KINERJA KAYU SEBAGAI ELEMEN STRUKTUR MOHAMMAD RUSANDI F221 10 120
LATAR BELAKANG
PERSYARATAN-PERSYARATAN Struktur Dalam perencanaan struktur kayu harus dipenuhi syarat-syarat berikut: 1) Analisis struktur harus dilakukan dengan cara-cara mekanika teknik yang baku. 2) Analisis dengan komputer, harus menunjukkan prinsip cara kerja dari program dan harus ditunjukan dengan jelas data masukan serta penjelasan data keluaran. 3) Percobaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang analisis teoritis. 4) Analisis struktur harus dilakukan dengan model-model matematis yang mensimulasikan keadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari segi sifat bahan dan kekakuan unsur-unsurnya. 5) Bila cara perhitungan menyimpang dari tata cara ini, maka harus mengikuti persyaratan sebagai berikut: (1) Struktur yang dihasilkan dapat dibuktikan dengan perhitungan dan atau percobaan yang cukup aman. (2) Tanggung jawab atas penyimpangan, dipikul oleh perencana dan pelaksana yang bersangkutan. (3) Perhitungan dan atau percobaan tersebut diajukan kepada panitia yang ditunjuk oleh Pengawas Lapangan, yang terdiri dari ahli-ahli yang diberi wewenang menentukan segala keterangan dan cara-cara tersebut. Bila perlu, panitia dapat meminta diadakan percobaan ulang, lanjutan atau tambahan. Laporan panitia yang berisi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penggunaan cara tersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan tata cara ini. (SUMBER : SNI KAYU, 2002) PENERAPAN STRUKTUR KAYU TERHADAP BANGUNAN Contoh penerapan :
Rumah Kayu Dinding Papan dengan Pondasi Menerus 1. Bahan pondasi ini dibuat dari pasangan batu kali dengan adukan untuk spesi 1PC: 4 Psr. 2. Struktur bangunan atas harus terikat pada pondasi dengan menggunakan angkur besi berdiameter 12 mm dan jarak maksimum 1,5 m. 3. Apabila menggunakan papan sebagai dinding, maka jumlah paku yang digunakan sekurang- kurangnya 2 buah, dan sambungan pada papan satu dengan lainnya digunakan sambungan alur lidah. 4. Untuk mendapatkan bangunan yang kokoh, maka pada setiap detail sambungan pada struktur rangkanya sebaiknya mengunakan sambungan takik yang dikencangkan dengan paku. 5. Detail A merupakan detail sambungan pada sudut bangunan antara ring balok kayu dengan kolom: Sambungan ring balok kayu disudut digunakan sambungan takik. Sambungan kolom dengan ring balok menggunakan sambungan pasak. untuk menambah kekakuan, maka antara ring balok dengan kolom dipasang sekur-sekur dari papan 2/20 cm dan dipaku.
Gambar. Struktur kayu dinding papan, pondasi menerus Gambar. Detail A Gambar. Detail sambungan kolom sudut dengan ring balok Gambar. Detail sambungan balok-balok sekur dengan kolom Gambar. Detail sambungan sloof dari balok kayu dengan kolom pinggir Gambar. Detail hubungan balok sloof dengan kolom tengah dan silang pengaku Gambar. Detail hubungan dinding papan dengan tiang dan pengaku
Rumah Kayu Dinding Papan dengan Pondasi Tiang
Gambar. Rumah tinggal dengan konstruksi rangka sederhana dan pondasi tiang A. Hubungan Pondasi Tiang dengan Balok Penguat Horisontal (Detail A) Untuk mendapatkan kekokohan struktur bawah dari rumah panggung ini, maka sistem sambungan yang digunakan adalah sistem sambungan takik dengan penguat paku dan pasak masing-masing untuk sambungan sekur dan sambungan balok - kolom. Gambar. Detail sambungan pondasi tiang dengan balok penguat horisontal B. Sambungan Tiang Pondasi dengan Balok Pengikat Pondasi (Detail B) Gambar. Hubungan tiang pondasi, balok dan telapak C. Sambungan Pondasi Tiang dengan Balok Penguat Horisontal (Detail C) Gambar. Hubungan pondasi tiang dengan balok penguat horisontal D. Sambungan Tiang Pondasi dengan Telapak (Detail D) Gambar. Hubungan pondasi tiang dengan telapak batu Sumber : Pedoman Pembangunan Bangunan Tahan Gempa; Guidelines for Earthquake Resistant Non-Engineered Construction ,Direktur Jendral Cipta Karya;Ir. Agoes Widjanarko, MIP TERIMA KASIH