Anda di halaman 1dari 14

ARTI DAN MAKNA KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2012

PENYUSUN :
HERUSKA AGUSTIO
23.0213

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA


INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Suatu ketika, terjadi kebakaran di sebuah rumah. Di dalam rumah naas
tersebut tertidur seorang pemuda dengan sangat nyenyak. Seorang lelaki masuk
dan mencoba membawa pemuda itu keluar melalui jendela. Tidak bisa. Dia
mencoba lagi melalui pintu. Tidak bisa juga. Pemudda itu terlalu besar dan berat.
Lelaki tersebut hampir saja putus asa ketika ada seseorang yang memberikan
saran,

Bangunkan

pemuda

itu,

dia

bisa

keluar

sendiri.

Cerita sederhana ini memberikan satu pelajaran penting bagi kita. Setiap
orang sebenarnya adalah pemimpin. Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar.
Mereka

sedang

tertidur,

mungkin

sepanjang

hidupnya.

Untuk membangunkan mereka, sebetulnya tidaklah sulit. Anda hanya perlu


memperkenalkan satu kata kunci, yaitu Choice yang berarti pilihan. Siapa pun
Anda, begitu sadar bahwa Anda punya pilihan, seketika itu juga Anda akan
memegang kendali hidup Anda. Anda akan langsung berubah dari objek menjadi
subjek, dari seorang korban menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin

kepada

pengikutnya

dalam

upaya

mencapai

tujuan

organisasi.

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif


mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma,
pandangan ke depan, daya persuasi. Dan memang, apabila kita berpikir tentang
pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno,

Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu
melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang
mereka inginkan.
Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas
kepemimpinan.Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal
dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari
seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya
dipandang sebagai kemampuan atau kualitas manusia super, atau paling tidak dayadaya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi
dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini
seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan
yang penulis dapatkan. Permasalahan tsb antara lain :
Bagaimana makna kepemimpinan dalam islam?
Tipe-tipe kepemimpinan dalam islam?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
Agar kita lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang

kepemimpinan
D. Metode penulisan

Dari banyak metode yang penulis ketahui, penulis menggunakan metode


kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti pergi
ke perpustakaan tapi dapat pula dilakukan dengan pergi ke warung internet (warnet).
Penulis menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif, efisien, serta
sangat mudah untuk mencari bahan dan data data tentang topik ataupun materi
yang penulis gunakan untuk karya tulis ini.
E. Ruang lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penulis miliki maka ruang
lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai kepemimpinan.

BAB II

PEMBAHASAN
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, yang artinya adalah orang yang
berada di depan dan memiliki pengikut, baik orang tersebut menyesatkan atau tidak.
Namun, pemimpin yang baik tetaplah orang yang dapat membawa pengikutnya ke
jalan yang benar, bukan menyesatkan. Dalam Islam ada yang menyebutkan istilah
kepemimpinan dengan istilah Imamah dan ada juga yang menyebut dengan istilah
Khalifah.
Imamah didefinisikan sebagai kepemimpinan masyarakat umum, yakni
seorang yang mengurusi persoalan agama dan dunia sebagai wakil dari Rasulullah
SAW. Sedangkan Khalifah adalah seorang yang memelihara agama dan menjaga
mengandung makna lebih sakral daripada Khalifah.
Ketika suatu masyarakat membutuhkan seorang pemimpin, maka orang yang
paham terhadap realitas masyarakatlah yang pantas mengemban amanah
kepemimpinan tersebus mengemban amanah kepemimpinan tersebut. Seorang
pemimpin harus dapat membawa masyarakatnya kepada tujuan yang ingin dicapai
dalam suatu masyarakat sehingga amanah yang diberikian kepadanya dapat
mendatangkan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat.
Diangkatnya seseorang menjadi pemimpin (nabi, para imam atau ulam) juga
berdasarkan gerak dan kebijakasanaan yang diraih oleh orang tersebut dalam
perjalanan spiritualnya. Dalam hal ini terdapat faktor yang ada dalam diri manusia
sendiri yang kemudian dijaga dan diridhai Allah SWT.
Islam menganjurkan untuk taat kepada pimpinan yang telah ditunjuk, baik
berdasarkan kesepakatan maupun penugasan. Jika seseorang telah ditetapkan

sebagai pimpinan, maka yang lain harus mentaatiny dengan baik seperti dalam
Firman Allah dalam Surah An-Nisa ayat 59 yang artinya Hai orang-orang yang
beriman, taatilah Allah dan taatilah Rsaul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara
kamu.
Yang dimaksud ulil amri pada ayat di atas adalah pemimpin, baik pemimpin
agama, negara, atau apa saja yang memimpin suatu organisasi. Karena itu
pimpinan yang menyuruh membuat pelanggaran tidak perlu ditaati.
II. 1 Konsep kepemimpinan dalam islam
Kepemimpinan

diisyaratkan

dalam

tugas

kemanusiaan

yang

diserahkan Allah kepada manusia, yakni tugas sebagai khalifah. Khalifah adalah
pemimpin yang diserahi tanggung jawab untuk mengelola alam. Dalam konsep
khalifah terkandung tanggung jawab terhadap pemberi tugas,yaitu Allah SWT.
Karena itu kepemimpinan dalam ajaran islam merupakan kepercayaan (amanah)
dari Allah SWT sehingga seorang pemimpin bertanggung jawab tidak hanya kepada
orang yang mengangkatnya, namun lebih jauh lagi bertanggung jawab kepada Allah
SWT. Nabi bersabda Setiap kamu adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung
jawaban atas kepemimpinan itu .
Tipe-tipe kepemimpinan yang diajarkan Islam antara lain:
1. Keteladanan (uswah)
Seorang pemimpin yang baik adalah yang mampu memberikan contoh dan
keteladanan kepada bawahannya atau masyarakat sekelilingnya. Inilah salah
satu yang menonjol dari kepemimpinan Rasulullah.
2. Terbuka dan demokratis

Rasul bersabda : Perhatikanklah apa yang dikatakannya, jangan lihat siapa


yang mengatakannya . hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang
baik menurut pandangan Rasulullah adalah orang yang terbuka terhadap
orang lain.
Dalam musyawarah terdapat saling menghargai, baik ketika mendengar
pendapat orang lain maupun memberikan pendapat.pemimpin yang baik
adalah

orang

yang

mampu

mengelola

pendapat-pendapat

orang

sekelilingnya.
3. Berani dan tegas
Seorang pemimpin yang baik akan berani mengambil keputusan apapun
sepanjang ia memiliki alasaan yang kuat. Keyakiinan dapat melahirkan sikap
yang tegas dalam menerapkan kebijakan-kebijakan yang ditempuhnya. Tegas
artinya konsisten kepada garis peraturan yang telah ditetapkan.
II.2 Kaedah-kaedah dan sifat-sifat kepemimpinan dalam Islam
Menurut Islam, kepemimpinan itu pada dasarnya adalah amanah yang telah
diberikan pada seseorang dan akan dipertanggungjawabkan, baik dihadapan rakyat
maupun di sisi Allah di hari kelak. Oleh karena itu, Islam telah menggariskan
beberapa kaedah yang berhubungan dengan kepemimpinan,diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Kepemimpinan bersifat tunggal
Dalam politik islam, kepemimpinan negara bersifat tunggal, artinya tidak ada
pemisahan dan pembagian dalam kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan berada di
tangan seorang khalifah secara mutlak dan seluruh rakyat harus patuh dan loyal

kepada seorang pemimpin yang sah. Mereka tidak diperbolehkan memberikan


loyalitasnya kepada orang lain selama Khalifah yang sah masih berkuasa dan
memerintah kaum muslim dengan hukum Allah.
b. Kepemimpinan Islam bersifat Universal
Kepemmimpinan Islam bersifat universal, artinya kepemimpinan dalam Islam
diperuntukkan kaum muslim maupun non muslim, sehingga tidak ada diskriminatif
sekalipun ada warga minoritas yang memeluk agama berbeda. Dalam hal ini Allah
berfirman dalam Surah Al-araf ayat 158 yang artinya:
Katakanlah(Muhammad), Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan
Allah bagi kamu semua, yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia, Yang mengidupkan dan Mematikan, maka
berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya (yaitu) Nabi yang Ummi yang beriman
kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya). Ikutilah dia, agar
kamu mendapat petunjuk (Q.S Al-Araf,7:158)
Dari keterangan ayat di ata merupakan bukti bahwa kepemimpinan dalam
Islam bersifat universal, bukan hanya untuk umat Islam semata, tetapi juga ditujukan
kepada seluruh umat manusia,sehingga dalam keterangan lain, Islam merupakan
agama rahmatan lil alamin memang benar adanya.
c. Kepemimpinan dalam Islam adalah Amanah.
Kepemimpinan dalam Islam adalah Amanah, artinya seorang pemimpin telah
diberikan suatu kepercayaan, dan pemimpin itulah yang harus melaksanakan tugastugas dengan baik dan penuh tanggung jawab. Seorang pemimpin yang baik tidak
akan menghianati kepercayaan yang diberikan rakyatnya.

Amanah kepemimpinan dapat terlaksanakan apabila masyarakat jugga


memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang dicontohkan Rasulullah SAW diantaranya
ada tiga,yaitu :
1. Al-quwwah (kuat).
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan akal (aqliyyah) yang menjadikan dirinya
mampu memutuskan kebijakan yang tegas dan sejalan dengan akal sehat dan
syariat Islam. Selain itu, juga harus memiliki kekuatan kejiwaan (nafsiyyah), yang
akan mencegahhnya melakukan tindakan yang tergesa-gesa, emosional, dan tidak
sabar. Jadi, dengan kekuatan kejiwaan seorang pemimpin lebih tegas,kritis,dan
tenang dalam memutuskan sesuatu atau pendapatnya.
2.

Al- Taqwa (ketaqwaan)

Pemimpin yang bertaqwa akan selalu berhati-hati dalam mengurus rakyatnya dan
tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar aturan Allah SWT. Setiap
ucapan dan tindakannya didasarkan pada ajaran Islam.
3.

Al-rifq (lemah lembut)

Seorang pemimpin tidak hanya dituntut memiliki kecakapan dalam hal pemerintahan
dan administrasi,tetapi juga harus memiliiki jiwa kepemimpinan yang menjadikan
dirinya ditaati dan dicintai oleh rakyatnya.
Selain sifat-sifat kepemimpinan di atas, kita dapat mengacu kepada sifat-sifat
kepemimpinan Rasulullah SAW, yang dapat diteladani hingga akhir zaman, yaitu:
1. Shidiq ( Jujur)

Dengan berperilaku jujur, seorang pemimpin akan berpegang pada kaedah-kaedah


Islam sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah.
2. Amanah (dapat dipercaya)
Seorang pemimpin yang mengetahui bahwa apa yang dipercayakan oleh rakyat
kepadanya akan dipandang sebagai amanah yang akan dipertanggung jawabkan di
hari kelak, dengan demikian ia akan menjaga amanah itu sebaik-baiknya untuk
kemaslahatan umat.
3. Tabligh (Menyampaikan)
Seseorang pemimpin yang memiliki sifat yang memiliki sifat ini akan selalu bekerja
untuk rakyat dan ketika ada hal-hal yang perlu diketahui rakyat,maka ia akan
menyampaikan dengan baik dan benar kepada rakyatnya dan tidak akan
merahasiakan jika menyangkkut kepentingan rakyatnya.
4. Fathonah (Cerdas)
Seorang pemimpin harus cerdas dan arif dalam menyikapi suatu permasalahan.
Selain itu tidak hanya kecerdasan berfikir saja, tetapi juga kecerdasan emosiional
dan juga kecerdasan spiritual.
Kepemimpinan sebagai proses interaksi antara manusia yang bersumber dari
keberanian untuk tampil sebagai pelopor dan mengajak orang lain berbuat sesuatu
melalui kerjasama dengan baik dan tahu posisinya. Seorang pemimpin berfungsi
sebagai pendorong dan selalu memberikan semangat dan motivasi untuk mencapai
suatu keberhasilan.

BAB III
KESIMPULAN

Dalam Islam, seorang pemimpin harus dapat membawa masyarakatnya


kepada tujuan yang ingin dicapai dalam suatu masyarakat sehingga amanah yang
diberikan kepadanya dapat mendatangkan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat.
Kepemimpinan diisyaratkan dalam tugas kemanusiaan yang diserahkan Allah
kepada manusia, yakni tugas sebagai khalifah. Khalifah adalah pemimpin yang
diserahi tanggung jawab untuk mengelola alam. Dalam konsep khalifah terkandung
tanggung jawab terhadap pemberi tugas,yaitu Allah SWT. Karena itu kepemimpinan
dalam ajaran islam merupakan kepercayaan (amanah) dari Allah SWT sehingga
seorang

pemimpin

bertanggung

jawab

tidak

hanya

kepada

orang

yang

mengangkatnya, namun lebih jauh lagi bertanggung jawab kepada Allah SWT.
Manusia perlu memiliki sifat dengan tipe-tipe kepemimpinan dalam islam,seperti
teladan, terbuka dan demokratis, berani dan tegas, serta memperkuat agamanya
dengan taat beribadah agar setiap pemikirannya dan perbuatannya dalam
memimpin masyarakat dapat terarah dan selalu berada di jalan Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

^ diakses 29

Desember 2012

Arvan Pradiansyah diakses 29 Desember 2012


Cholid,M H dkk.2011.Modul perkuliahan pendidikan agama islam.Jatinangor: IPDN
press
BAB I diakses 1 Januari 2013

DAFTAR ISI

Kata pengantar ......................................................................................................

Daftar isi ................................................................................................................. ii


BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 1
A. Latar belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan.......................................................................................... 2
D. Metode penulisan......................................................................................... 3
E. Ruang lingkup.............................................................................................. 3

BAB II Pembahasan...............................................................................................

II. 1 Konsep kepemimpinan dalam islam................................................................ 5


II.2 Kaedah-kaedah dan sifat-sifat kepemimpinan dalam Islam ............................. 6
BAB III Kesimpulan................................................................................................. 11
Daftar pustaka........................................................................................................ 12

Anda mungkin juga menyukai