1. IMPLIKASI KOMITMEN KEPERAWATAN 1.1 Pembahasan masalah Etika Keperawatan cenderung hanya menggali prinsip moral yang berkaitan dengan kasus-kasus spesifik saja. 1.2 Pendekatan ini biasanya mengalami kesulitan dalam pengimplementasiannya, yang cenderung mengabaikan falsafah dan komitmen. 1.3 Praktek keperawatan melibatkan interaksi yang kompleks antara nilai sosial dan nilai politik serta hubungannya dengan masyarakat tertentu.
2. Advokasi 2.1 Pengertian Advokasi adalah Ahli hukum yang berwenang bertindak sebagai penasehat atau pembela perkara di pengadilan (W.J.S Poerwadarminta, 1991). Advokasi dalam keperawatan sangat penting, karena perawat bertindak sebagai advokat yaitu membela, mempertahankan atau mendukung, ramah serta membantu pasien untuk memperoleh kembali kendali terhadap hidupnya. Interaksi antara perawat dengan pasien merupakan hubungan ilmiah yang dinamis, karena kehidupan manusia yang berubah- ubah, tumbuh, bergejolak dan kemudian berakhir. Oleh karena itu, perawat harus dididik untuk membuat pertimbangan-pertimbangan profesional dalam menciptakan hubungan terapeutik dengan klien. Dengan demikian, praktik keperawatan profesional tidak dapat ditingkatkan dengan memaksakan seperangkat aturan keras pada perawat tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
3. Kesejawatan 3.1 Pengertian Sejawat adalah teman sepekerjaan (W.J.S Poerwardarminta, 1991 ) dimana besar peranannya dalam dukungan dan bimbingan dalam pengembangan profesi. 3.2 Kesejawatan sebagai suatu unsur esensial dari praktik profesional yang sudah dimulai oleh ahli-ahli filsafat Yunani kuno, tujuan : 3.2.1 Memastikan pemberian asuhan profesional yang aman pada masyarakat dengan bertanggungjawab terhadap praktiknya sendiri dan juga praktik dari sejawatnya.
3.2.2 Menunjang kemanfaatan profesi bagi masyarakat. Membantu kepastian dari kelangsungan hidup seorang profesional.