Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan
pesat, tidak terkecuali teknologi sebagai penunjang industrialisasi. Oleh karena itu,
perguruan tinggi sebagai lembaga pelaksana pengembangan ilmu pengetahuaan dan
teknologi senantiasa dituntut untuk terus meningkatkan metode pendidikannya agar
dapat menghasilkan sumber daya manusia atau lulusan-lulusan yang berkualitas,
berbudi luhur, berkepribadian mandiri, unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, berdaya saing tinggi, memiliki kemampuan untuk mengembangkan
diri, serta siap untuk menghadapi perkembangan dunia dan tantangan era globalisasi.
Praktek Kerja Industri ( PRAKRIN ) merupakan salah satu kegiatan untuk
memberikan gambaran yang nyata tentang ilmu teknik mesin yang berkembang di
lingkungan perusahaan, dimana mahasiswa selama beberapa bulan menjalani kerja
praktek di industri. Selama kegiatan KP berlangsung, mahasiswa akan belajar
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi industri yang sebenarnya guna
melengkapi pengetahuan dan pengalaman yang berharga, sekaligus menerapkan teori
yang didapatkan di perguruan tinggi melalui aplikasi nyata dan aktual industri.
Dalam Kerja Praktek di PT. Krakatau Steel, penulis ditempatkan pada Divisi
Workshop Dan Field Maintenance, terdapat alur proses penting dalam maintenence
agar proses maintenence dapat selesai tepat waktu, yaitu proses pembuatan Work
Order ( WO ), dan selanjutnya akan di teruskan ke bagian machining atau ke bagian
assembling.





Dinas Workshop 2 ini merupakan salah satu workshop dari 4 (empat)
workshop yang ada di PT. Krakatau Steel. Selama penulis praktek kerja industri di
workshop 2 ini sering menemui masalah bearing pada gearbox crane, yang
dikeluhkan tentang bearing pada gearbox crane bermacam macam, mulai dari macet,
poros kocak, berisik pada gearbox. Maka penulis memiliki tekat untuk mengamati
masalah dari bearing tersebut.

Profil Perusahaan
a) Sejarah Singkat Perusahaan
PT Krakatau Steel adalah salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara. Berskala nasional yang beroperasi di bidang
pembuatan baja. Sebagai industri pembuat baja, PT. Krakatau Steel dalam
menjalankan produksinya tentu berkaitan dengan ilmu yang juga di pelajari di
Jurusan Teknik Mesin Akademi Teknologi Warga ( ATW ). Selain itu, PT. Krakatau
Steel juga mempunyai banyak anak perusahaan dan menggunakan berbagai peralatan
pendukung produksi yang mutakhir sehingga diharapkan mahasiswa dapat
mengambil manfaat dan banyak belajar dari operasional perusahaan sehari-hari.
Dengan alasan inilah PT. Krakatau Steel menjadi pilihan kami sebagai tempat
praktik industri.
PT. Krakatau steel itu sendiri berdiri sejak tanggal 31 Agustus 1970 dengan
adanya surat keputusan dari pemerintah indonesia pada waktu itu oleh Indonesian
Geverment Regulation ( IGR ) dengan P.P.No. 35 Tahun 1970 yang berisi tentang
penindak lanjutan proyek besi baja dan di sahkan oleh Tan Hong Kie di Jakarta.





Industri baja umumnya bersifat padat modal ( modal besar dan intensif ),
karena itu di negara berkembang diawali dengan perusahaan negara BUMN (Badan
Usaha Milik Negara ), seperti Krakatau Steel. Tujuan didirikannya pabrik baja
adalah untuk memenuhi kebutuhan vital industrialisasi dan pembangunan nasional.
Selain itu biasanya untuk kepentingan nasional dalam rangka pembangunan atau
pengembangan wilayah terpencil, seperti Cilegon atau Banten saat itu.
Dasar penentuan lokasi pendirian pabrik besi baja, antara lain :
Letak geografis ( Pinggir laut )
Tersedia tanah yang cukup luas
Tersedianya air yang cukup banyak
Kondisi sosial budaya daerah
Daerah tandus
Tersedianya tenaga kerja
Proses pembuatan baja pada PT. Krakatau Steel mempunyai beberapa unit
pengelolaan proses produksi yang dilakukan secara bertahap, yaitu:
1. Proses Produksi Besi Spons (Iron Making)
2. Proses Produksi Baja (Steel Making) yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu
a. Produksi billet (Billet Steel Plant)
b. Produksi baja Slab (Slab Steel Plant)
3. Proses Pengerolan Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill)
4. Proses Pengerolan Baja Lembaran Dingin (Cold Rolling Mill)
5. Proses Batang Kawat (Wire Rod Mill)






b) Visi Dan Misi
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan baja, maka PT.
Krakatau Steel memiliki visi dan misi, berikut adalah visi dan misi dari PT. Krakatau
Steel:
Visi : Perusahaan terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka
di dunia.
Misi : Menyadiakan Produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran
bangsa

c) Lokasi Dan Tata Letak Pabrik.
PT. Krakatau Steel terletak sekitar 110 Km dari jakarta dengan luas
keseluruhan 350 Ha. PT. Krakatau Steel terletak di kawasan industri Krakatau,
tepatnya di jalan industri No.5 PO BOX 14 Cilegon 42435. Kantor pusat PT.
Krakatau Steel terletak di Wisma Baja, dan Gatot subroto Kav 54 Jakarta.

Gambar 1.1 Letak Geografis PT. Krakatau Steel
(sumber : Krakatau Steel)
PROFIL PT KRAKATAU STEEL
LOKASI PT KRAKATAU STEEL
PLAN SITE: CILEGON, BANTEN
MARKETING OFFICE: JAKARTA
PROFIL PT KRAKATAU STEEL
LOKASI PT KRAKATAU STEEL
PLAN SITE: CILEGON, BANTEN
MARKETING OFFICE: JAKARTA






Gambar 1.2 Tata Letak Pabrik PT. Krakatau Steel.
(Sumber : PT. Krakatau steel)

1. Posko Billet (Baja batangan) 16. Gudang Billet
2. Posko pabrik besi spons 17. PCRM (posko cold roll mill)
3. Pabrik Besi Spons II 18. Kantor Pabrik Baja Lembaran Dingin
4. Pabrik Besi Spons I 19. Masjid
5. Kantor Pabrik Besi Spons 20. Pabrik Baja Lembaran Dingin
6. Pabrik Slab Baja II 21. Kantor Keamanan
7. Pabrik Slab Baja I 22. Masjid
8. Pabrik Billet 23. Pabrik Batang Kawat
9. Masjid 24. Gedug Teknologi
10. Pemadam Kebakaran 25. Gudang
11. Pabrik Baja Lembaran Panas 26. Gudang Perawatan Alat
12. Penyedia Listrik 27. Gedung Produksi
13. Laboratorium 28. Kantor Divisi Utility
14. Gedung Perencanaan 29. Masjid
15. Pabrik Gas Industri 30. Kantor Keamanan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan Hidup







Adapun yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi pabrik adalah :
Dekat dengan laut, sehingga dapat memudahkan pengangkutan bahan baku dan
produk menggunakan kapal.
Dekat dengan daerah pemasaran ( Ibukota ).
Tanah yang tersedia untuk pabrik cukup luas.
Sumber Air cukup memadai
Adanya jaringan rel kereta api dan jalan raya yang memadai untuk
pengangkutan.
Sedangkan adanya tataletak pabrik bertujuan sebagai berikut :
Memudahkan jalur transportasi dalam pabrik untuk menunjang proses
produksi. Karena adanya pengelompokan peralatan dan bangunan selektif
berdasarkan proses masing-masing.
Adanya bengkel dalam kawasan pabrik sehingga memudahkan perbaikan
perawatan dan pembersihan alat.
Jalan yang cukup luas sehingga memudahkan pekerja bergerak dan menjamin
keselamatan kerja karyawan.

d) Divisi workshop 2
Untuk menunjang ketersediaan suku cadang pabrik, diperlukan unit yang
bertugas melayani dalam bentuk reparasi, modifikasi dan pembuatan suku cadang.
Maka pada tahun 1977 dibentuklah workshop






Perbengkelan melakukan aktivitasnya didalam area shop (bengkel) dan
Perawatan Lapangan melakukan aktivitasnya langsung diarea pabrik
Komitmen Divisi workshop :
Fast (Cepat)
Quality (Berkualitas)
Competitive (Harga Bersaing)
Sumber Daya Manusia :
Jumlah personil pelaksana saat ini 90 orang dengan pengalaman dan
ketrampilan yang dapat diandalkan. Di workshop 2 ini terdapat beberapa posisi
diantaranya adalah sebagai berikut :
Mekanik
Operator Mesin Perkakas
Operator Mesin CNC
Hydraulic , Pneumatic & Lubrication (HLP)
Welder 1
Welder 2












e) Diagram Struktur Produksi.
Dapat dilihat pada gambar di bawah ini :




Besi spons







Keterangan:
Bahan baku : bahan baku biji besi yang didapat dari cigading, PT. Krakatau
Steel juga menggunakan scrap sisa dari proses pembubutan. Juga
menggunakan scale yaitu sisa potongan baja bilet yang tidak
terpakai.
Bahan baku
Pabrik besi spons
Slab Steel Plant Billet Steel Plant
Hot Strip Mill
Wire Rod Plant
Cold Rolling Mill
Market





Pabrik besi spons : pabrik ini merupakan suatu pabrik yang menangani proses
pengolahan bahan baku menjadi besi spons. Besi spons
merupakan bahan baku mentah untuk membuat baja.
Slap steel plant : slap steel plant mengolah besi spons menjadi besi lembaran yang
ukurannya, tebal 200mm, lebar800-2080, dan panjang 1200mm.
Bilet steel plant : pabrik baja bilet / billet steel plant mengolah biji spons menjadi
besi batang yang berukuran tebal 120mm, lebar 120mm, dan
panjang 12m.
Hot strip mill : pabrik baja lembaran panas / hot strip mill mengolah baja
lembaran yang di produksi oleh slap steel plant untuk ditipiskan
kembali dengan ukuran 20-40mm.
Cold roll mill : pabrik baja lembaran dingin / cold roll mill pabrik yang mengolah
lembaran baja dari hasil yang telah ditipiskan sebelumnya di
tipiskan kembali.
Wire rod plant : pabrik batang kawat / wire rod plant adalah pabrik yang
memroses baja batang dari billet steel plant untuk di olah menjadi
baja kawat yang memiliki ukuran diameter 5,5mm-12mm dengan
panjang 10.000mm
Market : bahan siap di kirim ke took-toko atau langsung ke konsumen.







f) Sistem Pengolahan Lingkungan.
Sistem Pengolahan Lingkungan ini sangat berperan baik terhadap
masyarakat dalam di sekitar pabrik PT Krakatau Steel, sehingga terciptanya
lingkungan yang harmonis dan dinamis :
- Pemantauan
Melakukan pemantauanke lokasi pabrik dan di luar pabrik dengan landasan
atau mengacu kepada Nilai Ambang Batas ( NAB ) dan agenda perencanaan
pemantauan yang telah disusun. Karena banyak dampak dari kelangsungan produksi
pabrik ( Limbah ), sehingga perlu diadakan pemantauan yang rutin. Dampak-dampak
dari kelangsungan pabrik adalah :
a. Debu Partikel
Dust
Keluarnya dust dari proses produksi spons yang terbawa oleh udara di
sekitar pabrik.
Ambien
Debu yang berterbangan atau melayang-layang di udara.
b. Gas
Gas Toksit
Gas yang sangat berbahaya, karena gas ini mengandung gas beracun
yang keluar melalui cerobong-cerobong asap bekas pembakaran.
Eksplosif
Gas yang dapat mengakibatkan terbakar dan ledakan. Pada umumnya gas
ini mudah terbakar.





c. Air Buangan
Hubungan air buangan identik dengan air limbah produksi. Untuk
menjaga lingkungan, baik masyarakat dan alam PT Krakatau Steel
melakukan upuya meminimalisasi dari pembuangan limbah produksi
dengan mengkaji dampak-dampak sehingga tidk menjadikan
permasalahan. Adapun sebagian besar dari limbah industri yang masauk
katagori beracun dan berbahaya ( Limbah B3 ) dikirim atau di buang ke
tempat pembuangan akhir ( TPA ) kawasan Bogor.
d. Suara
Kondisi noise di PT Krakatau Steel mencapai 90 DBA adalah sangaat
menggangu terhadap kesehatan pada karyawan di pabrik yang bekerja.
Penangulangannya dianjurkan untuk menggunakan alat pelindung diri (
Ear Protector ) untuk mengatasi suara yang ditimbulkan oleh alat-alat
pabrik seperti mesin-mesin produksi pabrik, kendaraan pengangkut dan
lain-lain, sehingga apabila tidak menggunakan alat pelindung diri dapat
menyebabkan : gangguan pada indra pendengar dan gangguan
padamental dan emosional pekerja.

g) Penerapan 5R
5R adalah suatu penataan tempat kerja dalam upaya membangun nilai
Budaya, Disiplin, Kerja sama, Keterbukaan, dan Saling menghargai melalui proses
RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN. Sedangkan tujuan dari 5R adalah
untuk untuk membangun budaya perusahaan dengan berfikir secara sistemik,





sehingga secara berangsur-angsur dapat meningkatkan Score dari 400 points menuju
600 points kemudian 800 points, dan terakhir mencapai excellence. ( 1000 Points )

Perumusan Masalah
Agar masalah-masalah dalam bearing dapat terwujud maka perlu adanya
perumusan masalah, oleh karena itu penulis dapat lebih specifik dalam menelaah
masalah-masalah tersebut. Adapun masalah-masalah yang dapat dirumuskan oleh
penulis adalah sebagai berikut:
- Bagaimana perlakuan dalam penggunaan bearing SKF 33208 pada gearbox
crane model ZQ250?
- Bagainama cara mengatasi bila terjadi gejala kerusakan/ trouble pada bearing
SKF 33208 pada gearbox crane model ZQ250?

Tujuan Praktek
Tujuan Umum
- Mempelajari dan menganalisa kerusakan dan perawatan BEARING SKF
33208 PADA GEARBOX CRANE MODEL ZQ250
- Memenuhi salah satu jalur syarat, guna memperoleh gelar Diploma Tiga (D3)
Program Studi Teknik Mesin Di Akademi Teknologi Warga Surakarta.







Tujuan Khusus
- Agar Mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
kegiatan langsung di lapangan.
- Agar mahasiswa mengetahui cara merawat BEARING SKF 33208 PADA
GEARBOX CRANE MODEL ZQ250

Manfaat Kerja Praktek
Setelah melakukan kegiatan Kerja Praktek dan Observasi selama 2 bulan di
WORK SHOP II PT. KRAKATAU STEEL maka hasil observasi ini diharapkan :
a. Perencanaan yang tepat dalam perhitungan waktu, material maupun
pemeliharaan mesin memerlukan pengalaman langsung
b. Dalam hal ini, ketika kita bekerja disuatu perusahaan, kita harus mengetahui
fungsi dan tugas, dan mengerti pekerjaan. Dalam industri perlunya
pemahaman dalam setiap system kerja mesin-mesin yang ada di dalam
pabrik.
c. Perawatan disuatu perusahaan mempunyai peranan yang sangaat penting,
karena setiap mesin dan alat yang digunakan mempunyai efisiensi sehingga
dapat mengalami penurunan fungsi dari pada alat itu sendiri.
d. Jika bantalan ( Bearing ) berfungsi dengan baik maka seluruh sistem berjalan
baik, tetapi jika bantalan tidak berfungsi secara baik atau bahkan tidak
berfungsi maka sistem akan menurun atau lebih parah lagi tidak dapat
berfungsi lagi.






Batasan Masalah
Agar laporan ini dapat menerangkan pokok bahasan dengan jelas, maka
penulis memberikan batasan pada isi laporan ini yaitu : PERAWATAN BEARING
SKF 33208 PADA GEARBOX CRANE MODEL ZQ250 KAPASITAS 12 TON
DIVISI WORSHOP 2 DI PT.KRAKATAU STEEL CILEGON-BANTEN.
a) Metode Penelitian.
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan lima metode untuk
pengumpulan data yang diperlukan. Adapun metode tersebut antara lain :
1) Praktek Kerja Lapangan
Dimana penulis langsung melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT.
KRAKATAU STEEL selama dua bulan mula tanggal 09 Agustus s/d 09
September 2012.
2) Metode Interview
Merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan melakukan wawancara
langsung dengan orang yang berwenang dalam hal ini lebih khususnya adalah
orang-orang yang memahami tentang MAINTENANCE ATAU
PERAWATAN BEARING. Penjelasan-penjelasan yang diperoleh nantinya
sebagai penambahan bahan yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.







3) Metode Observasi
Merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara
mengamati langsung objek yang diteliti sehingga lebih jelas dan akurat.
4) Kajian Pustaka
Merupakan suatu cara untuk memperoleh data dan keterangan serta wawasan
dengan membuka dan membaca buku ataupun browsing di internet dengan
data yang terkait dengan pokok masalah.
5) Metode Konsultasi
Merupakan cara untuk membantu dalam penyusunan laporan yaitu dengan
pembimbing laporan Tugas Akhir.

Waktu dan Tempat
Kerja Praktek dilaksanakan di divisi Workshop II PT. KRAKATAU STEEL,
adapun waktu pelaksanaan praktek kerja adalah dari tanggal 9 agustus 9 oktober
2013. Jadwal kegiatan yang dilakukan adalah
Waktu : 9 Agustus 9 ocktober 2013
Tempat : Divisi Perawatan Pabrik Workshop PT. KRAKATAU STEEL








Sistematika penulisan
Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini maka penulis
mengunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN LAPORAN PRAKTEK
LEMBAR PERSEMBAHAN
MOTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Profil perusahaan
a) Sejarah Singkat Perusahaan PT. Krakatau Steel
b) Visi dan Misi
c) Lokasi dan Tata Letak Pabrik
d) Proses Produksi PT. Krakatau Steel
e) Diagram Struktur Produksi
f) Sistem Pengolahan Lingkungan
g) Penerapan 5 R
Perumusan Masalah





Tujuan Praktek
Manfaat Kerja Praktek
Batasan Masalah
Metode Penelitian
Waktu dan Tempat
Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Pengertian Gearbox crane
Spesifikasi gearbox crane
Bantalan Bearing
a) Pengertian Bantalan Bearing
b) Klasifikasi Bantalan
Formulasi Nomor Bantalan Bearing
Kerusakan Bearing
Pelumasan
Parameter Yang mempengaruhi Pelumasan.
BAB III METODOLOGI
Pemilihan sampel bearing
Alat dan Bahan
Diagram proses maintenance








BAB IV SAJIAN MATERI
Tecnical Data
Penghitungan Umur Bantalan ( Bearing )
Perawatan Bearing Pada Gearbox Crane
Analisa Pembahasan
Pemecahan Masalah
Table Perawatan
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai