Anda di halaman 1dari 42

KARSINOGENESIS :

DASAR MOLEKULAR KANKER


Dr. H. Delyuzar, Sp. PA
PENDAHULUAN
Sel normal terdiri dari :
Membran sel (selaput sel)
Mitokondria
Retikulum
Sitoplasma Ribosom
Lisosom
Aparatus Golgi
Selaput inti
Inti sel Inti sel kromosom
Anak inti (nukleolus)


Gen terdapat dalam kromosom atau DNA yang
mengandung kode genetik yang spesifik untuk setiap
spesies.
Mengatur,mengkoordinasi mengawasi serta
mengendalikan semua proses kehidupan, seperti bentuk
organ,fungsi organ,pertumbuhan ,keturunan,dll.
Satu gen dapat sekaligus mengatur beberapa
struktur/fungsi tertentu dan sebaliknya dapat pula satu
struktur/fungsi diatur bersama oleh beberapa gen.
Sel tumor adalah sel tubuh kita sendiri yang mengalami
transformasi.
Transformasi sel itu terjadi karena adanya mutasi gen.
Prinsip untuk mempelajari dasar genetik kanker
Kerusakan genetik nonletal merupakan hal
sentral dalam karsinogenesis
Kelas gen regulator normal :
Protoonkogen
Tumor suppressor gen
Programmed cell death / apoptosis
Gen yang mengatur perbaikan DNA yang
rusak
Merupakan sasaran utama pada kerusakan genetik

Karsinogenesis adalah proses banyak
tahap,baik pada tingkat fenotip maupun
genotip


Acuired(enviromental
DNA damaging agents
Chemical
Radiation
viruses
Normal cell
DNA Damage
Skema sederhana dasar molekular kanker
Successful
DNA repair



Failure of
DNA repair

















Clonal expansion

Additional mutation (progression)

Heterogeneity



Mutation in the
Genom of
Somatic cells
Activation of
Growth-promoting
oncogens
Alteration of
Genes that
Regulate apoptosis
Inactivation of
Cancer suppressor
genes
Expression of altered gene products
And loss of regulatory gene products
Malignant neoplasma
Inhereted mutation in
Genes affecting DNA repair
Genes affecting cell growth or apoptosis
Enam perubahan mendasar dalam fisiologi sel yang
bersama-sama menentukan fenotipe ganas :
Self sufficiency (menghasilkan sendiri) sinyal
pertumbuhan. (S)
Insensitivitas terhadap sinyal penghambat pertumbuhan.
(I)
Menghindari apoptosis. (A)
Potensi replikasi tanpa batas (yaitu mengalahkan
penuaan sel) (R)
Angiogenesis berkelanjutan. (A)
Kemampuan menginvasi dan beranaksebar. (I)


Enam tanda utama kanker
MENGHASILKAN SENDIRI SINYAL
PERTUMBUHAN
Onkogen
gen yang meningkatkan pertumbuhan otonom
pada sel kanker
Berasal dari mutasi pada protoonkogen
Ditandai dengan kemampuan mendorong
pertumbuhan sel walaupun tidak terdapat sinyal
pendorong pertumbuhan yang normal
Produknya : Onkoprotein
Proliferasi sel secara fisiologi
Terikatnya faktor pertumbuhan ke reseptor spesifik di
membran sel Aktivasi reseptor faktor pertumbuhan
secara transien dan terbatas,mengaktifkan beberapa
protein transduksi sinyal di lembar dalam membran
plasma Transmisi sinyal transduksi melalui sitosol
menuju inti sel Induksi dan aktivasi faktor regulatorik
inti sel yang memicu transkripsi DNA Sel membelah.
Dengan latar belakang ini,kita dapat mengidentifikasi
berbagai cara yang dilakukan oleh sel kanker untuk
memperoleh self sufficiency, dengan mengelompokkan
berdasarkan peranannya dalam jenjang transduksi sinyal.

1.Faktor pertumbuhan
Sel normal memerlukan rangsangan dari faktor
pertumbuhan untuk dapat berproliferasi.
Sebagian besar faktor pertumbuhan yang dapat
larut dibuat oleh satu jenis sel dan bekerja pada
sel sekitarnya untuk merangsang pertumbuhan
(kerja parakrin).
Banyak sel kanker memperoleh kemampuan
untuk tumbuh sendiri karena mampu mensintesis
faktor pertumbuhan.
Contoh:PDGF,TGF-

2.Reseptor faktor pertumbuhan
Protein reseptor mutan menyalurkan sinyal
mitogenik kontinu ke sel,walaupun tidak terdapat
faktor pertumbuhan di sekitarnya.
Yang lebih sering terjadi Ekspresi berlebihan
faktor pertumbuhan yang menyebabkan sel
kanker bereaksi berlebihan terhadap kadar
normal faktor pertumbuhan.
Contoh:Reseptor EGF
ERBB1,reseptor EGF mengalami ekspresi
berlebihan pada 80% karsinoma sel skuamosa
paru

3.Protein transduksi sinyal
Terjadi mutasi gen yang mengkode berbagai
komponen di jalur penghantar sinyal.
Molekul penghantar sinyal ini menghubungkan
reseptor faktor pertumbuhan ke sasarannya di inti
sel.
Yang terpenting: RAS,ABL

RAS
Sering diaktifkan melalui mutasi titik,yang
berpusat pada kodon 12,13 dan 61
mengganggu hidrolisa GTP yang penting
untuk mengubah RAS aktif menjadi inaktif

Kerja gen RAS
ABL
Protoonkogen ABL memiliki aktivitas tirosin kinase yang
dihambat oleh domain regulatorik negatif.
Pada leukemia mieloid kronik dan beberapa leukimia akut
aktivitas ini menjadi tidak terkendali.

Gen ABL mengalami translokasi dari tempat
normalnya di kromosom 9 ke kromosom 22,
tempat gen tersebut menyatu dengan bagian dari
gen breakpoint cluster region (BCR).

4.Faktor Transkripsi Nukleus
Dapat terjadi otonomi pertumbuhan akibat mutasi
yang mengenai gen yang mengendalikan
transkripsi DNA.
Produk onkogen yang dapat ditemui di inti sel
MYC,MYB,JUN,FOS dan REL.

MYC paling sering terlibat dalam tumor
manusia.

Protein MYC berikatan dengan DNA
aktivasi transkripsional beberapa gen terkait
pertumbuhan, termasuk berbagai kinase
dependen siklin ( CDK) dimana produknya
mendorong sel masuk ke siklus sel.
Pada sel normal
Kadar MYC turun mendekati kadar basal saat siklus sel
dimulai.

Versi onkogenik
Gen MYC berkaitan dengan ekspresi gen yang menetap
atau berlebihan sehingga proliferasi berlangsung terus
menerus.
5.Siklin dan Kinase Dependen Siklin
Hasil akhir dari semua rangsangan yang
mendorong pertumbuhan adalah masuknya sel
yang semula dalam keadaan tenang ke dalam
siklus sel.
Perjalanan sel melalui berbagai fase siklus sel
dikendalikan oleh CDK setelah CDK diaktifkan
oleh pengikatannya ke famili protein lain yang
disebut siklin.
CDK menyebabkan fosforilasi berbagai protein
sasaran yang penting dan diekspresikan selama
siklus sel, tetapi dalam bentuk inaktif.

Sebaliknya,siklin baru disintesis sewaktu fase
tertentu dari siklus sel dan fungsi siklin adalah
mengaktifkan CDK dengan berikatan dengannya
kadar siklin akan cepat turun.

Sementara siklin membangkitkan CDK,
inhibitor siklin menekan CDK dan menimbulkan
kontrol negatif terhadap siklus sel.

Skema peran siklin,kinase dependen-siklin(CDK) dan inhibitor kinase
dependen siklin(CDKI)
Mutasi yang menyebabkan disregulasi aktivitas siklin dan
CDK akan memudahkan sel berproliferasi.
Kesalahan yang mengenai ekspresi siklin D atau CDK4
tampaknya sering terjadi pada transformasi neoplastik.
Gen siklin D mengalami ekspresi berlebihan di banyak
kanker.
Mutasi yang mengenai siklin B dan siklin E serta CDK lain
juga terjadi pada beberapa neoplasma ganas,tetapi
mutasi ini jarang.
INSENSITIVITAS TERHADAP SINYAL YANG
MENGHAMBAT PERTUMBUHAN
Selain onkogen yang memproduksi berbagai protein yang
mendorong pertumbuhan sel,terdapat pula produk gen
penekan tumor yang merupakan rem bagi proliferasi sel.
Gangguan terhadap gen ini menyebabkan sel refrakter
terhadap inhibisi pertumbuhan.

Gen Retinoblastoma (RB),prototipe gen penekan kanker
yang pertama kali ditemukan.
Prinsip
Sinyal antipertumbuhan dapat mencegah
proliferasi sel melalui dua mekanisme :
Sinyal antipertumbuhan dapat menyebabkan sel yang
sedang membelah masuk kedalam G0
(tenang),dimana sel akan bertahan sampai isyarat
eksternal mendorongnya masuk kembali ke siklus
proliferasi.
Sel mungkin masuk ke tahap pasca mitotik dan
berdiferensiasi serta kehilangan potensi replikatifnya.

Ditingkat molekuler sinyal antipertumbuhan menimbulkan
efek di tahap G1 S

Gen RB dan siklus sel
Produk gen RB adalah suatu protein pengikat
DNA yang diekspresikan pada semua sel yang
diteliti,protein tersebut berada dalam bentuk
terhipofosforilasi aktif dan terhiperfosforilasi tidak
aktif.
Pada keadaan aktif, RB berfungsi sebagai rem
untuk menghambat melajunya sel dari fase G1
S pada siklus sel.
Jalur transforming growth factor-
Molekul yang menyalurkan sinyal antiproliferasi
yang paling dikenal adalah TGF-.
Pada sebagian besar sel epitel,endotel dan
hemopoietik normal, TGF- adalah inhibitor kuat
bagi proliferasi dengan berikatan dengan
tiga reseptor yang disebut tipe I,II,III.
TGF- menghentikan sel di fase G1 siklus sel
dengan merangsang produksi CDKI p15 dan
dengan menghambat transkripsi CDK2,CDK4
serta siklin A dan E.

Pada banyak bentuk kanker
Efek jalur TGF- menghambat pertumbuhan
terganggu oleh mutasi di jalur penghantar sinyal
TGF-.

Mutasi dapat mengenai reseptor TGF- tipe II
atau molekul SMAD yang berfungsi menyalurkan
sinyal antiproliferasi dari reseptor ke inti sel.


Jalur poliposis coli adenomatosa- catenin
Gen APC (Poliposis coli adenomatosa) merupakan
suatu protein sitoplasma yang fungsi utamanya
adalah mengatur kadar intrasel -katenin.
Fungsi -katenin
-katenin berikatan dengan bagian sitoplasma dari E
kaderin,suatu protein permukaan yang memperthankan
perlekatan antar sel.
-katenin dapat mengalami perpindahan ke inti sel dan
mengaktifkan proliferasi sel.
Pada sel normal dalam keadaan istirahat
APC mencegah sinyal katenin dengan mendorong
penguraian zat tersebut.
Pada sel ganas
Hilangnya APC,penguraian katenin terhambat dan
respon terhadap sinyal WNT terus diaktifkan
transkripsi gen yang mendorong pertumbuhan.

Gen TP53:Pengawal genom
Dulu dikenal dengan p53
Dapat menimbulkan efek antiproliferasi
Mengendalikan apoptosis
Merupakan monitor sentral untuk stres mengarahkan sel untuk
memberikan tanggapan yang sesuai baik berupa penghentian
siklus sel maupun apoptosis.
Stres yang dapat memicu jalur respon TP53 termasuk
anoksia,ekspresi onkogen yang tidak sesuai dan kerusakan
pada integritas DNA.
Secara singkat
TP53 mendeteksi kerusakan DNA melalui mekanisme yang
tidak di ketahui dan membantu perbaikan DNA dengan
menyebabkan penghentian G1 dan memicu gen yang
memperbaiki DNA.
Sel yang mengalami kerusakan DNA dan tidak dapat
diperbaiki diarahkan oleh TP53 untuk mengalami
apoptosis.
Berdasarkan aktivitas ini TP53 dianggap sebagai
pengawal genom
Apabila kehilangan TP53 secara homozigot,kerusakan
DNA tidak dapat diperbaiki dan mutasi akan terfiksasi di
sel yang membelah sehingga sel akan masuk jalan satu
arah menuju transformasi keganasan.
Seperti protein RB, TP53 normal juga dapat dibuat
nonfungsional oleh beberapa virus DNA tertentu (HPV
onkogenik,HBV dan mungkin virus Epstein Barr)
MENGHINDAR DARI APOPTOSIS
Yang mungkin sudah dipastikan adalah peran
BCL2 yang melindungi sel dari apoptosis.
Dua mekanisme baru yang digunakan sel tumor
untuk
menghindari apoptosis.
Pada sel melanoma tertentu mengalami
kehilangan APAF-1 menghambat jalur
mitokondria-sitokrom c
sel resisten terhadap apoptosis yang
diinduksi oleh TP53.
Pada beberapa tumor terjadi peningkatan
transkripsional inhibitor apoptosis yang
menyebabkan inaktivasi kaspase.

KEMAMPUAN REPLIKASI TANPA BATAS
Sel manusia normal memiliki kapasitas menggandakan
diri 60-70 kali setelah itu sel kehilangan kemampuan
membelah diri.

Hal ini terjadi karena pemendekan progresif telomer di
ujung-ujung kromosom, pada setiap kali pembelahan
telomer memendek dan setelah titik tertentu, hilangnya
telomer menyebabkan kelainan masif kromosom dan
kematian.


Untuk dapat tumbuh tanpa batas,sel tumor harus
menciptakan cara untuk menghindar dari proses
penuaan,hal ini didapat dengan mengaktifkan enzim
telomerase yang dapat mempertahankan panjang
telomer.
TERJADINYA ANGIOGENESIS BERKELANJUTAN
Tumor tidak dapat membesar lebih dari 1 sampai
2 mm apabila tidak memiliki vaskularisasi.
Diperkirakan jarak 1-2 mm merupakan jarak
maksimal dari pembuluh darah yang dapat
ditempuh oleh oksigen dan nutrien melalui proses
difusi
Neovaskularisasi memiliki efek ganda pada
pertumbuhan tumor:
Merangsang pertumbuhan sel tumor disekitarnya
Metastase
Bagaimana sel tumor yang sedang tumbuh
membentuk aliran darahnya?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tumor
mengandung faktor yang mampu mempengaruhi
seluruh rangkaian kejadian yang berperan dalam
pembentukan kapiler baru.
Faktor angiogenik terkait tumor (tumor associated
angiogenic factor) mungkin dihasilkan oleh sel tumor
atau mungkin berasal dari sel radang.Faktor angiogenik
yang paling penting adl VEGF(Vaskular Endothelian
Growth Factor) dan Basic Fibroblast Growth Factor
(BFGF)
Faktor antiangiogenesis,seperti tromboposdin-1,mungkin
dihasilkan oleh sel tumor sendiri atau produksinya mungkin dipicu
oleh sel tumor (angiostatin,endostatin,vaskulostatin yang berasal
dari penguraian plasminogen,kolagen dan transtiretin secara
proteolitis)


Paradigma yang muncul adl bahwa
pertumbuhan tumor dikendalikan oleh
keseimbangan antara faktor angiogenik
dan fakor yang menghambat
angiogenesis
Pada awal pertumbuhannya sebagian tumor
manusia tidak memicu angiogenesis,tumor akan
tetap kecil atau insitu selama bertahun-tahun
sampai terjadi angiogenic switch yang mengakhiri
stadium quisence vascular.

Dasar molekuler angiogenic switch ini masih
belum jelas seluruhnya,tetapi mungkin
melibatkan peningkatan produksi faktor
angiogenik atau hilangnya inhibitor angiogenesis.
KEMAMPUAN MELAKUKAN INVASI DAN
METASTASIS


Jenjang metastase dapat dibagi lagi menjadi dua
fase:
1. Invasi matriks ekstrasel
2. Penyebaran vaskular dan sasaran sel tumor



Jenjang Metastatik
Invasi matriks ekstrasel
Jaringan manusia tersusun menjadi serangkaian
kompartemen yang dipisahkan satu sama lain
oleh dua jenis matriks ekstrasel (ECM) :
Membran basal dan Jaringan ikat intertisium.
Tiap-tiap komponen ECM ini terdiri atas :
kolagen,glikoprotein dan proteoglikan.
Invasi ECM memerlukan 4 langkah :
Terlepasnya sel tumor satu sama lain
Melekatnya sel tumor ke komponen matriks
Penguraian ECM
Migrasi sel tumor
Penyebaran vaskular dan sasaran sel tumor
Saat berada di dalam sirkulasi sel tumor rentan terhadap
destruksi oleh sel imun penjamu.
Di dalam aliran darah sebagian sel tumor membentuk
embolus dengan membentuk gumpalan dan melekat ke
leukosit terutama trombosit sel tumor yang
menggumpal ini mendapat perlindungan dari serangan
sel efektor antitumor penjamu.
Namun sebagian besar sel tumor masuk ke dalam
sirkulasi sendiri-sendiri.

Ekstravasasi sel tumor bebas atau embolus sel
memerlukan perlekatan ke endotel vaskular yang diikuti
oleh pergerakan melalui membran basal dengan
mekanisme yang serupa dengan yang berperan dalam
invasi

Anda mungkin juga menyukai