Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH BAHASA INDONESIA

FRASE








Disusun oleh Kelompok 3(Elektromekanik 2012) :
Andri Sulistiyo
David Hidayat
Muhammad Abdai Ratomi
Sabilul Falah
Tri Mardi Asih

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2014

FRASE
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa
resmi Republik Indonesia Kata Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu
Indos yang berarti India dan nesos yang berarti pulau. Jadi kata Indonesia berarti
kepulauan India, atau kepulauan yang berada di wilayah India. Bahasa Indonesia
diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945.
Bahasa indonesia merupakan bahasa yang resmi dalam negara indonesia ini,
oleh sebab itu penting bagi kita untuk mempelajari bahasa indonesia, baik dalam
menulis maupun membacanya. Salah satu ilmu yang di pelajari dalam bahasa
indonesia ini adalah frase dan paragraf.
2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui apa itu
frase.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian FRASE
Frase adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang merupakan satu kesatuan, dan
menjadi salah satu unsur atau fungsi kalimat(subjek, predikat, objek, atau keterangan).
Contohnya, dalam kalimat presiden suharto sudah meresmikan jalan tol itu kemaren
pagi, yang menjadi subjeknya adalah frase presiden suharto; yang menjadi
predikatnya adalah frase sudah meresmikan; yang menjadi objeknya adalah frase jalan
tol baru itu; dan yang menjadi keteranganya adalah frase kemarin pagi.[1]
2. Pembentukan dan Penggunaan Frase
Di dalam pertuturan atau karangan, bahasa itu diwujudkan dalam bentuk satuan-
satuan bahasa yang di sebut kalimat. Sedangkan kalimat itu sendiri terbentuk dari
satuan-satuan kata yang dirangkai-rangkaikan. Kalimat-kalimat ini, secara teoritis,
dibentuk oleh unsur subjek(s), predikat(p), objek(o), keterangan(k). Subjek adalah
bagian dari kalimat yang merupakan pokok pembicaraan; predikat adalah bagian dari
kalimat yang memberikan penjelasan mengenai mengapa, bagaimana, atau apayang
terjadi terhadap pokok pembicaraan itu; objek adalah bagian kalimat yang memberi
penjelasan terhadap kejadian yang menyangkut pokok pembicaraan; keterangan
adalah bagian dari kalimat yang memberi penjelasan tambahan mengenai kapan,
dimana, atau dalam keadaan apa pristiwa yang dialami pokok pembicaraan yang
berlangsung. Inilah unsur-unsur yang dapat membentuk frase. Dilihat dari unsur
pembentuknya frase terbagi menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut:
a. Frase Setara
Frase yang kedudukan kedua unsurnya sama derajatnya, yang satu tidak
tergantung dengan yang lain, sehingga keduanya dapat menggantikan
kedudukan frase itu di dalam kalimat. Misalnya frase ayah ibu di dalam
kalimat:
Ternyata ayah ibu sudah tidak ada.
Frase ayah ibu dapat di ganti kedudukanya dalam kalimat dalam kalimat itu
oleh kata ayah saja atau ibu saja, sehingga menjadi:
Ternyata ayah sudah tidak ada.
Ternyata ibu sudah tidak ada.
b. Frase Bertingkat
Frase yang kedudukan kedua unsurnya tidak sama, usur yang satu
kedudukanya sangat penting sehingga tidak dapat di tinggalkan; sedangkan
unsur yang lain kedudukanya hanya merupakan penjelas saja atau tambahan
saja., sehingga dapat di tinggalkan. Contohnya frase sudah mendirikan dalam
kalimat:
Mereka sudah mendirikan koperasi.
Kata mendirikan merupakan unsur penting di dalam frase itu sehingga
kedudukanya tidak dapat di tinggalkan. Karena kalau ditinggalkan:
Mereka sudah koperasi.
Kalimat menjadi tidak dapat di terima. Sebalikya, kata sudah karena
merupakan unsur penjelas saja, kedudukanya dapat ditinggalkan. Kalau
dikatakan:
Mereka mendirikan koperasi.
Kalimatnya masih bisa diterima.[2]
c. Frase Terpadu
Frase yang kedudukan kedua unsurnya tidak dapat ditinggalkan sama sekali.
Kalau salah satu unsurnya di tinggalakan, maka kalimatnya tidak dapat
diterima. Contohnya frase dari pasar dalam kalimat:
Ibu baru pulang dari pasar.
Kata dari atau kata pasar tidak dapat ditinggalkan, karena kalau di tinggalkan
maka kalimatnya tidak dapat di terima. Contoh:
Ibu baru pulang dari.
Ibu baru pulang pasar.
Dilihat dari fungsi dan jenisnya di bedakan adanya empat macam frase, yaitu:
1) Frase benda (fb)
Lazimnya digunakan untuk menjadi subjek atau objek di dalam
kalimat. Contoh:
- Kami mendengarkan pidato presiden melalui radio.
O
- Pidato presiden akan disiarkan lagi oleh rri.
S
2) Frase kerja (fk)
Lazimnya menjadi unsur predikat di dalam kalimat. Makna yang di
dapat sebagai hasil penggabungan kedua kata itu menjadi sebuah frase
kerja, contohnya:
- Kepastian atau kemungkinan[3].
3) Frase sifat (fs)
lazimnya menjadi unsur predikat juga.
Contohnya:
- Indah sekali
- Kuat sekali
- Pandai sekali
4) Frase depan dan frase keterangan.
Mempunyai struktur unsur pertama berupa kata penghubung dan unsur
kedua merupakan kata keterangan atau kata-kata lain. Contohnya:
- Dengan hati hati
- Sambil tersenyum
- Karena sakit keras
Jadi, sudah di sebutkan di muka bahwa frase dapat menggantikan kata
sebagai unsur yang membentuk kalimat. Frase benda dapat menjadi
unsur subjek atau objek, frase kerja menjadi unsur predikat, frase sifat
dapat menjadi unsur predikat, dan frase proposisi dan frase keterangan
menjadi unsur keterangan.[4]

Anda mungkin juga menyukai