Anda di halaman 1dari 11

BABI

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Data
menunjukkan bahwa seorang balita mendapat serangan diare1 1.5 kali episode
setahun. Penderita diare pada semua golongan umur di Indonesia sekitar 280 per
1.000 penduduk setiap tahun. Seara proporsional penderita diare balita ini
sebanyak 5!". #ngka kematian diare Indonesia adalah 5$ per 100.000 penduduk.
Sedangkan pada golongan balita adalah 2%5 per 1.000 balita berarti dengan
penduduk Indonesia 20& juta% terjadi 11!.550 kematian semua umur dan 5$.'10
kematian pada balita. Penyakit diare hingga kini masih menjadi masaah kesehatan
masyarakat% walaupun seara umum angka kesakitan dan kematian diare ini masih
sering menimbulkan ukup banyak menyebabkan kematian. #ngka kesakitan
diare per 1000 penduduk yang dilaporkan dari sarana kesehatn dan kader sejak
tahun 1''5 terlihat mengalami penurunan yaitu dari 2$%2! per 1000 penduduk
menurun menjadi 2(%5& per 1000 penduduk pada tahun 1''8 namu meningkat lagi
menjadi 2!%1( pada tahun 1'''. Sedangkan 1''' jumlah penderita pada )*+
diare 5.15 orang dengan jumlah kematian &! orang dengan ,-. /1%$&"
Sementara angka kesakitan diare di daerah tranmigrasi dari 18 propinsi yang
melaporkan pada tahun 1''8 menunjukkan bahwa angka kesakitan diare per 1000
penduduk tertinggi ada di propinsi Sulawesi selatan 08!.111% propinsi DI #eh
!(%$51menyusul propinsi Irian 2aya 0(!%8$1 dan terkeil adalah propinsi 2ambi
8%&5 per 1000 penduduk% sedangkan pada tahun 1''' tertinggi terjadi di propinsi
Sulawesi 3tara 0102%5(1% menyusul Irian 2aya 08$%2'1% Sulawesi 4enggara 05$%&81
di propinsi 5aluku 01%021.
4elah lama diduga bahwa 6irus merupakan penyebab utama terjadinya
diare. 4ahun 1'58 7ihenwald dkk telah berhasil melakukan isolasi 6irus dari tinja
penderita diare% pada waktu terjadi epidemi di 8ew 9ork. :irus tersebut adalah
7,;< 07ntero ,ythopathogeni ;uman <rphan1 tipe 18. 8amun 6irus ini
merupakan hasil biakan dari tinja penderita diare yang belum dapat dibuktikan
100 " sebagai penyebab karena kemungkinan adanya kontaminasi waktu
pengambilan spesimen. 4ahun 1'&( +ishop dkk di #ustralia dengan pemeriksaan
elektron berhasil menemukan partikel=partikel 6irus yang sama dari tinja dan juga
dari biopsi usus penderita diare% sedangkan kemungkinan penyebab lainnya tidak
ditemukan% sehingga dengan demikian dibuktikan bahwa 6irus tersebut yang
menjadi penyebabnya. :irus ini diberi nama <rbi6irus atau Duo6irus karena
ditemukan di daerah duodenum penderita diare. )arena bentuk 6irus ini
menyerupai dinding yang terdiri dari 1 atau 2 lapis dan menyerupai roda yang
bahasa *atinnya rota% maka 6irus ini diberi nama .ota6irus.
021
B. TUJUAN PENULISAN
1. 4ujuan penulisan ini terutama bagi penulis semoga bisa menjadikan bahan
penambah wawasan di bidang ilmu kedokteran khususnya bidang kajian
diare yang disebabkan oleh 6irus% sehingga dapat penulis terapkan dalam
klinis.
2. 5ampu memahami dan mendiskripsikan diare serta penanganannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFENISI
Diare adalah buang air besar ener dengan >rekuensi lebih dari tiga kali
dalam satu hari dan berlangsung dalam waktu kurang dari satu minggu% dan
biasanya sembuh dalam waktu satu atau dua hari tanpa pengobatan yang khusus.
B. EPIDEMOLOGI.

Di negara=negara yang beriklim $ musim% diare yang disebabkan 6irus
sering terjadi pada musim dingin. Di Indonesia% diare yang disebabkan oleh
.ota6irus dapat terjadi sepanjang tahun% dengan punak kejadian pada
pertengahan musim kemarau 02uli=#gustus1.
011
.ota6irus merupakan penyebab utama diare pada bayi dan anak=anak
terutama anak kelompok usia ! bulan ? 2 tahun. Di negara maju .ota6irus
merupakan 50 " penyebab utama diare. Di Indonesia .ota6irus pertama kali
ditemukan pada tahun 1'&5 dari penderita diare yang dirawat di +agian Ilmu
)esehatan #nak -)3I =?.S,5 2akarta. pre6alensinya pada waktu itu ialah
sebanyak $& "% di 9ogyakarta dan 5edan berkisar $0 ".
021
.ota6irus adalah penyebab utama yang menyebabkan diare dengan
dehidrasi berat pada anak=anak. .ota6irus sangat in>ekti>% dan kebanyakan in>eksi
terjadi melalui >eal dan oral. Pada orang dewasa bisa terin>eksi setelah kontak
langsung dengan bayi yang terin>eksi% tapi biasanya hanya berupa diare ringan.
)ebanyakan in>eksio terjadi pada musim dingin setiap tahun di #merika. 5asa
inkubasinya adalah 1=( hari.
8orwalk 6irus% ontohnya ,alii 6irus biasanya mengin>eksi anak=anak
dan dewasa% dan in>eksi terjadi sepanjang tahun. 8orwalk 6irus adalah penyebab
utama dari penyakit epidemik 6iral gastroenteritis. Penyebarannya melalui
makanan dan minuman yang teremar. Penularan dari orang ke orang juga bisa
terjadi% karena 6irus sangat menular. 5asa inkubasinya 1 ? ( hari.
#deno6irus serotipe $0 dan $1 adalah penyebab kedua in>eksi 6irus
gastroenteritis pada anak=anak. In>eksi tyerjadi sepanjang tahun dengan sedikit
peningkatan pada musim panas. #nak=anak usia dibawah dua tahun yang sering
terkena in>eksi. Penularannya terjadi dari orang ke orang dengan ara >ekal dan
oral.
Sedikit diketahui tentang epidemiologi dari non 8orwalk6irus dan
#stro6irus. )eduanya dapat mengin>eksi semua usia tapi biasanya mengin>eksi
bayi dan anak keil. In>eksi ,alii6irus terjadi sepanjang tahun% dimana penyebab
gastroenteritis oleh #stro6irus biasanya terjadi di musim dingin. Penularannya
melalui >ekal dan oral. Inkubasi keduanya 1 ? ( hari.

C. ETIOLOGI.
Salah satu penyebab timbulnya diare adalah in>eksi 6irus. In>eksi 6irus dapat
terjadi dengan 2 ara% yaitu @
01% 2% $1
1. In>eksi 7nteral
9aitu in>eksi 6irus melalui saluran penernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak. Disebabkan oleh @ .ota6irus% 7ntero6irus 06irus
7,;<% 7nterik ,ytopathogeni ;uman <rphan1% #deno6irus% 8orwalk 6irus
dan sebagainya.
2. In>eksi Parenteral
9aitu in>eksi 6irus di bagian tubuh lain di luar alat penernaan% seperti <5#
0<titis 5edia #kut1. 4onsilo>aringitis% +ronkhopneumonia dan sebagainya

D. PATOFISIOLOGI.
:irus
0.ota% 7ntero% #deno dsb1
menembus dinding usus
)erusakan sel A
In>eksi lokal
Diare
:irus masuk ke tratus digesti6us bersama makanan dan atau minuman.
)emudian berkembang biak di dalam usu. )emudian 6irus masuk ke dalam epitel
usus halus dan menyebabkan kerusakan bagian apikal 6ili usus halus. Sel epitel
usus halus bagian apikal akan diganti oleh sel dari bagian kripta yang belum
matang berbentuk kuboid atau gepeng. #kibatnya sel=sel epitel ini tidak dapat
ber>ungsi untuk menyerap air dan menerna makanan sehingga terjadi kenaikan
tekanan osmotik di usus. 6ili usus akan memendek% peningkatan in>iltrasi sel
radang pada lamina propria% pembengkakan mitokondria dan bentuk mekro6ili
0brush border1 yang tidak teratur dan jarang. Sebagai akibatnya kemampuan
absorbsi airan dan elektrolit usus halus akan terganggu dan juga penernaan
makanan terutama karbohidrat terganggu dengan hasil akhir timbul diare.
0 1% 2 1
E. GEJALA KLINIS.
Bejala klinis yang didapat pada diare akibat .ota6irus antara lain @
0 1% 5 1
+#+ air 5 = 10 CDhari.
:olume tinja banyak% warna kuning=hijau% konsisten air% tidak ada darah%
tidak berbau% tidak berbuih.
5asa tunas 12 = &2 jam.
*amanya sakit 5 = & hari.
Sering terjadi pada musim dingin.
Panas.
Sering mual=muntah.
8yeri perut% tenesmus.
Penderita dengan kasus ringan gejalanya berlangsung selama (=5 hari%
kemudian sembuh sempurna. Diare karena #deno6irus enderung ringan dan
sembuh sendiri. Bejalanya meliputi demam ringan% tinja air% muntah dan kadang=
kadang ada gejala=gejala perna>asan.
0 5% ! 1
D. DIAGNOSIS.
Ditegakkan atas dasar gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Diagnosa laboratorium berdasarkan ditemukan 6irus dalam tinja yang
dikumpulkan pada penyakit dini dan pada peningkatan titer antibodi. :irus dalam
tinja diperlihatkan dengan mikroskopi elektron imuno>luoresensi. +anyak tes
serologik dapat digunakan untuk menentukan peningkatan titer antibodi% seperti
7*IS# 07nEyme=linked Immunosorbent #ssay1 dan ikatan komplemen.
0 $ 1
E. PENATALAKSANAAN.
1. Penanganan Dehidrai.
9ang perlu dihindari bila kita terserang diare adalah menegah terjadinya
dehidrasi% sebab ini bisa berakibat >atal.
4ingkat keparahan dehidrasi dapat digolongkan sbb@
Dehidrasi ringan 0kehilangan airan sekitar 5" dari berat badan semula1.
Diare berlangsung sekali tiap 2 jam atau lebih. Bejala lain@ rasa haus%
gelisah% tapi elastisitas kulit bila diubit masih baik dan penderita masih
sadar.
Dehidrasi sedang 0kehilangan airan 5=10" dari berat badan semula1.
Diare semakin sering dengan 6olume lebih besar. Bejala lain terasa haus%
gelisah% pusing jika berubah posisi% pernapasan terganggu% ubun=ubun dan
mata ekung% elastisitas kulit lambat.
Dehidrasi berat 0kehilangan airan lebih dari 10" dari berat badan
semula1. Diare hebat disertai muntah. Bejala lain@ mengantuk% lemas%
berkeringan dingin% kulit kaki dan tangan keriput% kejang otot% pernapasan
epat dan dalam% ubun=ubun dan mata sangat ekung% elastisitas kulit
sangat lambat.
Dalam keadaan darurat% dehidrasi ringan dapat diatasi dengan memberikan
airan elektrolitDoralit yang ukup dilarutkan dalam air minum. *alu diberikan
obat antidiare biasa. +ila larutan oralit tidak tersedia% kita dapat membuat larutan
gula=garam dengan komposisi 1 sendok teh munjung gula pasir F 1D$ sendok teh
garam F 200 air matang hangat. #tau bisa juga dioba dengan air beras% air
kelapa atau kaldu sayuran 0tanpa lemak1. Sedangkan pada dehidrasi sedang
sampai berat% dalam keadaan darurat juga diberikan oralit sebelum dibawa ke
rumah sakit. Penderita perlu segera dilarikan ke rumah sakit terutama kalau
penderita muntah terus sehingga oralit tidak bisa masuk% tidak kening selama !
jam% tinja telah berampur darah% terus menerus diare tanpa henti.
Di rumah sakit biasanya pasien segera diberi airan rehidrasi parenteral
seperti .inger *aktat atau Darrow Blukosa. <ralit atau garam rehidrasi oral tadi
merupakan ampuran garam dan gula dalam perbandingan mirip dengan airan
tubuh. *arutan ini penting diberikan pada penderita diare% terutama pada penderita
anak=anak atau lansia% guna menggantikan air yang hilang akibat diare% muntah%
berkeringat.
Pasangan glukosa dan garam 8a dapat diserap baik oleh usus penderita
diare. 8a merupakan ion yang ber>ungsi allosterik0berhubungan dengan
penghambatan enEim karena bergabung dengan molekul lain1% dengan
kemampuan meningkatkan pengangkutan dan meninggikan daya absorbsi gula
melalui membran sel. Bula dalam larutan 8a,l 0garam dapur1 juga berkhasiat
meningkatkan penyerapan air oleh dinding usus seara kuat 0sekitar 25 C lebih
banyak daripada biasanya1. 4akaran umum oralit% 1 bungkus oralit 200
dimasukkan ke dalam 1 gelas belimbing air% diaduk sampai larut.
<ralit diberikan ke penderita sedikit demi sedikit dengan sendok% jangan
sekaligus banyak. 2ika penderita muntah% berikan 1 sendok oralit% tunggu 5= 10
menit% lanjutkan lagi sedikit demi sedikit. 3sahakan jumlah yang diberikan 10=15
Dkg ++Djam. 2umlah ini sesuai dengan keepatan pengosongan lambung. 7>ek
samping hanya dapat terjadi pada takaran terlalu tinggi atau terlalu pekat yang
bisa mengakibatkan rasa kantuk% lidah bengkak% denyut jantung epat% kulit
memerah.
3ntuk menghindari terbukanya luka=luka usus atau perdarahan% hendaknya
penderita diare beristirahat total. Perlu juga melakukan diet makanan yang
merangsang 0asam% pedas1 serta makanan yang tidak mudah dierna 0berserat
tinggi1 dan berlemak.
!. Peng"#a$an.
Dasar pengobatan pada diare karena 6irus pada umumnya sama dengan
diare yang lain. Pengobatan dengan suporti> yaitu memperbaiki kehilangan airan
dan elektrolit yang dapat menimbulkan dehidrasi% asidosis% syok dan kematian.
Penatalaksanaan terdiri dari penggantian airan dan memperbaiki keseimbangan
elektrolit seara oral atau intra6ena% menurut keadaan masing=masing penderita.
Selain pemberian airan% pemberian makanan juga harus diperhatikan. 4erapi
dietetik disesuaikan dengan status giEi penderita yang didasarkan pada umur dan
berat badan.
0 (% $ 1
#ntibiotik tidak diperlukan pada diare karena 6irus. )arena diare ini
bersi>at sel> limited 0dapat sembuh sendiri1.
0 1 1
<bat=obat yang berkhasiat menghentikan diare seara epat seperti anti
spasmodikDspasmolitik tidak dianjurkan untuk dipakai% karena akan memperburuk
keadaan. <bat ini dapat menyebabkan terkumpulnya airan di lumen usus% dilatasi
usus% gangguan digesti dan absorpsi lainnya. <bat ini hanya berkhasiat untuk
menghentikan peristaltik usus saja tetapi justru akibatnya sangat berbahaya.
Diarenya terlihat tidak ada lagi tetapi perut akan bertambah kembung dan
dehidrasi bertambah berat.
0 1 1
<bat=obat absorben 0pengental tinja1 seperti kaolin% petin% narit% dan
sebagainya% telah terbukti tidak berman>aat. <bat=obat stimulans seperti adrenalin%
nikotinamide dan sebagainya% tidak akan dapat memperbaiki syok atau dehidrasi
beratnya karena penyebabnya adalah kehilangan airan 0hipo6olemi shok1%
sehingga pengobatan yang paling tepat yaitu pemberian airan seepatnya.
0 1 1

Anda mungkin juga menyukai

  • AkreditasiKlinik
    AkreditasiKlinik
    Dokumen3 halaman
    AkreditasiKlinik
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Soal Obgyn
    Soal Obgyn
    Dokumen5 halaman
    Soal Obgyn
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Cara Pilih Wahana PDF
    Cara Pilih Wahana PDF
    Dokumen5 halaman
    Cara Pilih Wahana PDF
    EgieAprian
    Belum ada peringkat
  • Soal Anak
    Soal Anak
    Dokumen4 halaman
    Soal Anak
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Refrat PA Go
    Refrat PA Go
    Dokumen3 halaman
    Refrat PA Go
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Myoma Uterus
    Myoma Uterus
    Dokumen8 halaman
    Myoma Uterus
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Sepsis
    Sepsis
    Dokumen6 halaman
    Sepsis
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Rematoid Artritis
    Rematoid Artritis
    Dokumen4 halaman
    Rematoid Artritis
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Skleritis
    Skleritis
    Dokumen17 halaman
    Skleritis
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Soal Ims Dan PTM
    Soal Ims Dan PTM
    Dokumen4 halaman
    Soal Ims Dan PTM
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Nutrisi Pada Ibu Hamil
    Nutrisi Pada Ibu Hamil
    Dokumen24 halaman
    Nutrisi Pada Ibu Hamil
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Involusi Dengan Menyusui
    Hubungan Involusi Dengan Menyusui
    Dokumen8 halaman
    Hubungan Involusi Dengan Menyusui
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Migren Silvi
    Migren Silvi
    Dokumen24 halaman
    Migren Silvi
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Forensik
    Forensik
    Dokumen22 halaman
    Forensik
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Ischialgia
    Ischialgia
    Dokumen7 halaman
    Ischialgia
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Tic Jadi
    Tic Jadi
    Dokumen14 halaman
    Tic Jadi
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Ppok Paru
    Ppok Paru
    Dokumen23 halaman
    Ppok Paru
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Migren Silvi
    Migren Silvi
    Dokumen24 halaman
    Migren Silvi
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Peritonitis Baru
    Peritonitis Baru
    Dokumen6 halaman
    Peritonitis Baru
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Lapkas DHF
    Lapkas DHF
    Dokumen8 halaman
    Lapkas DHF
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • BAB II Efusi
    BAB II Efusi
    Dokumen9 halaman
    BAB II Efusi
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Stase Paru
    Stase Paru
    Dokumen14 halaman
    Stase Paru
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Hepatitis
    Hepatitis
    Dokumen4 halaman
    Hepatitis
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • TINJAUAN TTS
    TINJAUAN TTS
    Dokumen15 halaman
    TINJAUAN TTS
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • JURNAL Bedaah Trigger Finger 1
    JURNAL Bedaah Trigger Finger 1
    Dokumen26 halaman
    JURNAL Bedaah Trigger Finger 1
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Hordeolum
    Hordeolum
    Dokumen10 halaman
    Hordeolum
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Efusi
    Status Pasien Efusi
    Dokumen13 halaman
    Status Pasien Efusi
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Mengobati Malaria dan Demam Dengue
    Mengobati Malaria dan Demam Dengue
    Dokumen6 halaman
    Mengobati Malaria dan Demam Dengue
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Uveitis Anterior
    Uveitis Anterior
    Dokumen1 halaman
    Uveitis Anterior
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat
  • Rematoid Artritis
    Rematoid Artritis
    Dokumen4 halaman
    Rematoid Artritis
    Pandu Mahesa
    Belum ada peringkat