NamaWahana: RSUD Noongan , Minahasa, Sulawesi Utara Topik: Stroke Non Hemmoragik Tanggal (kasus): 2 November 2013 Presenter : dr. Edwin Yosua NamaPasien: Tn. D.L. No. RM 0527xx TanggalPresentasi: NamaPendamping: dr Lidya Komedien TempatPresentasi: Ruang Komite Medik RSUD Noongan ObyektifPresentasi: Keilmuan Keterampilan Penyegaran TinjauanPustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Laki-laki, usia 72 tahun, datang dengan keluhan penurunan secara tiba- tiba 1 jam SMRS saat melakukan aktivitas nyeri kepala 2 ,5 jam SMRS, muntah 2x , riwayat hipertensi sejak 15 tahun tidak terkontrol dengan obat antihipertensi. Tujuan: Mencari tau kemungkinan- kemungkinan penyebab penurunan kesadaran tiba- tiba, menegakan diagnosa pasti dan tatalaksana, hubungan penyakit darah tinggi pasien dengan penyebab penurunan kesadaran pada pasien. Bahanbahasan: TinjauanPustaka Riset Kasus Audit Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos Data pasien: Nama: Ny. MS NomorRegistrasi: 0527xx Namaklinik: IGD RSUD Noongan Telp: - Terdaftarsejak: 27 Agustus 2013 Data utamauntukbahandiskusi: 1. Diagnosis/GambaranKlinis : Laki-laki, usia 72 tahun, datang dengan keluhan tangan kanan dan kaki kanan sulit digerakan, terasa berat untuk diangkat. Keluhan disertai kepala terasa pusing. TIdak di dapatkan penurunan kesadaran, mual ( -) muntah (-). TIdak di dapatkan kesuitan berbicara, tidak pel, BAB/BAK tidak ada keluhan. Riwayat hipertensi sejak 10 tahun tidak terkontrol dengan obat antihipertensi. Keadaan Umum tampak sakit sedang, GCS 15 compos mentis, TD : 170/100 mmHg, Nadi 80 x/ menit, pupil 3mm/3mm, RCTL/RCL +/+ 2. Riwayat Pengobatan : Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yg serupa jadi selama ini pasien menyadari bahwa tekanan darah pasien sering tinggi namun pasien tidak rutin memeriksakan diri. 3. Riwayat kesehatan/Penyakit : Riwayat darah tinggi sejak 10 tahun tidak terkontrol (+), kolesterol tinggi (-), diabetes melitus, sakit jantung penyakit kronis disangkal keluarga pasien, riwayat trauma kepala (-), RIwayat sakit serupa disangkal 4. Riwayat keluarga: Tidak ada di keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama. 5. Riwayatpekerjaan: Petani 6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN) : Lingkunga social baik, pasien tinggal bersama istri dan 2 orang anak yang belum menikah. Biaya kesehatan pasien menggunakan fasilitas Jamkesmas 7. Riwayat imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) : - 8. Lain-lain:(dibericontoh : PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan TAMBAHAN YANG ADA, sesuai dengan FASILITAS WAHANA) A. Pemeriksaan Fisik : Ku : tampak sakit sedang ; Kesadaran : E 4 M 26 V 5 : 15 (Compos Mentis) TD : 170/100 mmHg N : 80 x/mnt RR : 24 X/mnt Sh : 37 0 C Mata : Conjt anemis -/-, Sklera Ikterik -/- Pupil 3mm/3mm, RCTL/RCL ++/++ , refleks kornea -/- Kulit : sianosis -/-, ikterik - Kepala : normocephali, hematom (-), jejas (-) Telinga : lubang lapang, membran timpani intak Hidung : deformitas () Mulut : mukosa tidak kering, stridor (+) Thorax : - Inspeksi : pergerakan dada simetris - Palpasi : vocal fremitus sulit dinilai - Perkusi : sonor kanan =kiri - Auskultasi : Cor : BJ I & II murni, irreguler, murmur -, gallop Pulmo : vesikuler, rales -/-, wheezing -/- Pembuluh darah : teraba, kuat angkat : lemah Abdomen : - Inspeksi : cembung - Auskultasi : BU (+) melemah - Perkusi : timpani, nyeri ketok tidak dapat dinilai - Palpasi : supel, hepar/lien ttm, NTE tidak dapat dinilai Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-), CRT < 2
Status Neurologi 1. Rangsang Meningen Kaku kuduk : - Brudzinski I : - Brudzinski II : -/- Laseque : >70/ >70 Kerniq : -/- 2. Saraf Kranial N.I (Olfaktorius) Tidak dilakukan N. II (Optikus) Funduscopy Tidak dilakukan N. III, IV, VI (Okolomotorius, Trochlearis, Abdusen) Sikap bola mata simetris Deviasi Konjuge : tidak dilakukan Pupil Bentuk : Bulat, diameter 3mm/3mm Isokor : Isokor Letal : Ditengah Tepi : Rata Reflek cahaya Kanan Kiri Langsung : + + Konsensual : + + N. V (Trigeminus) Reflek : - Reflek Kornea : + + - Reflek Maseter : + + N.VII (Fasialis) Menyeringai : Tidak dapat dinilai Fenomena Chvostek : + N.VIII (Vestibulokokhlearis) Vestibularis - Nistagmus : - N. IX, X (Glosofaringeus, Vagus) Arkus Faring : Sulit Dinilai Palatum Mole : Utuh Refleks Okulokardiak : Tidak dilakukan Refleks Sinus Karotikus : Tidak dilakukan N.XI (Asesorius) Tidak dilakukan N.XII (Hipoglosus) Sikap lidah dalam mulut : Normal Fasikulasi : Normal Atrofi : Normal 3. Motorik Ekstremitas atas : 3333/5555 Ekstermitas bawah : 3333/5555 Gerakan Spontan Abnormal : - 4. Koordinasi Statis : Tidak dilakukan Dinamis - Telunjuk Hidung : Tidak dilakukan 5. Refleks Refleks Tendo - Biseps : ++/++ - Triseps : ++/++ - Knee Pes Reflex : ++/++ - Achilles Pes Reflex : ++/++ Refleks Abnormal - Babinski : +/- - Chaddock : -/- - Oppenheim : -/- - Gordon : -/- - Schaeffer : -/- 6. Sensibilitas Eksteroseptif : Tidak dilakukan Propioseptif :Tidak dilakukan
B. Pemeriksaan penunjang Tanggal 27 Agustus 2013
Nama test Hasil Nilai rujukan HEMATOLOGI LED Leukosit
Hitung Jenis Limph Mid Gran Limph% Mid% Gran% Eritrosit Hemoglobin Hematokrit Trombosit
Daftar Pustaka: (dibericontoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTRONIK) 1. PERDOSSI, Guideline stroke 2011, Jakarta : PERDOSSI 2011, Hal 32 38, 42, 82,141. 2. Misbach, Jusuf. DR, Prof , STROKE , stroke aspek diagnosis, patofisiologi, manajemen, Jakarta : balai Penerbit FK UI Juni 2007 , Hal 1 135 Hasil Pembelajaran: 1. Menegakkan Diagnosa secara cepat dan tepat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik 2. Mampu mentatalaksana kedaruratan pada kasus penurunan kesadaran yang diduga disebakan Stroke Hemoragik 3. Evaluasi tatalaksana dan melakukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan 4. Rencana mencegah limitasi dan edukasi terhadap keluarga
1. Subyektif : Anamnesis (Alloanamnesis) Laki-laki, usia 72 tahun, datang dengan keluhan tangan kanan dan kaki kanan sulit digerakan, terasa berat untuk diangkat. Keluhan disertai kepala terasa pusing. TIdak di dapatkan penurunan kesadaran, mual (-) muntah (-). TIdak di dapatkan kesuitan berbicara, tidak pel, BAB/BAK tidak ada keluhan. Riwayat hipertensi sejak 10 tahun tidak terkontrol dengan obat antihipertensi. Riwayat diabetes mellitus disangkal. Riwayat keluhan serupa disangkal. Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita keluhan serupa. 2. Objektif : Ku : tampak sakit sedang Kesadaran : E 4 M 6 V 5 : 15 (Compos Mentis) TD : 170/100 mmHg N : 80 x/mnt RR : 24 X/mnt Sh : 37 0 C Mata : Conjt anemis -/-, Sklera Ikterik -/- Pupil 2mm/2mm, RCTL/RCL ++/++ , refleks kornea -/- Kulit : sianosis -/-, ikterik - Kepala : normocephali, hematom (-), jejas (-) Telinga : lubang lapang, membran timpani intak Hidung : deformitas () Mulut : mukosa tidak kering, stridor (+) Thorax : - Inspeksi : pergerakan dada simetris - Palpasi : vocal fremitus sulit dinilai - Perkusi : sonor kanan =kiri - Auskultasi : Cor : BJ I & II murni, irreguler, murmur -, gallop Pulmo : vesikuler, rales -/-, wheezing -/- Pembuluh darah : teraba, kuat angkat : lemah Abdomen : - Inspeksi : cembung - Auskultasi : BU (+) melemah - Perkusi : timpani, nyeri ketok tidak dapat dinilai - Palpasi : supel, hepar/lien ttm, NTE tidak dapat dinilai Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-), CRT < 2
Status Neurologi Rangsang Meningen Kaku kuduk : - Brudzinski I : - Brudzinski II : -/- Laseque : >70/ >70 Kerniq : -/- Saraf Kranial N.I (Olfaktorius) Tidak dilakukan N. II (Optikus) Funduscopy Tidak dilakukan (papil edem) N. III, IV, VI (Okolomotorius, Trochlearis, Abdusen) Sikap bola mata simetris Deviasi Konjuge : tidak dilakukan Pupil Bentuk : Bulat, diameter 3mm/3mm Isokor : Isokor Letal : Ditengah Tepi : Rata Reflek cahaya Kanan Kiri Langsung : + + Konsensual : + + N. V (Trigeminus) Reflek : - Reflek Kornea : + + - Reflek Maseter : + + N.VII (Fasialis) Menyeringai : Tidak dapat dinilai Fenomena Chvostek : + N.VIII (Vestibulokokhlearis) Vestibularis - Nistagmus : - N. IX, X (Glosofaringeus, Vagus) Arkus Faring : Sulit Dinilai Palatum Mole : Utuh Refleks Okulokardiak : Tidak dilakukan Refleks Sinus Karotikus : Tidak dilakukan N.XI (Asesorius) Tidak dilakukan N.XII (Hipoglosus) Sikap lidah dalam mulut : Sulit dinilai Fasikulasi : Sulit dinilai Atrofi : Sulit dinilai Motorik Ekstremitas atas : 3333/5555 Ekstremitas bawah : 3333/5555 Gerakan Spontan Abnormal : - Koordinasi Statis : Tidak dilakukan Dinamis - Telunjuk Hidung : Tidak dilakukan Refleks Refleks Tendo - Biseps : ++/++ - Triseps : ++/++ - Knee Pes Reflex : ++/++ - Achilles Pes Reflex : ++/++ Refleks Abnormal - Babinski : +/- - Chaddock : -/- - Oppenheim : -/- - Gordon : -/- - Schaeffer : -/- Sensibilitas Eksteroseptif : Tidak dilakukan Propioseptif :Tidak dilakukan
Pemeriksaa Laboratorium (tgl 27 Agustus 2013)
Nama test Hasil Nilai rujukan HEMATOLOGI LED Leukosit
Hitung Jenis Limph Mid Gran Limph% Mid% Gran% Eritrosit Hemoglobin Hematokrit Trombosit
- Pemeriksaan lab : Ureum, Creatinine, SGOT,SGPT - Pemeriksaan thorax PA tidak dilakukan - Advise Rujuk Untuk dilakukan CT Scan Kepala (gambaran Hiperdens) dan Lumbal Pungsi
3. Assessment : Stroke merupakan suatu kedaruratan medik dimana terjadi gangguan sirkulasi darah di bagian otak tertentu secara mendadak yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi neurologi permanen atau bahkan kematian apabila tidak segera didiagnosis dan di terapi. Stroke merupakan penyebab ke-3 kematian dan penyebab pertama timbulnya kecacatan pada orang dewasa di USA dan di negara-negara industrial di eropa. Stroke dapat disebabkan oleh penyakit atau kelainan pembuluh darah otak misalnya arteriosklerosis otak, aneurisma, angioma pembuluh darah otak dan sebagainya, ( cerebrovascular disease/CVD ), sedangkan faktor- faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang rentan terserang stroke antara lain faktor resiko mayor (hipertensi, penyakit jantung, diabetes, polisitemia, merokok, riwayat stroke sebelumnya), faktor resiko minor (Kadar lemak darah tinggi, Hematokrit tinggi, Kegemukan, Kadar asam urat tinggi, Kurang olahraga, Fibrinogen tinggi ) pada kasus ini os memiliki faktor resiko mayor yaitu riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. Stroke non hemoragik bisa terjadi akibat suatu dari dua mekanisme patogenik yaitu trombosis serebri atau emboli serebri. Trombosis serebri menunjukkan oklusi trombotik arteri karotis atau cabangnya, biasanya karena arterosklerosis yang mendasari. Proses ini sering timbul selama tidur dan bisa menyebabkan stroke mendadak dan lengkap. Defisit neurologi bisa timbul progresif dalam beberapa jam atau intermiten dalam beberapa jam atau hari. Emboli serebri terjadi akibat oklusi arteria karotis atau vetebralis atau cabangnya oleh trombus atau embolisasi materi lain dari sumber proksimal, seperti bifurkasio arteri karotis atau jantung. Emboli dari bifurkasio karotis biasanya akibat perdarahan ke dalam plak atau ulserasi di atasnya di sertai trombus yang tumpang tindih atau pelepasan materi ateromatosa dari plak sendiri. Embolisme serebri sering di mulai mendadak, tanpa tanda-tanda disertai nyeri kepala berdenyut. Klasifikasi Stroke Non Hemoragik Berdasarkan onset penyakitnya stadium stroke non hemoragik terbagi atas: 1. Serangan iskemia atau Transient Ischemic Attack (TIA). Pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam. 2. Defisit Neurologik Iskemik Sepintas atau Reversible Ischemic Neurological Defisit (RIND). Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama 24 jam. Tapi tidak lebih seminggu. 3. Stroke Progresif (Progresive Stroke atau Stroke in evolution). Gejala neurologik semakin lama akan semakin berat. 4. Stroke Komplet (Completed Stroke atau Permanent Stroke), apabila ditemukan gejala klinis sudah menetap.
Stroke non hemoragik Stroke hemoragik 1. Onset mendadak 1. Onset mendadak 2. Pada waktu istirahat 2. Pada waktu beraktivitas 3. Tanda-tanda TIK meningkat (-) 3. Tanda-tanda TIK meningkat (+) : Sakit kepala hebat, muntah proyektil, kesadaran menurun 4. Funduskopi : papil edema (-) 4. Papil edema (+) 5. Rangsang meningeal (-) 5. Rangsang meningeal (+) pada perdarahan subarakhnoid 6. Lumbal punksi : - Warna : Jernih - Tekanan : Normal - Eritrosit : < 300/mm3 6. Lumbal punksi : - Warna : Merah - Tekanan : Meningkat - Eritrosit : >1000/mm3 7. CT Scan : hipodens 7. CT Scan : hiperdens
4. Plan :
Diagnosis : Berdasarkan SIRRIRAJ STROKE SCORE (SSS) Kriteria Nilai Kesadaran : -Sadar -Delirium,stupor -Semi koma dan koma 0 1 2 Muntah / sakit kepala dalam dua jam :-Tidak ada -Ada 0 1 Aterom / Riwayat diabetes : -Tidak ada -1 atau lebih 0 1
SSS : Diagnosa >1 : Perdarahan serebral <-1 : Infark/iskemik serebral -1 sampai 1 : Diagnosa tidak pasti digunakan kurva kemungkinan / CT-Scan SSS=(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (0,1 x tekanan darah diastole) (3 x aterom ) -12 SSS=(2,5 x 0 ) + (2 x 0 ) + (2 x 1 ) + (0,1 x 100 ) (3 x 0) 12 = -9 = STROKE NON HEMMORAGIK / STROKE ISKEMIK Pengobatan : Prinsip perawatan dan pengobatan umum pada stroke akut adalah mempertahankan kondisi agar dapat menjaga tekanan perfusi dan oksigenasi serta makanan yang cukup agar metabolisme sistemik otak terjamin. Secara klinis dilakukan 5B ( Breathing, Blood, Brain, Bladder, Bowel ) : 1. Nafas : Jalan nafas harus bebas untuk menjamin keperluan oksigen 2. Darah : Dijaga agar tekanan darah tetap cukup tinggi untuk mengalirkan darah (perfusi) ke otak dan menjaga komposisi darah (O2, Hb, Glukosa) tetap optimal untuk metabolisme otak. 3. Otak : Mencegah terjadinya edema otak dan timbulnya kejang dengan memberikan kortikosteroid, gliserol, manitol untuk edema, dan valium intravena secara perlahan untuk mengatasi kejang. 4. Ginjal : Saluran kemih dan balans cairan diperhatikan. 5. Gastrointestinum : fungsi defekasi/ pencernaan dan nutrisi jangan diabaikan
Penatalaksanaan yang telah dilakukan pada pasien ini : Rawat Inap 1. IVFD NaCl 0,9% 20 tpm + Farbion drips 2. Inj. Citicolin 1 amp (500mg) /12 jam 3. Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam 4. Amlodipin 5 mg 0-0-1 5. Aspilet 1x80mg
Pendidikan : Menjelaskan kepada keluarga prognosis dan rencana tatalaksana kepada keluarga pasien dari awal saat ingin memulai terapi dan kemungkinan terburuk apa yang dapat terjadi pada pasien, dan mengedukasi keluarga tetang faktor- faktor resiko yang harus mereka hindari seperti hipertensi, DM, dislipidemia, penyakit jantung, alkoholik, kegemukan, merokok, stress yang dapat memicu terjadinya stroke.
Perbandingan Fungsi Hati Setelah Hepatektomi Pada Pasien Sirosis Hepatis Antara Penggunaan Sevoflurane Dan Isoflurane Dengan Nitrous Oxide Dan Blok Epidural