Anda di halaman 1dari 13

Konsep dasar WiMAX

http://wimax5e2009.blogspot.com/2010/04/konsep-dasar-wimax-pada-masa-mendatang_29.html

Pada masa mendatang diperkirakan kebutuhan akan teknologi dengan kecepatan tinggi sangat besar, hal ini
ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat. Saat ini, ada teknologi akses wireless
yang masih sering digunakan untuk pertukaran data, yaitu Wi-Fi atau Wireless Fidelity, namun teknologi Wi-Fi ini
hanya dapat menjangkau area 100 meter dengan throughput maksimum sebesar 54 Mbps. Teknologi Wi-Fi ini
menggunakan standar IEEE 802.11. IEEE juga mengeluarkan standar untuk teknologi wireless yang lain seperti
standar 802.15 untuk PAN (Personal Area Network) dan standar 802.16 untuk WiMAX. Pada jaringan selular juga
telah dikembangkan untuk dapat mengalirkan data seperti GPRS (General Packet Radio Services), EDGE (Enhanced
Data for Global Evolution), WCDMA (Wireless Code Division Multiple Access) dan HSDPA (High Speed Downlink
Packet Access).
Berikut ini merupakan tabel perkembangan teknologi Wireless.


Salah satu teknologi akses yang sekarang mulai digunakan yaitu Worldwide Interoperability for Microwave Access
atau yang disingkat WiMAX. WiMAX merupakan teknologi akses wireless broadband berkecepatan tinggi untuk
pertukaran informasi. WiMAX memiliki jangkauan yang jauh sebesar 8 km dan dapat digunakan untuk kondisi Non
LOS sehingga sesuai untuk transmisi pada daerah rural. WiMAX mampu mengirimkan data maksimum dengan
throughput maksimum hingga 75 Mbps dan jarak jangkau yang mampu mencapai 50 km (tergantung frekuensi yang
digunakan).

Standar WiMAX

Standar yang digunakan WiMAX mengacu pada standar IEEE 802.16. Varian dari standar 802.16 ini ialah : 802.16,
802.16a, 802.16d dan 802.16e. Varian standar 802.16 yang diadopsi WiMAX untuk penggunaan komunikasi tetap
atau Fixed Wireless Access (FWA) adalah 802.16d atau 802.16-2004 yang telah direvisi pada tahun 2004.
Selanjutnya, varian yang digunakan untuk komunikasi bergerak (mobile) ialah 802.16e.



Standar 802.16d untuk layanan yang bersifat fixed maupun nomadic. Sistem ini menggunakan OFDM dan
mendukung untuk kondisi lingkungan LOS dan NLOS. Perangkat 802.16d biasanya beroperasi pada band frekuensi
3.5 GHz dan 5.8 GHz.
Profile dari standar 802.16 d dapat dilihat pada tabel berikut :


Standar WiMAX 802.16e mendukung untuk aplikasi portable dan mobile sehingga dikondisikan mampu handoff dan
roaming. Sistem ini menggunakan teknik SOFDMA, teknik modulasi multi-carrier yang menggunakan sub-
channelisasi. 802.16e juga bias dimanfaatkan untuk meng-cover pelanggan yang bersifat fixed (tetap). 802.16e
memanfaatkan band frekuensi 2.3 GHz dan 2.5 GHz.

Spektrum Frekuensi WiMAX

Terdapat dua kategori spectrum yang diusulkan oleh WiMAX Forum yaitu : Licensed Frequency dan Unlicensed
Frequency.


NLOS pada WiMAX

Pada kondisi LOS, antara pengirim dan penerima tembus pandang secara langsung tanpa ada halangan (First
Fresnel zone). Apabila kriteria ini tidak terpenuhi, maka penerimaan sinyal akan menurun secara drastis.
Pada Kondisi NLOS, sinyal yang sampai pada penerima telah melalui pemantulan (reflections), pemencaran
(scattering) dan pembiasan (diffractions). Sinyal yang akan diterima merupakan gabungan dari direct path,
multiple reflected paths, scattered energy dan diffracted propagation paths. Kondisi akan memberikan perbedaan
polarisasi, redaman, delay pancaran dan ketidakstabilan dibandingkan dengan sinyal yang diterima langsung
melalui direct path.
Kemampuan NLOS pada WiMAX ditunjang oleh penerapan beberapa inovasi teknologi antara lain adalah :
a. Teknologi OFDM dan sub-kanalisasi (sub-channelization)
b. Antena direksional (directional antenna)
c. Diversitas pada transmitter dan receiver
d. Modulasi adaptif dan teknik error correction
e. Pengendalian daya


Jenis Perangkat Akses

Berdasarkan mekanisme aksesnya, pada sistem WiMAX didefinisikan beberapa pengertian yaitu fixed access,
nomadic access, portability, simple mobility dan full mobility.


Konfigurasi dan Topologi Jaringan WiMAX

Secara umum, sistem WiMAX tidak berbeda jauh dengan WLAN. Sistem WiMAX terdiri dari Base Station (BS),
Subscriber Station (SS) dan server di belakang BS seperti Network Management System (NMS) serta koneksi ke
jaringan.

Konfigurasi
Secara umum konfigurasi WiMAX dibagi menjadi 3 bagian yaitu SS, BS dan transport site. Untuk SS terletak di
lingkungan pelanggan sedangkan BS biasanya satu lokasi dengan jaringan operator (PSTN/Internet).



Base Station (BS) merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi
(colocated) dengan jaringan internet protocol.



Topologi Jaringan WiMAX

Topologi jaringan WiMAX dapat dibagi menjadi 2 kategori besar yaitu Point to Multipoint (PMP) dan Point to Point
(P2P) serta dapat dikembangkan dalam bentuk mesh.

Topologi PMP :
Biasanya digunakan untuk melayani akses langsung ke pelanggan.
Dalam topologi ini BS WiMAX digunakan meng-handle beberapa SS.
Kemampuan dari jumlah subscriber tergantung dari tipe QoS yang ditawarkan oleh operator.
Bila tiap SS mendapatkan bandwidth yang cukup besar maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas jumlah user juga
akan semakin berkurang dan sebaliknya bila bandwidth yang dialokasikan semakin sedikit maka kapasitasnya akan
semakin besar.

Topologi P2P :
Dapat digunakan untuk backhaul maupun dapat juga digunakan untuk komunikasi antara BS WiMAX dengan single
SS.
Dalam implementasi di lapangan, topologi PMP ini lebih banyak digunakan karena lebih efisien dibandingkan
dengan P2P. Dengan kedua topologi di atas, WiMAX dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai topologi seperti
mesh maupun gabungan atas integrasi antara point to point dan point to multipoint.

Aplikasi WiMAX

Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 Mbps), WiMAX layak diaplikasikan untuk last mile broadband
connections, backhaul dan high speed enterprise. Dibandingkan dengan teknologi wireless lainnya, WiMAX
merupakan teknologi yang baru.

Aplikasi Backhaul
Untuk aplikasi backhaul, WiMAX dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX itu sendiri, backhaul Hotspot dan
backhaul teknologi lain.

a. Aplikasi Backhaul
Aplikasinya mirip dengan fungsi BTS sebagai repeater dalam sistem selular. Tujuannya untuk memperluas
jangkauan dari WiMAX.
*BTS1 WiMAX dipakai untuk koneksi
langsung ke Jaringan IP dan BTS1 dapat disambung ke jaringan yang bersifat TDM seperti sentral telepon biasa.
*BTS2 digunakan sebagai titik yang menghubungkan pelanggan WiMAX ke BTS1 WiMAX. Dengan konfigurasi ini perlu
direncanakan agar tidak terjadi interferensi antara BTS1 dan BTS2.

b. Backhaul Hotspot
Sebagian besar jaringan hotspot banyak menggunakan saluran ADSL sebagai backhaul-nya. Dengan keterbatasan
jaringan kabel, maka WiMAX juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot. Di Lokasi Hotspot W-Fi, disamping
terdapat Akses point wireless LAN, juga terdapat CPE WiMAX. CPE WiMAX langsung dihubungkan ke Akses Point
baru terminal /pelanggan hotspot tersambung via Akses Point ke jaringan internet

Akses Broadband

WiMAX dapat digunakan sebagai last mile untuk melayani kebutuhan broadband bagi pelanggan. Dari pelanggan
perumahan maupun bisnis dapat dipenuhi oleh teknologi ini. Untuk personal broadband, WiMAX melayani pasar
yang besifat nomadic, dimana tingkat perpindahan dari pengguna kecepatan yang rendah.


Teknologi WiMax dan Implementasinya di Indonesia
http://saktya.wordpress.com/2011/01/10/teknologi-wimax-
dan-implementasinya-di-indonesia/

Apabila kita cermati keadaan internet pada saat ini maka kita akan dapatkan 3 cara
umum untuk mengakses internet.
Broadband access Akses dengan menggunakan jaringan broadband dengan
kecepatan bandwidth yang lumayan tinggi, pada saat ini pelanggan individual di
Indonesia akrab dengan teknologi ADSL yang merupakan salah satu bentuk
broadband akses. Di linkungan bisnis, business IT Solution, seringkali dipergunakan
sambungan T1 atau T3 untuk kebutuhan bandwidth yang lebih besar.
WiFi access WiFi atau wireless fidelity merupakan suatu bentuk akses yang
seringkali ditemukan di caf-caf, restaurant, atau tempat lainnya yang lebih bersifat
tertutup dan terlokalisir. Dengan Wifi berbagai perangkat komunikasi mampu
mengakses jaringan tanpa mempergunakan kabel, namun permasalahan utamanya
adalah jangkuannya yang rendah maximum hanya menjangkau 100 meter.
Dial-up access. Ini adalah metode yang sudah mulai ditinggalkan, dimana user
mengakses jaringan dengan melakukan dial-up kepada jaringan tersebut dahulu.
Teknologi ini murah karena memanfaatkan infrastruktur telepon namun bandwidth
yang sangat rendah dan tidak mendukung perkembangan kebutuhan informasi saat
ini menyebabkan metode akses ini ditinggalkan.
Permasalahan utama yang ada pada metode akses diatas adalah broadband access
termasuk teknologi yang mahal dan tidak menjangkau semua area, sedangkan untuk
WiFi hotspotnya terlalu kecil tidak mampu memenuhi kebutuhan banyak user.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka muncullah suatu kebutuhan terhadap
teknologi baru yang mampu memberikan:
Layanan broadband yang berkecepatan tinggi
Tanpa Kabel bukannya dengan kabel, sehingga menjadi lebih murah jika
dibandingkan dengan DSL atau kabel dan memiliki jangkuan yang lebih luas.
Wilayah coverage yang luas seperti wilayah cakupan telepon seluler bukannya
hotspot WiFi yang sempit.
WiMax atau singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave
Accessmerupakan teknologi yang mampu menjawab semua masalah tersebut. WiMax
memiliki kemampuan untuk melakukan broadband internet acess seperti yang sudah
dilakukan jaringan telepon seluler. Seperti halnya banyak orang yang telah
meninggalkan telepon kabel dan beralih ke seluler telepon, begitu juga WiMax dapat
menggantikan kabel dan layanan DSL, menyediakan internet akses yang bersifat umum
dengan bisa diakses dimanapun anda pergi. WiMax juga senyaman WiFI, dengan hanya
menghidupkan perangkat anda, anda akan langsung terhubung dengan antenna WiMax
yang terdekat.
Saat ini pada jaringan selular juga telah dikembangkan untuk dapat mengalirkan data
seperti GPRS (General Packet Radio Services), EDGE (Enhanced Data for Global
Evolution), WCDMA (Wireless Code Division Multiple Access) dan HSDPA (High Speed
Downlink Packet Access). Namun WiMax menawarkan tingkat transfer data yang lebih
besar . Berikut ini merupakan tabel perkembangan teknologi Wireless.
Pengertian WiMax
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda
sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE
802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar
dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan
akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi
BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data
yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti
komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat
dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps),
WiMAX layak diaplikasikan untuklast mile broadband connections, backhaul, dan high
speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di
dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European
Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok
untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar
IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Bagaimana cara kerja WiMax
Standard an Frekuensi WiMax
Standar yang digunakan WiMAX mengacu pada standar IEEE 802.16. Varian dari
standar 802.16 ini ialah : 802.16, 802.16a, 802.16d dan 802.16e. Varian standar 802.16
yang diadopsi WiMAX untuk penggunaan komunikasi tetap atau Fixed Wireless Access
(FWA) adalah 802.16d atau 802.16-2004 yang telah direvisi pada tahun 2004.
Selanjutnya, varian yang digunakan untuk komunikasi bergerak (mobile) ialah 802.16e.
Standar 802.16d diperuntukan bagi layanan
yang bersifat fixed maupun nomadic. Sistem ini menggunakan OFDM dan mendukung
untuk kondisi lingkungan LOS dan NLOS. Perangkat 802.16d biasanya beroperasi pada
band frekuensi 3.5 GHz dan 5.8 GHz. Profile dari standar 802.16 d tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Standar WiMAX 802.16e mendukung untuk
aplikasi portable dan mobile sehingga dikondisikan mampu handoff dan roaming.
Sistem ini menggunakan teknik SOFDMA, teknik modulasi multi-carrier yang
menggunakan sub-channelisasi. 802.16e juga bisa dimanfaatkan untuk meng-
cover pelanggan yang bersifat fixed (tetap). 802.16e memanfaatkan band frekuensi 2.3
GHz dan 2.5 GHz.
Topologi WiMax
Topologi jaringan WiMAX dapat dibagi menjadi 2 kategori besar yaitu Point to
Multipoint (PMP) dan Point to Point (P2P) serta dapat dikembangkan dalam bentuk
mesh. Topologi PMP biasanya digunakan untuk melayani akses langsung ke pelanggan.
Dalam topologi ini BS WiMAX digunakan meng-handle beberapa SS. Kemampuan dari
jumlah subscriber tergantung dari tipe QoS yang ditawarkan oleh operator. Bila tiap SS
mendapatkan bandwidth yang cukup besar maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas
jumlah user juga akan semakin berkurang dan sebaliknya bila bandwidth yang
dialokasikan semakin sedikit maka kapasitasnya akan semakin besar. Topologi P2P
dapat digunakan untuk backhaul maupun dapat juga digunakan untuk komunikasi
antara BS WiMAX dengan single SS. Dalam implementasi di lapangan, topologi PMP ini
lebih banyak digunakan karena lebih efisien dibandingkan dengan P2P. Dengan kedua
topologi di atas, WiMAX dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai topologi
seperti mesh maupun gabungan atas integrasi antara point to point dan point to
multipoint.
Pada dasarnya WiMax beroperasi seperti halnya WiFi tetapi dengan kecepatan lebih
tinggi, jangkauan yang lebih luas dan untuk jumlah user yang lebih banyak. WiMax
dapat menghilangkan black out area di daerah pinggiran dan pedalaman yang tidak
memiliki broadband internet access karena perusahaan telekomunikasi belum berhasil
memasang kabel untuk menghubungkan daerah ini dengan jaringannya.
Sistem WiMax terdiri atas 2 bagian:
1. WiMax Tower, memiliki konsep yang sama dengan tower telpon seluler.
Sebuah tower WiMax memiliki coverage yang sangat luas, yaitu sekitar 8 km
2

2. WiMax receiver perangkat receiver atau antena dapat berupa sebuah
kotak kecil atau PCMCIA card, atau bisa juga build-in dalam laptop seperti WiFi access
saat ini.
Menara WiMax dapat terhubung secara langsung ke Internet dengan mempergunakan
koneksi kabel berkecepatan tinggi (contohnya, sambungan T3). Selain itu juga dapat
terhubung ke menara WiMax lainnya dengan mempergunakan line-of-sight backhaul,
sebuah sambungan microwave. Hubungan dengan menara kedua ini, yang sering
disebut sebagai backhaul, bersama dengan coverage dari menara individual yang
mencapai 8 km
2
, membuat WiMax bisa menjangkau daerah-daerah yang tidak mampu
dicapai oleh jaringan kabel.

WiMax memiliki 2 jenis layanan wireless:
1. Non-Line-Of-Sight, jenis layanan seperti WiFI, dimana sebuah antenna
kecil pada perangkat terhubung ke menara. Dalam layanan ini, WiMax
mempergunakanlower frequency range 2 GHz sampai 11 GHz (sama dengan
WiFi). Transmisi dengan gelombang berfrekuensi rendah ini tidak mudah diganggu
oleh hambatan fisik, lebih mudah membelok bila mendapati sebuah hambatan.
2. Line-Of-Sight, dimana sebuah menara WiMax terhubung langsung ke
menara lainnya. Koneksi line-of-sight lebih kuat dan stabil, sehingga koneksi ini mampu
mengirimkan banyak data dengan tingkat error yang rendah. Tranmisi line-of-sight
mempergunakan frekuensi yang lebih tinggi, dengan kemampuan sampai pada 66GHz.
Pada frekuensi yang lebih tinggi terdapat interferensi yang lebih rendah dan bandwidth
yang lebih besar.
Tahap akhir dari skala area network adalah global area network(GAN). Proposal untuk
GAN adalah IEEE 802.20. GAN yang sebenarnya bekerja sangat mirip dengan
jaringan telpon seluler masa kini, dengan user yang mampu berkeliling suatu Negara
dan tetap memiliki akses ke jaringan pada setiap saat. Jaringan ini mampu untuk
memiliki bandwidth yang cukup untuk menyediakan layanan internet yang sebanding
dengan layanan kabel modem, tetapi bisa diakses secara mobil oleh perangkat yang
senantiasa online seperti laptop ataupun smartphone.
Keunggulan WiMax
Wimax beroperasi di dalam prinsip prinsip umum yang sama seperti WiFi yaitu
mengirim data dari satu komputer ke komputer yang lain melalui gelombang radio.
Sebuah komputer (deskop ataupun laptop) yang di lengkapi dengan WiMAX akan
menerima data dari stasiun pemancar WiMAX, mungkin menggunakan data yang
terenkripsi untuk mencegah pengguna yang tidak sah mencuri hak akses.
Koneksi WiFi yang tercepat dapat mengirimkan lebih dari 54 megabit per detik dalam
kondisi yang optimal. WiMAX seharusnya dapat menangani di atas 70 megabit per
detik. Walaupun 70 megabit tersebut terbagi antara puluhan perusahaan atau beberapa
ratus pengguna rumahan. WiMax akan menyediakan kecepatan minimum yang paling
tidak setara dengan kecepatan kabel modem di setiap pengguna
Perbedaan terbesar bukan pada kecepatan, tetapi pada jarak. WiMAX melampaui WiFi
dengan ukuran mil. jarak WiFi kira kira 100 kaki (30m). WiMAX akan menutupi radius
30 mil (50km) dengan menggunakan akses wireless. Jarak yang meningkat dikarenakan
frekuensi yang digunakan dan kekuatan pemancar. Tentu saja dalam jarak tertentu,
medan dan cuaca dan gedung-gedung yang besar dapat mengurangi jarakk maksimal di
beberapa kondisi, tetapi kekuatan potensialnya adalah untuk meng-kover jangkuan
yang luas.
Spesifikasi IEEE 802.16
Jarak 30-mil (50-km) radius dari stasiun pusat
Kecepatan 70 megabits per detik
Line-of-sight tidak diperlukan di antara pengguna dan stasiun pusat
Gelombang Frekuensi 2 sampai 11 GHz dan 10 sampai 66 GHz (licensed and
unlicensed bands)
Mendefinisikan keduanya, MAC dan lapisan PHY dan juga memungkinkan berbagai
spesifikasi lapisan PHY
Hal yang harus diperhatikan dalam implementasi wiMax
Untuk mendapatkan sistem komunikasi yang baik, yang perlu dilakukan adalah
melakukan perhitungan link (link budget) dari sistem tersebut. Dalam perhitungan link
ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan diantaranya : Perhitungan loss
(redamanredaman), perhitungan EIRP (Equivalent Isotropic Radiated Power),
Perhitungan RSL (Received Signal Level), perhitungan fade margin dan kualitas
transmisi. Propagasi radio adalah aspek yang relatif penting pada jaringan wireless.
Banyak faktor yang akan mempengaruhi propagasi radio seperti dinding, furniture,
pintu / jendela dan bahkan kehadiran manusia. Dalam kaitannya dengan propagasi
multipath, variasi penghalang, mobilitas user dan perubahan jarak, maka karakteristik
propagasi akan berubah pula. Mekanisme perambatan gelombang dalam ruangan
dipengaruhi oleh penghalang, refleksi dan difraksi. Akibat adanya pemantulan dari
berbagai benda, gelombang sinyal akan menempuh jalur yang berbeda. Interaksi antara
gelombang ini dan variasi jarak akan menyebabkan perubahan redaman dan level daya
sinyal pada penerima.
Penerapan WiMax di Indonesia
Di Indonesia kendali untuk pengembangan WiMax sangat tergantung pada
pemerintah. Salah satu yang sangat krusial adalah masalah frekuensi. Karena roadmap
yang disepakati dalam WiMAX forum WiMax akan mempergunakan tiga frekuensi,
demi menjamin bandwidth yang besar, frekuensinya yang dipergunakan berkisar dari 2
GHz sampai 11 GHz.
Di luar negeri 5,8 GHz itu unlicensed, di sini nggak jelas, tetapi katanya sih sudah mulai
crowded juga, yang gelap-gelap. Sedang yang 3,5 GHz itu extended band dipakai oleh
PSN, beberapa TV, kemudian yang 2,5 GHz sekarang ini dipakai oleh Indovision. Yang
2,4 GHz itu dunia rimba, artinya siapa saja boleh pakai. Dulu unlicensed, sekarang
dipajak oleh pemerintah Rp. 2,75 juta satu tahun per satu titik. Kalau 2,4 GHz yang
digunakan untuk Wi-Fi itu kan range-nya pendek, paling sekitar 45 sampai 100 meter.
Kalau 2,4 GHz yang dipakai para ISP, baik licensed maupun unlicenced, itu jaraknya
cukup jauh, namun karena itu sudah kayak musim layangan yang benangnya kusut ke
sana kemari.
Kendala yang dihadapi adalah ramainya traffik pada frekuensi strategis tersebut, seperti
contoh frekuensi 5,8 GHz yang dipakai oleh jaringan komunikasi, 4,5 GHz yang
dipergunakan oleh PSN dan juga beberapa stasiun TV. Sedangkan untuk frekuensi 2,5
GHz dipergunakan oleh satu stasiun televise kabel berbayar. Untuk frekuensi 2,4 GHz
dipergunakan oleh berbagai perusahaan telekomunikasi dan terdapat beban pajak Rp.
2,75 juta satu tahun per satu titik. Melihat keadaan penggunaan frekuensi strategis yang
tidak tersusun dengan rapi pemerintah perlu melakukan peninjauan kembali terhadap
kebijaksanaannya. Memberikan frekeunsi berpita tinggi untuk kepentingan strategis
komunikasi dan memberikan setiap layanan sesuai dengan kuantitas data yang
diperlukan.
Ada beberapa tantangan lain untuk implementasi WiMAX di Indonesia, seperti yang
sudah diuraikan yang terpenting adalah pengaturan ulang frekuensi kerja untuk BWA,
termasuk untuk WiMAX. Lalu standarisasi penggunaan perangkat dan pengaturan
interoperability dengan memperhatikan trend glogal. Juga peluang yang sangat besar
untuk berbagai jenis aplikasi (multimedia) yang memerlukan infrastruktur high speed
access dengan harga semakin murah. Tantangan lain adalah meningkatkan peluang
kompetisi pada sector telekomunikasi, terutama karena implementasinya cukup mudah
serta membuka peluang local content.
Pada saat ini di Indonesia, izin prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX di frekuensi
2,3 GHz diberikan melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal
Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009.
Hasil lelangnya adalah:
Zona Wilayah Pemenang Nilai (Rp)
1
Sumatera
Utara IT First Media 7.201.000.000
2
Sumatera
Bagian
Tengah PT Berca Hardaya Perkasa 5.125.000.000
3
Sumatera
Bagian
Selatan PT Berca Hardaya Perkasa 5.125.000.000
4
Jabodetabek
dan Banten PT First Media 121.201.000.000
5 Jawa Barat
PT Comtronic System dan PT
Adiwarta Perdana (konsorsium) 25.218.000.000
6
Jawa
Tengah PT Telkom 18.654.000.000
7 Jawa Timur
PT Comtronic System dan PT
Adiwarta Perdana (konsorsium) 31.518.000.000
8
Bali dan
NTB PT Berca Hardaya Perkasa 5.100.000.000
9 Papua PT Telkom 775.000.000
10
Maluku dan
Maluku PT Telkom 533.000.000
Utara
11
Sulawesi
Selatan PT Berca Hardaya Perkasa 5.299.000.000
12
Sulawesi
Bagian
Utara PT Telkom 1.177.000.000
13
Kalimantan
Barat PT Berca Hardaya Perkasa 6.991.000.000
14
Kalimantan
Bagian
Timur PT Berca Hardaya Perkasa 3.490.000.000
15 Riau PT Berca Hardaya Perkasa 4.000.000.000
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
Pada saat ini WiMax diindonesia memang masih dalam pengembangan, tetapi
mengingat penting memenuhi kebutuhan bandwidth yang besar dan perhatian
pemerintah terhadap pengembangan infrastruktur WiMax dalam negeri diharapkan
dalam 5 tahun kemudian Indonesia dapat mengejar ketertinggalannya dalam
penyediaan layanan komunikasi data berkecepatan tinggi.

Daftar pustaka
Budi Aanggakusumah (2008), SIMULASI AREA JANGKAUAN AKSES PADA
TEKNOLOGI WiMAX BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Gunawan Wibisono (2007) Peluang dan tantangan bisnis wimax di
Indonesia. Bandung : Informatika, 2007. ISBN 9791153027
http://www.cdg.org/resources/white_papers/files/wimax%20july%202005.pdf
http://computer.howstuffworks.com/wimax.htm

Anda mungkin juga menyukai