Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANTROPOLOGI

Istilah hukum bersal dari bahasa Arab : HUKMUN yang artinya


menetapkan. Arti hukum dalam bahasa Arab ini mirip dengan pengertian
hukumyang dikembangkan oleh kajian dalam teori hukum, ilmu hukum dan
sebagian study-study sosial mengenai hukum.
Hukum sendiri menerapkan tingkah laku mana yang dibolehkan dilarang
atau disuruh untuk dilakukan. Hukum juga dinilai sebagai norma yang
mengkualifikasi peristiwa atau kenyataan tertentu menjadi peristiwa atau
kenyataan yang memilki akibat hukum.
Prof. Dr. RM. Sudikno Mertokusumo, SH, dalam tulisannya menjelaskan
bahwa terdapat kaitan yang sangat erat antara hukum dan kesadaran hukum.
Scholten berpendapat bahwa kesadaran hukum adalah kesadaran yang terdapat
pada setiap manusia tentang apa hukum itu dan apa seharusnya hukum itu. Dan
kesadaran hukum merupakan suatu kategori tertentu dari hidup kejiwaan kita
dengan mana kita membedakan antara hukum dan tidak hukum (onrecht) serta
antara yang seyogyanya dan tidak seyogyanya untuk dilakukan.
Kesadaran hukum mengenai apa hukum itu adalah kesadaran bahwa
hukum itu penting karena memberikan perlindungan terhadap berbagai
kepentingan manusia. Berbagai macam kepentingan manusia yang hidup dalam
suatu masyarakat memiliki potensi untuk saling bertentangan hingga dapat terjadi
konflik yang kemudian merugikan salah pihak dan bahkan mungkin merugikan
kepentingan masyarakat. Kesadaran hukum adalah sikap dan perilaku seseorang
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan atau kerelaan untuk
mentaati hukum demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia.
Indonesia adalah negara hukum, Negara yang menjunjung tinggi peraturan
dan hukum. Namun pada kenyataanya, kesadaran masyarakat Indonesia akan
hukum masih agak rendah. Hal tersebut bisa disebabkan masyarakat merasa
terkekang dan gerak-gerik kehidupannya dibatasi oleh aturan tersebut.
Sehingga,masyarakat mulai meremehkan hal-hal kecil hingga beranjak ke
pelanggran hukum yang serius.
Menurut prof Dr. Suyono Sukanto S4 ada 5 faktor ysng mrmprngsruhi
penegak hukum, yaitu : faktor hukum itu sendiri, factor penegak hukum, factor
sarana atau fasilitas factor sarana atau fasilitas, factor masyarakat, factor
kebudayaan.
Berdasarkan contoh di atas ada dua faktor penyebab kurangnya kesadaran
hukum di dalam masyarakat, yaitu : masyarakat dan penegak hukum. Masyarakat
yang meremehkan akan pentingnya mematuhi aturan hukum. Masyarakat merasa
hukum di indonesia masih belum bisa memberikan jaminan terhadap mereka. Dan
kebanyakan dari mereka masih belum mengerti dan memahami bahasa dari
hukum, sehingga kesadaran masyarakat terhadap hukum itu kurang. Penegak
hukum sebagai pembuat dan pelaksana hukum itu sendiri masih belum bisa untuk
benar-benar menerapkan peraturan yang sudah ditetapkan. Malah sering aparat
penegak hukum yang seharusnya sebagai pelaksana malah melanggar hukum. Hal
itu membuat masyarakat menjadi memandang remeh aparat penegak hukum
Pada intinya kebanyakan orang menerima kerugiannya
Oleh karena itu perlu adanya peningkatan menyadari tindakan
mereka sebagai suatu pelanggaran, namun mereka tetap melakukannya. Yang
lebih buruk, dengan melakukan hal itu orang lainlah yang harus
mengenai kesadaran hukum diberbagai pihak. Untuk dapat meningkatkan
kesadaran hukum di masyarakat mungkin pemerintah atau aparat penegak hukum
sebagai pembuat dan pelaksana dapat lebih mensosialisasikan hukum itu sendiri
kepada masyarakat. Agar masyarakat dapat lebih mengerti mengenai akan
pentingnya hukum itu bagi kehidupan bermasyarakat. Dengan semakin banyaknya
masyarakat yang mengerti akan pentingnya hukum, budaya masyarakat kita
sedikit demi sedikit akan berubah menjadi lebih baik dan kesadaran hukum
masyarakat indonesia akan lebih meningkat. Dan tujuan dari hukum akan tercapai
yaitu masyarakat yang aman, tentram dan sejahtera.

Sumber : http://statushukum.com/kesadaran-hukum.html, Kesadaran
Hukum Masyarakat Indonesia, 13 Mei 2013)

Anda mungkin juga menyukai