Anda di halaman 1dari 7

LP TEORI ASKEP KB

Post By. Andy Jmc at Monday, April 08, 2013



BAB 1
TINJAUAN TEORI
KELUARGA BERENCANA

1.1 Tinjauan Medis
1.1.1 Pengertian
Keluarga Berencana adalah suatu proses memilih kapan dan akan mempunyai anak (
Kaplan,2002;46 )
Menurut WHO yang dikutip oleh Harianto ( 2004 ) adalah tindakan yang membantu
individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif obyektif tertentu, menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat
atau obat obatan ( Mochtar, Rustam,1998;255 )
1.1.2 Tujuan Keluarga Berencana
1) Mencegah kematian ibu dan anak.
2) Pengaturan kehamilan.
3) Pembinaan ketahanan keluarga.
4) Peningkatan kesejahteraan keluarga.
1.1.3 Sasaran Keluarga Berencana
1) Ibu dengan penyakit kronis.
2) Usia ibu < 20 tahun atau > 30 tahun dengan jumlah anak > 3 orang.
3) Ibu yang sudah pernah melahirkan > 5 x melahirkan.
4) Ibu dengan riwayat persalinan yang buruk.
5) Keluarga dengan sosial ekonomi yang kurang memadai
1.1.4 Metode KB yang efektif
Beberapa metode KB yang efektif bagi keluarga pasangan usia subur adalah :
1) Cara sederhana : pantang berkala, senggama terputus, menyusui bayi.
a. Pantang berkala : pantang melakukan hubungan suami istri pada saat saat tertentu,misal :
pada saat hari raya keagamaan.
b. Senggama terputus : Melakukan senggama tetapi ejakulasi dilakukan di luar kelamin
wanita/istri.
c. Menyusui bayi : Kadar steroid yang tinggi mengakibatkan pematangan sel ovum (ovulasi)
tidak terjadi.
Ketiga cara tersebut di atas, masih belum cukup aman untuk menghindari kehamilan.
2) Alat : kondom, diafragma, IUD.
a. Kondom
1) Keuntungan :
a) Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan.
b) Murah an mudah dipakai.
c) Tidak perlu resep dokter.
d) Pria turut berkontrasepsi.
e) Mencegah ejakulasi dini.
f) Melindungi PMS dan HIV AIDS.
2) Kerugian :
a) Angka kegagalan tinggi.
b) Sensitivitas penis tinggi.
c) Dipakai setiap kali berhubungan.
d) Mengurangi kenikmatan.
e) Kondom bekas pembuangan sulit.
f) Sedia setiap hubungan sex.
b. Diafragma
Merupakan mangkuk karet yang dipasang di dalam vagina,mencegah sperma masuk ke
dalam saluran reproduksi.
1) Keuntungan :
a) Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan.
b) Pemakaina dikontrol sendiri oleh klien.
c) Segera dirasakan efektifitasnya.
2) Kerugian :
a) Dipakai setiap kali hubungan sex.
b) Perlu pengukuran awal.
c) Perlu spermatisida.
d) Merepotkan cara memasangnya.
e) Dibiarkan dalam vagina sampai 6 jam setelah koitus.
c. IUD (alat kontrasepsi dalam rahim/ AKDR)
Merupakan alat yang dimasukkan ke dalam rahim dalam masa reproduksi untuk mencegah
kehamilan.
1) Keuntungan :
a) Tidak menimbukan resiko terhadap kesehatan.
b) Tidak perlu mengganti setiap kali akan hubungan.
c) Lebih praktis dan hemat.
d) Dapat dijamin keamanannya.
2) Kerugian :
a) Menimbulkan floting darah kadang kadang.
b) Merepotkan cara memasangnya dan tidak dapat dilakukan sendiri.
c) Kadang kadang terjadi keputihan
d) Menimbulkan ketidaknyamanan pada saat hubungan
3) Obat obatan : Spermatisida, hormonal.
a. Spermatisida : contoh tissu vagina, tablet, busa, krim yang berisi spermasid untuk mematikan
sperma sebelum memasuki vagina.
1) Keuntungan :
a) Berfungsi sebagai pelicin.
b) Efek samping sistemik tidak ada.
c) Mudah memakainya.
d) Tidak perlu resep.
e) Segera bekerja efektif.
2) Kerugian :
a) Angka kegagalan tinggi.
b) Efektif 1 2 jam.
c) Mahal dan persediaan sulit.
d) Menunggu 7 10 menit.
e) Beberapa klien merasa seperti terbakar genetalianya.
b. Hormonal : obat kontrasepsi yang mengandung hormonal seperti estrogen dan progesteron.
4) Kontrasepsi mantap (kontap) : suntik, susuk dan pil.
a. Susuk
adalah alat kontrasepsi ynag terdiri dari 6 batang susuk lembut yang mengandung hormon.
1) Keuntungan :
a) Daya guna tinggi.
b) Perlindungan jangka panjang.
c) Tidak menunggu kegiatan senggama.
d) Dapat dcabut setiap saat sesuai kebutuhan.
e) Ekonomis.
2) Kerugian :
a) Masa lama haid memanjang.
b) Perdarahan bercak antara 2 siklus.
c) Amenore dalam beberapa bulan.
d) Kombinasi pola di atas.
b. Suntik
KB suntik cocok sekali digunakan pada ibu-ibu yang baru saja bersalin dan menyusui anaknya
Keuntungan :
1) efektivitas tinggi
2) sederhana pemakaiannya
3) cukup menyenangkan bagi akseptor (injeeksi hanya 4x setahun)
4) reversible
5) cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak
Kerugian :
1) sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (spoting, breakhtrough, bleeding)
2) dapat menimbulkan amenorea
c. Pil
1) Keuntungan :
a) Efektifitas tinggi.
b) Tidak menimbulkan perdarahan.
c) Mudah pemakaian.
d) Tidak mengganggu hubungan seksual.
2) Kerugian :
a) Mahal
b) Diminum setiap hari.
c) Barat badan meningkat.

1.1.5 Tempat pelayanan KB
1) Dokter dan bidan praktek swasta.
2) Lembaga masyarakat seperti : posyandu, kelompok akseptor KB.
3) Lembaga kesehatan seperti : Rumah Sakit, puskesmas, klinik swasta

1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1) Riwayat menstruasi
Frekuensi, siklus dan lama haid terakhir
2) Riwayat kontrasepsi
Metode yang pernah digunakan dan alasan penghentian
Metode yang terakhir digunakan dan pemakaian terakhir
3) Riwayat obstetri
Tipe kelahiran gender
Lama gestasi komplikasi
Lama persalinan Berat lahir
kesehatan anak-anak saat ini dan tempat tinggalnya
perasaan tentang kehamilan terdahulu atau pengalaman melahirkan
4) Riwayat pembedahan
Masalah gynekologi termasuk HPV, herpes, gonorhoe, sifilis
Penyakit organic
Pembedahan, kecelakaan, hospitalisasi
Masalah psikiatri, termasuk penyakit jiwa, depresi, ansietas, mania, serangan panic
Obat-obatan (saat ini dan masa lalu)
5) Riwayat keluarga
Risiko penyakit genetic, termasuk latar belakang etnis
Riwayat obstetric, termasuk riwayat keguguran, kembar, preeklamsi
Hubungan kekerabatan
6) Kebiasaan tidak sehat (merokok, mengkonsumsi alcohol, obat-obatan)
7)
Status perkawinan


Riwayat social
Tempat lahir Situasi hidup
Pekerjaan Pendidikan
Sumber pendukung Sumber stress

1.2.2 Diagnosa Keperawatan
3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kondisi, kebutuhan tindakan dan pemilihan yang
tepat tentang alat kontrasepsi
4) Ansietas berhubungan dengan kemungkinan terjadinya kegagalan akibat pemasangan /
pemakaian alat KB

1.2.3 Rencana Asuhan Keperawatan
1) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kondisi, kebutuhan tindakan dan pemilihan yang
tepat tentang alat kontrasepsi
Tujuan : pengetahuan klien tentang alat kontrasepsi bertambah
Kriteria hasil :
a) mampu memilih alat kontrasepsi yang sesuai
b) mampu menyebutkan manfaat dari penggunaan alat kontrasepsi (KB)

Intervensi Keperawatan :
(1) HE tentang Keluarga Berencana (KB) meliputi tujuan KB, sasaran KB, metode yang efektif
R : Memberikan informasi untuk membantu klien/pasangan memahami dan memutuskan sesuatu
(2) Kaji tingkat pengetahuan klien/pasangan, kesiapan dan kemampuan untuk belajar. Dengarkan ,
bicara dengan tenang dan berikan waktu untuk bertanya dan meninjau materi
R : Memberikan informasi yang perlu untuk mengembangkan rencana perawatan
(3) Diskusikan dengan klien/pasangan implikasi jangka pendek dan jangka panjang penggunaan
alat kontrasepsi
R : Memungkinkan klien/pasangan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi
(4) Kolaborasi dengan dokter untuk pemilihan yang tepat dan terapi yang sesuai apabila ada
gangguan
R : Mendukung keputusan klien/pasangan dan membantu mengurangi risiko terganggunya
kesehatan

2) Ansietas berhubungan dengan kemungkinan terjadinya kegagalan akibat pemasangan /
pemakaian alat KB
Tujuan : klien mengungkapkan kenyamanan dan tidak terjadi kecemasan
Kriteria hasil :
a) klien tampak rileks
b) P : 60-100x/menit
c) N : 20x/menit
Intervensi Keperawatan :
(1) Observasi tanda-tanda vital (P, N, TD)
R : Tanda vital klien mungkin berubah karena kecemasan. Tanda vital yang stabil menunjukkan
penurunan tingkat kecemasan
(2) Tinjau ulang penyebab, sumber dan manifestai kecemasan
R : Mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan kemungkinan
pilihan/intervensi
(3) Jelaskan prosedur, intervensi keperawatan dan tindakan
R : Pengetahuan tentang alas an aktivitas ini dapat menurunkan rasa takut akibat ketidaktahuan
(4) Pertahankan komunikasi terbuka, diskusikan kemungkinan efek samping dan keuntungan
penggunaan alat KB
R : Informasi dan jawaban atas pertanyaan dapat membantu menurunkan ansietas dan
meningkatkan kepercayaan diri klien dan pasangan
(5) Anjurkan penggunaan teknik relaksasi (misal : latihan nafas dalam)
R : Mencegah kelelahan otot dan memberikan kesempatan untuk partisipasi aktif dan
meningkatkan rasa kontrol
(6) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anticemas
R : Memblok system syaraf yang meningkatkan kecemasan

1.2.4 Evaluasi
1. Klien dan pasangan memiliki pengetahuan tentang keluarga berencana
2. Klien mampu memilih alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai
3. Klien mengungkapkan kenyamanan dan tidak terjadi kecemasan























Daftar pustaka

Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk perencanaan dan
dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC

Doenges, Marylinn E. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku kedokteran, Jakarta.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta ; EGC

Sarwono P. ( 1999). Ilmu Kandungan, Yayasan bina pustaka, edisi 2, Jakart

Anda mungkin juga menyukai