Anda di halaman 1dari 14

FRAKTUR

KELOMPOK II
DEFINISI FRAKTUR
Fraktur adalah patahnya kontinuitas tulang yang
terjadi ketika tulang tidak mampu lagi menahan
tekanan yang diberikan kepadanya (Donna L.
Wong, 2004
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan
tulang, tulang rawan yang umumnya disebabkan
oleh rudapaksa. (Mansjoer, dkk. 2000 ; 346).

ETIOLOGI
Fraktur disebabkan oleh trauma di mana terdapat
tekanan yang berlebihan pada tulang yang
biasanya di akibatkan secara langsung dan tidak
langsung dan sering berhubungan dengan
olahraga, pekerjaan atau luka yang di sebabkan
oleh kendaraan bermotor (Reeves, 2001:248).
Menurut Long (1996:356) adapun penyebab fraktur
antara lain:
Trauma Langsung
Trauma Tak Langsung
Fraktur Patologik

KLASIFIKASI
Klasifikasi/jenis fraktur berdasarkan luasnya :
Fraktur komplit
Fraktur inkomplit
Klasifikasi/jenis Berdasarkan bentuk garis patah :
Fraktur transversal
Fraktur oblik
Fraktur spiral
Klasifikasi/jenis Fraktur berdasarkan Jumlah garis patah:
Fraktur kominutif
Fraktur segmental.
Fraktur multiple
Klasifikasi/Jenis Fraktur Berdasarkan sifat fraktur :
Fraktur tertutup
Fraktur terbuka

PATOFISIOLOGI
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan
dan gaya pegas untuk menahan tekanan (Apley, A. Graham,
1993). Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada
tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya
kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda Juall, 1995). Setelah
terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf
dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus
tulang rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut
dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang.
Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang
patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi
terjadinya respon inflamasi yang ditandai denagn vasodilatasi,
eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih.
Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses
penyembuhan tulang nantinya (Black, J.M, et al, 1993).

MANIFESTASI KLINIS
Nyeri
Perubahan bentuk
Bengkak
Peningkatan temperatur lokal
Pergerakan abnormal
krepitasi
KOMPLIKASI
Komplikasi awal
Kerusakan arteri
Syndrome kompartemen
Fat embolism syndrome
Infeksi
syok
Komplikasi lanjut
Mal union
Delayed union
Non union
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
X-ray
Scan tulang
Arteriogram
Profil koagulasi
PENATALAKSANAAN
Rekognisi
Reduksi
Retensi
rehabilitasi
PENGKAJIAN
Riwayat Keperawatan dan Pengkajian Fisik:
Gejala-gejala fraktur tergantung pada lokasi, berat
dan jumlah kerusakan pada struktur lain.
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000)
riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah:
Aktivitas/istirahat:
Sirkulasi
Neurosensori
Nyeri/Kenyamanan
Keamanan
Penyuluhan/Pembelajaran


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
discontinuitas jaringan.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
deformitas dan nyeri saat mobilisasi
Ansietas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit

INTERVENSI
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
discontinuitas jaringan..
Intervensi:
Kaji skala nyeri
Berikan posisi relaks pada pasien.
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
Kolaborasi pemberian analgesic.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas dan
nyeri saat mobilisasi.
Intervensi.
Kaji tingkat mobilisasi pasien.
Berikan latihan ROM.
Anjurkan penggunaan alat Bantu jika diperlukan.
Pastikan dampak penyakitnya terhadap kebutuhan seksual.

LANJUTAN...
Ansietas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit.
Intervensi ;
Bantu Px mengungkapkan rasa cemas atau
takutnya
Kaji pengetahuan Px tentangh prosedur yang
akan dijalaninya.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai