntu (*99+), mengemukakan terdapat empat tahap yang
idealnya dilalui agar komunikasi intim tersebut dapat ter&adi #ementara itu, .earson
(*9+3) men&elaskan bahwa terdapat empat tahapan yang berkaitan dengan
perkembangan hubungan intim yang dapat meningkatkan komunikasi intim pada
pasangan Ke empat tahap yang dimaksud oleh #atir dalam .aruntu (*99+) dan
.earson (*9+3) adalah sebagai berikut1
* Sharing the self
Sharing the self sama halnya dengan self disclosure Sharing the self merupakan hal
yang penting dalam membangun hubungan personal yang dekat Self disclosure
dalam konteks ini harus bersifat terbuka, pribadi, dan langsung ;mumnya, individu
sering menyamakan aspek self disclosure dengan komunikasi intim, hal tersebut di
karena keduanya bersifat serupa atau identik (.earson, *9+3) #ehingga, peran self
disclosure atau keterbukaan diri sangat penting di dalam sebuah komunikasi yang
bersifat intim
2 Affirming the other
Affirming the other dapat dikatakan memiliki kesamaan dengan aspek empati
(empathy) <ndividu perlu memahami bahwa individu lain merupakan seorang
individu yang unik dan &uga penting #elain itu, dalam tahapan ini &uga seseorang
mampu untuk menempatkan dirinya pada posisi orang lain (.earson, *9+3)
/ Becoming one
Ketika dua orang individu men&adi suatu kesatuan dengan orang lain, akan mun$ul
suatu aspek yang disebut dengan bonding atau ikatan <katan tersebut terbentuk
berdasarkan dua kepribadian yang berbeda #eseorang yang telah menikah, ada
kalanya terlihat serupa, memiliki perilaku yang sama, dan &uga berbi$ara dengan $ara
yang sama !eskipun hal tersebut tidak selalu ter&adi, namun, pada dasarnya setiap
pasangan mengembangkan $ara7$ara yang spesial dalam berkomunikasi di dalam
hubungan mereka (.earson, *9+3)
, Transcending one
"spek transcending one dalam sebuah hubungan yang bersifat intim, menyerupai
aktualisasi diri dalam pekermbangan pribadi seseorang Ketika seorang individu
9
benar7benar merasa aman dalam hubungannya, individu tersebut mampu
mendapatkan dan memberikan hal yang disebut kebebasan dan &uga kesamaan
#etiap pasangan yang memiliki perasaan aman dalam hubungannya, dapat
memahami hubungan dan &uga memiliki kebebasan atau tidak bergantung kepada
pasangannya dalam mengembangkan dirinya sebagai individu yang mandiri
(.earson, *9+3)
2.3 Pernikahan
!enurut :oller, Feeney, dan .eterson (200*), salah satu tahapan yang dilalui
oleh individu dalam usia dewasa awal adalah menikah -i <ndonesia, yang dimaksud
dengan perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tu&uan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan =ang !ahaesa (;ndang7;ndang 6epublik
<ndonesia :o * 8ahun *94, .asal * 8entang .erkawinan) !enurut -e!aria (2004)
terdapat tu&uh fase atau tahapan dalam sebuah pernikahan, yaitu1
* assion stage
Fase ini dialami ketika seseorang dominan merasakan kebahagiaan, seks,
dan keintiman yang dominan dengan pasangannya
2 !eali"ation stage
Fase ini dialami ketika seseorang mulai menyadari akan kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki satu sama lain
/ !ebellion stage
Fase ini dialami ketika seorang individu berusaha untuk menegaskan
keinginannya dan mengalami kehilangan kestabilan serta adanya perebutan
kekuasaan dalam sebuah hubungan
, #ooperation stage
Fase ini dialami ketika seorang individu merasakan bahwa ia dan
pasangannya tengah disibukan oleh permasalahan rumah tangga seperti
keuangan, anak7anak, dan &uga peker&aan )al tersebut membuat seseorang
merasa hubungannya dengan pasangannya lebih mengarah selayaknya
rekan bisnis
3 !eunion stage
10
.ada fase ini, seorang individu merasakan lebih memiliki lebih banyak
waktu untuk diri sendiri dan untuk hal yang mereka senangi, termasuk
kembali men&alin persahabatan
% E$plosion stage
Fase ini ter&adi ketika seseorang tengah merasakan krisis di dalam karir,
keluarga, maupun kesehatannya
4 #ompletion stage
.ada tahapan terakhir ini, seorang individu akan merasakan keamanan dan
stabilitas serta tengah menikmati hidupnya
#edangkan menurut #ekarta&i (20*2), terdapat lima tahapan yang harus dilalui dalam
pernikahan, yaitu1
* 0ulan madu
.ada tahapan ini, masing7masing pasangan $enderung mengungkapkan
$intanya dengan lebih hangat dan &uga intim
2 !enerima
.ada fase yang kedua, pasangan mulai menyadari kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki oleh masing7masing pasangannya
/ !empunyai keluarga baru
-alam tahapan ini, pasangan akan dihadapi oleh berbagai tantangan dalam
hal mengurus rumah tangga #eperti megatur keuangan dan membersarkan
anak
, 8ransformasi
.ada tahapan ini, seorang individu dapat dikatakan telah mampu untuk
menerima perbedaan7perbedaan yang mun$ul dan mulai menikmati serta
beradaptasi dengan kehidupan yang tengah di&alani
3 8ahap kesempurnaan
.ada tahapan yang terakhir ini, setiap pasangan akan menikmati tingkat
keintiman dan romantisme yang paling dalam .asangan &uga telah mampu
untuk melalui fase tersulit dalam kehidupan pernikahan
2.! De"asa A"a#
11
-alam .enelitian ini, penulis ingin melihat hubungan tipe kepribadian
Ekstrovert dan Introvert dengan tahapan komunikasi intim yang mengambil sampel
yaitu pria atau wanita termasuk ke dalam rentang usia dewasa awal 0erikut ini akan
di uraikan beberapa faktor yang berhubungan dengan perkembangan dalam usia
dewasa awal
2.!.1 Kate$ori De"asa A"a#
!enurut (evinson dalam !>nks (200%), kriteria agar seseorang dapat
dikategorikan kedalam dewasa awal adalah ketika seorang individu berusia antara *4
sampai dengan ,3 tahun
.adangan (evinson tersebut se&alan dengan pandangan yang dikemukakan
oleh 5rik 5rikson dalam (ahey (2009) 5rikson menyatakan bahwa fase dewasa awal
(early adulthood) dimulai pada usia *4 tahun dan berakhir pada usia ,3 tahun
?leh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan pandangan yang
dikemukakan oleh (evinson dan &uga 5rikson, yaitu seseorang yang dinyatakan
berada dalam kategori usia dewasa awal adalah seorang individu yang berusia antara
*4 hingga ,3 tahun
2.!.2 Perkemban$an Psikososia#
'ika membahas mengenai perkembangan psikososial, umumnya teori yang
digunakan adalah teori psikososial oleh 5rik 5rikson -alam teori tersebut di&elaskan
bahwa tugas perkembangan psikosoasial yang harus di lalui oleh seseorang pada usia
dewasa awal adalah intimacy versus isolation ((ahey, 2009)
5rik 5rikson &uga menekankan, bahwa pada tahap tersebut, tugas yang perlu
dilalui oleh individu dalam fase tersebut, yaitu intimacy skill ()owe, 20*2) !enurut
(ahey (2009), terdapat tantangan yang perlu dilewati oleh individu dalam fase ini,
yaitu membuat komitmen dalam sebuah hubungan per$intaan dan melepaskan diri
dari orang tua -isisi lain, menurut 5rikson dalam )owe (20*2), yang dimaksud
dengan intimacy adalah kemampuan seseorang untuk berbagi dirinya dengan orang
lain tanpa merasa kehilangan identitas dirinya sendiri
:amun, &ika seorang individu tidak memiliki kemampuan dan pengalaman
intimacy tersebut, dapat mengakibatkan mun$ulnya persaan terisolasi dan tidak
berdaya yang dapat mempengaruhi tahap perkembangan selan&utnya
12
2.% Keran$ka Berpikir
13
@ambar 2* Kerangka 0erpikir
0erdasarkan data yang diperoleh, umumnya rata7rata masyarakat <ndonesia
menikah pada periode usia dewasa awal (early adulthood) #elain itu, menurut :oler,
dkk (200*), bagi individu yang berada dalam periode usia dewasa awal, terdapat satu
tahapan yang perlu mereka dilalui, yaitu menikah #ementara itu, +0A dari kasus
14
per$eraian di <ndonesia, ter&adi pada suami dan istri yang berusia muda, yakni
dibawah usia 23 tahun (Kementrian "gama 6epublik <ndonesia, 20*,) .eriode usia
tersebut dapat dikategorikan dalam usia dewasa awal !enurut !usdalifah (20*2)
dan "mato dalam .reviti (200/) salah satu faktor yang dapat menyebabkan
per$eraian adalah masalah komunikasi
.ada dasarnya, dalam suatu hubungan yang bersifat intim, yaitu pernikahan,
unsur komunikasi merupakan unsur yang tidak dapat diabaikan !enurut !iller, dkk,
(2004), faktor komunikasi merupakan hal yang sangat penting di dalam hubungan
yang sifatnya intim 'ika berfokus pada komunikasi dalam sebuah hubungan
pernikahan, terdapat suatu &enis komunikasi spesial yang ter&adi pada dua orang yang
terlibat dalam hubungan yang bersifat intim, yaitu komunikasi intim (.earson dalam
.aruntu, *99+) #ementara itu, menurut #atir dalam .aruntu (*99+), terdapat empat
tahapan yang idealnya dilalui agar komunikasi intim dapat ter&adi, yaitu sharing the
self, affirming the other, becoming one, dan transcending one
:amun, dalam proses komunikasi yang ter&adi di dalam sebuah hubungan
tidaklah selamanya dapat ber&alan dengan lan$ar -apat pula ter&adi perbedaan
komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan &enis kelamin maupun tipe kepribadian
masing7masing individu !enurut )edges (*99/), individu dengan tipe kepribadian
Ekstrovert dikatakan lebih ekspresif, terbuka, mudah untuk berbi$ara dan
mengutarakan perasaanya serta komunikatif #edangkan sebaliknya, individu dengan
tipe kepribadian Introvert $enderung tertutup, pemalu, tidak banyak mengungkapkan
perasaannya, dan &uga dikatakan kurang komunikatif ()edges, *99/) -ari
pemaparan tersebut, dapat ter$ermin perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh
individu dengan tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert yang dapat pula
membedakan komunikasi di antara individu tersebut
0erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ?pt dan (offredo (2000),
dikemukakan hasil bahwa terdapat perbedaan komunikasi yang dimiliki oleh
individu berdasarkan teori kepribadian 'ung -alam penelitian tersebut diperoleh
hasil bahwa seseorang Introvert memperoleh nilai yang lebih tinggi dalam hal
communication apprehension dibandingkan dengan seseorang yang Ekstrovert
#ommunication apprehension adalah keengganan seseorang untuk berbi$ara dalam
konteks group, meeting, dyadic, dan &uga public
#ementara itu, unsur tipe kepribadian maupun komunikasi merupakan unsur
yang tidak dapat dilepaskan dalam diri individu, termasuk dalam diri individu yang
15
berusia dewasa awal dan telah terikat dalam hubungan pernikahan 'ika hasil
penelitian ?pt & (offredo (2000) mengenai perbedaan tipe kepribadian yang dapat
membedakan kemampuan komunikasi seorang individu diterapkan dalam konteks
pernikahan, perbedaan tipe kepribadian yang dimiliki oleh suami dan &uga istri dapat
pula membedakan komunikasi intim yang ditampilkan berdasarkan empat tahapan
yang terdapat di dalamnya )al tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan
karakteristik yang dimiliki oleh individu dengan tipe kepribadian Ekstrovert dan
Introvert yang berdampak pada perbedaan tahapan komunikasi intim yang
ditampilkan melalui tahap sharing the self, affirming the other, becoming one% dan
&uga transcending one& Karena tidak tertutup kemungkinan dengan karakteristik tipe
kepribadian Ekstrovert yang lebih terbuka dan komunikatif ()edges, *99/), dapat
mempengaruhi tahapan komunikasi intim yang di$apai dengan individu yang
memiliki tipe kepribadian Introvert, dimana mereka $enderung tertutup dan &uga
kurang komunikatif ()edges, *99/) -engan ter$iptanya komunikasi intim yang
dapat ter&adi melalui empat tahapan yang ada, komunikasi yang efektif dapat
terwu&ud di dalam suatu hubungan pernikahan !enurut (auer & (auer (2000),
kesuksesan suatu hubungan dapat dipengaruhi oleh komunikasi yang efektif
0erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh )aBiBah (20*2), diperoleh hasil bahwa
terdapat hubungan antara komunikasi intim dengan kepuasan pernikahan
#ementara itu, komunikasi yang tidak efektif dalam hubungan pernikahan tidak
dapat dipungkiri kehadirannya apabila terdapat ketidakseimbangan dalam
komunikasi, yang salah satunya dapat disebabkan oleh perbedaan tipe kepribadian
yang dimiliki antara suami dan istri )al tersebut dapat ter&adi dikarenakan individu
dengan tipe kepribadian Ekstrovert $enderung menuntut keterbukaan, disisi lain
individu dengan tipe kepribadian Introvert $ukup sulit untuk dapat mewu&udkannya
-ampak yang diperoleh dari ketidakefektifan komunikasi tersebut, dapat
memun$ulkan kesalahpahamanan dan &uga dapat membuat suami dan istri sulit untuk
dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (0ailey, 2009) #elain itu, menurut
"dnamaBida (20*2), han$urnya suatu rumah tangga dapat disebabkan oleh
komunikasi yang buruk di antara pasangan #alah satu $ontoh han$urnya rumah
tangga adalah perpisahan atau per$eraian yang ter&adi di antara suami dan istri
16

Anda mungkin juga menyukai