Anda di halaman 1dari 13

Enam Pangkal Pintar

Publikasi: 11/08/2005 09:09 WIB


eramuslim - Bagaimana kita menanamkan pendidikan sebagai fondasi untuk mewujudkan
masyarakat yang berperadaban?
Pertama dan yang utama adalah usaha tak kenal lelah untuk menanamkan pentingnya "nilai"
ilmu pengetahuan dan bahayanya kebodohan. Ada sebuah syair Arab sering disenandungkan:
Dalam kebodohan, adalah mati sebelum mati.
Jasad meeka men!adi kubu sebelum dikubu
Kedua, mendorong teriptanya inta ilmu, gairah belajar, dan sungguh!sungguh. "ermasuk di
antaranya memoti#asi masyarakat agar inta prestasi, lulus dan sukses. $eperti para sahabat
%abi berjalan siang!malam selama berbulan!bulan hanya untuk mempelajari satu hadis saja.
Bahkan &bnu Abdil Barr menyebutkan, di antara para sahabat nabi ada yang rela bepergian ke
luar negeri hanya untuk mengetahui satu huruf saja. $ekarang situasinya jauh berbeda,
institusi pendidikan menjamur dan majelis taklim ada di mana!mana. 'asulullah saw pernah
menyuruh (aid bin "sabit agar belajar bahasa $uryaniah dan bahasa &brani. (aid langsung
mempelajari dua bahasa tersebut hanya dengan rentang waktu )* hari.
Ketiga, mengefektifkan kembali peran kaum terpelajar untuk mengisi pembelajaran
masyarakat. &ni penting untuk mensinergikan antara pendidik dan "pembudayaan" pendidikan
di masyarakat.
Keempat, merehabilitasi pemahaman yang keliru tentang pendidikan kaum wanita. $ebagian
masyarakat enderung beranggapan bahwa wanita tak perlu sekolah tinggi!tinggi karena toh
pada akhirnya suamilah yang yang akan menentukan masa depannya kelak. $ehingga
berkembang stigma negatif bahwa wanita ukup berada di kasur, sumur dan dapur. &ni tentu
saja bertentangan dengan ajaran &slam yang menegaskan bahwa setiap manusia
berkewajiban memenuhi kebutuhan nalarnya dengan ara menuntut ilmu. &slam yang
menjunjung tinggi keseimbangan logika, fitrah, hati seara khusus dan humanisme seara
umum menetapkan wanita sebagai tiang negara. $ehingga mereka sangat dimuliakan dengan
menempatkan wanita +an"nisaa#, sebagai nama surat dalam Al!-ur.an.
'asulullah $A/ bersabda, "0enuntut ilmu itu wajib bagi 0uslim laki!laki dan 0uslim
perempuan." 1iriwayatkan oleh Bukhari, bahwa pada 2aman %abi kaum wanita meminta
waktu khusus kepada %abi untuk belajar. $ayyidah .Aisyah adhi$allahu #anha +isteri baginda
%abi, sangat rajin membaa, menulis dan bahkan mengajari kaum wanita. $ampai!sampai
3rwah bin (ubair, keponakan Aisyah ra, berkata, ""idak ada yang lebih ahli di bidang fi4h,
syair dan kedokteran daripada Aisyah."
$ayyidah %afisah adalah ontoh lain. $aking tekun dan erdasnya, beliau dinamakan "%a&isah
al"Ilmi" +permata ilmu,. Kendati demikian ia tidak pernah menganggap remeh peran
pendidikan bagi wanita, dan itu dibuktikannya dengan mendidik mereka dengan berbagai
abang ilmu pengetahuan. $ayyidah %afisah sadar bahwa wanita tidak akan pernah tahu
aktifitas perannya terhadap anak, keluarga dan masyarakat apabila sang ibu buta huruf.
Karena itu mereka wajib menuntut ilmu sebagaimana halnya laki!laki.
Kelima, penyadaran penuh terhadap urgensi pendidikan melalui media massa sehingga
mendorong masyarakat "sadar baa" dan memoti#asi para terpelajar untuk meniptakan
gerakan pendidikan bagi mereka yang kurang mampu.
1an yang terakhir, tentu saja peran serta pemerintah untuk mendukung dan memberikan
subsidi pendidikan yang "manusiawi."
Istighfar
Publikasi: 08/08/2005 09:'' WIB
eramuslim - $eandainya salah seorang manusia berusaha menatat kesalahan dan dosa yang
dilakukannya pada tiap hari yang ia lewati, sejak bangun tidur hingga ke tidur lagi 567baik
dilakukan sendiri maupun dengan perantara orang lain568maka tentunya ia akan menemukan
kesalahan atau dosa yang tak terhitung jumlahnya. Para malaikat penjaga diberi tugas khusus
oleh Allah swt untuk menatat setiap amal perbuatan manusia, niat yang terbersit dalam hati,
maupun lafa2 yang teruap. Allah swt menegaskan hal itu di dalam Al!-ur.an:
(Padahal sesun))uhn$a ba)i kamu ada *malaikat"malaikat+ $an) men)a,asi *-eke!aanmu+,
$an) mulia *di sisi .llah+ dan $an) men/atat *-eke!aan"-eke!aanmu itu+, meeka
men)etahui a-a $an) kamu ke!akan.( +-$ 9::);!):,
1alam satu riwayat dikatakan bahwa tidak ada ada satu majelis pun yang diduduki seseorang
dan jamaahnya melainkan ia telah berbiara sia!sia dan berbuat dosa, keuali majelis 2ikir dan
majelis ilmu. 'asulullah saw membimbing umat manusia bagaimana aranya .menghapuskan.
dosa!dosa tersebut, terutama ketika ia berada dalam satu majelis, forum diskusi, atau media
pertemuan lainnya. 0aka umat &slam dianjurkan untuk membaa doa yang disebut dengan
"1oa kifarat majlis."
'asulullah saw juga menuntun umat &slam agar memperbanyak istighfar, mengamalkannya
seara kontinu agar terhindar dari kesusahan dan melapangkan re2eki.
(Baan)sia-a membiasakan isti)h&a maka .llah men!adikan !alan kelua dai se)ala
kesulitann$a, membei kemudahan dai se)ala kesusahann$a dan mela-an)kan e0eki $an)
tidak ia du)a.( +<' Abu 1aud,.
'asulullah saw sendiri selalu beristighfar dan mengamalkannya terus menerus kendatipun
Allah swt sudah mengampuni dosanya baik yang telah lalu maupun yang terkemudian. Bahkan
dalam hadis riwayat Bukhari dijelaskan bahwa 'asulullah memohon ampun kepada Allah *;
kali setiap harinya.
$eorang 0ukmin yang baik senantiasa menyerahkan urusannya kepada Allah apakah
permohonannya dikabulkan ataukah tidak, karena Allah swt maha berkehendak. 0ukmin yang
solih juga wajib menyerahkan segalanya kepada Allah swt semata perihal pengampunan Allah
atas hamba!hamba!%ya jangan sampai ia beranggapan bahwa dirinyalah yang hanya
diampuni sementara orang lain tidak. $eseorang teratat sebagai pendosa ataukah sudah
melewati penghapusan dosa, itu merupakan hak preoregatif Allah swt semata yang tak
seorangpun memilikinya.
$uatu hari seorang laki!laki berkata, "1emi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
si =ulan." Allah swt berfirman, "$iapa yang bersumpah kepada!Ku bahwa Aku tidak
mengampuni dosa si =ulan, maka sesungguhnya Aku telah mengampuni si =ulan dan
menghapuskan amal perbuatanmu."
0anakala umat &slam memohon ampun di setiap waktu dan keadaan, dan seara khusus
beristighfar di setiap akhir shalat, namun ada pula yang justeru menempuh ara istimewa
yaitu dengan memohon ampun di sepertiga malam terakhir dan di waktu menjelang fajar,
karena waktu tersebut lebih dekat dikabulkannya doa. ..(.dan di akhi"akhi malam meeka
memohon am-un *ke-ada .llah+...( +-s. >): )9,
$ebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari ra. bahwasanya 'asulullah saw
bersabda:
1ia- malam .llah s,t tuun ke lan)it dunia hin))a se-eti)a malam teakhi dan be&iman:
baan)sia-a $an) bedoa maka .ku men)abulkann$a, baan)sia-a $an) meminta maka .ku
akan membein$a, dan baan)sia-a $an) memohon am-un ke-ada"2u maka .ku akan
men)am-unin$a.(
Mari Benahi Diri
Publikasi: 05/08/2005 09:10 WIB
eramuslim - $etiap orang perlu waktu untuk berbenah diri. 1an tidak semua bisa
melakukannya dalam tempo yang singkat. $ebab seringkali proses pembenahan diri tersebut
dilakukan tidak dengan ara!ara yang sederhana.
Ada yang melakukannya dengan ber!muhasabah menjelang tidur setiap malam, dengan
menghitung!hitung, apakah hari ini lebih banyak kebaikan yang diperbuat, ataukah lagi!lagi
menumpuk kemaksiatan. Ada yang melakukannya dengan berbinang panjang lebar dengan
keluarga atau teman!teman dekat, mengenai satu dua hal yang dianggap perlu diperbaiki oleh
diri. Ada yang harus mengosongkan waktu untuk merenung panjang, memberi jeda untuk
pikiran dan hati agar berkoordinasi.
$aya sering mendengar tentang bagaimana seseorang yang melampiaskan kejenuhan atau
ketidaknyamanan yang sedang dirasakan kepada sesuatu hal yang menjadi hobi. 0emilih
rehat sambil mengerjakan sesuatu yang digemari memang menyenangkan. Bagi seseorang
yang ?gila buku@, mengisi waktu rehat dengan membaa buku sambil bersantai di rumah, bisa
menjadi ?surga@ pada saat jenuh. $angat baik bila ?pelampiasan@ itu berupa kegiatan positif
yang bahkan bisa menambah poin lebih bagi diri. "etapi ternyata tak sedikit yang melakukan
sebaliknya. 0enghabiskan waktu untuk memanjakan diri berhura!hura, untuk hal yang sia!sia
sampai yang haram sekalipun.
$eringkali saya mendapati diri saya merasa kehabisan energi untuk melakukan sesuatu.
'asanya, pada saat itu, semua hal yang sedang dikerjakan seperti tak berkesan sama sekali.
1atar. Bahkan semangat yang biasanya mendasari setiap akti#itas, hilang tak berbekas. $aya
menjadi demikian bosan akan rutinitas yang biasanya masih terasa menyenangkan. Aenuh.
"itik kelam itu sepertinya menelan habis setiap energi positif yang masih menyangkut di tiang!
tiang hati.
Biasanya, pada saat!saat seperti itu, saya akan melepaskan semua akti#itas untuk mengambil
waktu barang sejenak di depan komputer. Baik itu di kantor maupun di rumah. 0engeluarkan
isi hati sambil menyelami apa makna di baliknya, adalah salah satu ara untuk membuat dada
ini terasa lapang kembali. Biasanya, pipi saya akan serasa ditampar keras!keras. $ebab isi
artikel yang saya tulis adalah teguran keras untuk diri saya sendiri. 0embangun kembali
semangat melalui artikel yang ditulis sendiri.
Ketika saya masih duduk di bangku $03 dan pun ketika kuliah, saya tak pernah berkeberatan
untuk menempuh jarak yang ukup jauh antara rumah dan sekolah. $aya bersekolah di
daerah Aakarta Pusat, dan kemudian kuliah di uni#ersitas negeri di 1epok. 'umah saya
terletak di pinggiran Aakarta, sudah masuk wilayah Bekasi. Aauh. 1an setiap kali pulang!pergi
selalu menyisakan kelelahan. "api saya menyukai perjalanan panjang itu. Kalau tak dilewati
dengan melahap buku baaan, pastilah saya memandang keluar jendela sambil menyatukan
hati dan isi kepala. 0emikirkan segala peristiwa yang membuat saya senang, sedih, khawatir,
dan setiap emosi yang saya rasakan dari peristiwa!peristiwa itu. Perjalanan panjang itu
merupakan waktu rehat yang sungguh berguna bagi saya.
Ketika kini saya sudah melewati tahap sekolah dan kuliah, saya merasakan betul betapa
berharganya momen!momen itu. Kehilangan. 1an saya menoba menemukan kembali momen
itu dalam sisa tenaga dan waktu sehabis pulang kerja. 0asihkah bisa? $angat sulit. Kini, saya
benar!benar merasa rindu akan saat istimewa tersebut. 1imana saya bisa berdialog dengan
diri saya sendiri, dan seringkali juga melantunkan doa dalam hati bila saya menemui sesak
akibat tumpukan masalah yang belum terselesaikan. "ernyata, proses pembenahan diri saya
seringkali berawal dari perenungan sepanjang perjalanan pulang!pergi itu.
"etapi kita tidak bisa mengharapkan segala sesuatunya berjalan sama terus!menerus.
Perubahan dalam hidup adalah sebuah kenisayaan. Bisa jadi hal!hal yang berubah, yang akan
menimbulkan kesenangan maupun kesulitan, adalah ujian yang diturunkan untuk menjadi
penguat diri kita. $aat!saat jenuh itu, dan bila kita bisa melewatinya dengan baik, adalah
seumpama batu!batu keil yang menghiasi jalan kehidupan kita. Bila langkah ini berjalan hati!
hati dan tak tersandung olehnya, maka itulah keberhasilan atas penjagaan niat ikhlas. Pun
ketika kesulitan dan sekian permasalahan menghadang kelanaran akti#itas keseharian, maka
kesabaran dan keteguhan niat untuk tetap melangkah, adalah hal sulit yang harus diteguhkan.
Berhasil atau tidaknya, itu semua kita sendiri yang menentukan.
1emikian juga dengan proses dan ara berbenah diri. $aya tak lagi bisa mengandalkan
perjalanan jauh pulang!pergi ke tempat akti#itas sebagai satu!satunya sarana untuk ber!
muhasabah. 1oh, masih ada malam!malam panjang yang sangat sayang untuk dilewatkan
hanya dengan tertidur lelap, bagaimanapun letihnya tubuh ini. Auga masih bisa lisan ini
melantunkan 2ikir sepanjang gerak tubuh melakukan kegiatan sehari!hari. Atau kedua tangan
yang tetap bisa terus menuliskan buah dari perenungan atas segala kejadian. 0asih banyak
kesempatan yang mungkin selama ini belum dimanfaatkan untuk membenahi diri. Kalau
dilakukan dengan sungguh!sungguh, setiap detik hari!hari yang kita lewati tak mungkin lewat
sia!sia.
Ba. $ebelum terlambat, sebelum kesempatan itu pergi, mari benahi diri.
Belajar Bersabar
Publikasi: 28/03/2005 08:51 WIB
eramuslim - $aat ini, di Aepang sedang musim panas. $uhu udara rata!rata, baik di siang
maupun malam hari hampir selalu diatas C; derajat elius, bahkan kadang menapai angka
antara CD hingga E; derajat. "erik matahari begitu menyengat, memanggang kulit hingga
mengubah warna jadi keoklatan.
$aat!saat demikian, menjadi ujian tersendiri bagi saya sebagai seorang muslimah yang ingin
selalu mempertahankan diri tampil dengan busana yang rapat membalut seluruh tubuh. 0odel
busana yang dianggap melawan arus oleh kebanyakan orang Aepang, hingga membuat aneka
pertanyaan hinggap ketika kami saling bertemu. (.tsu kunai desuka4( +apa tidak panas?,,
(2ena-a -akai -akaian se-eti ini4( dan sebagainya.
1i sisi lain, penampilan wanita yang serba buka!bukaan di mana saja, menjadi polusi yang
membuat mata ini terasa nyeri. "imbul rasa malu karena seolah melihat diri sendiri dalam
keadaan minim busana, serta kegundahan hati yang begitu dalam karena tak mampu menjadi
pengingat bagi mereka. Kaum adam pun harus menundukkan pandangan lebih dalam, agar
terhindar dari hal!hal yang tidak diinginkan, karena melihat lawan jenis dengan pakaian yang
benar!benar minim, bertebaran di seluruh kawasan.
1alam kondisi seperti inilah, pelajaran bersabar dalam menunaikan ketaatan pada!%ya, dan
bersabar dalam menghindari maksiat terasa memiliki nilai lebih dari hari!hari biasa, karena
tantangannya lebih berat dan lebih beragam.
1i samping hal!hal di atas, musim panas juga merupakan sarana latihan khusus untuk tetap
taat pada perintah!perintah!%ya, bagi kaum mukmin. 0alam yang pendek dan siang yang
panjang, mengubah ritme kehidupan dan jadwal ibadah. $ementara, waktu tidur tidak bisa
digeser lebih awal, supaya tidak kesiangan bangun salat subuh, karena jadwal kerja tetap
seperti hari!hari biasa, yang rata!rata baru pulang di atas jam sembilan malam.
Bila di &ndonesia kita bisa mengatur waktu seara rutin sesuai dengan waktu!waktu salat yang
hampir selalu tetap, maka di musim panas hal ini sulit untuk dilakukan. Aarak waktu antara
salat subuh dan 2uhur begitu panjang, sementara jarak waktu antara sholat isya. dan sholat
subuh ukup pendek. $eperti yang saat ini terjadi, salat subuh sudah masuk waktu pada jam
;C.;E, 2uhur jam ):.;C, asar jam )>.>;, maghrib jam )F.)*, dan isya. jam :;.>D.
Bila kita puasa, maka kita harus menahan haus dan lapar selama )D jam lebih, di tengah
suasana panas yang membuat tenggorokan kering dan melahirkan rasa haus. 1i sinilah salah
satu bentuk ketaatan seorang mukmin kepada Allah $/" teruji. Akan mampukah kita
mengendalikan hawa nafsu, memenej jiwa dan raga agar tetap taat pada!%ya, atau
sebaliknya. $aya sendiri pernah melihat, beberapa wanita muslim yang tadinya berbusana
muslimah, mengurangi ukuran bajunya dan melonggarkan kerudungnya, atau bahkan lepas
sama sekali karena merasa terlalu panas. Adapula seorang kawan yang bererita, "$iapa yang
mau bangun subuh jam tiga pagi, orang baru tidur sebentar." %a#ud0ubillahi min d0aalik.
1emikianlah, musim panas memang menjadi sarana belajar bersabar bagi kita. $abar dalam
menunaikan ketaatan, dan sabar dalam menghindari maksiat kepada!%ya.
$ungguh benar firman Allah $/" dalam Al!-ur.an: .(..5aa 6abbanaa, tiadalah 7n)kau
men/i-takan ini den)an sia"sia. 8aha 9u/i 7n)kau, maka -elihaalah kami dai siksa neaka.(
*:.9. .li Imon: 191+.
6abbanaa, a&i)h #alainaa saban Wat ta,a&&anaa, muslimiin.
5aa 6abbanaa, kauniakanlah kesabaan ke-ada kami,
Dan ,a&atkanlah kami dalam keadaan muslim.
.amiin, $aa 6abbal #aalamiin.
Wallohu a#lam bishsho,,ab.
Kita Diuji pada Titik Terlemah
Publikasi: 21/03/2005 09:'1 WIB
eramuslim -$aya mempunyai seorang teman yang istimewa. Keistimewaannya bukan pada
penampilan fisik yang menawan atau karir yang menjulang, namun pada kemampuannya
memahami hikmah dari berbagai peristiwa yang dialaminya. $epintas, kisah hidupnya terlihat
tak berbeda dengan manusia pada umumnya, namun Allah $/" memberikan karunia
keerdasan mata hati padanya untuk dapat mengambil pelajaran yang bisa menerahkan
dirinya maupun rekan!rekan yang ia eritakan.
Kisah hidupnya kali ini juga demikian. $uatu pagi ia pergi ke sebuah toko untuk membeli roti
dan susu bagi kedua anaknya. Getak tokonya agak jauh dari rumah, sehingga perlu waktu
sekitar )> menit berjalan kaki. &a menyusuri sepanjang jalan setapak yang masih sepi sambil
merenung. "erngiang kembali ingatannya pada taushi$ah pak 3stad2 di pengajian akhir pekan
lalu:
(8anusia hidu- di dunia ini tak tele-as dai u!ian .llah 9W1 $an) men/i-takann$a.
2aakteistik u!ian itu, kita diu!i !ustu -ada titik telemah. Waktu atau kondisi kita lemah
sebenan$a adalah saat"saat di mana kita membutuhkan atau men/intai sesuatu teta-i a-a
$an) dibutuhkan atau di/intai itu sedan) tidak dimiliki atau kuan) dai $an) dibutuhkan,
sehin))a kita te)eak untuk men)usahakann$a. Pada saat itulah !ustu .llah men)u!i kita
a-akah kita -e/a$a -enuh dan beseah dii ke-ada"%$a atau melakukan sesuatu $an) tidak
diidhai"%$a.(
(;ontohn$a -ada kisah %abi Ibahim as. Beliau san)at men$a$an)i -utean$a Ismail as. 1a-i
.llah 9W1 malah men$uuh beliau untuk men$embelihn$a *:9 .sh 9haa&&aat '3: 100 <
111+.(
(2emudian dalam Pean) .h0ab di mana -asukan muslim $an) di-im-in 6asulullah 9.W
dike-un) dai se)ala -en!uu oleh tentaa sekutu kaum ka&i. %amun .llah 9W1 !ustu
men)u!i -aa muslimin itu den)an udaa $an) san)at din)in dan kekuan)an makanan *:9 al"
.h0ab '': 9"25+.(
0erasa tergugah dengan taushi$ah itu, teman saya lalu menoba untuk ber!muhasabah di
mana kira!kira titik terlemah pada dirinya, sehingga Allah $/" akan mengujinya. (7ntahlah.
1a-i $an) !elas saat ini sa$a sedan) membutuhkan bia$a $an) /uku- besa. .nak sa$a $an)
bun)su akan masuk 9D bulan de-an. 1entun$a sa$a -elu memba$a uan) -an)kal, uan)
-akaian sea)am, uan) buku...( Pikirannya lantas terhanyut pada berbagai renana yang akan
dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan itu.
"iba!tiba sorot matanya tertumbuk pada sesuatu yang tergeletak di jalan. Perhatiannya
seketika mengeruut. Benda itu berupa selembar kertas, agak kusam. 0ungkin habis terinjak
sepatu orang yang lalu lalang di situ. "anpa sadar dipungutnya kertas lusuh itu. 8as$a .llah,
matanya membelalak tak peraya. Kertas itu adalah uang seratus ribu rupiah. &a terenung
sejenak, dan dalam hitungan detik, uang itu sudah dibersihkannya dari debu dan berada
dalam saku bajunya. <atinya mekar, serasa mendapat durian runtuh. $etengah bersenandung,
ia berbinar!binar meneruskan perjalanan ke toko dan tak ingat lagi pada apa yang
direnungkannya semenit yang lalu.
%amun sewaktu akan membayar pembelian roti dan susu di kasir toko, tiba!tiba hatinya
berbalik menjadi gelisah, "3ang temuan ini halal atau haram ya?" Apakah ini yang
dimaksudkan dalam -$ Ath!"halaa4 D>: C, =Wa $a0u>hu min haitsu laa $ahtasibu?, bahwa
Allah dapat mendatangkan re2ki dari arah yang tidak disangka!sangka. 0ungkin Allah
berkenan memberikan sebagian re2ki!%ya.
"api, mengapa hatinya tak kunjung merasa tenang. Pikirannya terus berkeamuk, 7Bagaimana
kalau pemilik uang itu kembali ke tempat itu dan menari uangnya yang jatuh? Bagaimana
kalau uang itu akan dibelanjakan untuk membeli roti dan susu bagi anak!anaknya? Atau jika
uang itu merupakan hasil jerih payahnya selama sebulan penuh dan tidak ada penghasilan
lainnya?8
Akhirnya ia menyerahkan uang miliknya sendiri ke kasir dan keluar dari toko dengan hati yang
bergulat hebat. Keringatnya menguur membasahi bajunya. &a menoba untuk mengingat!
ingat ayat Al!-ur.an atau <adits, mungkin ada yang bisa dijadikan petunjuk baginya untuk
mengambil keputusan dengan tepat. 0enurutnya, apapun keputusannya, yang paling penting
adalah mendapat ridha Allah $/".
.lhamdulillah, akhirnya ia mendapat petunjuk berupa sebuah <adits 'asulullah dari An!%awas
bin $am.an ra.: =2ebaikan itu adalah akhlak $an) baik dan dosa adalah a-a"a-a $an)
mea)ukan !i,amu dan en)kau tidak suka dilihat oan) lain dalam melakukan hal itu.(
Ba Allah, ternyata jiwanya yang ragu!ragu dan gelisah adalah erminan dari perbuatan dosa
yang telah ia lakukan. Aadi, jelas uang temuan itu hukumnya haram jika ia manfaatkan untuk
kepentingan pribadinya, tanpa berusaha untuk menari pemiliknya terlebih dahulu.
&ngatannya kembali pada renungannya pagi tadi. 7Kita diuji oleh Allah $/" justru pada titik
terlemah. .sta)h&iullah. 'upanya, titik terlemah saya saat ini adalah yang berkaitan dengan
uang."
Keputusannya kini telah bulat. Prinsipnya, uang itu harus segera dikembalikan pada
pemiliknya. "api bagaimana ia tahu siapa pemiliknya? $epertinya hanya Allah Bang 0aha
0elihat saja yang tahu. Akhirnya, tanpa banyak pikir lagi, dia bergegas ke tempat
ditemukannya uang itu. 1iletakkannya kembali lembaran kertas berharga itu di trotoar sambil
berdoa, (5a .llah, !ika 7n)kau idhai, hamba mohon kembalikan uan) ini -ada -emilikn$a.
.tau mun)kin 7n)kau -un$a kebi!aksanaan untuk men)u!i hamba"8u $an) lain,(
"eman saya itu kemudian memandangi uang itu dari kejauhan. <atinya kini sudah sangat
tenang dan lega. .lhamdulillah. <ampir saja ia tergelinir pada perbuatan dosa. %yaris ia
gagal dalam menempuh ujian yang diberikan oleh Allah $/".
"api satu pelajaran berharga telah berhasil dipetiknya hari ini: (2ita diu!i oleh .llah 9W1 !ustu
-ada titik telemah $an) kita miliki,(
Wallahu a#lam bissho,,ab
Saling Berbagi Nasehat
Publikasi: 01/03/2005 09:1@ WIB
eramuslim - $aat!saat yang paling berbahagia bagi seorang perantau adalah, saat!saat
dimana kita akan kembali, pulang ke kampung halaman. Kita akan bertemu kembali dengan
udara segar yang lama ditinggalkan. Kita akan menium lagi bau tanah leluhur yang tak
pernah kita lupakan. Kita akan bertemu dengan sanak saudara, ayah ibu, kawan sepermainan
dan yang lain lagi. 1an tentunya kita akan meluapkan segala kerinduan yang telah lama kita
pendam.
Paling tidak, itulah yang terpanar dari wajah kawan saya. $eorang laki!laki muda, berpostur
tubuh tinggi besar. &a akan pulang ke kampung halamannya, di tepian sungai Bengawan $olo,
tempat dimana banyak ditemukan manusia purba, seperti -ithe/anto-hus ee/thus.
$aya tidak bisa mengantarkannya sampai lapangan terbang. Karena terjerat pekerjaan yang
begitu banyak. $aya hanya ikut membantu mengemaskan barang!barang yang akan
dibawanya pulang. Agar jangan sampai ada yang tertinggal.
0obil yang membawanya meninggalkan saya. Ada lambaian terahir yang ia berikan pada saya.
$aya pun membalas sambil bergumam. Hntah kapan lagi saya bisa bertemu dengannya.
Gambaian seorang anak muda yang selama setahun bergaul dengan saya, telah
menumpahkan segala keluh kesahnya kepada saya. 1an saya pun sebaliknya. $ering .urhat.
atas segala permasalahan yang sedang menimpa diri saya.
$atu yang tak bisa saya lupakan adalah, ketika ia bertutur terus terang pada saya, bahwa, ia
telah lima tahun lebih membeni ibunya. &bu yang melahirkannya ke dunia ini. $ejak ia
mengungkapkan kata .beni. itulah saya makin tertarik dengan episode hidup laki!laki ini. Baru
kali ini saya mendengar seseorang yang dengan jujurnya mengatakan seperti itu.
1ulu, ketika $1, saya hapal betul dengan legenda si 0alin Kundang dari sumatera Barat.
$osok laki!laki yang tidak lagi mengakui ibunya setelah ia jadi orang sukses. 1an akibat dari
kesemuanya itu ia terkena a2ab dari Bang 0aha <idup. "api, sekarang saya betul!betul
bertemu dengan sosok yang mirip!mirip tokoh legenda dari Padang itu. $ebagai sesama
muslim, saya punya kewajiban untuk mengingatkan. Atau minimal mengatakan, bahwa
perbuatan itu sangat tidak baik. Apalagi menurut &slam, betapa agungnya sosok ibu di mata
seorang anak. $ehingga, jangankan membeni, berkata kotor saja, sudah termasuk larangan
Allah $/".
$aya bukan ustad2, sehingga saya tidak bisa menunjukan nash"nash seara detil tentang
hukum seseorang yang tidak berbakti pada ibunya. $aya juga bukan kyai yang bisa
memberikan nasehat sejuk pada laki!laki yang sedang ada pada jalur yang kurang benar ini.
Bang bisa saya lakukan adalah menoba untuk menelusuri, kenapa ia bisa bersikap begitu
kepada sang ibu. "ak mungkin ada asap, tak ada baranya, pikir saya.
&a termasuk anak erdas di keluarganya. 1ari $1 sampai $"0, ia selalu punya ankin) papan
atas, walaupun tak selalu nomor satu. Kekeewaan hidupnya dimulai sejak ia dengan mata
kepalanya sendiri, melihat ibunya sekamar berdua dengan laki!laki lain, selain bapaknya. 1an
lebih keewa lagi, laki!laki yang masuk kamar pribadi ibunya adalah suami adik bapaknya.
.sta)h&iullahA
$ejak itu, ia menabuh genderang perang dengan sang ibu. &bunya telah mengkhianati
bapaknya, dia sendiri, dan adik!adiknya. Peristiwa itu membuat ibunya lari bersama laki!laki
itu, setelah sebelumnya erai dengan bapaknya.
&tu sedikit sejarah hidupnya, yang ia tumpahkan selama satu tahun hidup bersama dengan
saya. $aya pun sebagai manusia, tak lepas dari apa yang namanya problema hidup. $etelah
dia mengeluhkan banyak hal pada saya, saya pun menumpahkan segala masalah padanya.
Kami saling .urhat. setelah makan, atau menjelang tidur. $ekedar untuk melepaskan beban
pikiran yang berat. &tu berlangsung rutin. $ampai pada ahirnya, ia paham betul dengan apa
yang sedang saya hadapi saat ini. Bang intinya adalah, saya sangat berat menghadapi situasi
bekerja yang tidak mengikuti aturan buruh yang diterapkan pemerintah. 1isamping jam kerja
yang sangat panjang, juga perangai majikan yang makin lama tak pernah menampakkan
perubahan ke arah kebaikan.
$ehingga beberapa waktu menjelang ia meninggalkan saya, kami saling berbagi nasehat. &a
menasehati saya, agar sabar dan tabah menghadapi situasi kerja dan kekerasan majikan.
"Kang, pindah bekerja di tempat lain, bukan jaminan untuk menemukan tempat bekerja dan
majkan yang sesuai dengan keinginan. Pulang kampung, juga bukan jalan yang terbaik.
$ebab liku!liku berangkat bekerja di luar negri sangat banyak dan kamu telah merasakannya
sendiri, yang sering membuat dada ini sakit. Aadi, satu!satunya ara adalah bersabar
menghadapi kenyataan ini."
'upanya, betul juga nasehat kawan saya ini. 1iam!diam saya pun menyetujui dalam hati.
$ebab ujung dari segala ujung permasalahan, kalau mau jadi ringan, kembalinya hanya
kepada titik kesabaran.
Gantas, saya pun sedikit memberi nasehat padanya. $ebuah pesan agar segera dilaksanakan
setelah sampai di tanah air. Karena permasalahan paling berat yang ia hadapi adalah
permasalahan dengan ibunya, saya berpesan berkaitan dengan masalah tersebut.
"$eburuk apapun perbuatan yang pernah dilakukan oleh ibumu, jangan samapai kamu
tenggelam dalam kebenian selama!lamanya. Kamu harus tetap mendoakan kebaikan
untuknya. Bagaimanapun dia yang melahirkan, membesarkan dan tentu juga mendidik ketika
kamu keil. Aadi, sesampai di Aawa nanti, arilah ibumu sampai ketemu. Aika masih ada pada
jalan yang kurang benar, berikan dia nasehat," kata saya padanya.
Aadi, sebelum kami berpisah, kami hanya bisa saling memberi nasehat saja. "idak ada yang
lain.
"idak saya sangka sebelumnya, dua bulan kemudian, e"mail!nya datang kepada saya. Pendek,
tapi ukup membuat hati saya gembira dan tersenyum simpul.
"Kang, saya sudah bertemu dengan ibu saya lagi. $aya sudah membiarakan beberapa hal
dengannya. 1ia menyetujui apa yang saya katakan. 1an saya juga sudah membayar 2akat,
dari hasil kerja saya di Brunei."
Kalimat itu terasa indah sekali bagi saya. "ernyata nasehat saya sudah dilaksanakan seepat
itu. &a dengan konsekuen telah menunaikan janjinya. 1an ia telah menemukan intanya
kembali kepada sang ibu, setelah sekian lama tenggelam dalam kebenian.
%amun tiba!tiba saya terbengong seperti kerbau ditinggal kawan!kawannya di sawah. Ba,
bengong dan getir, karena nasehat dia terhadap saya belum sepenuhnya bisa saya
laksanakan. Karena nasehat yang ia berikan membutuhkan konsekuensi kesabaran diri saya
yang luar biasa. $ebab sepeninggalnya dari tempat bekerja kami, permasalahan menjadi
makin berat. 1an membutuhkan kesabaran ekstra untuk menghadapinya. $abar, tak semudah
yang saya uapkan. $abar, butuh kekuatan batin untuk melaksanakannya. Akan tetapi
nasehatnya ukup untuk memberi semangat pada diri saya, agar tetap tabah menghadapi
segala permasalahan yang seolah tak kan kunjung selesai.
/alau demikian, saya tetap bersyukur pada!%ya. $ebab walaupun sangat keil apa yang telah
saya dan kawan saya lakukan, paling tidak ada sedikit perintah Allah $/" yang telah kami
tunaikan. Baitu tentang saling nasehat!menasehati antar sesama dalam kebaikan, kebenaran,
kesabaran dan tentu juga dalam keta4waan. 0eskipun jika dibandingkan dengan yang telah
dikerjakan orang lain, mungkin tidak ada artinya sama sekali.
Brunei, Auni :;;>

Anda mungkin juga menyukai