Anda di halaman 1dari 3

Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau

serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke


dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya. (Pasal 1 Angka 15 UU Nomor
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan).

3. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita
ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,
semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
a. Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik
semaksimalnya. Misalnya, seorang yang karena kecelakaan, patah
kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah yaitu
denganmempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan
kaki yang sesungguhnya.
b. Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam
hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali
bersamaan dengan terjadinya cacat badania muncul pula kelainan-
kelaianan atau gangguan mental.untuk hal ini bekas penderita
perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali kedalam
masyarakat
c. Rehabilitasi social vokasional
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan
dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimalnya
sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
d. Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan
rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat
tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya: misalnya
penggunaan mata palsu.

Usaha pengembalian bekas penderita ini kedalam masyarakat,
memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota
masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keandaan
mereka (fisik mental dan kemampuannya) sehingga memudahkan
mereka dalam proses penyesuian dirinya dalam masyarakat dalam
keadan yang sekarang ini.

Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai
dengan falsafah pancasila yang berdasarkan unsur kemanusian dan
keadailan social. Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan
bantuan dari setiap warga masyarakat, bukan hanya berdasarkan
belas kasian semata-mata, melainkan juga berdasarkan hak
asasinya sebagai manusia.
Sedangkan peran bidan dalam rehabilitasi (pemulihan) yaitu:
1. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan
melibatkan masyarakat
2. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali
3. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap
penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
4. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap
dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit
5. Memberikan konseling pada penderita kecacatan
6. Memberikan keyakinan dalam kesembuhan, menumbuhkan
kepercayaan diri untuk bersosialisasi dgn masyarakat
7. Memberikan pendidikan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai