MAKRONUTRIEN Almira Sitasari (Prodi Ilmu Gizi UNSOED) Energi Tenaga atau power untuk melakukan aktivitas >> Energi untuk kerja internal dan eksternal 1 kcal setara dengan tenaga/panas untuk menaikkan 1C pada 1 g air Satuan Energi kkal / kcal 1 kcal = 4,2 kilojoules Energi Karbohidrat 1 g ~ 4 kcal Protein 1 g ~ 4 kcal Lemak 1 g ~ 9 kcal Karbohidrat Starch Monosakarida/Simple Carb Disakarida Fiber : Soluble & Insoluble Karbohidrat dan Metabolisme Absorpsi glukosa dan Indeks Glikemik Regulasi fraksi lemak darah Absorpsi Vitamin dan Mineral Protein Guna : Building Block Immune System Transport System Muscle
Protein Diet Mengukur Kualitas Protein Penggunaan Nitrogen dalam tubuh
Lemak Klasifikasi lemak :
Kurang Energi-Protein Obesitas Penyakit Ginjal Diabetes
Berbagai Kondisi Malnutrisi terkait Makronutrien KEP Marasmik Kwashiokor Maraksmik-Kwashiokor Slides were cited from Erna Kusuma W (Jenderal Soedirman University) Nutritional Status Assessment Slides were cited from Drupadi Dillon, MS, Ph.D (University of Indonesia) Regional Course on Nutritional Assessment 2010 Slides were cited from Erna Kusuma W (Jenderal Soedirman University) Nutritional Status Assessment Slides were cited from Drupadi Dillon, MS, Ph.D (University of Indonesia) Regional Course on Nutritional Assessment 2010 MARASMUS-KWASHIOKOR
Gangguan pertumbuhan Crazy pavement dermatosis Rambut tipis, pirang dan mudah dicabut Muka seperti orang tua Oedema hanya pada anggota gerak bagian bawah Slides were cited from Erna Kusuma W (Jenderal Soedirman University) Nutritional Status Assessment Obesitas BMI (menurut WHO-Perkeni)
Gizi kurang < 18.5 Gizi baik 18.5 22.9 Overweight 23.0 24,9 Obese 1 25.0 29.9 Obese 2 30
Abdominal Obesity (International Diabetes Federation Consensus)
Abdominal Obesity & Metabolic Syndrome 1. High Waistline 2. High Triglyceride Level 3. Low HDL Cholesterol Level 4. High Blood Pressure 5. High Fasting Blood Glucose Ginjal Glomerulonefritis Penyakit Ginjal Akut Penyakit Ginjal Kronis Glomerulonefritis, terkait tujuan diet Terkait pada penyaringan darah Hematuria Edema Urine coklat atau berbusa Proteinuria ringan Hipertensi
Diet Makroutrien yang Harus Diperhatikan Energi tinggi Protein cukup, jenisnya, perhatikan gejala oligouri, dan gagal ginjal
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) PENYAKIT GINJAL KRONIK (Konsensus Pernefri, 2003) Gagal Ginjal -Kerusakan ginjal selama 3 bulan/lebih dengan atau tanpa penurunan LFG yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau kerusakan ginjal -LFG < 60 ml/menit lebih dari 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal
Gagal ginjal terminal : LFG < 15 ml/menit dapat dialisis LFG < 10 ml/menit dengan gejala uremia LFG < 5 ml/menit walaupun tanpa gejala UREMIA SELURUH TARGET ORGAN SISTIM GASTROINTESTINAL anoreksia, mual, muntah SISTIM KARDIOVASKULAR HT, odema SISTIM HEMATOLOGI anemia SISTIM KEKEBALAN limfosit turun SISTIM ENDOKRIN gangguan metabolisme KH, lemak, vitamin D SISTIM PENGATURAN ELEKTROLIT & ASAM-BASA hiperfosfatemia, hipocalsemia, asidosis, hiperkalemia Batasan dan Stadium Penyakit Ginjal Kronik LFG Dengan Kerusakan Ginjal Tanpa Kerusakan Ginjal (ml/men./ 1.73m2) Dengan Hipertensi Tanpa Hipertensi Dengan Hipertensi Tanpa Hipertensi 90 1 1 Hipertensi Normal 60 89 2 2 Hipertensi + LFG LFG 30 59 3 3 3 3 15 29 4 4 4 4 < 15 (atau dialisis) 5 5 5 5 * LFG = Laju Filtrasi Glomerulus ** Kerusakan ginjal adalah adanya kelainan patologik atau petanda kerusakan seperti kelainan pemeriksaan darah, urin atau pencitraan *** Hipertensi adalah tekanan darah 149/90 mmHg National Kidney Foundation/ Kidney Disease Outcome Quality Initiative NKF K/DOQI HEMODIALISIS (HD) DIALISIS PERITONEAL MANDIRI BERKESINAMBUNGAN (DPMB = CAPD) TUJUAN DIET PREDIALISIS HEMODIALISIS DPMB Mengurangi progresivitas gagal ginjal dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus
Memberikan protein yg cukup untuk mengganti AAE dan N yang hilang dalam dialisat Mencegah penimbunan hasil sisa meta- bolisme antar HD Mencukupi kebutuhan protein, untuk menggantikan tingginya protein yang hilang dalam dialisat Energi Diberikan cukup Berasal dari karbohidrat atau lemak Penghitungan berbeda untuk HD dan CAPD Perhatikan cairan dialisat yang mengandung dektrosa
ENERGI Kalori harus cukup, agar protein tidak dipecah menjadi energi Predialisis dan HD = 35 kkal/kgBB/hari ; DPMB : 35-45 kkal/kg BB Predialisis dan HD : sumber energi dari lemak 30% total energi dan sisanya KH DPMB : KH sebanyak 35% total energi karena dekstros dari dialisat mengandung KH KH : beras, mie, tepung2an, gula, umbi2an Lemak : minyak, santan, margarin REKOMENDASI ENERGI (kkal/kg BB/hari) < 60 tahun > 60 tahun ESPEN (2000) 35 35 KDOQI (2000) 35 30-35 ADA (2000) 30 - 35 30 - 35 Pernefri (2003) 35 Protein BIOAVAILIBILITAS TINGGI BIOAVAILIBILITAS RENDAH Sisa nitrogen dari daging lebih banyak, pilih dari telur : lihat NPU Protein kedelai baik : phytoestrogen GAMBAR 4 : PENGELOLAAN NUTRISI BERDASARKAN TAHAPAN PGK LFG > 90 cc/min LFG 60-89 cc/min LFG 30- 59 cc/min LFG 15 -29 cc/min GGT/dialisis GFR < 15 CC/min TERAPI NUTRISI UNTUK PENY.DASAR -Diabetes -Hipertensi DIET RENDAH PROTEIN ( 0,6- 0,8 grm/KG BB/hari) TAHAP 1 & 2 TAHAP 1 & 2 TAHAP 3 & 4 TAHAP 5 DIET TINGGI PROTEIN ( 1-1,2 grm/KG BB/hari) T A H A P
L F G
P E N G E L O L A A N Diet Predialisis (Konservatif) Diet Dialisis (HD, DPMB) Diabetes Mellitus Diagnosis DM KELUHAN KLASIK Poliuri, polidipsi, polifagia, penurunan BB
KELUHAN LAIN Lemah badan, kesemuan, gatal, mata kabur, disfngsi ereksi, pruritus vulvae Keluhan klasik + GDS > 200 mg/dL Keluhan klasik + GDP 126 mg/dL Dengan TTGO : 2 jam > 200 mg/dL
PILAR TATALAKSANA DM Edukasi Terapi Gizi Medis Latihan Jasmani Intervensi Farmakologis Makanan 1 pilar tatalaksana DM Tujuan Pengaturan makan : 1. Hiperglikemik/hipoglikemik 2. Komplikasi 3. Mencapai BB normal Prinsip pengaturan makan : 3 J 1. Jumlah : energi, protein, lemak, KH 2. Jadwal : makanan utama dan selingan 3. Jenis : bebas, tertentu, terbatas
Kaitan Diet DM & Intervensi Farmakologis (Insulin) Pentingnya makanan selingan
Dengan snack Tanpa snack Sangat perlu mengetahui Status Gizi (Perkeni, 2011) ~ WHO
Gizi kurang < 18.5 Gizi baik 18.5 22.9 Overweight 23.0 24,9 Obese 1 25.0 29.9 Obese 2 30 Jenis ~ Glycemic Index, tingkatan pangan menurut efeknya terhadap kadar gula darah
Glycemic Load Kuantitasnya Misalnya Sphagetti
IG = 37
37% KH spagethi yang diubah menjadi gula darah selama 2 jam pertama Tinggi (>70)
Nasi dan roti tepung sereal kentang
Roti beras krakers kurma semangka
Medium (50-70)
Soft drinks madu makaroni jagung
kismis kue es krim
nanas mangga pisang
pepaya melon blewah Rendah (<50) Bagaimana Membaca Label Makanan? Pustaka
Jenkins DJA, et al. 1994 Low Glycemic Index: Carbohydrates and Physiological Effect of Altered Food Frequency 1981 Glycemic Index of Foods: a Physiological Basis for Carbohydrate Exchange 2008 Effect of a LowGlycemic Index or a HighCereal Fiber Diet on Type 2 Diabetes Mahan dan Escott Sump. 2005. Food Nutrition and Diet Therapy. Saunders : Pennsylvania Pernefri, 2003 Perkeni, 2011 Powell KF. 2002. International Table of Glycemic Index and Glycemic Load Vallues: 2002
The Happiness Project: Or, Why I Spent a Year Trying to Sing in the Morning, Clean My Closets, Fight Right, Read Aristotle, and Generally Have More Fun