eramuslim - Bagaimana kita menanamkan pendidikan sebagai fondasi untuk mewujudkan masyarakat yang berperadaban? Pertama dan yang utama adalah usaha tak kenal lelah untuk menanamkan pentingnya "nilai" ilmu pengetahuan dan bahayanya kebodohan. Ada sebuah syair Arab sering disenandungkan: Dalam kebodohan, adalah mati sebelum mati. Jasad meeka men!adi kubu sebelum dikubu Kedua, mendorong teriptanya inta ilmu, gairah belajar, dan sungguh!sungguh. "ermasuk di antaranya memoti#asi masyarakat agar inta prestasi, lulus dan sukses. $eperti para sahabat %abi berjalan siang!malam selama berbulan!bulan hanya untuk mempelajari satu hadis saja. Bahkan &bnu Abdil Barr menyebutkan, di antara para sahabat nabi ada yang rela bepergian ke luar negeri hanya untuk mengetahui satu huruf saja. $ekarang situasinya jauh berbeda, institusi pendidikan menjamur dan majelis taklim ada di mana!mana. 'asulullah saw pernah menyuruh (aid bin "sabit agar belajar bahasa $uryaniah dan bahasa &brani. (aid langsung mempelajari dua bahasa tersebut hanya dengan rentang waktu )* hari. Ketiga, mengefektifkan kembali peran kaum terpelajar untuk mengisi pembelajaran masyarakat. &ni penting untuk mensinergikan antara pendidik dan "pembudayaan" pendidikan di masyarakat. Keempat, merehabilitasi pemahaman yang keliru tentang pendidikan kaum wanita. $ebagian masyarakat enderung beranggapan bahwa wanita tak perlu sekolah tinggi!tinggi karena toh pada akhirnya suamilah yang yang akan menentukan masa depannya kelak. $ehingga berkembang stigma negatif bahwa wanita ukup berada di kasur, sumur dan dapur. &ni tentu saja bertentangan dengan ajaran &slam yang menegaskan bahwa setiap manusia berkewajiban memenuhi kebutuhan nalarnya dengan ara menuntut ilmu. &slam yang menjunjung tinggi keseimbangan logika, fitrah, hati seara khusus dan humanisme seara umum menetapkan wanita sebagai tiang negara. $ehingga mereka sangat dimuliakan dengan menempatkan wanita +an"nisaa#, sebagai nama surat dalam Al!-ur.an. 'asulullah $A/ bersabda, "0enuntut ilmu itu wajib bagi 0uslim laki!laki dan 0uslim perempuan." 1iriwayatkan oleh Bukhari, bahwa pada 2aman %abi kaum wanita meminta waktu khusus kepada %abi untuk belajar. $ayyidah .Aisyah adhi$allahu #anha +isteri baginda %abi, sangat rajin membaa, menulis dan bahkan mengajari kaum wanita. $ampai!sampai 3rwah bin (ubair, keponakan Aisyah ra, berkata, ""idak ada yang lebih ahli di bidang fi4h, syair dan kedokteran daripada Aisyah." $ayyidah %afisah adalah ontoh lain. $aking tekun dan erdasnya, beliau dinamakan "%a&isah al"Ilmi" +permata ilmu,. Kendati demikian ia tidak pernah menganggap remeh peran pendidikan bagi wanita, dan itu dibuktikannya dengan mendidik mereka dengan berbagai abang ilmu pengetahuan. $ayyidah %afisah sadar bahwa wanita tidak akan pernah tahu aktifitas perannya terhadap anak, keluarga dan masyarakat apabila sang ibu buta huruf. Karena itu mereka wajib menuntut ilmu sebagaimana halnya laki!laki. Kelima, penyadaran penuh terhadap urgensi pendidikan melalui media massa sehingga mendorong masyarakat "sadar baa" dan memoti#asi para terpelajar untuk meniptakan gerakan pendidikan bagi mereka yang kurang mampu. 1an yang terakhir, tentu saja peran serta pemerintah untuk mendukung dan memberikan subsidi pendidikan yang "manusiawi." Istighfar Publikasi: 08/08/2005 09:'' WIB eramuslim - $eandainya salah seorang manusia berusaha menatat kesalahan dan dosa yang dilakukannya pada tiap hari yang ia lewati, sejak bangun tidur hingga ke tidur lagi 567baik dilakukan sendiri maupun dengan perantara orang lain568maka tentunya ia akan menemukan kesalahan atau dosa yang tak terhitung jumlahnya. Para malaikat penjaga diberi tugas khusus oleh Allah swt untuk menatat setiap amal perbuatan manusia, niat yang terbersit dalam hati, maupun lafa2 yang teruap. Allah swt menegaskan hal itu di dalam Al!-ur.an: (Padahal sesun))uhn$a ba)i kamu ada *malaikat"malaikat+ $an) men)a,asi *-eke!aanmu+, $an) mulia *di sisi .llah+ dan $an) men/atat *-eke!aan"-eke!aanmu itu+, meeka men)etahui a-a $an) kamu ke!akan.( +-$ 9::);!):, 1alam satu riwayat dikatakan bahwa tidak ada ada satu majelis pun yang diduduki seseorang dan jamaahnya melainkan ia telah berbiara sia!sia dan berbuat dosa, keuali majelis 2ikir dan majelis ilmu. 'asulullah saw membimbing umat manusia bagaimana aranya .menghapuskan. dosa!dosa tersebut, terutama ketika ia berada dalam satu majelis, forum diskusi, atau media pertemuan lainnya. 0aka umat &slam dianjurkan untuk membaa doa yang disebut dengan "1oa kifarat majlis." 'asulullah saw juga menuntun umat &slam agar memperbanyak istighfar, mengamalkannya seara kontinu agar terhindar dari kesusahan dan melapangkan re2eki. (Baan)sia-a membiasakan isti)h&a maka .llah men!adikan !alan kelua dai se)ala kesulitann$a, membei kemudahan dai se)ala kesusahann$a dan mela-an)kan e0eki $an) tidak ia du)a.( +<' Abu 1aud,. 'asulullah saw sendiri selalu beristighfar dan mengamalkannya terus menerus kendatipun Allah swt sudah mengampuni dosanya baik yang telah lalu maupun yang terkemudian. Bahkan dalam hadis riwayat Bukhari dijelaskan bahwa 'asulullah memohon ampun kepada Allah *; kali setiap harinya. $eorang 0ukmin yang baik senantiasa menyerahkan urusannya kepada Allah apakah permohonannya dikabulkan ataukah tidak, karena Allah swt maha berkehendak. 0ukmin yang solih juga wajib menyerahkan segalanya kepada Allah swt semata perihal pengampunan Allah atas hamba!hamba!%ya jangan sampai ia beranggapan bahwa dirinyalah yang hanya diampuni sementara orang lain tidak. $eseorang teratat sebagai pendosa ataukah sudah melewati penghapusan dosa, itu merupakan hak preoregatif Allah swt semata yang tak seorangpun memilikinya. $uatu hari seorang laki!laki berkata, "1emi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni si =ulan." Allah swt berfirman, "$iapa yang bersumpah kepada!Ku bahwa Aku tidak mengampuni dosa si =ulan, maka sesungguhnya Aku telah mengampuni si =ulan dan menghapuskan amal perbuatanmu." 0anakala umat &slam memohon ampun di setiap waktu dan keadaan, dan seara khusus beristighfar di setiap akhir shalat, namun ada pula yang justeru menempuh ara istimewa yaitu dengan memohon ampun di sepertiga malam terakhir dan di waktu menjelang fajar, karena waktu tersebut lebih dekat dikabulkannya doa. ..(.dan di akhi"akhi malam meeka memohon am-un *ke-ada .llah+...( +-s. >): )9, $ebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari ra. bahwasanya 'asulullah saw bersabda: 1ia- malam .llah s,t tuun ke lan)it dunia hin))a se-eti)a malam teakhi dan be&iman: baan)sia-a $an) bedoa maka .ku men)abulkann$a, baan)sia-a $an) meminta maka .ku akan membein$a, dan baan)sia-a $an) memohon am-un ke-ada"2u maka .ku akan men)am-unin$a.( Mari Benahi Diri Publikasi: 05/08/2005 09:10 WIB eramuslim - $etiap orang perlu waktu untuk berbenah diri. 1an tidak semua bisa melakukannya dalam tempo yang singkat. $ebab seringkali proses pembenahan diri tersebut dilakukan tidak dengan ara!ara yang sederhana. Ada yang melakukannya dengan ber!muhasabah menjelang tidur setiap malam, dengan menghitung!hitung, apakah hari ini lebih banyak kebaikan yang diperbuat, ataukah lagi!lagi menumpuk kemaksiatan. Ada yang melakukannya dengan berbinang panjang lebar dengan keluarga atau teman!teman dekat, mengenai satu dua hal yang dianggap perlu diperbaiki oleh diri. Ada yang harus mengosongkan waktu untuk merenung panjang, memberi jeda untuk pikiran dan hati agar berkoordinasi. $aya sering mendengar tentang bagaimana seseorang yang melampiaskan kejenuhan atau ketidaknyamanan yang sedang dirasakan kepada sesuatu hal yang menjadi hobi. 0emilih rehat sambil mengerjakan sesuatu yang digemari memang menyenangkan. Bagi seseorang yang ?gila buku@, mengisi waktu rehat dengan membaa buku sambil bersantai di rumah, bisa menjadi ?surga@ pada saat jenuh. $angat baik bila ?pelampiasan@ itu berupa kegiatan positif yang bahkan bisa menambah poin lebih bagi diri. "etapi ternyata tak sedikit yang melakukan sebaliknya. 0enghabiskan waktu untuk memanjakan diri berhura!hura, untuk hal yang sia!sia sampai yang haram sekalipun. $eringkali saya mendapati diri saya merasa kehabisan energi untuk melakukan sesuatu. 'asanya, pada saat itu, semua hal yang sedang dikerjakan seperti tak berkesan sama sekali. 1atar. Bahkan semangat yang biasanya mendasari setiap akti#itas, hilang tak berbekas. $aya menjadi demikian bosan akan rutinitas yang biasanya masih terasa menyenangkan. Aenuh. "itik kelam itu sepertinya menelan habis setiap energi positif yang masih menyangkut di tiang! tiang hati. Biasanya, pada saat!saat seperti itu, saya akan melepaskan semua akti#itas untuk mengambil waktu barang sejenak di depan komputer. Baik itu di kantor maupun di rumah. 0engeluarkan isi hati sambil menyelami apa makna di baliknya, adalah salah satu ara untuk membuat dada ini terasa lapang kembali. Biasanya, pipi saya akan serasa ditampar keras!keras. $ebab isi artikel yang saya tulis adalah teguran keras untuk diri saya sendiri. 0embangun kembali semangat melalui artikel yang ditulis sendiri. Ketika saya masih duduk di bangku $03 dan pun ketika kuliah, saya tak pernah berkeberatan untuk menempuh jarak yang ukup jauh antara rumah dan sekolah. $aya bersekolah di daerah Aakarta Pusat, dan kemudian kuliah di uni#ersitas negeri di 1epok. 'umah saya terletak di pinggiran Aakarta, sudah masuk wilayah Bekasi. Aauh. 1an setiap kali pulang!pergi selalu menyisakan kelelahan. "api saya menyukai perjalanan panjang itu. Kalau tak dilewati dengan melahap buku baaan, pastilah saya memandang keluar jendela sambil menyatukan hati dan isi kepala. 0emikirkan segala peristiwa yang membuat saya senang, sedih, khawatir, dan setiap emosi yang saya rasakan dari peristiwa!peristiwa itu. Perjalanan panjang itu merupakan waktu rehat yang sungguh berguna bagi saya. Ketika kini saya sudah melewati tahap sekolah dan kuliah, saya merasakan betul betapa berharganya momen!momen itu. Kehilangan. 1an saya menoba menemukan kembali momen itu dalam sisa tenaga dan waktu sehabis pulang kerja. 0asihkah bisa? $angat sulit. Kini, saya benar!benar merasa rindu akan saat istimewa tersebut. 1imana saya bisa berdialog dengan diri saya sendiri, dan seringkali juga melantunkan doa dalam hati bila saya menemui sesak akibat tumpukan masalah yang belum terselesaikan. "ernyata, proses pembenahan diri saya seringkali berawal dari perenungan sepanjang perjalanan pulang!pergi itu. "etapi kita tidak bisa mengharapkan segala sesuatunya berjalan sama terus!menerus. Perubahan dalam hidup adalah sebuah kenisayaan. Bisa jadi hal!hal yang berubah, yang akan menimbulkan kesenangan maupun kesulitan, adalah ujian yang diturunkan untuk menjadi penguat diri kita. $aat!saat jenuh itu, dan bila kita bisa melewatinya dengan baik, adalah seumpama batu!batu keil yang menghiasi jalan kehidupan kita. Bila langkah ini berjalan hati! hati dan tak tersandung olehnya, maka itulah keberhasilan atas penjagaan niat ikhlas. Pun ketika kesulitan dan sekian permasalahan menghadang kelanaran akti#itas keseharian, maka kesabaran dan keteguhan niat untuk tetap melangkah, adalah hal sulit yang harus diteguhkan. Berhasil atau tidaknya, itu semua kita sendiri yang menentukan. 1emikian juga dengan proses dan ara berbenah diri. $aya tak lagi bisa mengandalkan perjalanan jauh pulang!pergi ke tempat akti#itas sebagai satu!satunya sarana untuk ber! muhasabah. 1oh, masih ada malam!malam panjang yang sangat sayang untuk dilewatkan hanya dengan tertidur lelap, bagaimanapun letihnya tubuh ini. Auga masih bisa lisan ini melantunkan 2ikir sepanjang gerak tubuh melakukan kegiatan sehari!hari. Atau kedua tangan yang tetap bisa terus menuliskan buah dari perenungan atas segala kejadian. 0asih banyak kesempatan yang mungkin selama ini belum dimanfaatkan untuk membenahi diri. Kalau dilakukan dengan sungguh!sungguh, setiap detik hari!hari yang kita lewati tak mungkin lewat sia!sia. Ba. $ebelum terlambat, sebelum kesempatan itu pergi, mari benahi diri. Belajar Bersabar Publikasi: 28/03/2005 08:51 WIB eramuslim - $aat ini, di Aepang sedang musim panas. $uhu udara rata!rata, baik di siang maupun malam hari hampir selalu diatas C; derajat elius, bahkan kadang menapai angka antara CD hingga E; derajat. "erik matahari begitu menyengat, memanggang kulit hingga mengubah warna jadi keoklatan. $aat!saat demikian, menjadi ujian tersendiri bagi saya sebagai seorang muslimah yang ingin selalu mempertahankan diri tampil dengan busana yang rapat membalut seluruh tubuh. 0odel busana yang dianggap melawan arus oleh kebanyakan orang Aepang, hingga membuat aneka pertanyaan hinggap ketika kami saling bertemu. (.tsu kunai desuka4( +apa tidak panas?,, (2ena-a -akai -akaian se-eti ini4( dan sebagainya. 1i sisi lain, penampilan wanita yang serba buka!bukaan di mana saja, menjadi polusi yang membuat mata ini terasa nyeri. "imbul rasa malu karena seolah melihat diri sendiri dalam keadaan minim busana, serta kegundahan hati yang begitu dalam karena tak mampu menjadi pengingat bagi mereka. Kaum adam pun harus menundukkan pandangan lebih dalam, agar terhindar dari hal!hal yang tidak diinginkan, karena melihat lawan jenis dengan pakaian yang benar!benar minim, bertebaran di seluruh kawasan. 1alam kondisi seperti inilah, pelajaran bersabar dalam menunaikan ketaatan pada!%ya, dan bersabar dalam menghindari maksiat terasa memiliki nilai lebih dari hari!hari biasa, karena tantangannya lebih berat dan lebih beragam. 1i samping hal!hal di atas, musim panas juga merupakan sarana latihan khusus untuk tetap taat pada perintah!perintah!%ya, bagi kaum mukmin. 0alam yang pendek dan siang yang panjang, mengubah ritme kehidupan dan jadwal ibadah. $ementara, waktu tidur tidak bisa digeser lebih awal, supaya tidak kesiangan bangun salat subuh, karena jadwal kerja tetap seperti hari!hari biasa, yang rata!rata baru pulang di atas jam sembilan malam. Bila di &ndonesia kita bisa mengatur waktu seara rutin sesuai dengan waktu!waktu salat yang hampir selalu tetap, maka di musim panas hal ini sulit untuk dilakukan. Aarak waktu antara salat subuh dan 2uhur begitu panjang, sementara jarak waktu antara sholat isya. dan sholat subuh ukup pendek. $eperti yang saat ini terjadi, salat subuh sudah masuk waktu pada jam ;C.;E, 2uhur jam ):.;C, asar jam )>.>;, maghrib jam )F.)*, dan isya. jam :;.>D. Bila kita puasa, maka kita harus menahan haus dan lapar selama )D jam lebih, di tengah suasana panas yang membuat tenggorokan kering dan melahirkan rasa haus. 1i sinilah salah satu bentuk ketaatan seorang mukmin kepada Allah $/" teruji. Akan mampukah kita mengendalikan hawa nafsu, memenej jiwa dan raga agar tetap taat pada!%ya, atau sebaliknya. $aya sendiri pernah melihat, beberapa wanita muslim yang tadinya berbusana muslimah, mengurangi ukuran bajunya dan melonggarkan kerudungnya, atau bahkan lepas sama sekali karena merasa terlalu panas. Adapula seorang kawan yang bererita, "$iapa yang mau bangun subuh jam tiga pagi, orang baru tidur sebentar." %a#ud0ubillahi min d0aalik. 1emikianlah, musim panas memang menjadi sarana belajar bersabar bagi kita. $abar dalam menunaikan ketaatan, dan sabar dalam menghindari maksiat kepada!%ya. $ungguh benar firman Allah $/" dalam Al!-ur.an: .(..5aa 6abbanaa, tiadalah 7n)kau men/i-takan ini den)an sia"sia. 8aha 9u/i 7n)kau, maka -elihaalah kami dai siksa neaka.( *:.9. .li Imon: 191+. 6abbanaa, a&i)h #alainaa saban Wat ta,a&&anaa, muslimiin. 5aa 6abbanaa, kauniakanlah kesabaan ke-ada kami, Dan ,a&atkanlah kami dalam keadaan muslim. .amiin, $aa 6abbal #aalamiin. Wallohu a#lam bishsho,,ab. Kita Diuji pada Titik Terlemah Publikasi: 21/03/2005 09:'1 WIB eramuslim -$aya mempunyai seorang teman yang istimewa. Keistimewaannya bukan pada penampilan fisik yang menawan atau karir yang menjulang, namun pada kemampuannya memahami hikmah dari berbagai peristiwa yang dialaminya. $epintas, kisah hidupnya terlihat tak berbeda dengan manusia pada umumnya, namun Allah $/" memberikan karunia keerdasan mata hati padanya untuk dapat mengambil pelajaran yang bisa menerahkan dirinya maupun rekan!rekan yang ia eritakan. Kisah hidupnya kali ini juga demikian. $uatu pagi ia pergi ke sebuah toko untuk membeli roti dan susu bagi kedua anaknya. Getak tokonya agak jauh dari rumah, sehingga perlu waktu sekitar )> menit berjalan kaki. &a menyusuri sepanjang jalan setapak yang masih sepi sambil merenung. "erngiang kembali ingatannya pada taushi$ah pak 3stad2 di pengajian akhir pekan lalu: (8anusia hidu- di dunia ini tak tele-as dai u!ian .llah 9W1 $an) men/i-takann$a. 2aakteistik u!ian itu, kita diu!i !ustu -ada titik telemah. Waktu atau kondisi kita lemah sebenan$a adalah saat"saat di mana kita membutuhkan atau men/intai sesuatu teta-i a-a $an) dibutuhkan atau di/intai itu sedan) tidak dimiliki atau kuan) dai $an) dibutuhkan, sehin))a kita te)eak untuk men)usahakann$a. Pada saat itulah !ustu .llah men)u!i kita a-akah kita -e/a$a -enuh dan beseah dii ke-ada"%$a atau melakukan sesuatu $an) tidak diidhai"%$a.( (;ontohn$a -ada kisah %abi Ibahim as. Beliau san)at men$a$an)i -utean$a Ismail as. 1a-i .llah 9W1 malah men$uuh beliau untuk men$embelihn$a *:9 .sh 9haa&&aat '3: 100 < 111+.( (2emudian dalam Pean) .h0ab di mana -asukan muslim $an) di-im-in 6asulullah 9.W dike-un) dai se)ala -en!uu oleh tentaa sekutu kaum ka&i. %amun .llah 9W1 !ustu men)u!i -aa muslimin itu den)an udaa $an) san)at din)in dan kekuan)an makanan *:9 al" .h0ab '': 9"25+.( 0erasa tergugah dengan taushi$ah itu, teman saya lalu menoba untuk ber!muhasabah di mana kira!kira titik terlemah pada dirinya, sehingga Allah $/" akan mengujinya. (7ntahlah. 1a-i $an) !elas saat ini sa$a sedan) membutuhkan bia$a $an) /uku- besa. .nak sa$a $an) bun)su akan masuk 9D bulan de-an. 1entun$a sa$a -elu memba$a uan) -an)kal, uan) -akaian sea)am, uan) buku...( Pikirannya lantas terhanyut pada berbagai renana yang akan dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan itu. "iba!tiba sorot matanya tertumbuk pada sesuatu yang tergeletak di jalan. Perhatiannya seketika mengeruut. Benda itu berupa selembar kertas, agak kusam. 0ungkin habis terinjak sepatu orang yang lalu lalang di situ. "anpa sadar dipungutnya kertas lusuh itu. 8as$a .llah, matanya membelalak tak peraya. Kertas itu adalah uang seratus ribu rupiah. &a terenung sejenak, dan dalam hitungan detik, uang itu sudah dibersihkannya dari debu dan berada dalam saku bajunya. <atinya mekar, serasa mendapat durian runtuh. $etengah bersenandung, ia berbinar!binar meneruskan perjalanan ke toko dan tak ingat lagi pada apa yang direnungkannya semenit yang lalu. %amun sewaktu akan membayar pembelian roti dan susu di kasir toko, tiba!tiba hatinya berbalik menjadi gelisah, "3ang temuan ini halal atau haram ya?" Apakah ini yang dimaksudkan dalam -$ Ath!"halaa4 D>: C, =Wa $a0u>hu min haitsu laa $ahtasibu?, bahwa Allah dapat mendatangkan re2ki dari arah yang tidak disangka!sangka. 0ungkin Allah berkenan memberikan sebagian re2ki!%ya. "api, mengapa hatinya tak kunjung merasa tenang. Pikirannya terus berkeamuk, 7Bagaimana kalau pemilik uang itu kembali ke tempat itu dan menari uangnya yang jatuh? Bagaimana kalau uang itu akan dibelanjakan untuk membeli roti dan susu bagi anak!anaknya? Atau jika uang itu merupakan hasil jerih payahnya selama sebulan penuh dan tidak ada penghasilan lainnya?8 Akhirnya ia menyerahkan uang miliknya sendiri ke kasir dan keluar dari toko dengan hati yang bergulat hebat. Keringatnya menguur membasahi bajunya. &a menoba untuk mengingat! ingat ayat Al!-ur.an atau <adits, mungkin ada yang bisa dijadikan petunjuk baginya untuk mengambil keputusan dengan tepat. 0enurutnya, apapun keputusannya, yang paling penting adalah mendapat ridha Allah $/". .lhamdulillah, akhirnya ia mendapat petunjuk berupa sebuah <adits 'asulullah dari An!%awas bin $am.an ra.: =2ebaikan itu adalah akhlak $an) baik dan dosa adalah a-a"a-a $an) mea)ukan !i,amu dan en)kau tidak suka dilihat oan) lain dalam melakukan hal itu.( Ba Allah, ternyata jiwanya yang ragu!ragu dan gelisah adalah erminan dari perbuatan dosa yang telah ia lakukan. Aadi, jelas uang temuan itu hukumnya haram jika ia manfaatkan untuk kepentingan pribadinya, tanpa berusaha untuk menari pemiliknya terlebih dahulu. &ngatannya kembali pada renungannya pagi tadi. 7Kita diuji oleh Allah $/" justru pada titik terlemah. .sta)h&iullah. 'upanya, titik terlemah saya saat ini adalah yang berkaitan dengan uang." Keputusannya kini telah bulat. Prinsipnya, uang itu harus segera dikembalikan pada pemiliknya. "api bagaimana ia tahu siapa pemiliknya? $epertinya hanya Allah Bang 0aha 0elihat saja yang tahu. Akhirnya, tanpa banyak pikir lagi, dia bergegas ke tempat ditemukannya uang itu. 1iletakkannya kembali lembaran kertas berharga itu di trotoar sambil berdoa, (5a .llah, !ika 7n)kau idhai, hamba mohon kembalikan uan) ini -ada -emilikn$a. .tau mun)kin 7n)kau -un$a kebi!aksanaan untuk men)u!i hamba"8u $an) lain,( "eman saya itu kemudian memandangi uang itu dari kejauhan. <atinya kini sudah sangat tenang dan lega. .lhamdulillah. <ampir saja ia tergelinir pada perbuatan dosa. %yaris ia gagal dalam menempuh ujian yang diberikan oleh Allah $/". "api satu pelajaran berharga telah berhasil dipetiknya hari ini: (2ita diu!i oleh .llah 9W1 !ustu -ada titik telemah $an) kita miliki,( Wallahu a#lam bissho,,ab Saling Berbagi Nasehat Publikasi: 01/03/2005 09:1@ WIB eramuslim - $aat!saat yang paling berbahagia bagi seorang perantau adalah, saat!saat dimana kita akan kembali, pulang ke kampung halaman. Kita akan bertemu kembali dengan udara segar yang lama ditinggalkan. Kita akan menium lagi bau tanah leluhur yang tak pernah kita lupakan. Kita akan bertemu dengan sanak saudara, ayah ibu, kawan sepermainan dan yang lain lagi. 1an tentunya kita akan meluapkan segala kerinduan yang telah lama kita pendam. Paling tidak, itulah yang terpanar dari wajah kawan saya. $eorang laki!laki muda, berpostur tubuh tinggi besar. &a akan pulang ke kampung halamannya, di tepian sungai Bengawan $olo, tempat dimana banyak ditemukan manusia purba, seperti -ithe/anto-hus ee/thus. $aya tidak bisa mengantarkannya sampai lapangan terbang. Karena terjerat pekerjaan yang begitu banyak. $aya hanya ikut membantu mengemaskan barang!barang yang akan dibawanya pulang. Agar jangan sampai ada yang tertinggal. 0obil yang membawanya meninggalkan saya. Ada lambaian terahir yang ia berikan pada saya. $aya pun membalas sambil bergumam. Hntah kapan lagi saya bisa bertemu dengannya. Gambaian seorang anak muda yang selama setahun bergaul dengan saya, telah menumpahkan segala keluh kesahnya kepada saya. 1an saya pun sebaliknya. $ering .urhat. atas segala permasalahan yang sedang menimpa diri saya. $atu yang tak bisa saya lupakan adalah, ketika ia bertutur terus terang pada saya, bahwa, ia telah lima tahun lebih membeni ibunya. &bu yang melahirkannya ke dunia ini. $ejak ia mengungkapkan kata .beni. itulah saya makin tertarik dengan episode hidup laki!laki ini. Baru kali ini saya mendengar seseorang yang dengan jujurnya mengatakan seperti itu. 1ulu, ketika $1, saya hapal betul dengan legenda si 0alin Kundang dari sumatera Barat. $osok laki!laki yang tidak lagi mengakui ibunya setelah ia jadi orang sukses. 1an akibat dari kesemuanya itu ia terkena a2ab dari Bang 0aha <idup. "api, sekarang saya betul!betul bertemu dengan sosok yang mirip!mirip tokoh legenda dari Padang itu. $ebagai sesama muslim, saya punya kewajiban untuk mengingatkan. Atau minimal mengatakan, bahwa perbuatan itu sangat tidak baik. Apalagi menurut &slam, betapa agungnya sosok ibu di mata seorang anak. $ehingga, jangankan membeni, berkata kotor saja, sudah termasuk larangan Allah $/". $aya bukan ustad2, sehingga saya tidak bisa menunjukan nash"nash seara detil tentang hukum seseorang yang tidak berbakti pada ibunya. $aya juga bukan kyai yang bisa memberikan nasehat sejuk pada laki!laki yang sedang ada pada jalur yang kurang benar ini. Bang bisa saya lakukan adalah menoba untuk menelusuri, kenapa ia bisa bersikap begitu kepada sang ibu. "ak mungkin ada asap, tak ada baranya, pikir saya. &a termasuk anak erdas di keluarganya. 1ari $1 sampai $"0, ia selalu punya ankin) papan atas, walaupun tak selalu nomor satu. Kekeewaan hidupnya dimulai sejak ia dengan mata kepalanya sendiri, melihat ibunya sekamar berdua dengan laki!laki lain, selain bapaknya. 1an lebih keewa lagi, laki!laki yang masuk kamar pribadi ibunya adalah suami adik bapaknya. .sta)h&iullahA $ejak itu, ia menabuh genderang perang dengan sang ibu. &bunya telah mengkhianati bapaknya, dia sendiri, dan adik!adiknya. Peristiwa itu membuat ibunya lari bersama laki!laki itu, setelah sebelumnya erai dengan bapaknya. &tu sedikit sejarah hidupnya, yang ia tumpahkan selama satu tahun hidup bersama dengan saya. $aya pun sebagai manusia, tak lepas dari apa yang namanya problema hidup. $etelah dia mengeluhkan banyak hal pada saya, saya pun menumpahkan segala masalah padanya. Kami saling .urhat. setelah makan, atau menjelang tidur. $ekedar untuk melepaskan beban pikiran yang berat. &tu berlangsung rutin. $ampai pada ahirnya, ia paham betul dengan apa yang sedang saya hadapi saat ini. Bang intinya adalah, saya sangat berat menghadapi situasi bekerja yang tidak mengikuti aturan buruh yang diterapkan pemerintah. 1isamping jam kerja yang sangat panjang, juga perangai majikan yang makin lama tak pernah menampakkan perubahan ke arah kebaikan. $ehingga beberapa waktu menjelang ia meninggalkan saya, kami saling berbagi nasehat. &a menasehati saya, agar sabar dan tabah menghadapi situasi kerja dan kekerasan majikan. "Kang, pindah bekerja di tempat lain, bukan jaminan untuk menemukan tempat bekerja dan majkan yang sesuai dengan keinginan. Pulang kampung, juga bukan jalan yang terbaik. $ebab liku!liku berangkat bekerja di luar negri sangat banyak dan kamu telah merasakannya sendiri, yang sering membuat dada ini sakit. Aadi, satu!satunya ara adalah bersabar menghadapi kenyataan ini." 'upanya, betul juga nasehat kawan saya ini. 1iam!diam saya pun menyetujui dalam hati. $ebab ujung dari segala ujung permasalahan, kalau mau jadi ringan, kembalinya hanya kepada titik kesabaran. Gantas, saya pun sedikit memberi nasehat padanya. $ebuah pesan agar segera dilaksanakan setelah sampai di tanah air. Karena permasalahan paling berat yang ia hadapi adalah permasalahan dengan ibunya, saya berpesan berkaitan dengan masalah tersebut. "$eburuk apapun perbuatan yang pernah dilakukan oleh ibumu, jangan samapai kamu tenggelam dalam kebenian selama!lamanya. Kamu harus tetap mendoakan kebaikan untuknya. Bagaimanapun dia yang melahirkan, membesarkan dan tentu juga mendidik ketika kamu keil. Aadi, sesampai di Aawa nanti, arilah ibumu sampai ketemu. Aika masih ada pada jalan yang kurang benar, berikan dia nasehat," kata saya padanya. Aadi, sebelum kami berpisah, kami hanya bisa saling memberi nasehat saja. "idak ada yang lain. "idak saya sangka sebelumnya, dua bulan kemudian, e"mail!nya datang kepada saya. Pendek, tapi ukup membuat hati saya gembira dan tersenyum simpul. "Kang, saya sudah bertemu dengan ibu saya lagi. $aya sudah membiarakan beberapa hal dengannya. 1ia menyetujui apa yang saya katakan. 1an saya juga sudah membayar 2akat, dari hasil kerja saya di Brunei." Kalimat itu terasa indah sekali bagi saya. "ernyata nasehat saya sudah dilaksanakan seepat itu. &a dengan konsekuen telah menunaikan janjinya. 1an ia telah menemukan intanya kembali kepada sang ibu, setelah sekian lama tenggelam dalam kebenian. %amun tiba!tiba saya terbengong seperti kerbau ditinggal kawan!kawannya di sawah. Ba, bengong dan getir, karena nasehat dia terhadap saya belum sepenuhnya bisa saya laksanakan. Karena nasehat yang ia berikan membutuhkan konsekuensi kesabaran diri saya yang luar biasa. $ebab sepeninggalnya dari tempat bekerja kami, permasalahan menjadi makin berat. 1an membutuhkan kesabaran ekstra untuk menghadapinya. $abar, tak semudah yang saya uapkan. $abar, butuh kekuatan batin untuk melaksanakannya. Akan tetapi nasehatnya ukup untuk memberi semangat pada diri saya, agar tetap tabah menghadapi segala permasalahan yang seolah tak kan kunjung selesai. /alau demikian, saya tetap bersyukur pada!%ya. $ebab walaupun sangat keil apa yang telah saya dan kawan saya lakukan, paling tidak ada sedikit perintah Allah $/" yang telah kami tunaikan. Baitu tentang saling nasehat!menasehati antar sesama dalam kebaikan, kebenaran, kesabaran dan tentu juga dalam keta4waan. 0eskipun jika dibandingkan dengan yang telah dikerjakan orang lain, mungkin tidak ada artinya sama sekali. Brunei, Auni :;;>