Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Serologi golongan darah merupakan salah satu cabang ilmu dari
transfusi darah yang berperan sangat penting sebelum darah sampai ke pasien
yang akan menggunakan darah. Pemeriksaan serologi golongan darah kadang
kala sering dianggap remeh oleh para petugas di lapangan, dimana kesalahan
yang terjadi cukup besar dan menimbulkan resiko lebih lanjut yang dapat
membahayakan pasien. Kasus seperti kesalahan dalam menentukan golongan
darah masih saja terjadi.( Soedarmono, S.M.Yuyun, 2008 ).
Awal abad kedua puluh, suatu penemuan yang penting telah terjadi
dalam ilmu imunohematologi darah, ketika Karl Landstainer
mempertunjukkan bahwa dengan uji silang setetes sampel darah dengan yang
lainnya, beberapa dapat berhasil berbaur tanpa ada terlihat reaksi, sedangkan
lainnya akan bereaksi secara kuat menimbulkan aglutinasi pada sel sel
darah merah.( Dinkes prov. J ateng, 2002 )
Aglutinasi ini berkaitan dengan keberadaan suatu antigen pada sel-sel
darah merah dan suatu antibodi di dalam serum. Sel darah merah terdapat dua
antigen yaitu antigen A dan antigen B, dan pada serum darah terdapat dua
antibodi yaitu anti-A dan anti-B. Dalam golongan darah ABO, dimungkinkan
bagi sel sel darah merah atau serum memiliki salah satu, keduanya serta
tidak sama sekali antigen dalam sel darah merah atau antibodi dalam serum
darah.( Dinkes prov. J ateng, 2002 )

2
Pemeriksaan golongan darah, harus dilakukan pemeriksaan dua arah
yaitu Sel grouping dan Serum typing. Sel grouping yaitu memeriksa ada
tidaknya antigen A atau antigen B pada sel darah merah, sedangkan Serum
typing yaitu memeriksa ada tidaknya anti-A dan anti-B dalam serum.( Dinkes
prov. J ateng, 2002 )
Antibodi - antibodi di dalam serum berkaitan erat dengan antigen
antigen yang ada pada sel sel darah merah, seseorang dari golongan A akan
memiliki anti-B di dalam serumnya, dan seseorang dari golongan B akan
memiliki anti-A di dalam serumnya. Ketika membentuk golongan ABO, sel
grouping dan serum typing bersifat melengkapi satu sama lainnya, akibatnya
yang satu akan memastikan yang lainnya.
Pemeriksaan golongan darah pada pasien dan pendonor harus
dilakukan pada saat akan transfusi darah, dengan tujuan tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian darah kepada pasien penerima transfusi darah
yang dapat berakibat pada reaksi transfusi hemolitik, adapun gejalanya
seperti demam, nyeri kepala, hemoglobinaemia, gagal ginjal
(Soedarmono,S.M.Yuyun, 2008 )
Kesalahan dalam intrepretasi hasil pemeriksaan golongan darah, dapat
dipengaruhi beberapa faktor diantaranya pemberikan obat melalui intravena
menyebabkan eritrosit mengumpal. ( Kresna Boedina siti, 1998 )
Obat dapat berfungsi sebagai hapten dan diikat pada permukaan
eritrosit, secara fungsional antigen dibagi menjadi imunogen dan hapten.
Bahan kimia ukuran kecil seperti dinitrofenol dapat diikat antibodi, untuk

3
memacu respon antibodi, bahan kecil tersebut perlu diikat oleh molekul
besar. Kompleks yang terdiri atas molekul kecil ( hapten ) dan molekul besar
( molekul pembawa ) dapat berperan sebagai imunogen. Contoh hapten ialah
berbagai golongan antibiotik dan obat lainnya dengan berat molekul yang
kecil. Sehingga dapat memberi penampakan seperti aglutinasi ( aglutinasi
palsu ) pada sel darah merah. (Baratawijaya G.K, 2006)
RSUD Batang merupakan badan usaha bidang kesehatan milik
pemerintah kabupaten Batang, Banyak pasien yang dirawat di RSUD Batang
dimana dalam mencukupi kadar puncak obat dalam darah, menggunakan obat
melalui intravena.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka timbul permasalahan
Seberapa besar hasil kesesuaian pemeriksaan golongan darah sel grouping
dan serum typing pada pasien rawat inap ,sesudah pemberian obat intravena
di RSUD Kabupaten Batang ?"

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui seberapa besar kesesuaian pemeriksaan golongan
darah sel grouping dan serum typing pada pasien yang sesudah pemberian
obat melalui intravena di RSUD Kabupaten Batang.

4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hasil pemeriksaan golongan darah berdasarkan sel
grouping pada pasien rawat inap, sesudah pemberian obat melalui
intravena di RSUD Kapupaten Batang.
b. Mengetahui hasil pemeriksaan golongan darah berdasarkan serum
typing pada pasien rawat inap, sesudah pemberian obat melalui
intravena di RSUD Kabupaten Batang.
c. Menganalisa perbedaan hasil pemeriksaan golongan darah
berdasarkan sel grouping dan serum typing pada pasien, sesudah
pemberian obat melalui intravena di RSUD Kabupaten Batang.

D. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang kesesuaian pemeriksaan golongan darah sel
grouping dengan serum typing pada pasien dengan pemberian obat melalui
intravena di RSUD Batang, sepanjang sepengetahuan peneliti belum pernah
dilakukan.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademi
Menambah perbendaharaan karya tulis ilmiah di perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Semarang.

5
2. Bagi penulis
a. Memperdalam pengetahuan tentang pemeriksaan golongan darah sel
grouping dan serum typing.
b. Menambah keterampilan dan ketelitian dalam pemeriksaan golongan
darah di laboratorium.

6

Anda mungkin juga menyukai