IKLIM DI INDONESIA Indonesia secara geografi berada di antara benua Asia dan Australia menjadi tempat perlintasan arah angin yang berganti arah setiap 6 bulan sekali, sehingga Indonesia mengalami pergantian musim hujan dan musim kemarau. musim kemarau atau musim kering terjadi antara bulan April sampai dengan bulan September dengan ciri ciri curah hujan lebih kecil dari 60 mm per bulan, sedangkan musim hujan di tandai dengan meningkatnya curah hujan di suatu daerah di banding biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap, musim hujan terjadi antara bulan Oktober sampai dengan bulan Maret. Indonesia terkenal dengan istilah zambrud katulistiwa, karena Jika dilihat dari angkasa gugusan kepulauan Indonesia nan hijau menyejukan mata bak batu Zamrud, alamnya yang kaya dengan sumber kehidupan tersedia melimpah di bumi Indonesia seperti hutan yang sangat lebat untuk menghasilkan oxsigin, curah hujan yang sangat banyak, sinar matahari selama 12 bulan ini semua wajib di syukuri bagi rakyat Indonesia . Tapi kenyataannya semua rahmat dari Allah tersebut ada yang salah dalam mengelolanya, yaitu seperti di turunkannya hujan di wilayah Indonesia. Memperhatikan hasil pengamatan dari BMKG yaitu : Perubahan iklim yang ditandai dengan perubahan pola hujan dan jumlah intensitas hujan sering dianggap sebagai faktor yang menyebabkan kejadian banjir di kawasan Jabodetabek. Namun demikian, berdasarkan data curah hujan bulanan dan harian yang ada di kawasan ini tidak dapat menjelaskan bahwa terdapat perubahan pola dan intensitas hujan. Data curah hujan bulanan di stasiun Jakarta Obs (1866-2003) yang disajikan pada Gambar 3.21 menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan pola hujan di kawasan ini. Dengan kata lain, anggapan bahwa penyebab utama banjir wilayah Jabodetabek akibat perubahan iklim dan curah hujan adalah sama sekali tidak berdasar data dan fakta. Gambar 3.21. Curah Hujan Bulanan Jakarta tahun 1866-2003 (sumber: BMG)
Hasil pengamatan curah hujan dari BMKG tersebut, bahwa selama 148 tahun , hujan di Indonesia di setiap wilayah tidak ada yang meningkat secara extrim, jadi besaran curah hujan relative normal di setiap wilayah Indonesia, ini memberikan informasi kepada kita bahwa secara periodic pada musim hujan dan pada bulan bulan di musim hujan tersebut besar curah hujan relative sama. MAKSUD DAN TUJUAN DITURUNKANNYA HUJAN Maksud di turunkannya hujan adalah Rahmat Allah untuk seluruh makhluk di alam semesta ini sebagai sumber kehidupan dan bertujuan untuk memberikan keyakinan , keimanan ; peringatan bagi umatnya untuk di maknahi sebagai hikmah bagi umat yang bertaqwa kepada Allah SWT. Turunnya hujan adalah rencana Allah SWT yang Maha Agung dan lagi bijaksana , maha kasih sayangnya kepada seluruh makhluk di alam semesta ini , sehingga rencana penciptaan hujan tersebut telah ditulis di Lauhul Mahfuzh , 50. 000 tahun sebelum penciptaan Langit dan Bumi dan telah ditakdirkan oleh Allah SWT termasuk kejadian apa saja yang terjadi di muka bumi ini . Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Begitu pentingnya rencana hujan itu diturunkan,karena hujan berfungsi sebagai sumber kehidupan seluruh makhluk di bumi ini, sebagai pendukung misi dari Allah SWT yang akan menciptakan langit dan bumi, sehingga turunnya hujan termasuk kunci ilmu ghoib dan hanya Allah SWT yang mengetahui kapan turunnya. Allah Taala berfirman, Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman: 34) Turunnya hujan untuk mengatur sumber sumber di bumi Allah Taala berfirman, Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber di bumi kemudian ditumbuhkannya-Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu Kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal. (QS.Az-Zumar,:21). Jumlah air di bumi ini 97 % adalah air asin yang berada di lautan dan 3 % adalah air tawar, dari 3 % tersebut 30 % air dalam tanah dan 70 % ada di gunung es dan glacier, hanya 0,3 % air tawar yang ada di permukaan yang bisa di manfaatkan oleh manusia. Melalui siklus hidrologi terjadilah hujan , dari air laut yang asin diproses menjadi air tawar untuk kebutuhan semua mahkluk dan setelah air dikirim ke daratan melalui hujan, PANTASKAH AIR HUJAN ITU DIBUANG LAGI KE LAUT , dalam rangka PENGENDALIAN BANJIR, ??? Yang selama ini umumnya dilakukan di Indonesia. Padahal kalau kita memperhatikan informasi data dari pengamatan oleh BMKG : BESARNYA CURAH HUJAN RELATIVE SAMA ,, KENAPA SETIAP TAHUN DEBIT BANJIR MENINGKAT ??? KARENA : BERKURANGNYA DAERAH RESAPAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN DI PERKOTAAN, AKIBAT PERBUATAN KITA. Padahal selama ini kita selalu mengatakan, penyebab banjir adalah hujan, anggapan ini sudah umum dipahami oleh seluruh masyarakat indonesia bahkan dikota kota besar yang sering dilanda banjir dikatakan hujan adalah musibah , padahal hujan itu rahmat. Jadi penulis berkesimpulan bahwa selama ini dalam mengelola turunnya hujan belum dikelola secara benar, kalau hujan dikelola sesuai dengan tujuannya yaitu untuk sumber sumber di bumi insya Allah tidak terjadi banjir di musim hujan dan kekeringan dimusim kemarau karena dalam pengendalian banjir air hujan tidak dibuang kelaut, melainkan disimpan atau diresapkan ke dalam tanah. Secara umum fakta yang terjadi dengan banjir di Indonesia adalah : 1. PENYEBAB UTAMA BANJIR ADALAH : BERKURANGNYA DAERAH RESAPAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN DI PERKOTAAN, INI AKIBAT PERBUATAN KITA. 2. BESARNYA CURAH HUJAN BULANAN SELAMA 148 TAHUN RELATIVE SAMA Dua fakta di atas yang harus kita lakukan adalah : Memperbaiki Daerah Aliran Sungai dan Perkotaaan agar bisa menyerap air hujan setiap musim, sebagai sumber sumber di bumi untuk dimanfaatkan pada waktu musim kemarau, dengan satu alasan: KITA BUTUH AIR TAWAR, DAN HANYA SATU SATUNYA SUMBER AIR TAWAR DI DAPAT DARI KEJADIAN TURUNNYA HUJAN. Begitulah fakta kejadian banjir secara umum di Indonesia.