Anda di halaman 1dari 10

JOURNAL READING

CLINICAL RESEARCH
SECONDARY GLAUCOMA AFTER PEDIATRIC CATARACT
SURGERY
PEMBIMBING :
DR. SRI SUMANDARI, SP. M
OLEH :
DONI NUGRAHAWATI 07711053
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
01!
GLAUKOMA SEKUNDER PASKA OPERASI KATARAK PEDIATRIK
Diyarbakir, Turkey. dralparslansahin@yahoo.com
Received: 2012-11-09 ccep!ed: 201"-0"-0#
T$%$&: $n!uk menen!ukan ke'adian dan (ak!or risiko dari )laukoma sekunder se!elah
operasi ka!arak pedia!rik.
*+T,D+: 2-9 ma!a dari 1-. pasien men'alani operasi ka!arak !anpa in!raokular lensa /0,12
implan!asi /kelompok 12, dan 220 ma!a dari 129 pasien men'alani operasi ka!arak den)an
implan!asi 0,1 /kelompok 22 re!rospek!i(, dievaluasi an!ara !ahun 2000 dan 2011. ukuran
hasil adalah kehadiran a!au !idak adanya pos operasi -ca!arac! )laukoma, yan) dide(inisikan
seba)ai !ekanan in!raokular /T0,2 3 24mm5), yan) diukur pada se!idaknya dua kali bersama
den)an kornea a!au perubahan sara( op!ik.
5601: 7eriode follow-up ra!a-ra!a kelompok 1 dan 2 masin)-masin) adalah /40,.4 8 "0.9#2
bulan /12 -12" bulan2 dan /42,11 8 "1.292 bulan /1- -11# bulan2. dalam kelompok 1, 12 ma!a
. pasien /-,.92 berkemban) men'adi )laukoma. Tak sa!u pun dari pasien berkemban)
men'adi )laukoma se!elah operasi pada kelompok 2. $sia ra!a-ra!a pasien di operasi ka!arak
adalah /2.#. 8 0.902 bulan /1 bulan - - bulan2 dan periode ra!a-ra!a un!uk ke'adian )laukoma
se!elah pembedahan /9.#0 8 -.""2 bulan /--14 bulan2 dalam kelompok 1, " dari 12 ma!a
)laukoma dikendalikan den)an oba! an!i)laucoma!ous dan 9 ma!a !rabeculec!omy :
mi!omycin sur)ery. 6a!u pasien men'alani operasi !rabekulek!omi : mi!omycin kedua un!uk
kedua ma!anya.
;+60*7$1&: 0nsiden )laukoma se!elah operasi ka!arak pada anak san)a! rendah pada
pasien yan) den)an penanaman 0,1. *a!a aphakic se!elah operasi ka!arak pada anak ada
penin)ka!an risiko un!uk ke'adian )laukoma !eru!ama 'ika mereka men'alani operasi sebelum
usia - bulan.
;+<=,RD6: implan!asi lensa in!raokuler> pedia!rik ka!arak> )laukoma sekunder
7+&D5$1$&
;e'adian )laukoma sekunder paska operasi ka!arak pada anak adalah komplikasi pen!in)
paska operasi. Dia)nosis dan pen)oba!an dari )laukoma aphakic suli!. nak-anak ini dapa!
!e!ap asim!oma!ik, meskipun !in))i T0,. ?al in!ervensi bedah memberikan hasil visual yan)
lebih baik dalam kasus ka!arak pedia!ric. Di sisi lain, operasi ka!arak dini pada anak
menin)ka!kan !er'adinya )laukoma pasca operasi. da hubun)an lan)sun) an!ara ?ak!u
operasi ka!arak a!au perlunya penyembuhan ka!arak dan ke'adian )laukoma aphakic yan)
!e!ap men'adi kon!roversi. 6e!elah operasi ka!arak pedia!rik e(ek dari implan!asi 0,1 pada
insiden )laukoma belum di!en!ukan. Dalam beberapa laporan ke'adian )laukoma lebih
rendah pada pasien yan) men'alani implan!asi 0,1 operasi ka!arak pedia!ric. Trivedi e!.al.
@-A melaporkan bah?a 0,1 melindun)i !erhadap )laukoma, dan 0,1 implan!asi men)uran)i
!imbulnya )laukoma se!elah operasi ka!arak pedia!rik. Dalam s!udi ini, kami ber!u'uan un!uk
men)evaluasi ke'adian )laukoma sekunder se!elah operasi ka!arak anak den)an dan !anpa
implan!asi 0,1.
6$B<+; D& *+T,D+
6$B<+; : Ca!a!an medis pasien yan) men'alani operasi ka!arak pedia!rik di Dicle
$niversi!as Dakul!as ;edok!eran Depar!emen 7edia!ric ,ph!halmolo)y an!ara %anuari 2000
dan Desember 2011 dievaluasi. 7asien diba)i men'adi dua kelompok sesuai den)an
implan!asi 0,1 simul!an seba)ai beriku!, kelompok 1 /!anpa 0,1 implan!asi2 dan kelompok 2
/den)an implan!asi 0,12.
*+T5,D6 : ;ri!eria eksklusi adalah ka!arak !rauma!ik, in(eksi, ka!arak steroid induced,
)laukoma kon)eni!al, uvei!is, sara( op!ik a!au kelainan (undus lainnya, re!inopa!i
prema!uri!as, sindrom 1o?e, microcornea, kuran) dari 12 bulan pasca operasi !indak lan'u!.
*icrocornea dide(inisikan seba)ai diame!er kornea horiEon!al F10mm pada saa! operasi a!au
F9.#mm 'ika diukur dalam - bulan per!ama kehidupan dan diyakini oleh beberapa oran)
un!uk men'adi predik!or pen!in) )laukoma pasca operasi ka!arak pada anak. 1an)kah-
lan)kah ini dipilih karena mereka me?akili diame!er kornea minimal 1 mm lebih kecil dari
ra!a-ra!a yan) disesuaikan menuru! umur un!uk seba)ian besar usia. Dia)nosis )laukoma
dibua! 'ika T0, diukur seba)ai G 24 mm5), dikombinasikan den)an se!idaknya sa!u dari
kri!eria beriku!> edema kornea a!au pembesaran, op!ik cuppin) sara( /asime!ri 3 0,2 a!au cup-
!o-disk rasio 3 0,-2, a!au abnormal aksial asime!ris pan'an) perpan'an)an. T0, diukur den)an
Tonopen /Reicher! 0nc, Depev, &<, $62 pada se!idaknya dua kesempa!an, baik di klinik
a!au di ba?ah anes!esi umum di ruan) operasi. T0, diukur pada kebanyakan pasien sebelum
a!au pada saa! operasi ka!arak, dan kri!eria eksklude 'ika !ekanan ma!a pra operasi adalah G
22 mm5) a!au 'ika ada !anda-!anda pra operasi lainnya )laukoma seper!i pembesaran kornea,
kornea berkabu!, a!au sara( op!ik yan) berlebihan cuppin) seba)aimana dinilai oleh dok!er
yan) memeriksa, a!au seper!i yan) didokumen!asikan oleh sara( op!ik rasio cup-!o-disk3 0,-
a!au asime!ri an!ara ma!a G 0,2. $sia, 'enis kelamin, se'arah keluar)a, durasi !indak lan'u!,
dan ke!a'aman visual sebelum dan se!elah operasi pasien !elah direkam. Rincian !eknik
operasi dan komplikasi yan) !er'adi selama dan se!elah operasi 'u)a !elah direkam.
6emua pasien memiliki ben!uk in(ormed consen! di!anda!an)ani oleh oran) !ua a!au
pen)asuh mereka un!uk prosedur bedah, pen)umpulan da!a dan pemben!ukan da!abase.
6emua operasi dilakukan oleh dok!er bedah yan) sama /0C2. Cyclopen!ola!e 19 dan
(enile(rin 109 !e!es ma!a yan) diberikan un!uk melebarkan pupil sebelum operasi. *a!a dan
adneksa seki!arnya yan) dibersihkan men))unakan laru!an povidone-iodine #9 dan 109
masin)-masin). $n!uk operasi ma!a ka!arak !anpa implan!asi 0,1, seoran) ".2mm lebar
!ero?on)an kornea saya!an berpusa! pada posisi 'am 12 pin!u masuk ke ruan) an!erior.
;emudian, bahan viskoelas!ik disun!ikkan ke ruan) an!erior. 6ebuah kapsuloreksis len)kun)
!erus menerus an!erior dari #.#mm diame!er dilakukan den)an (orceps kapsuloreksis. 0n!i dan
kor!eks !elah dihilan)kan men))unakan peran)ka! iri)asi H aspirasi manual. ;apsul pos!erior
sen!ral berluban) dan vitrectomy an!erior dilakukan den)an probe vitrectomy an!erior.
;emudian den)an men))unakan probe vitrectomy, sebuah capsulo!omy pos!erior yan)
melebar sehin))a diperbesar hin))a berdiame!er # mm. ;ornea di'ahi! den)an 10H0
mono(ilamen nilon 'ahi!an. 6!eroid subcon'unc!ival dan sun!ikan an!ibio!ik diberikan, dan
kombinasi s!eroid H an!ibio!ik !opikal dilan'u!kan pasca operasi. 7ara pasien ka!arak bila!eral,
kepada siapa 0,1 !idak di!anamkan, yan) dioperasikan pada sesi yan) sama. 7ersiapan un!uk
ma!a kedua dilakukan seolah-olah i!u adalah operasi baru, un!uk men)hindari komplikasi.
;ru an))o!a bedah dis!erilkan un!uk kedua kalinya dan operasi bedah se! baru di)unakan
dalam operasi. Rehabili!asi pasca operasi visual yan) dimulai se)era se!elah mun)kin den)an
koreksi lensa kon!ak aphakic. 7a!ch un!uk amblyopia dilemba)akan oleh ma!a pa!ch pereka!
ke!ika di!un'ukkan dalam sa!u a!au dua min))u se!elah operasi.
7in!u masuk ke ruan) an!erior dicapai den)an scleral !ero?on)an saya!an di 11. dari 220
ma!a yan) men'alani operasi ka!arak dilakukan den)an implan!asi 0,1, dan hal i!u dilakukan
oleh kornea !ero?on)an saya!an berpusa! pada posisi 'am 12 di seluruh 102 ma!a. Bahan
viskoelas!ik disun!ikkan ke ruan) an!erior, dan capsulorrheIis len)kun) !erus menerus
an!erior dari #.#mm diame!er dilakukan den)an (orsep. Bahan lensa yan) dipilih den)an
kanula iri)asi H aspirasi. ;apsul pos!erior sen!ral berluban) dan vitrectomy pos!erior
dilakukan den)an probe vitrectomy an!erior. ;emudian den)an men))unakan probe
vitrectomy, yan) capsulo!omy pos!erior diperlebar sehin))a men'adi diame!er #mm. Bahan
viskoelas!ik disun!ikkan ke ruan) an!erior la)i. ;emudian implan!asi ruan) pos!erior 0,1
dalam kan!on) kapsuler dilakukan. 6emua 0,1s di!anamkan adalah cry6o( J /lcon, Dor!
=or!h, TK, $62. The *"0B 0,1 di!anamkan di 11# ma!a, 6"0T di #L ma!a dan
6&40T di -. ma!a. *asalah viskoelas!ik dibersihkan oleh kanula iri)asi H aspirasi. 6ebuah
10H0 mono(ilamen nilon 'ahi!an di)unakan un!uk menu!up kornea !ero?on)an saya!an a!au
insisi scleral. ;on'un)!iva di!u!up den)an 'ahi!an .H0 vicryl. 6!eroid subcon'unc!ival dan
sun!ikan an!ibio!ik diberikan, dan kombinasi s!eroid H an!ibio!ik !opikal dilan'u!kan se!elah
operasi. Dalam kelompok ini, kasus-kasus bila!eral dioperasikan di ba?ah sesi !erpisah
den)an selan) ?ak!u 1# hari.
&10606 6TT06T0; : 6!a!is!ik 7ake! un!uk 0lmu 6osial /67662 11.# (or =indo?s
di)unakan un!uk analisis s!a!is!ik. Mariabel berkelan'u!an an!ara kelompok dianalisis den)an
*ahasis?a t-!es! dan variabel nominal dianalisis den)an Chi-sNuare a!au !epa! u'i Chi-sNuare
Discher. &ilai P kuran) dari 0,0# di!erima seba)ai s!a!is!ic si)ni(ikan.
5601
da 2-9 ma!a dari 1-. pasien yan) dioperasi ka!arak pedia!rik !anpa implan!asi 0,1 sebuah
/kelompok 12, dan 220 ma!a dari 129 pasien yan) dioperasikan un!uk ka!arak pedia!rik
den)an implan!asi 0,1 /kelompok 22. 101 pasien men'alani bila!eral, dan -L pasien men'alani
operasi ka!arak unila!eral pada kelompok 1 dan 91 pasien men'alani bila!eral dan ". pasien
men'alani unila!eral operasi ka!arak pada kelompok 2.
Ra!a-ra!a !indak lan'u! periode pasien dalam kelompok 1 adalah /40,.4 8 "0.9#2 bulan /12-
12" bulan2, sedan)kan i!u /42,11 8 "1,292 bulan /1--11# bulan2 di dalam kelompok 2 /7 O
0.442. $sia ra!a-ra!a pasien !anpa dan den)an implan!asi 0,1 adalah /..0- 8 #.902 bulan /1-22
bulan2 dan /-4,## 8 19.442 bulan /2--94 bulan2 masin)-masin) /7 F 0,00012.
7ada kelompok 1, 12 ma!a dari . pasien /-,.92 berkemban) men'adi )laukoma, namun
dalam kelompok 2 !idak ada pasien yan) berkemban) men'adi )laukoma se!elah operasi.
7erkemban)an )laukoma secara s!a!is!ik si)ni(ikan lebih !in))i pada kelompok 1 dibandin)
kelompok 2 /7 O 0,0012. 7ada pasien yan) men)emban)kan )laukoma, usia ra!a-ra!a pada
saa! operasi ka!arak adalah /2.#. 8 0.902 bulan /1 bulan - - bulan2 dan periode ra!a-ra!a un!uk
ke'adian )laukoma se!elah operasi adalah /9.#0 8 -.""2 bulan /- -14 bulan2 /Tabel 12.
Ti)a dari 12 ma!a )laukoma diberi oba! an!i )laukoma dan di " ma!a ini yan) T0,-nya yan)
kuran) dari 21mm5) den)an kombinasi be!a-blocker dan !e!es ma!a dorEolamide /Tabel 22.
6embilan ma!a yan) !idak responsi( !erhadap pen)oba!an medis men'alani operasi
!rabekulek!omi : mi!omycin C. 6e!elah operasi # ma!a memiliki T0, di ba?ah 21mm5)
!anpa oba! di (ollo?-up. Dalam 2 ma!a T0, dapa! dikuran)i men'adi di ba?ah 21mm5)
den)an kombinasi be!a-blocker dan oba! !e!es ma!a dorEolamide. 6alah sa!u T0, pasien !idak
dapa! dikuran)i men'adi di ba?ah "#mm5) bila!eral meskipun oba! an!i )laukoma dan ia
men'alani operasi !rabekulek!omi : mi!omycin C kedua un!uk kedua ma!anya. 7ara T0, yan)
20mm5) di kedua ma!anya den)an be!a-blocker dalam kun'un)an !erakhir /Tabel 22.
D06;$60
;a!arak pada anak merupakan 109 dari kebu!aan pada anak dan dapa! menyebabkan
amblyopia ireversibel !anpa dia)nosis dini dan in!ervensi. &amun, operasi a?al ka!arak
pedia!rik dapa! menyebabkan )laukoma pasca operasi. Dua-per!i)a dari anak-anak
membu!uhkan " a!au lebih oba! un!uk men)on!rol 0,7 mereka, !e!api suli! un!uk men)on!rol
)laukoma sekunder se!elah operasi ka!arak pedia!rik den)an oba!. %u)a, anak operasi
)laukoma aphakic san)a! suli! un!uk men)elola> &amun, operasi )laukoma diperlukan dalam
banyak pasien. Dalam kelompok pasien ada !in)ka! ke)a)alan yan) !in))i den)an
!rabekulek!omi, den)an #09 membu!uhkan dua a!au lebih operasi un!uk men)on!rol 0,7
mereka. Dalam peneli!ian ini, sembilan dari 12 ma!a aphakic men'alani operasi karena 0,7
yan) !idak !erkon!rol den)an oba!. Dari mereka, dalam sa!u ma!a pasien, T0, dikendalikan
se!elah !rabeculec!omy kedua. Temuan ini menun'ukkan bah?a risiko yan) lebih !in))i
)laukoma dikemban)kan operasi ka!arak dini.
*ekanisme pemben!ukan )laukoma se!elah operasi ka!arak pedia!rik belum dipahami den)an
baik. 1in dan =ei @1"A menyarankan bah?a sudu! (il!rasi ma!a bayi ren!an !erhadap
peradan)an pasca operasi. ;e!idakma!an)an sudu! bayi berkemban) men)arah ke
penin)ka!an keren!anan !erhadap !rauma bedah. 6imon e!.al @1-A melaporkan bah?a !idak
adanya mekanik lensa dapa! menyebabkan )laukoma aphakic. Russell-+))i!! dan Pamiri @1#A
melaporkan bah?a operasi ka!arak dini dapa! men))an))u pema!an)an !rabekular mesh?ork
s!ruk!ur yan) ul!ra, yan) men)arah ke risiko seumur hidup menin)ka! dari )laukoma sudu!
!erbuka. 5al ini dapa! di'elaskan oleh paparan dari !rabecular mesh?ork de?asa den)an
(ak!or-(ak!or seper!i bahan lensa a!au !rauma bedah vi!reous dan mekanik. 7helps dan ra(a!
berspekulasi bah?a sindrom ma!a !un))al yan) mendasari adalah penyebab kedua ka!arak
dan )laukoma pasca operasi ka!arak-, a!au bah?a operasi ka!arak a!au ne)ara pasca operasi
en!ah ba)aimana menyebabkan )laucoma. Tak sa!u pun dari pasien kami memiliki )laukoma
in(an!il sebelum operasi ka!arak. &amun, sebuah vitrectomy an!erior dilakukan pada semua
pasien. ;ami menyarankan bah?a kedua sudu! !er!u!up sekunder karena vi!reous )el dan
ke!idakma!an)an !rabekular menyebabkan )laukoma sekunder pada pasien kami.
Qimbel e!.al @1LA melaporkan kapsul pos!erior u!uh yan) mun)kin melindun)i sudu! dari
bahan kimia beracun vi!reous. Rabiah @#A melaporkan bah?a pos!erior u!ama capsulo!omy H
vitrectomy an!erior diiden!i(ikasi seba)ai predik!or )laukoma. Beberapa laporan
menun'ukkan usia operasi a?al seba)ai (ak!or risiko un!uk )laukoma di ma!a aphakic.
Trivedi e! al @-A melaporkan bah?a semua pasien yan) berkemban) men'adi )laukoma
men'alani operasi ka!arak ke!ika mereka -,# bulan a!au lebih muda. Rabiah @#A melaporkan
bah?a )laukoma dikemban)kan di "L9 dari pasien yan) men'alani operasi di usia 9 bulan
a!au lebih muda dan 49 dari pasien yan) men'alani operasi se!elahnya. 7eneli!ian yan) sama
'u)a melaporkan bah?a risiko ke'adian )laukoma pada pasien yan) men'alani operasi ka!arak
pedia!rik sebelum usia 9 bulan adalah ",. kali lebih banyak daripada mereka yan) dioperasi
se!elah usia 9 bulan. 7arkse!.al @1.A melaporkan bah?a pasien yan) men'alani operasi ka!arak
pedia!rik sebelum usia 2 bulan !anpa implan!asi 0,1 dikemban)kan )laukoma sebesar #-9.
;uhli-5a!!enbach e!.al @LA melaporkan komplikasi pasca operasi se!elah operasi ka!arak anak
dalam 1. bulan per!ama kehidupan dan mereka menun'ukkan akhir-onse! )laukoma sudu!
!erbuka seba)ai komplikasi yan) palin) umum /10,.92, sedan)kan )laukoma a?al-a?al
kuran) umum /-,492. Mish?ana!h e!.al @4A melaporkan bah?a perkemban)an )laukoma
adalah #09 pada pasien yan) men'alani operasi ka!arak pedia!rik sebelum usia 1 bulan dalam
periode (ollo?-up # !ahun !api !urun men'adi 1#9 'ika pasien !ersebu! dioperasi se!elah 1
bulan kehidupan mereka. *ereka men)usulkan un!uk melakukan operasi ka!arak pedia!rik
se!elah usia - min))u un!uk men)uran)i komplikasi pasca operasi. Dalam peneli!ian kami,
semua pasien yan) berkemban) men'adi )laukoma se!elah operasi ka!arak !elah dioperasi
den)an usia di ba?ah - bulan. 5asil ini !eru!ama menun'ukkan bah?a ke!idakma!an)an
arsi!ek!ur !rabekuler pada bayi ini dapa! berkon!ribusi pada pa!o)enesis )laukoma sekunder
se!elah operasi ka!arak. Dalam peneli!ian ini, pasien yan) berkemban) men'adi )laukoma
se!elah operasi ka!arak memiliki kornea yan) rela!i( lebih kecil, !api normal un!uk usia
mereka dibandin)kan den)an bayi yan) lebih !ua, yan) mun)kin men'adi (ak!or un!uk
menan!an) operasi dan memberikan kon!ribusi pada pa!ho)enesis ke'adian )laukoma.
Beberapa penulis menya!akan bah?a implan!asi 0,1 men)uran)i !imbulnya )laukoma
se!elah operasi ka!arak. srani e! al @9A hanya melaporkan 1 kasus )laukoma se!elah
implan!asi lensa in!raokuler primer an!ara "LL ma!a, dan 1- ma!a /11,"92 den)an )laukoma
an!ara 12- ma!a aphakic. *ereka men)usulkan bah?a 0,1 mence)ah me!aboli! !oksik
vi!reous memasuki ruan) an!erior a!au bah?a dukun)an un!uk !rabecular mesh?ork hilan)
dalam aphakia. Dalam ran)kaian Trivedi e! al @-A 10 /",.92 dari 244 ma!a den)an implan!asi
lensa in!raokuler primer didia)nosis den)an )laukoma, sedan)kan . /1L,092 dari -L ma!a
aphakic didia)nosis den)an )laukoma se!elah operasi ka!arak pedia!rik. <ors!on e! al @19A
mene!apkan bah?a )laukoma dikemban)kan dalam 2 /1,L92 ma!a dalam seri mereka dari
11. ma!a den)an implan!asi lensa in!raokuler primer. 5al ini menun'ukkan bah?a 0,1,
dalam beberapa cara, dapa! melindun)i )laukoma. &amun, hasil ini harus di!a(sirkan den)an
ha!i-ha!i, karena ma!a yan) dipilih un!uk 0,1 primer dapa! dian))ap seba)ai RnormalR, dan
ma!a cenderun) un!uk )laukoma sekunder dapa! dikeluarkan dari implan!asi 0,1 primer.
Dalam peneli!ian ini !idak ada pasien men)emban)kan )laukoma se!elah operasi pada
kelompok di!anamkan 0,1. ;ami !idak !ahu persis bah?a !in)ka! ke'adian yan) !in))i dalam
perkemban)an )laukoma dalam kelompok aphakic kami !erkai! den)an adanya 0,1 a!au usia
a?al operasi a!au keduanya. $n!uk memahami ini prospek!i( peneli!ian lebih lan'u! harus
dirancan).
Dalam peneli!ian dilaporkan bah?a akhirnya dapa! menun'ukkan bah?a perkemban)an
ka!arak di bulan per!ama usia serin) dikai!kan den)an anomali okular lain /!eru!ama anomali
s!ruk!ur sudu!2 dan, oleh karena i!u, pasien-pasien ini secara in!rinsik pada risiko yan) lebih
!in))i un!uk pen)emban)an )laukoma, !erlepas dari usia mereka di operasi.
6ebaliknya, =a!!s e! al @20A melaporkan insiden berkuran) )laukoma pada anak-anak yan)
men'alani operasi ka!arak kon)eni!al !anpa implan!asi 0,1 sebelum usia 2 min))u
dibandin)kan den)an mereka yan) men'alani operasi pada 2 sampai usia 12 min))u.
Chen e!.al @21A mene!apkan bah?a risiko )laukoma aphakic mirip !erlepas dari ?ak!u
operasi ka!arak, 'ika i!u dilakukan pada !ahun per!ama kehidupan. Mariabili!as ini !elah
dikai!kan den)an perbedaan populasi pasien, 'enis ka!arak, usia di koreksi bedah, de(inisi
)laukoma, dan pan'an) !indak lan'u!. Dalam peneli!ian kami, usia saa! operasi 'u)a
merupakan (ak!or pembaur un!uk implan!asi 0,1 dibandin)kan aphakia, karena selalu i!u
adalah pasien yan) lebih muda yan) !ersisa aphakic.
srani e!.al @9A menca!a! bah?a )laukoma didia)nosis pada in!erval ra!a-ra!a 12,2 !ahun
/1-4.- bulan2 se!elah operasi ka!arak dalam seri mereka !e!api disebu!kan bah?a )laukoma
dapa! !er'adi kapan sa'a, dari bulan sampai beberapa dekade se!elah operasi ka!arak. Dalam
peneli!ian kami, in!erval ra!a-ra!a dia)nosis )laukoma adalah 9,# bulan se!elah operasi.
Dibandin)kan den)an laporan srani dan rekan, peneli!ian kami memiliki !indak lan'u!
periode yan) lebih sin)ka!, yan) dapa! men)akiba!kan insiden )laukoma rendah. 0nsiden
)laukoma di ma!a aphakic !elah dilaporkan seba)ai lebih besar ke!ika pasien di!indaklan'u!i
un!uk ?ak!u yan) lebih lama. 6?amy e!.al @1A melaporkan bah?a )laukoma sekunder dapa!
!er'adi ber!ahun-!ahun se!elah operasi a?al, dan kisaran dalam seri ini adalah 10 hari men'adi
14,. !ahun, menyoro!i perlunya pen)a?asan seumur hidup anak-anak ini. Drekuensi
)laukoma sekunder di operasi ka!arak pedia!rik bervariasi, !er)an!un) pada !indak lan'u! yan)
berkepan'an)an.
Beberapa laporan !elah mendokumen!asikan (ak!or predik!i( un!uk )laukoma sekunder seper!i
usia muda pada saa! operasi, kelainan se)men an!erior ba?aan, ri?aya! keluar)a )laukoma
aphakic, ka!arak nuklearis @LA, operasi membran sekunder, capsulo!omy pos!erior primer H
vitrectomy an!erior, microcornea @1,#A, dan )i)ih vi!reous primer hiperplas!ik. Tak sa!u pun
dari pasien kami memiliki (ak!or risiko lain selain usia muda pada saa! operasi. 6elain i!u,
kapsuloreksis pos!erior dan an!erior vitrectomy dilakukan pada semua pasien dalam peneli!ian
ini. &amun, obs!ruksi sudu! iridokornea karena )el vi!reous prolaps dapa! berkon!ribusi pada
pen)emban)an )laukoma sekunder se!elah operasi.
;esimpulannya, )laukoma sekunder adalah komplikasi pen!in) dari operasi ka!arak pedia!rik.
Teru!ama pasien dioperasi sebelum usia - bulan !anpa implan!asi 0,1 berada pada risiko
yan) lebih !in))i dan harus diiku!i den)an ha!i-ha!i. 6!udi prospek!i( lebih lan'u! !ermasuk
kelompok pasien yan) lebih besar harus dirancan) un!uk memahami mekanisme dan (ak!or
predik!i( )laukoma sekunder se!elah operasi ka!arak pedia!rik.

Anda mungkin juga menyukai