Anda di halaman 1dari 85

PEMERIKSAAN

PATOLOGI ANATOMI
dr. Aswiyanti Asri,M.Si.Med,SpPA
Blok 2.1
Angkatan 2013
Pemeriksaan Patologi Anatomi

pemeriksaan
laboratorium yang
dilakukan terhadap
jaringan tubuh dan
cairan yang berasal dari
tubuh manusia, serta
menggunakan metode
tertentu untuk
mendapatkan diagnosis
atau kelainan yang
diderita.

Pencegahan
Penyakit
Diagnosis
Penyakit /
kelainan tubuh
Pengelolaan
Penderita
Tindak lanjut

www.themegallery.com Company Logo
Histopatologi
Pemeriksaan
Patologi Anatomi
Sitologi
Jaringan
Sel
Morfologi
sel
Arsitektur
jaringan
Company Logo www.themegallery.com

Pemeriksaan PA
SITOLOGI
HISTOPATOLOGI (RUTIN)
FROZEN SECTION
HISTOKIMIA
IMUNOHISTOKIMIA
Histopatologi
Pemeriksaan terhadap
JARINGAN tubuh manusia
yang dikeluarkan melalui
berbagai cara seperti biopsi,
operasi, kuretase dll
9/14/2014 copyright 2006 www.brainybetty.com 5
Histopatologi
9/14/2014 copyright 2006 www.brainybetty.com 6
3-5 hari
Fiksasi
Gold Standar
Diagnosis definitif
Rutin
Cito
Segar
FS/VC
Histopatologi
Fixation
1. Orientation
5. Fixation
2. Inking 3. Slicing 5. Fixation 4. Lesion ID
10% NBF
Sudah
dimulai
sejak di
OK
9/14/2014 copyright 2006 www.brainybetty.com 8
Faktor yang mempengaruhi fiksasi

pH Suhu (suhu
kamar)
Penetrasi
cairan fiksasi
Volume
jaringan
Free Template from www.brainybetty.com 9
Histopatologi
Cairan fiksasi tidak bisa masuk ke jaringan
dengan ketebalan > 1 cm
Oleh karena itu :
Organ padat : iris-iris tetapi tidak lebih tebal dari 5
mm
Organ berongga : buka/belah atau isi dengan cairan
fiksasi atau wol yang sudah direndam dalam caairan
fiksasi
Spesimen besar : injeksi kan cairan fiksasi misalnya
pada bronkus atau pembuluh darah sehingga cairan
fiksasi mencapai seluruh jaringan
Free Template from
www.brainybetty.com
10
Histopatologi
Kesalahan dalam fiksasi
Histopatologi
Harus dilengkapi form permintaan
pemeriksaan yang diisi lengkap dengan data
penderita dan data klinis, termasuk
pemeriksaan penunjang lainnya bila ada
Tarif pemeriksaan tergantung ukuran jaringan
Spesimen dideskripsikan secara makroskopik
dan diambil bagian representatif
Sisa spesimen disimpan dulu 3 bulan -
dikuburkan

Histopatologi
Clear cell
carcinoma
(vagina)
Histopatologi
Frozen Section/Vriescoupe/Potong Beku
pemeriksaan jaringan
tubuh yang dilakukan
pada saat operasi masih
berjalan dengan
menggunakan sistem
potong beku, sehingga
diagnosis dapat
ditegakkan dengan
segera, dan hasil
pemeriksaan itu dipakai
untuk menentukan
tindakan operasi
selanjutnya.

Histopatologi
Prinsip FS
Bila jaringan dibekukan, kandungan air didalam
jaringan berubah menjadi es sehingga jaringan
menjadi padat.
Es ini berfungsi sebagai medium embedding.
Penurunan suhu membuat jaringan menjadi lebih
keras dan sebaliknya.
Hasil terbaik bila jaringan yang diperiksa adalah
jaringan segar/tanpa fiksasi dan dibekukan secepat
mungkin
Isopentane dan nitrogen cair
Bila yang akan dinilai adalah enzim seperti alkali
fosfatase, maka sebelum dipotong, jaringan tersebut
difiksasi dalam kalsium pada suhu 4
0
C selama 8 jam
Suhu sesuai jenis jaringan

Histopatologi
Jaringan Suhu FS
Otak -7
0
C s/d 10
0
C
Paru -16
0
C s/d 20
0
C
Kulit -13
0
C s/d 16
0
C
Mamma dengan lemak -25
0
C s/d 30
0
C
Testis -10
0
C s/d 13
0
C
Tiroid -10
0
C s/d 13
0
C
Mamma -20
0
C s/d 25
0
C
Frozen section
Histopatologi
Pada hari operasi,
bahan yang akan
diperiksa, segera
dikirimkan kepada
Lab. PA tanpa
fiksasi.

Histopatologi
Specimen Accessioning
Dicocokkan
Ukuran dan deskripsi
makroskopik
Diambil bagian yang
representatif sesuai tujuan FS
Histopatologi
Melihat dan merasakan tekstur jaringan
Dari gambaran makroskopik dapat
diperkirakan, jinak atau ganas
FAM : putih bersih, berbatas tegas
FCD : putih bersih diantara lemak
KPD : putih kemerahan, keras, tidak
berbatas tegas, ada nekrotik
Neoplasma tiroid : bagian putih kemerahan
Histopatologi
Tehnik FS
Jaringan ditempelkan
di metallic holder
dengan media
embedding
Bagian yang
representatif
mengarah ke depan

Jaringan dibekukan
dengan mesin cryostat
Sebelumnya cryostat
harus didinginkan
sehingga mencapai
suhu -20
0
C sampai -
30
0
C
Tidak boleh terlalu
dingin atau kurang
dingin

Histopatologi
Tehnik FS
Jaringan yang sudah
beku dipotong dengan
mikrotom (dalam
cryostat), 5-7 mikron
Ditempel di kaca objek
Jaringan pada kaca objek
diletakkan diatas
pemanas suhu 60
0
C
beberapa detik sehingga
es habis menguap
Staining : HE (cepat)


Di-diagnosis oleh
patolog
Jaringan sisa FS
dilakukan
pemeriksaan blok
parafin; Tanpa
form permintaan
baru; Jawaban
yang lebih lengkap


Histopatologi
Teknik diagnostik yang digunakan untuk
menilai sel dari berbagai bagian tubuh,
untuk mengetahui penyebab atau asal
penyakit
Aplikasi :
Skrining/deteksi dini penyakit/kanker
asimptomatik
Deteksi tumor primer dan rekuren
Sitologi
www.themegallery.com Company Logo
SITOLOGI EKSFOLIATIF
SITOLOGI ABRASIF
F N A B
Cara
pengambilan
spesimen
Sitologi
Diagnostik, Follow up
Konfirmasi histopatologik
Papanicoloau, Giemsa, Diff Quick, HE
Urine : fiksasi dengan alkohol 50 %
Cairan pleura : tidak harus semua yang
dikeluarkan, dikirimkan ke lab.PA;
ambil bagian yang mengandung
banyak sel

Sitologi
Pemeriksaan terhadap sel yang didapat dengan
cara aspirasi jaringan tubuh. Aspirasi dilakukan
dengan menggunakan jarum halus dan sempit
berukuran 23-25 G yang bisa dilakukan oleh
dokter klinik atau dokter spesialis PA.
Superfisial atau deep
Deep : imajing
Tidak perlu operasi
Bila hasilnya infeksi, bisa langsung diberi obat
Bila tumor atau meragukan, baru dilanjutkan
dengan histopatologi
Sitologi
Konfirmasi kecurigaan rekurensi lokal
atau keganasan tanpa intervensi operasi
Diagnosis preoperatif proses neoplasma
dan non-neoplasma
Diagnosis definitif, spesifik pada kasus
non-operable sebagai penuntun terapi
rasional
Sitologi intraoperatif sebagai pelengkap
potong beku atau alternatif lain
Sitologi
Patolog Klinisi Radiolog
Sitologi
Relatif tidak nyeri
Hasil cepat
Relatif tidak mahal
Akurasi cukup tinggi apalagi bila dilakukan oleh patolog
yang berpengalaman
Mudah
Tidak memerlukan fasilitas operatif (OK, anestesi dll)
Risiko komplikasi rendah
Dapat dilakukan pada pasien yang tidak bisa
duduk/berdiri
Dapat diulang dengan mudah
Dapat dilakukan pada lesi multipel


Sitologi
Memerlukan keahlian patolog
Kadang sulit menetapkan diagnosis definitif
spesifik
Risiko ada tapi jarang terjadi (hematom,
perdarahan, septikemia)
Implantasi tumor diminimalisir dengan jarum
22 G
Bisa menyebabkan perubahan jaringan lokal bila
dilakukan perioperatif, yang dapat mengganggu
diagnosis histopatologik


Sitologi
Lesi (tulang) keras vs lunak
Lesi solid vs kistik
Kurang representatif vs tehnik
kurang baik
Lesi reaktif vs lesi spesifik
(limfadenitis vs LMH)
Diffuse vs nodular lymphoma
Sitologi
Akurasi
Data klinis/
radiologik
Hapusan
Dibuat
Dengan
benar
Sampel
adekuat
Spesimen
representatif
Sitologi
Kursi
Tempat tidur
Bantal
Kapas desinfektan
Lidi
Kaca objek
Spuit dispossable 3 ml
Jarum 22 G 23 G 25 G
Metal pistol grip syringe holder
Sitologi
Tehnik FNAB
Aspirasi aktif Dengan spuit
Prosedur pengambilan
Dokter pengirim
sudah mengisi
formulir permintaan
dengan lengkap dan
dipelajari dokter ahli
patologi, status diberi
nomor khusus.
Teknisi menyiapkan
staining jar berisi
alkohol 96%, needle
dan spuit, kapas
desinfeksi dan gelas
objek.
Penjelasan prosedur
pada pasien.

Pakaian yang
menutupi lokasi tumor
disingkirkan.
Pasien berbaring atau
duduk (tergantung
lokasi tumor).
Dokter ahli patologi
melakukan
pemeriksaan terhadap
massa tumor dan
menentukan lokasi
pengambilan bila
massa tumor lebih
dari 1 buah.

Sitologi
Prosedur pengambilan
Massa tumor difiksasi
dengan jari telunjuk dan
ibu jari tangan kiri.
Jarum ditusukkan ke
massa tumor pada
bagian yang padat.
Gagang spuit ditarik
untuk mendapatkan
tekanan negatif.
Jarum digerakkan
keatas-bawah (dan
pada beberapa sudut
bila diperlukan) di
dalam massa tumor.
Tekanan negatif
dilepaskan saat jarum
masih di dalam massa
tumor.
Jarum suntik ditarik dari
massa tumor.

Jarum dilepaskan dari spuit,
gagang spuit ditarik keluar.
Jarum dipasangkan
kembali, kemudian
spesimen dalam jarum
dikeluarkan ke kaca objek
dengan melepaskan
tekanan negatif dan
dibuat hapusan.
Slide diberi nomor sesuai
nomor di formulir
permintaan.
Hasil pemeriksaan dan
pengambilan specimen
dicatat di formulir
pemeriksaan oleh dokter
ahli patologi (misalnya
ukuran tumor, jumlah,
konsistensi, berisi cairan
atau tidak, warna cairan
dll)

Sitologi
Slide yang diwarnai dengan Giemsa,
dibiarkan kering di udara, kemudian
diwarnai, diberi entelan dan ditutup
dengan deck glass, dan dilihat di
bawah mikroskop.
Slide yang diwarnai dengan
Hematoksilin Eosin, dimasukkan
dalam staining jar berisi alkohol 96
%, kemudian diwarnai, diberi
entelan, ditutup dengan deck glass
dan dilihat di bawah mikroskop.

Sitologi
Pembuatan sediaan hapus
Lesi non palpabel
Ultrasound-guided FNAC : lesi
kepala-leher, lesi payudara dan
tiroid yang non palpabel
Endoscopy-guided FNAC : pankreas,
mediastinum, duodenum, dll
CT/Computed Tomography-guided
FNAC : lesi paru (TTB, TTNA)
Sitologi
Atypical hyperplasia
Sel mioepitel
Carcinoma
Sel mioepitel (-)
Sitologi eksfoliatif
www.themegallery.com Company Logo
Konsep
B
E
C
D
A Cairan pleura,
Ascites,
Sputum,
Urine
Cara pengambilan,
bagian yang diambil
Metastasis,
Inflamasi/infeksi
Dengan/ tanpa
Cytospin
Spesimen
dengan/tanpa
fiksasi
Sitologi
2. Status Hormonal
Tidak bisa dilakukan pada pasien yang
sedang haid atau baru selesai haid karena
eritrosit akan mengganggu penilaian sel epitel
Dilakukan pada wanita yang sudah aktif
secara seksual 1 x 1 tahun, skrining, tidak
harus dengan keluhan
Bila hasil normal 3 x berturut turut maka
dilakukan 1 x 3 tahun
Collection method :
Konvensional : spatula Ayre atau cytobrush
Liquid base pap test
Sitologi
COLLECTION METHOD
1. Form konsultasi
sitologi
2. Spatula Ayre
3. Kaca benda
4. Spekulum cocor
bebek
5. Tabung berisi
larutan fiksasi
alkohol 96%

1. Form
konsultasi sitologi
2.1 set liquid
base
3.Kaca benda
4.Tabung berisi
larutan fiksasi
alkohol 96%

Konvensional Liquid Base
Sitologi
PPDS
PA/Obgyn
SpPA/SpOG
Bidan
Tekhnisi PA
Liquid based test : ThinPrep
AutoCyte screen
HPV testing
Optimalisasi pap smear
Metode skrining lainnya : IVA
(Inspection of Acetic Acid)

Sitologi
Kit khusus
Alat sentrifus
Kit : tabung berisi cairan, cytobrush
Sampel diambil dengan cytobrush, dimasukkan
dalam tabung dan dilarutkan dalam cairan; cairan
di sentrifus dan endapan diambil untuk dibuat
sediaan hapus dan diwarnai dengan
Papanicoloau
Bisa dilakukan pada pasien yang sedang haid
karena debris, eritrosit dll tidak ikut terambil
dalam sediaan hapus

Sitologi
Air dried/fiksasi kering
Giemsa
Diff kwik
Alkohol 96 %
Papanicoloau
HE
Sitologi
Trauma sedikit
Permukaan sampling yang besar
Tumor yang sulit diambil dengan biopsi,
dapat dilakukan pengambilan sampel
dengan sitologi
Diagnosis cepat
Tidak butuh banyak persiapan
Keakuratan bertambah bila dikombinasikan
dengan biopsi
Biaya lebih murah
Sitologi
Klasifikasi tumor sulit ditentukan
karena sedikitnya sampel dan tidak
bisa dinilai struktur atau pola
jaringan
Luas dan dalam invasi tidak bisa
dinilai
Sampling inadekuat
Sitologi
Pemeriksaan histokimia
pemeriksaan untuk mengetahui jenis
zat kimia yang terdapat dalam sel atau
jaringan tubuh. Hal ini terutama
diperlukan oleh spesialis PA untuk
memastikan diagnosis dari pada
jaringan yang diperiksa nya.
Histokimia
Aplikasi Histokimia
Mucicarmine : musin
Van Gieson : elastic
fibers
Histokimia
ditujukan untuk melihat adanya antigen atau
antibodi dalam sel maupun jaringan.
Pemeriksaan imunopatologi pada Lab. PA, bisa
dilakukan pada jaringan yang sudah selesai
diproses (blok parafin) atau pada jaringan yang
masih segar.
memastikan diagnosis, prognosis dan
penentuan terapi.
umumnya menggunakan metode ABC (Avidin
Biotin Complex)
Imunohistokimia
Immunohistochemistry assays may use
Cells grown, spun into a pellet, frozen or
paraffin embedded and sectioned
Cells grown as a monolayer
OR use tissue sections that are frozen or paraffin embedded
Sections from tissues contain many different kinds of cells
as well as extra-cellular matrix components
cells on slides
Tissue Antigen
Labeled Antibody
Imunohistokimia
Tissue Antigen
Primary Antibody
Secondary Antibody
Imunohistokimia
Imunohistokimia
Imunohistokimia
Alur kerja IHK
78
Keringkan dalam 1 jam
Proses untuk kontroi kualitas
kontrol
Jaringan terfiksasi formalin dalam parafin
Deparafinisasi dan rehidrasi Deparafinisasi dan rehidrasi
Persiapan potongan
H&E
pemotongan
Eliminasi aktivitas peroksidase endogen
Ambilan antigen
Eliminasi aktivitas biotin endogen
Inkubasikan selama 40 menit
Inkubasi dengan antibodi primer
Inkubasikan dengan antibodi sekunder
Inkubasikan dengan streptavidin
Pembentukan sinyal
Pewarnaan silang dengan hematoksilin
Mounting
Warnai dengan hematoksilin
Diferensiasi
Berikan larutan pembiru Scott
Warnai dengan eosin
Dehidrasi, pembersihan dan mounting
Limfoma Malignum Non Hodgkin
Invasive carcinoma of NST
(breast)
Fiksasi yang baik : NBF 10%
Prosesing harus dengan alkohol bertingkat (dengan
aseton, jaringan rapuh)
Suhu saat prosesing tidak boleh melebihi 60
0
C
(protein rusak)
Dipilih bagian dari blok parafin yang terbaik (dinilai
dengan sediaan HE)
Penyimpanan antibodi
Tahap tahap harus diikuti dengan benar (waktu,
suhu,pH etc)
Membilas : cairan khusus (PBS)
Kaca objek : khusus (poly-L-lysine) Imunohistokimia
Laki-laki 45 tahun dengan
limfadenopati coli multipel
Klinis suspek ganas
FNAB : LMNH; DD/ karsinoma
anaplastik
Biopsi in toto : histopatologi
Imunohistokimia : LCA, CD 20, CD
3 etc
Perempuan 54 tahun, massa payudara
kanan suspek ganas
FNAB
Frozen section
Blok parafin
Histokimia : seandainya tipe tertentu
seperti mucinous carcinoma :
identifikasi musin
Imunohistokimia : ER, PR, Her-2/neu,
Ki-67

Anda mungkin juga menyukai