Anda di halaman 1dari 50

I.

PENDAHULUAN
I.1 Definisi Alat-Alat Berat
Alat-alat berat adalah salah satu unsur penunjang
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka mencapai rencana
atau target yang meliputi kualitas, kuantitas, waktu dan
biaya. Alat-alat berat tersebut di atas terdiri dari alat
penggerak utama (prime mover) dan alat tambahan
(attachments).

I.2 Klasifikasi alat-alat Berat
1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
2. Klasifikasi Operasional Alat Berat


Lanjutan
1. Klasifikasi fungsional alat berat:
(didasarkan pada Fungsi utama alat)
a. alat pengolah lahan, exp:Doszer, grader
b. alat penggali, exp: front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell
c. alat pengangkut material, exp:loader
d. alat pemadat, exp: tamping roller, pneumatic tire, compactor
e. alat pemroses material, exp:stone crusher, concrete batch plant dan asphalt
mixing plant
f. alat penempatan akhir material, exp: concrete spreader, asphalt paver, motor
grader, dan alat pemadat

2. Klasifikasi Operasional Alat Berat
(didasarkan pada dapat atau tidak dapat dipindahkan alat)
a. alat dengan penggerak
b. alat statis


Skema Klasifikasi Alat Berat
ALAT BERAT
FUNGSIONAL OPERASIONAL
Alat dengan
Penggerak
Alat statis
Alat pengolahan
lahan
Alat Penggali
Alat Pengangkut
Material
Alat Pemadat
Dan lain-lain
Pengertian SCRAPER

Scraper adalah alat yang dapat digunakan untuk
memotong atau mengupas tanah lapis demi lapis dan
mengangkutnya dari satu tempat ketempat yang lainnya,
kemudian meletakan atau menghamparnya pada daerah
kerja atau membuang pada tempat yang dikehendaki

Jadi dapat dikatakan bahwa scraper adakah perkawinan
antara sebuah dozer dengan kombinasi loader dan truck,
meskipun perkawinan ini tidak memberikan
kesempurnaan seperti alat aslinya yaitu dozer, loader dan
dump truck.scraver dapat bekerja untuk memotong
material-material seperti bahan batuan dan pekerjaan
tanah yang beraneka ragam.


Lanjutan
Perlu diperhatikan bila pekerjaan pemotongan tanah
liat/berlumpur atau pada anah hitam, maka scraver kurang
efisien dikarenakan bahan-bahan tersebut akan menumpuk
pada dinding bowl yang menimbulkan kemacetan.juga pada
tanah yang sangat lembek penggunaan scraver adalah
sangat tidak sesuai, karena roda-rodanya akan trbenam
pada tanah lembek tersebut. Sedang pada pasir lepas
pengerjaannya adalah sukar karena tidak dapat mengisi
bowl dengan baik. Kecuali pada tanah berpasir yang agak
basah dan juga pada tanah yang sedikit lembek, maka
penggunaan scraver adalah cocok sekali, oleh karena
material-material tersebut akan dapat terpotong dengan
mudah dan dimuat sepenuh bowl.

TIPE-TIPE SCRAVER
SCRAPER
Scraver bermesin sendiri
(motorozed scraper)
Scraver Tarik
(Towed scraper)
Motor scraper bermesin tunggal
Motor scraper bermesin ganda
Motor scraper dengan dua unit bowl
Elevating scraper
TIPE-TIPE SCRAPER
1. Scraper Tarik (towed scraper)
Jenis scraper ini pengoverasiannya perlu ditarik oleh sebuah prime mover
yaitu crawler tracktor.
Pemilihan pada crawler tracktor ini disebabkan oleh drawbar pull yang
besar dan traksi yang baik serta tidak memerlukan jalan angkut yang
terpelihara dengan baik. Akan tetapi jarak angkut bertambah panjang,
maka kecepatan kecil ini menyebabkan turunnya produksi per jam dari
scraver dan pelaksanan menjadi tidak ekonomis. Oleh karena traksinya
yang besar, maka scraver ini dapat melakukan pemotongan dan
pemuatan dengan sendiri tanpa memerlukan bantuan peralatam lain
untuk mendorongnya.Untuk mengatasi ketidak efektifannya pada jarak
angkut yang jauh, maka sebagai prime movernya dapat dipilih traktor
beroda ban karet (whell traktor) yang dapat berjalan lebih cepat.
Penggunaan prime mover dari tracktor roda ban, diperlukan jalan angkut
yang terpelihara dengan baik, sedang pada waktu memuat biasanya
diperlukan push dozer untuk mendorong scraver.
2. Scraper bermesin sendiri (motorozed scraper)
Macam scraper ini dioperasikan dengan sisitem hidrolik dari tracktor
beroda dua.
Scraper bermesin sendiri
(motorozed scraper)
1. Motor scraper bermesin tunggal.
Jenis mesin ini merupakan scraper yang paling banyak digunakan, akan
tetapi memotong tanah dan memuat sendiri kedalan bowl, biasanya masih
perlu bantuan push dozer untuk mendorongnya.
2. Motor scraper bermesin ganda .
Scraper jenis ini dilengkapi dengan dua mesin penggerak di muka dan di
belakang. Scraver jenis ini dikembangkan untuk memperoleh tenaga roda
(rim pull) yang besar, sehingga memungkinkan bisa bekerja pada kondisi
tanah yang kurang baik, dan daerah lereng bukit.
3. Motor scraper dengan dua unit bowl.
Jenis ini sama halnya dengan tipe scraper bermesin ganda, hanya bowlnya
ada dua unit Penggunaan tipe scraver ini dimaksudkan untuk usaha-usaha
meningkatkan hasil produksi scraper tiap jamnya.
4. Elevating scraper
Tipe ini sama halnya dengan tipe scraper yang lainnya, dimana usaha untuk
memuat masih perlu bantuan push dozer untuk mendorongnya. Cara untuk
memuat tanpa bantuan push dozer dilakukan dengan memasang suatu
elevator di depan scraver sedemikian, sehingga tanah yang tergali di depan
cutting edge diangkut naik oleh elevator masuk kedalam bowl yang
sekaligus juga memecah gumpalan-gumpalan tanah.
Taksiran Kapasitas Motor Scraper
Q =
Q x 60 x E
Cm
m
3
/ jam

Dimana,
Q = q1 x k = produksi tiap siklus
K = pay load factor --- lihat tabel 12
Cm = t
1
+ t
2
+ t
3
+ t
4
+ t
5
= waktu siklus (menit)
t
1
= waktu memuat (menit)
t
2
= waktu untuk mengangkut muatan (menit)
t
3
= waktu menghampar/berjalan (menit)
t
4
= waktu untuk kembali (menit)
t
5
= waktu spot and delay (menit)
Tabel Taksiran
Kapasitas Motor Scraper
Jenis Material pasir Tanah biasa Tanah liat Tanah campur pasir batu
Pay load factor 0,90 0,80 0,70 0,65
Kondisi
Memuat

t
1
(menit)
Baik 0,5
Biasa 0,6
Buruk 1,0
Kondisi
Menghampar

t
3
(menit)
Baik 0,5
Biasa 0,6
Buruk 1,0
Kondisi
memuat
Waktu Spot
Delay t
3

Baik 0,5
Biasa 0,6
Buruk 1,0
Tabel Play Load Factor
Tabel Waktu
Memuat
Tabel Waktu
Menghampat
Tabel Waktu Spot
dan Delay
Tabel Motor Scrapers
TIPE CAPACITY
WS 16 2
WS 16S 2
WS 23 1
WS 23S - 1
16 M
3

16 M
3

24 M
3

24 M
3

Tabel Taksiran
Kapasitas Motor Scraper
Metode Kerja Dengan
Menggunakan Scraper
Sebagaimana kita ketahui bahwa scraper adalah alat pemotong
tanah yang sangat baik, baik untuk tanah-tanah berpasir maupun
tanah-tanah yang agak berat (tanah liat dan sebagainya), bahkan
tanah yang agak keras dapat dikupas oleh scraper. Kadang-kadang
diperlukan bantuan ripper untuk membongkar tanah keras sehingga
memudahkan masuknya pisau scraper ke dalam tanah keras itu.

1. Memuat Scraper
2. Mengangkut.
3. Membuang dan Menghampar Muatan

KERJA SCRAPER
1. Memuat Scraper
Bila scraper bekerja maka bowl diturunkan sampai cutting edgenya masuk kedalam
tanah yang akan dipotong. Apabila cutting edge masuk cukup dalam, bowl dikendalikan
guna memelihara kedudukan scraper. Apron diangkat dan ditahan pada kedudukan
tertentu agar tanah hasil pemotongan dapat didorong masuk kedalam bowl. Apabila
tanah yang masuk ke dalam bowl belum cukup karena kurangnya kecepatan gerak
untuk menghasilkan infact yang diperlukan, cutting edge ditarik sedikit keluar dari
permukaan tanah sehingga tidak terjadi hambatan pada scraper. Dengan demikian
tenaga mesin dari tracktor dapat memberikan kecepatan gerak yang besar. Dengan
kecepatan ini maka tenaga infact menjadi besar dan bowl mulai diturunkan kembali
sehingga tanah beransur-ansur masuk kedalam bowl.

Perlu ditekankan agar selalu dimuati dengan kapasitas munjung. Pengalaman
menunjukan bahwa tanah-tanah yang berat seperti lempung dan sebagainya, secara
efektif dapat pula dimuat ke dalam scraper dalam potongan-potongan berlapis cukup
tipis yang dengan sendirinya menyebabkan energi kinetis yang dibutuhkan untuk
memuat diperoleh dengan baik. Pasir harus diambil pada lapisan-lapisan yang tebal
dan bila tanah terlalu keras untuk dipotong dengan scraper, maka untuk membongkar
permukaan tanah dibantu dengan ripping terlebih dahulu.

2. Meangangkut

Setelah appron diurunkan rapat, bowl
diangkat setinggi mungkin agar tidak
tersentuh pada batu-batuan dan lain-lain
rintangan yang menonjol di atas
permukaan tanah.

3. Membuang dan
Menghampar Muatan
Setelah bowl diturungkan sampai pada ketinggian yang
diinginkan, appron berangsur-angsur dibuka hingga
tertumpahnya tanah yang cukup di depan cutting edge untuk
diratakan. Terlalu banyak jumlah tanah yang ditumpahkan
mengakibatkan tanah tercecer ketepi, sedang kalau sedikit
lapisan timbunan tidak akan rata. Bila mana appron sudah
terangkat penuh, ejector digerakan berangsur-angsur ke depan
dan dengan demikian mendorong sisa tanah dalam bowl keluar.

Dumping dilakukan pada perjalanan dari arah penggalian dengan
kecepatan setinggi mungkin dan di daerah fill hendaklah
dilakukan lapis demi lapis yang sedimikian tebalnya.
MOTOR SCRAPER
RANGE LOW MEDIUM HIGH
AMOUNT
MACHINE
U.S
Gal/hr
Ltr./hr U.S
Gal/hr
Ltr./hr U.S
Gal/hr
Ltr./hr
WF 22A 9.7 36.8 14.0 53.0 13.3 69.1
WS 23S 9.2 34.8 13.2 50.1 17.3 65.3
Keterangan
Low : Haul of dirt on flat road in good condition or move ments
without full load engine
Medium : Aplication in typical road construction work
High : continued haul dirt on rugged surface
Contoh Soal 1 SCRAPER
Berapakah tahanan gelinding dari Sraper RS-16 nya
dimuati tanah biasa dengan berat material 1725
kg/m3. Muatan RS-16 adalah 16m3. Berapakah
Rolling Resistance (tanah gelinding)nya?
Penyelesaian
Tahanan gelinding = W x r
Dimana W = berat RS 16 + berat muatan (tanah)
= 10.500 + 1725 x 16
= 38.100
Sehingga Tahanan gelinding = 38.100 kg
Alat : Scraper beroda ban
Berat : berat alat = 35 ton
Berta beban = 25 ton
Berat total = 35 + 25 = 60 ton
Tahanan gelinding = 5 %
Tahanan kelandaian = 5 %
Total tahanan = 10 %
Ditanyakan :
a. Berapakah tenaga yang ada ?
b. Berapakah kecepatan maksimum alat untuk
dioperasikan ?
Contoh Soal 2 SCRAPER
Solusinya :
Dapatkan grafik tampilan untuk alat scraper beroda ban
Tentukan titik A pada sumbu berat = 60 ton
Tarik garis vertikal kebawah dari titik A sampai memotong
garis tahanan total 10 % yaitu titik B
Dari titik B tarik garis horizontal kekiri sampai memotong
grafik gigi transmissi dititik C dan juga memotong sumbu
vertikal Y yaitu sumbu tenaga tarik roda dititik D
Tarik garis vertikal kebawah dari titik C sampai memotong
sumbu X yaitu sumu kecepatan dititk E.
Dari titik-titik A, B, C, D, dan E diatas dapat disimpulkan
bahwa :
Jawaban pertama Alat dapat bekerja dengan gigi 6 (titik C)
Didapat tenaga yang ada = + 4.000 kg (titik D)
Kecepatan alat maksimum dengan beban 25 ton adalah 28
km/jam (titik E)

Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Gambar Scraper
Terima Kasih
Wassalamu alaikum Wt. Wb.

Anda mungkin juga menyukai