Anda di halaman 1dari 31

SMF KEDOKTERAN JIWA

RSUD CIAMIS
DR. dr IWAN ARIJANTO, SPKJ MKes
Oleh:
Arif Gunarto
SKIZOFRENIA
A. PENGERTIAN SKIZOFRENIA
Sekelompok gangguan jiwa berat yang umumnya
ditandai oleh distorsi proses pikir dan persepsi yang
mendasar, alam perasaan yang menjadi tumpul dan
tidak serasi, tetapi kesadarannya tetap jernih dan
kemampuan intelektual biasanya dapat
dipertahankan.
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA ( F20 )
A. Paling sedikit terdapat satu gejala yang amat jelas
dari kelompok (1) atau dua gejala kelompok (1) yang
kurang jelas atau dua gejala yang jelas dari
kelompok (2)
1. Paling sedikit satu gejala yang amat jelas atau dua
gejala yang kurang jelas.

(a) PIKIRAN ANEH
( Pikiran bergema , sisipan pikiran , pikiran dapat disedot,
atau pikiran dapat disiarkan )
(b) WAHAM ANEH
(waham dikendalikan , waham dipengaruhi,
waham tak berdaya, waham persepsi )
(c) HALUSINASI AUDITORIK
( suara mengomentari terus menerus ; suara-
suara berdiskusi; suara salah satu bagian
tubuhnya
(d) WAHAM TAK MUNGKIN
( waham yang menurut budaya tidak wajar dan
tak mungkin )
2. PALING SEDIKIT DUA GEJALA BERIKUT :
(a) HALUSINASI MENETAP
Setiap hari selama 1 bulan atau lebih ; atau
Disertai waham mengambang tanpa kandungan
afektif yang jelas ; atau
Disertai ide berlebihan dan menetap
(b) INKOHERENSI / PEMBICARAAN TAK RELEVAN
( akibat NEOLOGISME : arus pikiran
terputus/tersisipi )
(c). KATATONIA
( gaduh, gelisah, mematung, fleksibilitas serba,
negativisme, mutisme, stupor )
(d). GEJALA NEGATIF
( sangat apatis, miskin pembicaraan, ekspresi emosi
tumpul/ tak serasi )
B. Gejala berlangsung terus menerus paling sedikit satu
bulan

C. Bila memenuhi kriteria episode manik atau depresif,
maka gejala psikotik harus mendahuluinya

D. Tidak disebabkan oleh penyakit otak atau intoksinasi
atau lepas zat.
SKIZOFRENIA PARANOID
A. Waham atau halusinasi harus
menonjol
B. Ekspresi afektif tumpul / tak
serasi, gejala katatonik, atau
inkoherensi tidak menonjol
SKIZOFRENIA HEBREFRENIK
A. Harus terdapat ekspresi afektif tumpul atau tidak
serasi
B. Harus terdapat salah satu dari :
(1) Perilaku tak bertujuan
(2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu
C. Waham atau halusinasi tidak menonjol
SKIZOFRENIA KATATONIK
Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala yang
menonjol dari :
(1) Stupor atau mutisme
(2) Gaduh gelisah
(3) Mematung
(4) Negativisme
(5) Rigiditas
(6) Fleksibilitas serea
(7) Otomatisme perintah
SKIZOFRENIATAK TERINCI
Tidak memenuhi salah satu
kriteria atau memenuhi
lebih dari satu kriteria
subtipe skizofrenia
DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA
A. Pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam 12
bulan terakhir
B. Salah satu dari gejala psikotik kelompok (2) dari
skizofrenia harus tetap ada
C. Memenuhi kriteria episode depresif yang menonjol
paling sedikit dua minggu
SKIZOFRENIA RESIDUAL
A. Saat ini tidak memenuhi kriteria skizofrenia
B. Paling sedikit terdapat empat gejala negatif
berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih
(1) Perlambatan Psikomotor
(2) Ekspresi Afektif Tumpul
(3) Pasif dan inisiatif kurang
(4) Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan
(5) Miskin komunikasi nonverbal
(6) Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

F21 GANGGUAN SKIZOTIPAL

Pedoman Diagnostik
Rubrik diagnostik ini tidak dianjurkan untuk digunakan
secara umum karena tidak dibatasi secara tegas dg
skizofrenia simpleks atau dengan gangguan
kepribadian skizoid atau paranoid
Bila istilah ini digunakan untuk diagnosis, tiga atau
empat gajala khas berikut ini harus sudah ada, secara
terus menerus atau secara episodik, sedikitnya untuk 2
tahun lamanya:
a. afek yg tidak wajar atau yang menyempit/
constricted (individu tampak dingin dan acuh tak
acuh
b. perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau
ganjil
c.
c. Hubungan sosial yang buruk dengan orang lain dan
tendensi menarik diri dari pergaulan sosial
d. Kepercayaan yang aneh atau pikiran bersifat magik,
yang mempengaruhi perilaku dan tidak serasi
dengan norma-norma budaya setempat
e. Kecurigaan atau ide-ide paranoid
f. Pikiran obsesif berulang-ulang yang tak terkendali,
sering degan isi yang bersifat dysmorphophobic
(keyakinan tentang bentuk tubuh yang tidak
normal/ buruk dan tidak terlihat secara objektif
oleh orang lain), seksual atau agresif
g. Persepsi-persepsi panca indera yang tidak lazim
termasuk mengenai tubuh (somatosensory) atau
ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasi
h.
h. Pikiran yang bersifat samar-samar (vague),
berputar-putar (circumstantial), penuh kiasan
(metaphorical), sangat terinci dan ruwet
(overelaborate) atau stereotipik, yang
bermanifestasi dalam pembicaraan yang aneh atau
cara lain, tanpa inkoherensi yang jelas dan nyata
i. sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan
psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi,
halusinasi auditorik atau lainnya yang bertubi-tubi
dan gagasan yg mirip waham, biasanya terjadi tanpa
provokasi dari luar
Individu harus tidak pernah memenuhi kriteria
skizofrenia dalam stadium manapun
Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota
keluarga terdekat memberikan bobot tambahan
untuk diagnosis ini, tetapi bukan merupakan suatu
prasyarat
F22. GANGGUAN WAHAM MENETAP

Pedoman Diagnostik
Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas
klinis atau gejala yang paling mencolok. Waham-
waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai
suatu sistem waham) harus sudah ada sedikitnya 3
bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi
(personal) dan bukan budaya setempat.

F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan SEMENTARA

Pedoman Diagnostik
Menggunakan urutan diagnosis yg mencerminkan
urutan prioritas yg diberikan untuk ciri-ciri utama
terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yg dipakai
ialah:
a. onset yg akut (dalam masa 2 minggu atau kurang
= jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi
nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak
termasuk periode prodromal yg gejalanya sering
tidak jelas) sebagai ciri khas yg menentukan
seluruh kelompok
b.
b. adanya sindrom yg khas (berupa polimorfik =
beraneka ragam dan berubah capat, atau
schizophrenia-like = gejala skizofrenik yg khas)
c. adanya stress akut yg berkaitan (tidak selalu ada,
sehingga dispesifikasi dengan karakter tanpa
penyerta stres akut atau dengan penyerta stres akut).
d. tanpa diketahui berapa lama gangguan akan
berlangsung

Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yg
memenuhi kriteria episode manik (F30.-) atau
episode depresif (F32.-), walaupun perubahan
emosional dan gejala-gejala afektif individual dapat
menonjol dari waktu kawaktu
Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis,
delirium atau demensia. Tidak merupakan
intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-
obatan
F23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala
Skizofrenia

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnostik pasti harus memenuhi:
a. onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai
keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu
atau kurang
b. harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham, yang
berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari
atau dalam hari yg sama
c. harus ada keadaan emosional yang sama beraneka
ragamnya
d. walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun
dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat
memenuhi kriteria skizofrenia (F20.-) atau episode manik
(F30.-) atau episode depresif (F32.-)
F23.1 Gangguan Psikotik Akut dg Gejala
Skizofrenia

Pedoman Diagnostik
Memenuhi kriteria (a), (b) dan (c) diatas yang khas
untuk gangguan psikotik polimorfik akut (F23.0)
Disertai gejala-gejala yg memenuhi kriteria untuk
diagnosis skizofrenia (F20.-) yg harus sudah ada untuk
sebagain besar waktu sejak munculnya gambaran
klinis psikotik itu secara jelas
Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih
dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi
skizofrenia (F20.-)
F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dg
Predominan Waham

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti harus memenuhi:
a. onset dari gejala psikotik harus akut (2 minggu
atau kurang dari keadaan non psikotik sampai
jelas psikotik)
b. waham dan halusinasi harus sudah ada dalam
sebagian besar waktu sejak berkembangnya
keadaan psikotik yang jelas
c. baik kriteria untuk skizofrenia (F20.-) maupun
untuk gangguan psikotik polimorfik akut (F23.-)
tidak terpenuhi
...
Kalau waham-waham menetap untuk lebih dari 3
bulan lamanya, maka diagnosis harus diubah
menjadi Gangguan waham menetap (F22.-). Apabila
hanya halusinasi yg menetap untuk lebih dari 3
bulan lamanya, maka diagnosis harus diubah
menjadi Gangguan psikotik nonorganik lainnya (F28)
F24 GANGGUAN WAHAM INDUKSI

Pedoman Diagnostik
Diagnosis gangguan waham karena induksi
harus dibuat hanya jika:
a) dua orang atau lebih mengalami waham atau sistem
waham yang sama dan saling mendukung dalam
keyakinan waham itu;
b) mereka mempunyai hubungan dekat yang tak lazim
dalam bentuk seperti diuraikan diatas;
c) ada bukti dalam kaitan waktu atau konteks lainnya
bahwa waham tersebut diinduksi pada anggota yang
pasif dari suatu pasangan atau kelompok melalui
kontak dengan anggota yang aktif (hanya satu orang
anggota aktif yang menderita gangguan psikotik
yang sesungguhnya, waham diinduksi pada anggota
pasif, dan biasanya waham tersebut menghilang bila
mereka dipisahkan)
Jika ada alasan untuk percaya bahwa dua orang
yang tinggal bersama mempunyai gangguan
psikotik yang terpisah maka tidak satupun
diantaranya boleh dimasukkan dalam kode
diagnosis ini, walaupun beberapa diantara waham-
waham itu diyakini bersama

F25 GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

Pedoman Diagnostik
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat
apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan
gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa
hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode
penyakit yang sama, dan bila mana, sebagai
konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak
memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode
manik atau depresif


Tidak dapat digunakan untuk pasien yang
menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif
tetapi dalam episode penyakit yg berbeda.
Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala
depresi setelah mengalami suatu episode psikotik,
diberi kode diagnosis F20.4 (depresi Pasca-
skizofrenia).
Beberapa pasien dapat mengalami episode
skizoafektif berulang, baik berjenis manik (F25.0)
maupun depresif (F25.1) atau campuran dari
keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu atau
dua episode skizoafektif terselip diantara episode
manik atau depresif (F30-F33)
F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

Pedoman Diagnostik
Kategori ini digunakan baik untuk episode
skizoafektif tipe manik yang tunggal maupun untuk
gangguan berulang dengan sebagian besar episode
skizoafektif tipe manik
Afek harus meningkat secara menonjol atau ada
peningkatan afek yang tidak begitu menonjol
dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang
memuncak
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya
satu, atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang
khas (sebagimana ditetapkan untuk skizofrenia, F20.-
pedoman diagnostik (a) sampai dengan (d)
F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif

Pedoman Diagnostik
Kategori ini harus dipakai baik untuk episode
skizoafektif tipe depresif anyg tunggal, dan untuk
gangguan berulang dimana sebagian besar episode
didominasi oleh skizoafektif tipe depresif
Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya
dua gejala khas, baik depresif maupun kelainan
perilaku terkait seperti tercantum dalam uraian untuk
episode depresif (F32)
Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada
satu dan sebaiknya ada dua, gejala khas skizofrenia
(sebagaimana ditetapkan dalam diagnostik
skizofrenia, F20.- (a) sampai (d)

Anda mungkin juga menyukai