Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN FLUIDA
UNIT POMPA




Oleh
Afkarul Mujaddid
NIM. 111724002


TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
I. TUJUAN

Menemukan karakteristik dasar pompa untuk putaran yang berubah-ubah
Menemukan koefisien debit untuk celah U dan celah V

II. DASAR TEORI
II.1 Karakteristik Dasar Pompa
Konversi energi mekanis ke energi zat alir (fluida) dengan suatu mesin merupakan
perhatian utama para ahli.Alat atau mesin ini disebut pompa.Jenis mesin pompa yang mampu
untuk tujuan konversi ini amat berbeda-beda dalam perencanaan dan prinsip kerjanya.
Pompa turbin dikenal juga sebagai pompa regeneratif atau pompa periperal dengan
sudu-sudu impeler lurus terletak di dalam rumah pompa.Pompa ini tak mampu priming
sendiri dan dioperasikan dengan bagian sisi isap yang tergenang air.
Jika rotor berputar, cairan terbawa mengelilingi ruang pada kecepatan yang bergerak
dari nol pada permukaan rumah pompa sampai kecepatan maksimum pada permukaan rotor.
Jika cairan tak begitu kental tak akan ada keluaran .Oleh karena itu, pompa turbin
dikelompokan sebagai pompa cairan kental (pompa viskositas).
Parameter penting yang harus diamati di dalam pengujian pompa yaitu:
Kapasitas pompa, Q (m
3
/s) yaitu laju aliran (debit) air yang dihasilkan pompa.
Tinggi tekanan pompa, H(m) adalah selisih netto kerja masukan dan keluaran pompa


Daya Hidrolik, N
h
(Watt)


Daya Pompa, N
p
(Watt)


Efisiensi Pompa (%)


Untuk berbagai kondisi kerja, harga parameter tersebut akan bervariasi dan
menunjukan kemampuan kerja pompa untuk suatu daerah kerja tertentu.
Alat pengukuran yang digunakan adalah:
Meter Tekanan
Meter Tekanan menggunakan prinsip tabung Bourdon. Sebelum digunakan meter
tekanan ini harus di priming lebih dahulu (udara yang terjebak harus dikeluarkan).
Perbedaan meter tekanan isap dan keluaran memberikan tinggi tekan, masing-masing
pompa memiliki meter tekanan isap dan keluaran sendiri.
Meter Torsi
Prinsip utama meter ini menggunakan hukum keseimbangan torsi, yaitu lengan torsi
yang berskala dihubungkan ke motor dengan suatu penghubung kaku. Sebelum meter
ini digunakan harus dikalibrasi yaitu dengan mengatur beban penyeimbang lengan
torsi mendatar.
Kecepatan motor/pompa
Kecepatan motor dapat dilihat pada panel pengukur. Kecepatan motor dideteksi
dengan pengindera yang terpasang pada poros motor.
Laju aliran/debit
Laju aliran dapat diukur langsung dengan menggunakan tangki volumentrik.Besarnya
laju aliran air dapat dibaca pada gelas ukur yang terpasang dalam satuan liter dibagi
dengan waktu pengamatan.
II.2 Celah U dan Celah V
Banyaknya fluida yang melalui saluran terbuka sering diukur dengan menggunakan
suatu bendung atau celah. Dengan celah, aliran akan mengalir lewat suatu celah. Bentuk
celah biasanya berbentuk persegi empat (U) atau segitiga (V), dan dapat dipasang pada aliran
air sesuai yang dikehendaki . Untuk menganalisis suatu celah perlu dilakukan asumsi berikut:
Tekanan pada aliran leher atas dan bawah sama yaitu tekanan atmosfer
Plat celah pada posisi tegak lurus dengan aliran hulu yang rata dan aliran menuju plat
normal
Puncak celah runcing dan aliran menuju puncak celah dalam kondisi normal
Tekanan yang hilang diabaikan pada waktu aliran melalui celah
Saluran seragam degan sisi hulu dan hilir bendung
Kecepatan aliran menuju celah seragam dan tidak ada gelombang permukaan
Jelas bahwa model matematis dengan asumsi di atas tidak menampilkan kondisi aliran
yang nyata di dalam celah.Meskipun demikian, hal ini diperbolehkan untuk perhitungan
aliran yang melintasi celah sebagai pendekatan.Hasil yang diperoleh, kemudian dapat diubah
agar sesuai dengan hasil aliran yang diperoleh dari percobaan.
Rumus lengkap analisis matematik celah bentuk persegi adalah


Dengan Q = laju aliran (m
3
/s)
B = lebar celah (m)
g = percepatan gravitasi = 9,81 (m/s
2
)
H = kedalaman air (m)
Untuk jumlah aliran yang kecil, celah bentuk V lebih sering digunakan. Dengan sudut
adalah setengah dari sudut celah, rumus aliran melalui celah V dapat dituliskan sebagai
berikut


Persamaan diatas tidak memberikan hasil yang akurat bila di terapkan pada pola aliran actual
pada celah. Untuk menghitungnya (sesuai analisis) persamaan tersebut biasanya dikalikan
dengan suatu koefisisen yang ditentukan dari hasil percobaan sehingga


Alat pengukuran yang digunakan:
Tangki Volumetrik
Tangki ini sudah diskala dalam liter sehingga mudah menghitung laju alirannya



Meter Hook and Point
Atur Hook sehingga ujung menyentuh permukaan set angka nol vernier digaris
dengan angka nol skala dan kencangkan ulir B. Pengaturan dilakukan dengan
mengatur ulir A sampai mendekati permukaan bebas dan gunakan pengaturan yang
halus sampai ujung hook menyentuh permukaan air

III. LANGKAH KERJA
III.1 Karakteristik dasar pompa
Peralatan Utama
Peralatan utama yang digunakan dalam pengujian adalah
Instalasi pengujian multi pump test rig
Stop watch
Persiapan Percobaan
Isi tangki dengan air bersih, pasang sabuk penghantar daya ke pompa yang
dikehendaki
Hubungkan instalasi pompa dengan suplai listrik utama 220/240V 50/60Hz dengan
kabel yang tersedia, operasikan pompa dengan menekan saklar ON
Priming terlebih dahulu meter tekanan yang akan digunakan
Kalibrasi meter torsi
Lakukan penutupan katup keluaran pompa dengan halus dan pembacaan alat ukur
menunggu kondisi stabil terlebih dahulu.

Proses Percobaan
Siapkan data pengamatan untuk pengujian pompa tertentu
Ukur parameter debit (Q), tinggi tekanan (H), putaran (n) dan torsi (T) untuk putaran
tertentu
Ulangi percobaan di atas untuk putaran yang berbeda seperti yang dibutuhkan
Hitung tinggi tekanan total, torsi, daya pompa, daya hidrolik dan efisiensi
Gambarkan kurva tinggi tekanan, daya hidrolik, efisiensi terhadap debit
III.2 Koefisien debit celah U dan V
Peralatan Utama
Instalasi pengujian pompa, pompa turbine
Celah U dan celah V
Meter Hook dan Point gage
Stop watch
Persiapan Percobaan
Pasang pompa turbine
Hidupkan pompa dan biarkan air mengisi saluran dan jika air mulai mengalir
melewati celah, matikan pompa dan biarkan kelebihan air melewati celah. Ini
merupakan level dasar celah
Atur vernier Hook point gage pada posisi nol
Proses Percobaan
Operasikan pompa turbin
Atur laju aliran (debit) air
Ukur debit actual dari tangki volumenterik dengan mengukur jumlah volume air pada
tangki dan catat waktu yang diperlukan dengan stop watch
Pada waktu yang bersamaan ukur ketinggian air H dan lebar B pada celah








IV. DATA PENGUKURAN
Pompa : Turbine
Putaran : 10 x 100 rpm
No.
Tekanan Hisap
[mHO]
Tekanan Keluaran
[mHO]
Volume
[liter]
Waktu
[detik]
Laju Aliran
[

/s]
Torsi
[Nm]
1 -1,7 2 15 30 0,500 0,99
2 -1,5 3 11 30 0,367 1
3 -1 4 9,5 30 0,317 1,05
4 -0,8 5 7,5 30 0,250 1,075
5 -0,5 6 6,5 30 0,217 1,11
6 -0,25 7 4,5 30 0,150 1,175
7 0 8 3,5 30 0,117 1,2
8 0 10 2 30 0,067 1,3

Putaran : 11 x 100 rpm
No.
Tekanan Hisap
[mHO]
Tekanan Keluaran
[mHO]
Volume
[liter]
Waktu
[detik]
Laju Aliran
[

/s]
Torsi
[Nm]
1 -2,1 2,1 15 30 0,500 1,17
2 -2 3,5 13 30 0,433 1,2
3 -1,75 4 12 30 0,400 1,22
4 -1,5 5 10 30 0,333 1,25
5 -1 6 9 30 0,300 1,31
6 -0,75 7 8,5 30 0,283 1,32
7 -0,5 8 6 30 0,200 1,39
8 -0,1 10 4 30 0,133 1,5
9 0 12 0,5 30 0,0167 1,6










Putaran : 12 x 100 rpm
No.
Tekanan Hisap
[mHO]
Tekanan Keluaran
[mHO]
Volume
[liter]
Waktu
[detik]
Laju Aliran
[m3/s]
Torsi
[Nm]
1 -2,5 2,1 15 30 0,500 1,21
2 -2 4 12 30 0,400 1,29
3 -1,6 5 11 30 0,367 1,31
4 -1,4 6 10 30 0,333 1,35
5 -1 7 8,8 30 0,293 1,4
6 -0,75 8 7,5 30 0,250 1,47
7 -0,5 9 6 30 0,200 1,5
8 -0,5 10 5 30 0,167 1,51
9 -0,1 12 2 30 0,0667 1,65
10 0 13,5 0,3 30 0,010 1,75

V. Perhitungan
VI.1 Karakteristik Dasar Pompa
Tabel 1 ( 1000 rpm )
No. 1
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

)(3,9 m) (4 x

)
= 15,85 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,03 (Nm)
= 107,8 Watt
Efisiensi =




=

x 100%

=14,7 %



No. 2
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (4,5 m) (3,6 x

)
= 15,67 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,1 (Nm)
= 115,13 Watt
Efisiensi =




=

x 100%

= 13,6 %
No. 3
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (5,4 m) (3,125 x

)
= 16,45 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,15(Nm)
= 120,37 Watt
Efisiensi =



=

x 100%

= 13,67 %
No. 4
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (6 m) (2,7 x

)
= 16,25 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,2 (Nm)
= 125,6 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
=12,94 %

No. 5
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (6,6 m) (2,2 x

)
= 13,99 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,225 (Nm)
= 128,22 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
=10,9 %

No. 6
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (7,5 m) (1,78 x

)
= 13,06 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,285 (Nm)
= 134,5 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 9,7 %
No. 7
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (8,2 m) (1,39 x

)
= 11,11 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,315 (Nm)
= 137,64 Watt
Efisiensi =



=

x 100%

=8 %
No. 8
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (9,1 m) (0,94 x

)
= 8,37 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,3 (Nm)
= 136,07 Watt
Efisiensi =




=

x 100%

= 6,15 %

No. 9
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (6,9 m) (1,78 x

)
= 12,01 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,25 (Nm)
= 130,83 Watt
Efisiensi =




=

x 100%
= 9,2 %
No. 10
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (7,8 m) (1,5 x

)
= 11,52 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,3 (Nm)
= 136,07 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 8,5 %


No. 11
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (8,6 m) (1,02 x

)
= 8,56 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,38 (Nm)
= 149,44 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 5,9 %
No. 12
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (9,5 m) (0,45 x

)
= 4 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,42 (Nm)
= 148,5 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 2,7 %
Tabel 2 ( 1100 rpm )
No. 1
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (4,4 m) (4,55 x

)
= 19,50 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,15 (Nm)
= 132,47 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 14,72 %
No. 2
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (5 m) (4 x

)
= 19,5 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,18 (Nm)
= 135,93 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 13,8 %
No. 3
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (5,6 m) (3,5 x

)
= 19,5 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,22 (Nm)
= 140,53 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 13,88 %

No. 4
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (6,3 m) (3,125 x

)
= 19,2 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,25 (Nm)
= 143,98 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 13,34 %



No. 5
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (6,8 m) (2,8 x

)
= 18,42 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,3 (Nm)
= 149,74 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 12,3 %
No. 6
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (7,6 m) (2,5 x

)
= 18,53 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,35 (Nm)
= 155,5 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 11,92 %

No. 7
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (8,5 m) (1,9 x

)
= 15,94 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,4 (Nm)
= 161,27 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 9,9 %
No. 8
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (9,25 m) (1,6 x

)
= 14,1 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,45 (Nm)
= 167,02 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 8,44 %
No. 9
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (7,1 m) (2,3 x

)
= 15,73 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,31 (Nm)
= 150,9 Watt

Efisiensi =



=

x 100%
= 10,42 %
No. 10
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (8 m) (1,8 x

)
= 14,1 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,38 (Nm)
= 158,96 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 8,9 %
No. 11
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (8,9 m) (1,5 x

)
= 13,15 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,41 (Nm)
= 162,42 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 8,1 %




No. 12
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (9,6 m) (0,96 x

)
= 9 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,48 (Nm)
= 170,48 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 5,3 %

Tabel 3 ( 1200 rpm )
No. 1
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (4,7 m) (4,5 x

)
= 20,83 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,3 (Nm)
= 163,36 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 12,75 %
No. 2
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (5,7 m) (4,2 x

)
= 23,16 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,3 (Nm)
= 163,36 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 14,17 %
No. 3
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (6,2 m) (4,2 x

)
= 25,19 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,34 (Nm)
= 168,38 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 14,96 %
No. 4
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (6,6 m) (3,6 x

)
= 22,98 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,4 (Nm)
= 175,9 Watt
Efisiensi =



=

x 100%

= 13,1 %
No. 5
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (7,4 m) (3,3 x

)
= 24,05 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,43 (Nm)
= 179,7 Watt
Efisiensi =



=

x 100%

= 13,38 %
No. 6
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (8 m) (2,8 x

)
= 21,67 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,48 (Nm)
= 185,9 Watt
Efisiensi =



=

x 100%

= 11,65 %

No. 7
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (8,8 m) (2,5 x

)
= 21,45 Watt



Daya Motor =

. T
=

) . 1,51 (Nm)
= 189,76 Watt
Efisiensi =



=

x 100%

= 11,57 %

No. 8
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (9,6 m) (2,2 x

)
= 20,35 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,55 (Nm)
= 194,78 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 10,45 %

No. 9
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (7,75 m) (3,125 x

)
= 23,62 Watt


Daya Motor =

. T
=

) . 1,44 (Nm)
= 180,96 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 13,05 %
No. 10
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (8,4 m) (2,5 x

)
= 20,47 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,45 (Nm)
= 182,2 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 11,23 %
No. 11
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (9,1 m) (2,2 x

)
= 19,29 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,52 (Nm)
= 191,01 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 10,1 %

No. 12
Daya Hidrolik = .g.H.Q
= (996

) (9,81

) (10 m) (1,8 x

)
= 18,06 Watt

Daya Motor =

. T
=

) . 1,54 (Nm)
= 193,53 Watt
Efisiensi =



=

x 100%
= 9,33 %













VI.2 Koefisien celah U dan Celah V
Celah U (1000 rpm)
No. Volume
[liter]
Waktu
[sekon]
Debit x


H x


[m]
1 5 11 0,45 27
2 5 14 0,36 26
3 5 16 0,3125 24
4 5 19 0,263 21
5 5 23 0,22 19
6 5 28 0,19 17
7 5 31 0,16 15
8 5 35 0,14 14
9 5 41 0,12 13
10 5 51 0,1 12
11 5 80 0,0625 11
12 5 102 0,05 10

1.

actual = 0,45 x


B = 5,1 x

m ;

= 27 x

teori =


= 6,67 x


Cd =


=

= 0,74

2.

actual = 0,36 x


B = 5,1 x

m ;

= 26 x

teori =


= 6,3 x


Cd =


=

= 0,57
3.

actual = 0,3125 x


B = 5,1 x

m ;

= 23 x

teori =


= 5,59 x


Cd =


=

= 0,56

4.

actual = 0,263 x


B = 5,1 x

m ;

= 21 x

teori =


= 4,58 x


Cd =


=

= 0,72

5.

actual = 0,22 x


B = 5,1 x

m ;

= 19 x

teori =


= 3,94 x



Cd =


=

= 0,558


6.

actual = 0,19 x


B = 5,1 x

m ;

= 17 x

teori =


= 3,33 x



Cd =


=

= 0,57

7.

actual = 0,16 x


B = 5,1 x

m ;

= 15 x

teori =


= 2,76 x



Cd =


=

= 0,58

8.

actual = 0,14 x


B = 5,1 x

m ;

= 14 x

teori =


= 2.5 x


Cd =


=

= 0,56

9.

actual = 0,12 x


B = 5,1 x

m ;

= 13 x

teori =


= 2,23 x



Cd =


=

= 0,538

10.

actual = 0,1 x


B = 5,1 x

m ;

= 12 x

teori =


= 1.98 x



Cd =


=

= 0,5

11.

actual = 0,0625 x


B = 5,1 x

m ;

= 11 x

teori =


= 1,74 x


Cd =


=

= 0,36

12.

actual = 0,05 x


B = 5,1 x

m ;

= 10 x

teori =


= 1,5 x


Cd =


=

= 0,33

Cd rata rata celah U = 0,548
Celah V (1000 RPM)
No. Volume
[liter]
Waktu
[sekon]
Debit x


H x


[m]
1 5 12 0,17 37
2 5 14 0,36 36
3 5 16 0,31 34
4 5 18 0,27 33
5 5 23 0,22 30
6 5 28 0,18 27
7 5 36 0,14 24
8 5 53 0,1 21
9 5 28 0,178 28
10 5 33 0,15 25
11 5 49 0,1 22
12 5 114 0,048 11

1.

actual = 0,17 x


= 45 ;

37 x


= 0,196



Cd =



= 0,00087

2.

actual = 0,36 x


= 45 ;

36 x


= 0,184



Cd =



= 0,00196
3.

actual = 0,31 x


= 45 ;

34 x


= 0,16



Cd =



= 0,00194




4.

actual = 0,27 x


= 45 ;

33 x


= 0,147



Cd =



= 0,00184

5.

actual = 0,22 x


= 45 ;

30 x


= 0,116



Cd =



= 0,0019

6.

actual = 0,18 x


= 45 ;

27 x


= 0,09



Cd =



= 0,002

7.

actual = 0,14 x


= 45 ;

24 x


= 0,067



Cd =



= 0,0021

5.

actual = 0,1 x


= 45 ;

21 x


= 0,05



Cd =



= 0,002

9.

actual = 0,178 x


= 45 ;

28 x


= 0,1



Cd =



= 0,0018

10.

actual = 0,15 x


= 45 ;

25 x


= 0,07



Cd =



= 0,0021

11.

actual = 0,1 x


= 45 ;

22 x


= 0,05



Cd =



= 0,002

12.

actual = 0,048 x


= 45 ;

11 x


= 0,0095

Cd =



= 0,005


Cd rata-rata celah V = 0,0021

VI. Kurva Karakteristik Pompa
VI.1 Kurva Head Terhadap Debit (celah U)


VI.2 Kurva Head Terhadap Debit (celah V)

y = 47.351x + 7.836
R = 0.9745
y = 55.312x + 8.4785
R = 0.97
y = 56.656x + 7.2722
R = 0.9873
0
5
10
15
20
25
30
35
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
H
e
a
d

[
m

H
2
O
]

Debit [m3/s]
Kurva Head Terhadap Debit
n = 1000
n = 1100
n = 1200
Linear (n = 1000)
Linear (n = 1100)
Linear (n = 1200)
y = 62.518x + 14.191
R = 0.894
y = 41.302x + 20.959
R = 0.9694
y = 33.583x + 23.834
R = 0.9029
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
H
e
a
d

[
m

H
2
O
]

Debit [m3/s]
Kurva Head Terhadap Debit
n = 1000
n = 1100
n = 1200
Linear (n = 1000)
Linear (n = 1100)
Linear (n = 1200)

VI.3 Kurva Effisiensi Terhadap Debit (Pada Celah V)


VI.4 Kurva Daya Fluida Terhadap Debit (Pada Celah V)

y = 30.887x + 3.1707
R = 0.8884
y = 25.613x + 4.433
R = 0.8937
y = 15.385x + 7.4878
R = 0.6979
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
E
f
i
s
i
e
n
s
i

[
%
]

Debit [m3/s]
Kurva Efisiensi Terhadap Debit
n = 1000
n = 1100
n = 1200
Linear (n = 1000)
Linear (n = 1100)
Linear (n = 1200)
y = 29.76x + 5.9809
R = 0.7627
y = 27.095x + 9.4659
R = 0.776
y = 14.407x + 17.399
R = 0.4057
0
5
10
15
20
25
30
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
D
a
y
a

F
l
u
i
d
a

[
W
a
t
t
]

Debit [m3/s]
Kurva Daya Fluida Terhadap Debit
n = 1000
n = 1100
n = 1200
Linear (n = 1000)
Linear (n = 1100)
Linear (n = 1200)
VI.4 Kurva Daya Mekanik Terhadap Debit (Pada Celah V)



y = -102.32x + 151.94
R = 0.9459
y = -107.45x + 179.64
R = 0.8642
y = -111.07x + 214.36
R = 0.8583
0
50
100
150
200
250
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
D
a
y
a

M
o
t
o
r

[
W
a
t
t
]

Debit [m3/s]
Kurva Daya Motor Terhadap Debit
n = 1000
n = 1100
n = 1200
Linear (n = 1000)
Linear (n = 1100)
Linear (n = 1200)
VII. Pembahasan
Pada praktikum unit pompa, kami telah melakukan beberapa kali pengambilan data
dengan kecepatan pompa yang berbeda beda ( 1000rpm, 1100rpm dan 1200rpm) dan
bukaan katup yang berbeda, yang bertujuan untuk mendapatkan karakteristik pompa (Pompa
Turbin) dan koefisien celah U dan Celah V.
Pada praktikum pompa kami hanya melakukan pengujian pada pompa ( pompa
turbin) karena pada alat-alat ukur pompa yang lain mengalami kerusakan.
Pada hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien celah U (rata-rata) dan koefisien
celah V ( rata-rata) sebagai berikut:
koefisien celah U (rata rata) = 0,548
koefisien celah V (rata rata) = 0,0021
Pada praktikum pompa pada saat kami mengatur valve pengatur pengendali terjadi
kebocoran, kebocoran pada valve memungkinkan mengurangi nilai effisiensi pada pompa.

VIII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di dapat beberapa kesimpulan :
Koefisien celah U yang didapatkan setelah melakukan praktikum ini nilainnya cukup
jauh berbeda bila kita bandingkan dengan nilai koefisien celah V yang telah didapatkan
Koefisien celah U ( rata- rata ) yang didapat sebesar 0,548 dan koefisien celah V (rata
rata) yang didapat sebesar 0,0021.
Effisiensi pompa pada setiap kecepatan yang berbeda hampir sama dengan effisiensi
tidak melebihi 15%.
Pada speed 1000 rpm effisiensi minimum pada 2,70 %, dan maksimum pada 14,70 %
Pada speed 1100 rpm effisiensi minimum pada 5,72 %, dan maksimum pada 14,72 %
Pada speed 1200 rpm effisiensi minimum pada 9,33 %, dan maksimum pada 14,96 %
Semakin besar kran pompa ditutup maka head yang dihasilkan besar dan daya motornya
pun semakin besar, sedangkan pada laju aliran dan daya hidroliknya semakin kecil.
Ketika torsi bertambah maka laju aliranya pun semakin berkurang
Torsi dan ketinggian air yang diperoleh tidak memiliki perbedaan yang cukup jauh pada
setiap kecepatan.






XI. Daftar Pustaka
Maridjo. 1995. Petunjuk Praktikum Mesin Konversi.Bandung : Politeknik Negeri Bandung.

Anda mungkin juga menyukai