Anda di halaman 1dari 55

MK.

NUTRISI (FA 475)


MAKRONUTRIEN
Almira Sitasari (Prodi Ilmu Gizi UNSOED)
Energi
Tenaga atau power untuk melakukan aktivitas >>
Energi untuk kerja internal dan eksternal
1 kcal setara dengan tenaga/panas untuk
menaikkan 1C pada 1 g air
Satuan Energi
kkal / kcal
1 kcal = 4,2 kilojoules
Energi
Karbohidrat
1 g ~ 4
kcal
Protein
1 g ~ 4
kcal
Lemak
1 g ~ 9
kcal
Karbohidrat
Starch
Monosakarida/Simple Carb
Disakarida
Fiber : Soluble & Insoluble
Karbohidrat dan Metabolisme
Absorpsi glukosa dan Indeks Glikemik
Regulasi fraksi lemak darah
Absorpsi Vitamin dan Mineral
Protein
Guna :
Building Block
Immune System
Transport System
Muscle


Protein Diet
Mengukur Kualitas Protein
Penggunaan Nitrogen dalam tubuh


Lemak
Klasifikasi lemak :

Kurang Energi-Protein
Obesitas
Penyakit Ginjal
Diabetes

Berbagai Kondisi Malnutrisi terkait
Makronutrien
KEP
Marasmik
Kwashiokor
Maraksmik-Kwashiokor
Slides were cited from Erna Kusuma W (Jenderal Soedirman University)
Nutritional Status Assessment
Slides were cited from Drupadi Dillon, MS, Ph.D (University of Indonesia)
Regional Course on Nutritional Assessment 2010
Slides were cited from Erna Kusuma W (Jenderal Soedirman University)
Nutritional Status Assessment
Slides were cited from Drupadi Dillon, MS, Ph.D (University of Indonesia)
Regional Course on Nutritional Assessment 2010
MARASMUS-KWASHIOKOR

Gangguan pertumbuhan
Crazy pavement dermatosis
Rambut tipis, pirang dan
mudah dicabut
Muka seperti orang tua
Oedema hanya pada
anggota gerak bagian
bawah
Slides were cited from Erna Kusuma W (Jenderal Soedirman University)
Nutritional Status Assessment
Obesitas
BMI (menurut WHO-Perkeni)

Gizi kurang < 18.5
Gizi baik 18.5 22.9
Overweight 23.0 24,9
Obese 1 25.0 29.9
Obese 2 30

Abdominal Obesity
(International Diabetes Federation Consensus)

Abdominal Obesity & Metabolic Syndrome
1. High Waistline
2. High Triglyceride Level
3. Low HDL Cholesterol Level
4. High Blood Pressure
5. High Fasting Blood Glucose
Ginjal
Glomerulonefritis
Penyakit Ginjal Akut
Penyakit Ginjal Kronis
Glomerulonefritis, terkait tujuan diet
Terkait pada penyaringan darah
Hematuria
Edema
Urine coklat atau berbusa
Proteinuria ringan
Hipertensi


Diet Makroutrien yang Harus
Diperhatikan
Energi tinggi
Protein cukup, jenisnya, perhatikan gejala
oligouri, dan gagal ginjal

PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK)
PENYAKIT GINJAL KRONIK
(Konsensus Pernefri, 2003)
Gagal Ginjal
-Kerusakan ginjal selama 3 bulan/lebih dengan atau
tanpa penurunan LFG yang bermanifestasi sebagai
kelainan patologis atau kerusakan ginjal
-LFG < 60 ml/menit lebih dari 3 bulan dengan atau tanpa
kerusakan ginjal

Gagal ginjal terminal :
LFG < 15 ml/menit dapat dialisis
LFG < 10 ml/menit dengan gejala uremia
LFG < 5 ml/menit walaupun tanpa gejala
UREMIA SELURUH TARGET ORGAN
SISTIM GASTROINTESTINAL anoreksia, mual,
muntah
SISTIM KARDIOVASKULAR HT, odema
SISTIM HEMATOLOGI anemia
SISTIM KEKEBALAN limfosit turun
SISTIM ENDOKRIN gangguan metabolisme KH,
lemak, vitamin D
SISTIM PENGATURAN ELEKTROLIT & ASAM-BASA
hiperfosfatemia, hipocalsemia, asidosis, hiperkalemia
Batasan dan Stadium Penyakit Ginjal Kronik
LFG
Dengan Kerusakan
Ginjal
Tanpa Kerusakan Ginjal
(ml/men./
1.73m2)
Dengan
Hipertensi
Tanpa
Hipertensi
Dengan
Hipertensi
Tanpa
Hipertensi
90
1 1 Hipertensi Normal
60 89
2 2 Hipertensi
+ LFG
LFG
30 59
3 3 3 3
15 29
4 4 4 4
< 15 (atau dialisis)
5 5 5 5
* LFG = Laju Filtrasi Glomerulus
** Kerusakan ginjal adalah adanya kelainan patologik atau petanda
kerusakan seperti kelainan pemeriksaan darah, urin atau pencitraan
*** Hipertensi adalah tekanan darah 149/90 mmHg
National Kidney Foundation/ Kidney Disease Outcome Quality Initiative NKF K/DOQI
HEMODIALISIS (HD)
DIALISIS PERITONEAL MANDIRI
BERKESINAMBUNGAN (DPMB = CAPD)
TUJUAN DIET
PREDIALISIS HEMODIALISIS DPMB
Mengurangi
progresivitas
gagal ginjal
dengan
memperlambat
turunnya laju
filtrasi
glomerulus


Memberikan
protein yg cukup
untuk mengganti
AAE dan N yang
hilang dalam
dialisat
Mencegah
penimbunan hasil
sisa meta-
bolisme antar HD
Mencukupi
kebutuhan
protein, untuk
menggantikan
tingginya
protein yang
hilang dalam
dialisat
Energi
Diberikan cukup
Berasal dari karbohidrat atau lemak
Penghitungan berbeda untuk HD dan CAPD
Perhatikan cairan dialisat yang mengandung
dektrosa

ENERGI
Kalori harus cukup, agar protein tidak dipecah menjadi
energi
Predialisis dan HD = 35 kkal/kgBB/hari ; DPMB : 35-45
kkal/kg BB
Predialisis dan HD : sumber energi dari lemak 30%
total energi dan sisanya KH
DPMB : KH sebanyak 35% total energi karena
dekstros dari dialisat mengandung KH
KH : beras, mie, tepung2an, gula, umbi2an
Lemak : minyak, santan, margarin
REKOMENDASI ENERGI
(kkal/kg BB/hari)
< 60 tahun > 60 tahun
ESPEN (2000) 35 35
KDOQI (2000) 35 30-35
ADA (2000) 30 - 35 30 - 35
Pernefri (2003) 35
Protein
BIOAVAILIBILITAS TINGGI
BIOAVAILIBILITAS RENDAH
Sisa nitrogen dari daging lebih banyak, pilih dari
telur : lihat NPU
Protein kedelai baik : phytoestrogen
GAMBAR 4 : PENGELOLAAN NUTRISI BERDASARKAN
TAHAPAN PGK
LFG > 90 cc/min
LFG 60-89 cc/min
LFG 30- 59 cc/min
LFG 15 -29 cc/min
GGT/dialisis
GFR < 15 CC/min
TERAPI NUTRISI
UNTUK PENY.DASAR
-Diabetes
-Hipertensi
DIET RENDAH PROTEIN
( 0,6- 0,8 grm/KG BB/hari)
TAHAP 1 & 2 TAHAP 1 & 2 TAHAP 3 & 4 TAHAP 5
DIET TINGGI PROTEIN
( 1-1,2 grm/KG BB/hari)
T
A
H
A
P







L
F
G















P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
N
Diet Predialisis
(Konservatif)
Diet Dialisis
(HD, DPMB)
Diabetes Mellitus
Diagnosis DM
KELUHAN
KLASIK
Poliuri,
polidipsi,
polifagia,
penurunan BB

KELUHAN LAIN
Lemah badan,
kesemuan,
gatal, mata
kabur, disfngsi
ereksi, pruritus
vulvae
Keluhan klasik + GDS > 200 mg/dL
Keluhan klasik + GDP 126 mg/dL
Dengan TTGO : 2 jam > 200 mg/dL

PILAR TATALAKSANA DM
Edukasi
Terapi Gizi Medis
Latihan Jasmani
Intervensi Farmakologis
Makanan 1 pilar tatalaksana DM
Tujuan Pengaturan makan :
1. Hiperglikemik/hipoglikemik
2. Komplikasi
3. Mencapai BB normal
Prinsip pengaturan makan : 3 J
1. Jumlah : energi, protein, lemak, KH
2. Jadwal : makanan utama dan selingan
3. Jenis : bebas, tertentu, terbatas


Kaitan Diet DM &
Intervensi Farmakologis (Insulin)
Pentingnya makanan selingan

Dengan
snack
Tanpa
snack
Sangat perlu mengetahui Status Gizi
(Perkeni, 2011) ~ WHO

Gizi kurang < 18.5
Gizi baik 18.5 22.9
Overweight 23.0 24,9
Obese 1 25.0 29.9
Obese 2 30
Jenis ~ Glycemic Index,
tingkatan pangan menurut efeknya terhadap
kadar gula darah


Glycemic Load
Kuantitasnya
Misalnya Sphagetti

IG = 37



37% KH spagethi yang diubah menjadi gula darah
selama 2 jam pertama
Tinggi (>70)





Nasi dan roti tepung sereal kentang






Roti beras krakers kurma semangka

Medium (50-70)



Soft drinks madu makaroni jagung



kismis kue es krim







nanas mangga pisang




pepaya melon blewah
Rendah (<50)
Bagaimana Membaca Label
Makanan?
Pustaka

Jenkins DJA, et al.
1994 Low Glycemic Index: Carbohydrates and Physiological Effect of Altered
Food Frequency
1981 Glycemic Index of Foods: a Physiological Basis for Carbohydrate
Exchange
2008 Effect of a LowGlycemic Index or a HighCereal Fiber Diet on Type 2
Diabetes
Mahan dan Escott Sump. 2005. Food Nutrition and Diet Therapy. Saunders :
Pennsylvania
Pernefri, 2003
Perkeni, 2011
Powell KF. 2002. International Table of Glycemic Index and Glycemic Load
Vallues: 2002

Anda mungkin juga menyukai