Anda di halaman 1dari 102

1

ADMINISTRASI

NEGARA KESATUAN

REPUBLIK

INDONESIA

(SANKRI)
SISTEM

DISAJIKAN OLEH :
SOEWARTO HANDOKO
PUSDIKLAT DEPDIKNAS
2
SANRI
SANKRI
Membahas tentang Ad. Negara
Indonesia

SISTEM
SUS + DUK
SPPN
Sebagai
Mengenai
Koordinasi + hub.
kerja
3
MANFAAT
+ WWSN PESERTA TTG SANKRI
BERMANFAAT DLM
LAKTUPOKSI PESERTA
4
TPU
TPK
Paham SANKRI yang berlaku (UUD
1945/Amand)
Peserta
Memahami
+
Mampu
Menjelaskan
1. ADNEG Suatu sistem
2. SUS+DUK LEMBAGA
3. SPPN
4. Pentingnya koordinasi
5

ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SISTEM

PENGERTIAN SISTEM :


Kamus Webster:
Suatu kesatuan (unity) yang komplek
dibentuk oleh bagian yang
berbeda(diverse), masing-masing
terikat pada(subjected to) rencana
yang sama atau kontribusi (serving)
untuk mencapai tujuan yang sama

KBBI :
Seperangkat unsur yang teratur
saling berkaitan membentuk totalitas
6
ADMINISTRASI
L.D. WHITE :
Suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara
ataupun swasta,sipil ataupun militer , berskala kecil maupun besar.
DIMOCK AND DIMOCK
Pada dasarnya administrasi merupakan aktivitas kerja sama
kelompok.
SISTEM ADMINISTRASI terdiri dari :
1. Manusia - 2 orang/lebih
2. Tujuan
3. Tugas Saling mempengaruhi
4. Kerja sama
5. Sarana
7
ADMINISTRASI NEGARA
PFIFFNER AND PRESTHUS :
Koordinasi upaya-upaya kelompok untuk melaksanakan
kebijakan negara
ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS:
Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka
mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA

ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT:
Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka
mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN
INTERAKSI ADMINISTRASI NEGARA :
Dengan faktor EKOLOGI/LINGKUNGAN Yaitu ALAMI/SOSIAL
Saling mempengaruhi
8
UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI NEGARA
1.MANUSIA - Pejabat kenegaraan/pemerintahan
- Masyarakat yang dilibatkan


2.TUJUAN - Wujudkan kebijakan negara
- Pecahkan permasalahan
- Penuhi kebutuhan masyarakat
- Layani masyarakat
3.TUGAS - Kegiatan mencakup semua sektor/bidang
4. KERJA SAMA - Berbagai mekanisme dan cara ( rencana,
program, prosedur, briefing, rapat, dst.)
5. SARANA - Dana, gedung kantor, perabotan, peralatan,
kendaraan,dst.
9
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
1. Pengertian
Dalam Arti Luas Dalam Arti Sempit
Sistem Penyelenggaraan Negara (SPN)
Sistem penyelenggaraan kehidupan
negara dan bangsa dalam segala
aspeknya.

Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara (SPPN)
Keseluruhan sistem penyelenggara-an
kekuasaan pemerintahan (executive
power) dengan asas-asas pokok SPPN
Dengan memanfaatkan/mendayagunakan kemampuan:
Aparatur negara dan seluruh rakyat Pemerintah dan segenap aparatur
pemerintah.
Dana dan daya yang tersedia secara nasional.
Demi tercapainya tujuan.
Demi terlaksananya tugas nasional/negara
10
Kesisteman SPN dan SPPN
No Sub Sistem SPN SPPN
1. Manusia
Aparatur Negara dan Seluruh rakyat. Pejabat Lembaga
Pemerintah/Eksekutif
2. Tujuan
Melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Cerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
3. Tugas
Penyelenggaraan kehidupan negara dan
bangsa dalam segala aspeknya
Penyelenggaraan keseluruhan
kekuasaan pemerintahan
4. Kerjasama
(antar)
Aparatur secara horisontal/vertikal
Komponen dalam masyarakat
Komponen aparatur negara dengan masyarakat
Sektor Pem./Negara dengan masyarakat
5 Sarana
Semua dana dan daya yang tersedia secara nasional (baik milik pemerintah
maupun milik masyarakat)
11
ASAS
ASAS
UMUM
PENYELENG
GARA
NEGARA
DASAR
HUKUM
XI/MPR/1998
UU 28/1999
PENY. NEGARA
BB / KKN
7 ASAS
KEPAS
TIAN
HUKUM
TERTIB
PENY.
NEGARA
KEPEN
TINGAN
UMUM
KETER
BUKAAN
PROPORSI
ONALITAS
PROFESI
ONALITAS
AKUNTA
BILITAS
PEJABAT NEGARA
- YG MELAKSANAKAN FUNGSI L,E,Y
- YG TUPOKSI BERKAITAN PENY. NEG,
SESUAI PPuu
UU
32 / 2004
E
E
12
Fungsi Aparatur Negara
a. Fungsi Aparatur Negara, adalah:
Melayani.
Mengayomi, dan
Memberdayakan
.

Masyarakat
b. Fungsi-Fungsi tersebut dilaksanakan oleh:
Aparatur Pemerintah.
Aparatur Kenegaraan.
13
Landasan Administrasi Negara
Indonesia
No Landasan Keterangan
1. Idiil-Pancasila
Sebagai Dasar Negara
Sumber Hukum Dasar Negara
(Tap MPR No.III/MPR/2000)
2. Konstitusional-UUD
45
Perubahan: 1999, 2000, 2001, 2002.
Landasan Konstitusional bagi SANKRI
Landasan bagi penyelenggaraan administrasi negara
Indonesia
3. Operasional
UU 25/2004 SISRENBANGNAS
Perpres 7/2005 (RPJM Nasional)
ADAM, ADEM, MESRA
4. Kebijakan Lain
1. Tertulis
2. Tidak tertulis

1. Peraturan perundang-undangan-kepastian hukum,
lindungi aparatur negara/masyarakat.
2. Bukan peraturan perundang-undangan-pidato
kenegaraan, program Kab.
14
Faktor-Faktor Lingkungan
ASTA GATRA (
8 UJUD)
TRIGATRA
(ALAMIAH)
Saling
Mempengaruhi
PANCA GATRA
(SOSIAL)
Geografi
Demografi
Kekayaan Alam
(SDA)
Idiologi
Politik
Ekonomi
Sosbud
Hankam
LANDASAN
SANKRI
15
UUD 1945
SEBELUM
AMD.
SESUDAH
AMD.
PEMBUKAAN
BATANG TUBUH
PENJ ELASAN
16 BAB
37 PASAL
49 AYAT
2 PASAL AT. PERALIHAN
2 AYAT AT. TAMBAHAN
PEMBUKAAN
BATANG TUBUH
21 BAB
73 PASAL
170 AYAT
3PASAL AT. PERALIHAN
2 AYAT AT. TAMBAHAN
16
Dasar
Perubahan
UUD 1945
UUD 45 (Pra)
MPR Menetapkan UUD+GBHN
Pasal 37
UUD 45
(Pasca).
Psl 37
Pasal 3
Minimal 2/3 harus hadir
Putusan Minimal 2/3 dari yang hadir
1. USRUBPAS Diajukan
minimal 1/3 anggota MPR
2. Secara tertulis
3. Minimal dihadiri 2/3 ang.
MPR
4. Putusan 50% + 1
5. Bentuk negara (NKRI)
tidak dapat diubah
Berlangsung
I. Disahkan 19 Okt. 1999
II. Disahkan 18 Ags. 2000
III. Disahkan 10 Nov. 2001
IV. Disahkan 10 Agst. 2002
Psl 3
MPR mengubah + menetapkan UUD
17
Amandemen UUD 1945
Penghapusan doktrin
Dwi Fungsi ABRI
Penegakan hukum, HAM,
dan pemberantasan KKN
Otonomi Daerah
Kebebasan Pers
Mewujudkan kehidupan
demokrasi
Tuntutan Reformasi
Jumlah:
16 bab
37 pasal
49 ayat
4 pasal A.P
2 ayat A.T
Penjelasan
Sebelum Perubahan
Kekuasaan tertinggi di
tangan MPR
Kekuasaan yang sangat
besar pada Presiden
Pasal-pasal multitafsir
Pengaturan lembaga
negara oleh Presiden
melalui pengajuan UU
Praktek ketatanegaraan
tidak sesuai dengan jiwa
Pembukaan UUD 1945
Dasar Pemikiran
Perubahan
Menyempurnakan aturan
dasar:
Tatanan negara
Kedaulatan Rakyat
HAM
Pembagian kekuasaan
Kesejahteraan Sosial
Eksistensi negara
demokrasi dan negara
hukum
Sesuai dengan aspirasi
dan kebutuhan bangsa
Tujuan Perubahan
Pasal 3 UUD 1945
Pasal 37 UUD 1945
TAP MPR No.IX/MPR/1999
TAP MPR No.IX/MPR/2000
TAP MPR No.XI/MPR/2001
Dasar Yuridis
Tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945
Tetap mempertahankan
NKRI
Mempertegas sistem
presidensiil
Penjelasan UUD 1945
yang memuat hal-hal
normatif akan dimasukan
ke dalam pasal-pasal
(Batang Tubuh)
Perubahan dilakukan
dengan cara adendum
Kesepakatan Dasar
Sidang Umum MPR 1999
Tgl.14-21 Okt 1999
Sidang Tahunan MPR 2000
Tgl.7-18 Agt 2000
Sidang Tahunan MPR 2001
Tgl.1-9 Nov 2001
Sidang Tahunan MPR 2002
Tgl.1-11 Agt 2002
Sidang MPR
Jumlah:
21 bab
73 pasal
170 ayat
3 pasal A.P.
2 Pasal A.T.
Tanpa Penjelasan
Hasil Perubahan
1
HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN
PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
3 Penyaji
I
4 Penyaji
I
18
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945

PEMBUKAAN

(Preambule)

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana
kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2
I
I
19
BAB BENTUK DAN KEDAULATAN
(Pasal 1)
3
Negara Kesatuan
Negara Hukum ***)
Berbentuk Republik
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD ***)
I
I
20

badan-badan lain
yang fungsinya
berkaitan dengan
kekuasaan
kehakiman

KY
UUD 1945
PUSAT

DAERAH

TUN
Militer
Agama
Umum
Lingkungan
Peradilan
kpu
bank
sentral
DPR DPD MPR
PERWAKILAN BPK
PROVINSI
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
BPK MA MK
4

TNI/POLRI

dewan
pertimbangan

Kementerian
Negara
Presiden/
Wakil
Presiden
I
I
PEMDA PROVINSI
DPRD KPD
PEMDA KAB/KOTA
DPRD KPD
21
Pasal 24 (1)***
memegang kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan
keadilan
MA MK

Pasal 4 (1)
memegang
kekuasaan
pemerintahan
PRESIDEN
Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD
Pasal 20 (1)*
memegang
kekuasaan
membentuk UU
DPR
I
I
5
22
MPR
Pasal 2 (1)****

ANGGOTA
DPR
dipilih melalui pemilu
ANGGOTA
DPD
dipilih melalui pemilu
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal
3 ayat (2)***/**** ];
3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut
Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat
(3)***/****];

4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai
berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat
(3)****].
Wewenang
BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT


I
I
6
23

Presiden/
Wakil Presiden
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Presiden/Wakil Presiden

Antara lain:
1. memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)];
2. berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*];
3. menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*];
4. memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa[Pasal 9 (1)*];
5. memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10);
6. dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain [Pasal 11 (1)****];
7. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***];
8. menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12);
9. mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*];
10. menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*];
11. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*];
12. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*];
13. memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)*;
14. membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16)****;
15. Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*];
16. Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*];
17. Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)];
18. Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***];
19. Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***];
20. Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***];
21. Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***];
22. Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].
Wewenang, Kewajiban, dan Hak
Calon Presiden dan calon
Wakil Presiden harus seorang
warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan
lain karena kehendaknya
sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, serta
mampu secara rohani dan
jasmani untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai
Presiden dan Wakil Presiden.
[Pasal 6 (1)***]

Presiden dan Wakil Presiden
dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)***]

Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabatan selama
lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama, hanya
untuk satu kali masa jabatan.
(Pasal 7 *)
I
I
7
24
MPR
KPU
2
diusulkan sebelum
pemilu
[Pasal 6A (2) ***]
4
memperoleh
jumlah suara
>50% dalam
pemilu dengan
sedikitnya 20% di
setiap Prov. yang
tersebar di lebih
dari 1/2 jml Prov.
[Pasal 6A (3)***]
4a
dalam hal tidak ada
pasangan calon terpilih,
dua pasangan calon yang
mendapat suara terbanyak
1 dan 2 dlm pemilu dipilih
oleh rakyat secara langsung
dan yg memperoleh suara
terbanyak dilantik
[Pasal 6A (4)****]
5
melantik
[Pasal 3 (2)
***/****]

sebelum
memangku
jabatan,
bersumpah di
hadapan
[Pasal 9 (1)*]
Calon
Presiden
dan
Wapres
Presiden/
Wapres
Parpol/ Gab. Parpol
Peserta Pemilu
3
Pemilu
1
Presiden dan Wakil
Presiden dipilih
dalam satu
pasangan secara
langsung oleh
rakyat
[Pasal 6A (1)***]
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara
langsung oleh rakyat
RAKYAT
Presiden dan
Wakil Presiden
memegang
jabatan selama
lima tahun, dan
sesudahnya
dapat dipilih
kembali dalam
jabatan yang
sama, hanya
untuk satu kali
masa jabatan.
(Pasal 7 *)
I
I
8
25
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden

DPR
MK

MPR
Presiden
dan/atau Wakil
Presiden terus
menjabat
Presiden
dan/atau Wakil
Presiden
diberhentikan
Pasal 7A

1
Pasal 7B (1)

2
Pasal 7B (2)

3
Pasal 7B (3)

4
Pasal 7B (4)

5
Pasal 7B (5)

6
Pasal 7B (6)

Pasal 7B (7)
7
8
Usul tidak
diterima
Usul
diterima
1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***);
2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi
syarat [Pasal 7B (1)***];
3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***];
4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang
paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***];
5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***];
6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang
paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***];
7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***];
8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan
penjelasan [Pasal 7B (7)***].
I
I
9
26

DPR
1
Mengangkat
Duta dan
Konsul
[Pasal 13 (1)]
3
menerima
penempatan
duta negara
lain
[Pasal 13 (3)*]
5
grasi dan
rehabilitasi
[Pasal 14 (1)*]
7
amnesti dan
abolisi
[Pasal 14 (2)*]
MA
6
pertimbangan
8
pertimbangan

Presiden
2
Pertimbangan
Duta
[Pasal 13 (2) *]
4
pertimbangan
9
Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain
tanda kehormatan yang diatur dengan undang-
undang (Pasal 15 *)

BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, pemberian
grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi
gelar dan tanda jasa
I
I
1
0
27

Presiden
1
memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD
[Pasal 4 (1)]
2
dalam melakukan
kewajiban dibantu oleh
satu orang Wapres
[Pasal 4 (2)]
4
dibantu
menteri negara [Pasal 17 (1)]

yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden
[Pasal 17 (2)*]

membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan
[Pasal 17 (3)*]

3
membentuk
dewan pertimbangan #)
(Pasal 16) ****
#) DPA dihapus
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN BAB KEMENTERIAN NEGARA
I
I
1
1
28
mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan [Pasal 18 (2)**]
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan
sebagai urusan Pemerintah Pusat
[Pasal 18 (5) **]
berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan
otonomi dan tugas pembantuan
[Pasal 18 (6)**]
NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang [Pasal 18 (1)**]

PEMERINTAHAN DAERAH
KEPALA PEMERINTAH
DAERAH
DPRD
BAB PEMERINTAHAN DAERAH

Anggota DPRD
dipilih melalui
pemilu
[Pasal 18 (3) **]
Gubernur,
Bupati, Walikota
dipilih secara
demokratis
[Pasal 18 (4)**]
I
I
1
2
1
2
29
BAB PEMERINTAHAN DAERAH
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan
daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
dengan UU [Pasal 18B (1)**]
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang
masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**]
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan
selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**]
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan
kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**]
I
I
1
2
1
3
30
DPR
Anggota DPR
dipilih melalui
pemilihan umum
[Pasal 19 (1)**]
Anggota DPR
dapat
diberhentikan dari
jabatannya, yang
syarat-syarat dan
tata caranya diatur
dalam undang-
undang
(Pasal 22B**)
BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Fungsi, Wewenang, dan Hak
1. memegang kekuasaan membentuk UU [Pasal
20 (1)*] ;
2. memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan
fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ;
3. mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ;
4. tentang pengajuan usul pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;
5. tentang persetujuan dalam menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 (1)
dan (2)****] ;
6. tentang pemberian pertimbangan kepada
Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13
(2)*] ;
7. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden
dalam menerima penempatan duta negara lain
[Pasal 13 (3)*] ;
8. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden
dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*]
;
9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ;
10. tentang pembahasan dan persetujuan atas RAPBN
yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***]
;
11. tentang pemilihan anggota BPK dengan
memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F
(1)***] ;
12. tentang persetujuan calon hakim agung yang
diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ;
13. tentang persetujuan pengangkatan dan
pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ;
14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota hakim
konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
I
I I
1
4
31
YA

DPR


UU

Presiden
3







dibahas bersama
[Pasal 20 (2)*]

RUU
4b
mengesahkan
[Pasal 20 (4)*]
4c
dalam hal RUU
tidak disahkan,
dalam waktu 30
hari, RUU tersebut
sah menjadi UU
dan wajib
diundangkan
[Pasal 20 (5)**]
1a
memegang kekuasaan
membentuk UU
[Pasal 20 (1)*]
anggota berhak
mengajukan usul RUU
(Pasal 21*)
4a
tidak boleh
diajukan lagi
dalam persi-
dangan masa itu
[Pasal 20 (3)*]

4

persetujuan
bersama
BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Pembentukan UU
1b
berhak mengajukan
RUU
[Pasal 5 (1)*]
2








RUU
tertentu
ikut
membahas
memberi
pertimbangan

DPD
TIDAK
I
I I
1
5
32

DPR
Presiden
3b
harus dicabut
[Pasal 22 (3)]
1
dalam hal ihwal kegentingan yang
memaksa, berhak menetapkan
peraturan pemerintah sebagai
pengganti undang-undang
[Pasal 22 (1)]
2
peraturan pemerintah
pengganti UU itu harus
mendapat persetujuan
[Pasal 22 (2)]
3a
menjadi
UU
3
persetujuan
BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Peraturan Pemerintah pengganti UU
TIDAK
YA
I
I I
1
6
33

Anggota DPD dapat
diberhentikan dari
jabatannya, yang syarat-
syarat dan tata caranya
diatur dalam undang-
undang
[Pasal 22D (4)***]
DPD
Anggota DPD dipilih dari
setiap provinsi melalui
Pemilu.
Anggota DPD dari setiap
provinsi jumlahnya sama
dan jumlah seluruh
anggota DPD itu tidak lebih
1/3 jumlah anggota DPR.
[Pasal 22C (1)*** dan
(2)***]
BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH
Wewenang

1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***];
2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***];
3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan
RAPBN [Pasal 22D (2)***];
4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***];
5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan,
dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***].
II
I I
1
7
34

DPR

UU
tertentu
3
membahas
bersama

4

persetujuan
bersama
4b
mengesahkan
[Pasal 20 (4)*]
4c
dalam hal RUU tidak
disahkan, dalam
waktu 30 hari, RUU
tersebut sah
menjadi UU dan
wajib diundangkan
[Pasal 20 (5)**]
4a
tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan masa itu
[Pasal 20 (3)*]
1
dapat
mengajukan
[Pasal 22D (1)***]

RUU
tertentu


Presiden
2
membahas RUU
tertentu
[Pasal 22D (2)***]

DPD
BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH
Pembentukan UU tertentu
YA
TIDAK
II
I I
1
8
35
Anggota
DPRD
Anggota
DPR
Presiden/
Wapres
Anggota
DPD
3
dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)***]

diusulkan oleh parpol atau
gabungan parpol peserta
pemilu [Pasal 6A (2)***]
5
Peserta dari
Perseorangan
[Pasal 22E (4)***]
4
Peserta dari
Partai Politik
[Pasal 22E (3)***]
2
luber jurdil setiap 5 tahun
[Pasal 22E (1)***]

untuk memilih
[Pasal 22E (2)***]
1
diselenggarakan
oleh
komisi pemilihan
umum
yang bersifat
nasional, tetap, dan
mandiri
[Pasal 22E (5)***]
BAB PEMILIHAN UMUM
PEMILU
II
I I
19
36

DPR
Presiden
1
mengajukan
[Pasal 23 (2)***]








RAPBN

4

persetujuan

DPD
4b
Pemerintah
menjalankan




Tahun lalu
[Pasal 23 (3)***]
APBN
4a
Pemerintah
menjalankan








APBN
2
memberi
pertimbangan
[Pasal 23 (2)***]
BAB HAL KEUANGAN
Penyusunan APBN
3
membahas
bersama
[Pasal 23 (2)***]









RAPBN
YA
TIDAK
II
I I
20
37
susunan kedudukan kewenangan tanggungjawab independensi
BAB HAL KEUANGAN
bank sentral
diatur dengan undang-undang
bank sentral
Pasal 23D ****
II
I I
21
38
BPK
BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Keanggotaan Tugas dan Wewenang
Untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara diadakan
satu Badan Pemeriksa Keuangan yang
bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***]
BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan
memiliki perwakilan di setiap provinsi
[Pasal 23G (1)***]

Anggota dipilih oleh
DPR dengan
memperhatikan
pertimbangan DPD
dan diresmikan oleh
Presiden
[Pasal 23F (1)***]

menyerahkan hasil
pemeriksaan
keuangan negara
kepada DPR, DPD,
dan DPRD sesuai
dengan
kewenangannya
[Pasal 23E (2)***]
II
I I
22
39
BPK
2
hasil pemeriksaan
diserahkan
[Pasal 23E (2)***]
3
hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti
oleh lembaga perwakilan dan/atau badan
sesuai dengan undang-undang
[Pasal 23E (3)***]

DPD

DPRD
1
memeriksa pengelolaan dan
tanggungjawab
keuangan negara
[Pasal 23E (1)***]
BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pemeriksaan Keuangan Negara

DPR
II
I I
23
40
Anggota BPK
terpilih
DPR
Presiden
DPD
2
memberikan
pertimbangan
1
memilih calon

3
diresmikan
BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***]
II
I I
24
41
BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Agung
Hakim agung harus
memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak
tercela, adil,
profesional, dan
berpengalaman di
bidang hukum
[Pasal 24A (2)***]

Calon hakim agung
diusulkan oleh Komisi
Yudisial kepada DPR
untuk mendapat per-
setujuan dan ditetap-
kan sebagai hakim
agung oleh Presiden
[Pasal 24A (3)***]

TUN

Militer

Agama

Umum
MA
Pasal 24A ***
Kewajiban dan Wewenang

1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-
undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***];
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***];
3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
[Pasal 14 (1)*].
II
I I I
25
42
BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Konstitusi
MK
Pasal 24C ***
Kewajiban dan Wewenang

1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
2. wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-
Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].
II
I I I
Hakim konstitusi harus
memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak
tercela, adil, negarawan
yang menguasai konstitusi
dan ketatanegaraan, serta
tidak merangkap sebagai
pejabat negara
[Pasal 24C (5)***]
26


mempunyai sembilan
orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan
oleh Presiden, yang
diajukan masing-masing
tiga orang oleh MA, tiga
orang oleh DPR dan tiga
orang oleh Presiden
[Pasal 24C (3)***]

43
BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN
Komisi Yudisial
KY
Pasal 24B ***


Anggota Komisi Yudisial
harus mempunyai
pengetahuan dan
pengalaman di bidang
hukum serta memiliki
integritas dan
kepribadian yang tidak
tercela
[Pasal 24B (2)***]

Anggota Komisi Yudisial
diangkat dan
diberhentikan oleh
Presiden dengan
persetujuan DPR
[Pasal 24B (3)***]
Wewenang

1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***];
2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
II
I I I
27
44
BAB WILAYAH NEGARA
WILAYAH NEGARA
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
II
I I I
28
45
WARGA
NEGARA DAN
PENDUDUK
warga negara ialah
orang-orang bangsa
Indonesia asli dan
orang-orang bangsa
lain yang disahkan
dengan undang-
undang sebagai
warga negara [Pasal
26 (1)]
BAB WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]
Penduduk ialah
warga negara
Indonesia dan orang
asing yang
bertempat tinggal di
Indonesia
[Pasal 26 (2)**]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang (Pasal 28)
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara [Pasal 27 (3)**]
II
I I I
29
46

HAK
ASASI
MANUSIA
BAB HAK ASASI MANUSIA
III
I I I
30
membentuk keluarga, keturunan
dan perlindungan anak dari
kekerasan dan diskriminasi
(Pasal 28B) **
mengembangkan dan memajukan
diri, serta mendapat pendidikan
dan manfaat dari IPTEK
(Pasal 28C) **
kebebasan beragama, meyakini
kepercayaan, memilih
kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal, kebebasan
berserikat, berkumpul dan
berpendapat (Pasal 28E) **
berkomunikasi dan
memperoleh informasi
(Pasal 28F) **
pengakuan yang sama di hadapan
hukum, hak untuk bekerja dan
kesempatan yg sama dalam
pemerintahan
(Pasal 28D) **
hidup sejahtera lahir dan batin,
memperoleh pelayanan
kesehatan, mendapat perlakuan
khusus (Pasal 28H) **
tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut dan bebas dari
perlakuan diskriminatif
(Pasal 28I) **
berkewajiban menghargai
hak orang dan pihak lain
serta tunduk kepada
pembatasan UU
(Pasal 28J) **
mempertahankan
hidup dan
kehidupan
(Pasal 28A) **
perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta
benda serta bebas dari
penyiksaan
(Pasal 28G) **
47
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
[Pasal 29 (1)]
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)]
BAB AGAMA
A G A M A
III
I I I
31
48
Usaha hankamneg
dilaksanakan melalui
sishankamrata oleh
TNI dan POLRI sbg
kekuatan utama, dan
rakyat sbg kekuatan
pendukung
[Pasal 30 (2)**]

Tiap-tiap warga
negara berhak dan
wajib ikut serta
dalam usaha
pertahanan dan
keamanan negara
[Pasal 30 (1)**]
sebagai alat negara
yang menjaga
keamanan dan
ketertiban
masyarakat bertugas
melindungi,
mengayomi, melayani
masyarakat, serta
menegakkan hukum
[Pasal 30 (4)**]
Pertahanan dan
Keamanan Negara
TNI (AD, AL, AU)
POLRI
Tugas
BAB PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
Susunan dan kedudukan TNI, POLRI,
hubungan kewenangan TNI dan POLRI di
dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha
hankamneg, serta hal-hal yang terkait
dengan hankam diatur dengan UU
[Pasal 30 (5)**]
sebagai alat negara
bertugas
mempertahankan,
melindungi, dan
memelihara keutuhan
dan kedaulatan
negara
[Pasal 30 (3)**]
III
IV
32
49
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
APBN dan APBD untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional [Pasal 31 (4)****]
negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya Nasional [Pasal 32 (2)****]
Pemerintah memajukan ilmu penge-
tahuan dan teknologi dengan men-
junjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat
manusia [Pasal 31 (5)****]
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****]
negara memajukan kebudayaan
Nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya
[Pasal 32 (1)****]
Setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan
[Pasal 31 (1)****]
Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib
membiayainya
[Pasal 31 (2)****]
BAB PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
III
IV
33
50
34
BAB PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
III
IV
PEREKONOMIAN
NASIONAL
DAN
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan
[Pasal 33 (1)]
Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara
[Pasal 33 (2)]
Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran
rakyat [Pasal 33 (3)]
diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional
[Pasal 33 (4)****]
Fakir miskin dan anak-
anak yang terlantar
dipelihara oleh negara
[Pasal 34 (1)****]
Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
mem-berdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan
[Pasal 34 (2)****]
Negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum
yang layak [Pasal 34
(3)****]
51
BAB BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN

ATRIBUT KENEGARAAN
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) **

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **
III
IV
35
52


MPR
berwenang mengubah
dan menetapkan
[Pasal 3 (1)***]


Pasal-pasal
Perubahan
UUD
Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat
diagendakan dalam sidang MPR apabila
diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****]

Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD
diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk
diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****]

Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)****]

Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD
dilakukan dengan persetujuan sekurang-
kurangnya 50% + 1 anggota dari seluruh
anggota MPR [Pasal 37 (4)****]

Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat
dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)****]
BAB PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
III
IV
36
53
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih
tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar ini ****)
Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi
sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang
Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-
Undang Dasar ini ****)
Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17
Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya
dilakukan oleh Mahkamah Agung ****)
ATURAN PERALIHAN
ATURAN PERALIHAN
III
IV
37
54
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan
peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****)
Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****)
ATURAN TAMBAHAN
ATURAN TAMBAHAN
III
IV
38
55
Fungsi-Fungsi Negara
1. Fungsi Konstitutif Fungsi Kedaulatan serta
penetapan UUD
Pelaksana: MPR (Ps.1, 3 dan 37)
2. Fungsi Eksekutif Fungsi Penyelenggaraan pemerintahan
Negara
Pelaksana: Presiden (Pasal 4)
3. Fungsi Legislatif Fungsi Pembuatan Undang-Undang
Pelaksana: DPR (Ps. 20, 20A, 21 dan
22)
4. Fungsi Yudikatif Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Pelaksana: MA, MK, KY, (Ps. 24, 24A, B,
dan C)
5. Fungsi Audit Penyelenggaraan pemeriksaan
tanggung jawab keuangan
Pelaksana: BPK (Psl 23E)
56
Pembagian Fungsi Diantara Alat Kelengkapan Negara dalam rangka
Pelaksanaan Tujuan/Tugas Nasional/Negara Untuk Mewujudkan Cita-
Cita Nasional.
Cita-Cita Nasional
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
TUJUAN NASIONAL
Lindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia
Majukan kesejahteraan umum
Cerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
MPR PRESIDEN DPR DPD BPK MA MK
Konsitutif -Eksekutif
-Legislatif
Legislatif Legislatif -Auditif Yudi
katif
Yudi
katif
Semangat:
Melayani masyarakat
Mengayomi masyarakat
Memberdayakan masyarakat
Fungsi-fungsi negara
57
Mekanisme Kepemimpinan Nasional Lima Tahunan
Definisi :
Suatu mekanisme lima tahunan untuk pengambilan
keputusan bangsa dalam sistem penyelenggaraan
negara.
Meliputi kegiatan kenegaraan sebagai berikut:
1. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun
2. Presiden, dan Wapres dipilih langsungmemegang jabatan selama
masa 5 tahun
3. Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali
4. Pertanggungjawaban Presiden disampaikan dalam SU MPR yang
diselenggarakan pada akhir masa jabatan keanggotaan majelis dan
SI-MPR yang diselenggarakan untuk itu.
5. Tugas-tugas Presiden yang terkait dengan mekanisme ini, antara
lain:
a. Mengajukan RUU-APBN dibahas bersama DPR dengan
mempertimbangkan DPD.
b. MPR mengadakan sidang tahunan
c. Mengajukan RUU yang diperlukan untuk melaksanakan UUD
1945


58
59
ASAS ASAS
POKOK SPN
( 7 KUNCI )
1
2
3
4
5
6
7
IND. ADALAH NEG. HUKUM
(PS 1 AYAT 3)
SISTEM KONSTITUSIONAL (PS 1 AYAT 2)
TIDAK BERSIFAT ABSOLUTISME
KEK. NEG. TERTINGGI DITANGAN RAKYAT
(PS 1 AYAT 2)
PRES + WKL DIPILIH LANGSUNG
(PS 6A AYAT 1)
PRES = PEMEGANG KEK.
PEM. NEG (PS 4 AYAT 1)
PRES. TDK BTGJWB KPD DPR, TETAPI DPR
DAPAT MENGUSULKAN PEMBERHENTIAN
PRES (PS 7 A/B = IMPEACHMENT)
MENTERI NEG = PEMBANTU PRES
(PS 17 / 1+2)
KEK. KEP. NEG. TIDAK TAK TERBATAS
(PS 7/7A)
60
1. DPR tidak dapat dibubarkan oleh Presiden (Pasal 7 C)
Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat
adalah KUAT
2. DPR dapat mengajukan usul pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden kepada MPR (Pasal 7A,B)
3. DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan (Pasal 20 A)
4. Pengangkatan Panglima TNI AD/AU/AL dan Kapolri
dengan persetujuan DPR (Tap MPR No.VII/MPR/2000)
5. Pengangkatan Hakim Agung, dan Gubernur BI
dengan persetujuan DPR.(UU 23/1999)
6. Pengangkatan Duta, pemberian amnesti dan
abolisi atas pertimbangan DPR
7. Pernyataan perang/damai/perjanjian atas persetujuan DPR.
61
Biasa disebut aparatur pemerintah atau aparatur.
Tugas Pokok - melaksanakan:
Aparatur Pemerintahan
1. Tugas umum/rutin pemerintah: Kamtib, pendidikan,
kesehatan, dst.
2. Tugas pembangunan:
Melalui program/proyek pembangunan.
Terdiri atas:
1. Aparatur Pemerintah Pusat.
2. Aparatur Pemerintah Daerah
3. Aparatur Perekonomian Negara
62
LMBG PN
1. TK PUSAT
2. TK DAERAH
1. DEP
2. MENKO
3. MENEG
4. LPND
5. SEK BAN PRES
6. JAGUNG
7. PERW. DI LN
8. TNI
9. POLRI
10.BADAN/EKSTRA
STRUK+BADAN
INDEPENDEN

UU 22/99
UU 32 /
2004
Aparat
Perekonomian
63
Aparatur Perekonomian Negara
Perusahaan Negara (PN)
* BUMN (UU.9/1969)*
Perusahaan Daerah (PD)
* BUMN (UU.5/1992)*
Bentuk
a. Perjan (PP.6/2000)
b. Perum (PP.13/1998)
c. Persero (PP.12/1998)
Bentuk
a. Perumda (Pelayanan
Umum)
b. Perseropada (Orientasi
Bisnis)
Inmendagri 5/1990
64
1. DEPARTEMEN
1. UNSUR PELAKSANA PEMERINTAH, DIPIMPIN MENTERI
PEMB. PRES, DIBIDANG MASING - MASING
2. FUNGSI :
a. PELANCARAN LAKBIN
b. BIN + KORD LAK TUGAS
c. LITBANG
d. LAK WASNAL
3. KW :
a. TAP JAK DUKUNG BANG SCR MAKSUD
b. SUN REN NAS
c. TAP JAK SIM NAS
d. KW LAIN YG MELEKAT PD PPuu
4. SUSUNAN ORG :
a. MENTERI
b. SESJEN, DIRJEN, IRJEN, KA BADAN
c. STAF AHLI
d. PUSAT, INS. VERTIKAL, UPT
65
2. MENKO
1. TUGAS : KORDINASI PENYIAPAN = SUNJAK + LAK DLM KEG
PEMERINTAHAN
2. TERDIRI : MENKO (POLKAM, EKONOMI, KESRA)
3. FUNGSI :
a. KOORDINASI MENTERI + PIMPINAN LPND YG TERKAIT
DALAM :
LAKTUGAS, CAM MAS
KETERPADUAN PENYIAPAN PERUMUSAN JAK, SUN
REN+PROG+KEG
b. PENGENDALIAN
c. SUN LAP HASIL EVALUASI, SARAN PRES
4. KW :
a. TAP JAK SECARA MAKRO
b. SUN REN ,AKRO + KLS
4. MENKO DIBANTU ; SETMENKO (UNSUR PEMBANTU)
DEPUTI ( UNSUR PELAKSANA), STAF AHLI (UNSUR
PEMBANTU BIDANG TERTENTU)
66
3. MEN NEG
1. MENANGANI BIDANG TUGAS TERTENTU YG TIDAK
DITANGANI DEPARTEMEN
2. CONTOH : BUDPAR, RISTEK, KOP+UKM, LH, PP, PAN, PPN,
BUMN, KOMINFO
3. FUNGSI :
a. PERUMUSAN JAK
b. KORDINASI + KETERPADUAN SUN REN, MONEV,
PROG+KEG
c. PEMBERDAYAAN
4. FUNGSI :
a. TAP JAK MENDUKUNG BANG MAKRO
b. TAP NESKAPE (SPM)
c. SUN REN NAS (MAKRO)
d. SIM NAS
5. DIBANTU :
SET MEN NEG (UNSUR PEMBANTU)
DEPUTI (UNSUR PELAKSANA)
STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU)

67
4. L P N D
1. LEMBAGA PP DIBENTUK UNTUK LAK TUGAS PEM TERTENTU
2. BERADA DIBAWAH DAN BGTJWB KEPADA PRES
3. 23 LPND LAN, ANRI, BKN, PERPUNAS, BAPPENAS, BPS,
BSN, BATAN, BAPETEN, BIN, LEMSANEG, BKKBN, LAPAN,
BAKOSURTANAL, BPKP, BPPT, BKPM, BPN, BPOM, BMN, LIPI,
LIN, LEMHANAS
4. STATUS DIBAWAH PRES, TETAPI LAKGASOP
DIKORDINASIKAN / BINTEK,
a. PPN BAPPENAS, BPS
b. PAN LAN, BKN, BPKP, ANRI
c. RISTEK LIPI, LAPAN, BSN, BPPT, BATAN, BAPETEN,
BAKOSURTANAL
5. STRUKTUR :
a. KEPALA / WAKIL
b. SEKR. UT (PELAKS FUNGSI/STAF)
c. DEPUTU (PELAKS FUNGSI LAIN)
d. UNIT PENGAWASAN
68
5. SET PEMBANTU PRES
SET NEG
SEKAB
BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES
TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES
SELAKU KEPALA NEGARA DLM LENGG KPN,
DIPIMPIN : SESNEG
BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES
TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES
SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN DLM LENGG KPN,
DIPIMPIN : SESKAB
69
6. JAGUNG
1. KEJAKSAAN :
LEMB PEM YG LAK KEK NEG DI BIDANG PENUNTUTAN
DIPIMPIN JAGUNG BGTJWB KPD PRES
2. TERDIRI OUSAT/ PROP/ KAB-KOT KAJAGUNG,
KAJATI, KAJARI
3. DALAM DATUN KEJAKSAAN DPT BERTINDAK
DIDALAM/DILUAR PENGADILAN UTK ATAS NAMA
NEG/PEM
4. DPT MEMBERIKAN PERTIMB HKM, KEPADA INS PEM
LAINNYA
5. DIBANTU SEORANG WAKIL + BEBERAPA JAGUNG MUDA
70
7. PERWAKILAN RI DI LN
= AP YG MEWAKILI KEPENTINGAN RI DI NEGARA LAIN ATAU
PADA ORG INTERNASIONAL
TERDIRI
PERWK
DIPLOMATIK
PERWK
KONSULER
CAKUPAN : SEMUA KEP NEG, DISELURUH
WILAYAH NEG PENERIMA
DIPIMPIN : DUBES LB/BP BGTJWB KPD PRES
MELALUI MENLU
TUGAS : HUB DIPLOMATIK DG NEGARA
PENERIMA, UTK MELINDUNGI
KEPENTINGAN WNRI
CAKUPAN : KEP. NEG DIBIDANG KONSULER
WILAYAH TERTENTU NEG PENERIMA
DIPIMPIN : KONJEN/KONSUL BGTJWB KPD
DUBES LB/BP
TUGAS : MEWAKILI RI DLM LAKHUBKON
DIBIDANG EKO, DAG, HUB, BUD
71
8.
T N I
PERAN + TUGAS
SUSDUK
PENYELENGG.
NEGARA
1. AD/ AL/ AU
2. DIBAWAH PRESIDEN
3. DIPIMPIN PANGLIMA
(DIANGKAT/DIBERHENTIKA
N PRESIDEN ATAS
PERSETUJUAN DPR)
1. JAKPOLNEG DSR
JAK+LAK GAS TNI)
2. SIKAP NETRAL DLM
POLITIK
3. JUNJUNG DEMOKRASI +
HAM
4. DAPAT DUDUK JABATAN
SIPIL (BILA TELAH
PENSIUN/MUNDUR)
1. ALAT NEG/PERTAHANAN
NKRI
2. TUGAS : TEGAKKAN
KEDAULATAN, KEUTUHAN
WILAYAH, MELINDUNGI SBI +
STDI
3. PENY. WAMIL, CIVIC MISSION
DAN BANTUAN KPD POLRI
(TUGAS KEAMANAN),
PEMELIHARAAN
PERDAMAIAN PBB
MELANGGAR
HUKUM
TUNDUK
PERADILAN
MILITER
PERADILAN
UMUM
HKM
MILITER
HKM
PIDANA
UMUM
72
9.
POLRI
PERAN +
TUGAS
SUSDUK
1. PELIHARA KEAMANAN/KETERTIBAN
2. GAK HKM
3. PENGAYOMAN/LAYANAN
4. DARURAT BANTU TNI
5. KEJ AHATAN INT
6. PERDAMAIAN DUNIA
1. DIBAWAH PRES
2. KAPOLRI DIANGKAT/DIBHTKAN PRES
DG PERSETUJ UAN DPR
UU 2 / 2002
73
B
A
D
A
N
EXTRA
STRUK
TURAL
INDEPEN
DEN
MEMBERI PERTIMBANGAN, KORDINASI, LAK TUGAS
TERTENTU
TIDAK BERADA DALAM STR MENKO / DEP / LPND
DEWAN
BADAN
TIM
KOMITE
KOMISI
a. DEWAN EKONOMI NAS
b. DEWAN PEMULIHAN USAHA NAS
c. DEWAN PERTIMBANGAN OTDA
a. BADAN PERTIMBANAGN KEPEGAWAIAN
b. BADAN PELAKSANAN APEC
c. BAPERJANAS
a. TIM BAKOLAK INPRES 6
b. TIM PENGEMBANGAN INDUSTRI HANKAM
a. KONI
a. KOMNAS HAM ,KOMISI OMBUDSMAN NAS
b. KOMISI PEMILU
c. KPK
10
74
APARATUR PEREKONOMIAN NEGARA
PN = BUMN
BADAN USAHA MODALNYA DARI KEKAYAAN NEGARA YG DIPISAHKAN
(SUMBER : APBN + KAPITALISASI CADANGAN)
MAKSUD BERIKAN SUMB PEREKONOMIAN + UNTUNG + BINA PEGEL
TERDIRI PERSERO DAN PERUM
UNSUR PERSERO PERUM
a. MAKSUD PENDIRIAN
b. MODAL

c. PENGURUSAN
d. PENGAWASAN
e. ORGANISASI

f. PENDIRIAN

g. PEMERIKSAAN
MENGEJAR KEUNTUNGAN
TERBAGI DLM SAHAM
(51% NEGARA)
DIREKSI
KOMISARIS
RUPS, DIREKSI,
KOMISARIS
DIUSULKAN OLEH
MENTERI KPD PRES
AUDITOR EKST YG
DITETAPKAN RUPS/BPK
KEMANFAATAN UMUM
TIDAK TERBAGI SAHAM,
SEMUA MILIK PEMERINTAH
DIREKSI
DEWAN PENGAWAS
MENTERI, DIREKSI, DEWAN
PENGAWAS
DIUSULKAN OLEH
MENTERI KPD PRES
AUDITOR EKST YG
DITETAPKAN
MENTERI/BPK
75
PD = BUMD
BADAN USAHA MODALNYA SBG/SELURUHNYA DARI KEKAYAAN DAERAH
YG DIPISAHKAN
TERDIRI :
PERSERODA PERUMDA
MAKSUD
MEMUPUK
KEUNTUNGAN,
PELAYANAN +
PEMBINAAN ORG
HARUS E + E,
BERORIENTASI :BISNIS
PUBLIC SERVICE
DISAMPING CARI
UNTUNG PAD
( E+E, PRINSIP
EKONOMI
PERUSAHAAN,
PELAYANAN MASY)
76
UU 22 / 1999 ( 16 BAB, 134 PASAL )
7 MEI 1999
UU 32 / 2004 ( 16 BAB, 240 PASAL )
15 OKT 2004
PERTIMBANGAN : SUDAH TDK SESUAI
DGN PERKEMBANGAN
KEADAAN
KETATANEGARAAN
TUNTUTAN LENG. OTDA
77
AMANDEMEN UUD 45
TAP MPR : IV/MPR/2000 REKOM. JAK DLM LENG OTDA
TAP MPR : VI/MPR/2002 REKOM. ATAS LAPLAK TUS
MPR (OLEH LTN)
TUS MPR : 5/MPR/2003 PENUGASAN KPD MPR UTK
SAMPAIKAN SARAN
UU 12/2003 PEMILU DPR, DPD, DPRD
UU 22/2003 SUSDUK MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 23/2003 PEMILIHAN PRES + WAPRES
UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA
UU 1/2004 PER BDHR NEG.
UU 15/2004 RIK. ATAS LOLA + TGJWB KEUANGAN NEGARA
DASAR PERUBAHAN
1
2
3
4
78
PP
PD
PRES RI YG MEMEGANG
KEK PEM RI
GUB, BUP/WALI DAN PERANGKAT DAERAH
SBG UNSUR PENYELENGGARA
PEM. DAERAH.
( PASAL 1 )
PEMERINTAHAN
DAERAH
(PENY, up OLEH PD+DPRD
MENURUT ASAS OT+TP DG PRINSIP
OT LUS DLM SISTEM + PRINSIP NKRI
79
OD
DO
DO UNTUK TUR+RUS SENDIRI
UP + KEPENTINGAN MASY SET4
SESUAI DGN PPuu
KES.MASY HKM YG MEMP BTS WIL YG
BER. TUR+RUS KEP MASY SET4
MNRT PRAKARSA SENDIRI BDSK
ASP MASY DALAM SISTEM NKRI.
( PASAL 1 )
W
H W K
80
DES
DEKON
TP
PENYERAHAN PEMERINTAHAN OLEH P
KPD DO UTK TUR+RUS UP DL SISTEM NKRI
PELIMPAHAN PEMERINTAHAN OLEH P
KEPADA GUB SBG WKL PEM. DAN/ATAU
KPD INSTANSI VERTIKAL DI WIL. TERSEBUT
PENUGASAN :
DARI P KEPADA D DAN ATAU d,
DARI PEM. PROV KEPADA KAB/KOT DAN
ATAU d,
DARI PEM. KAB/KOT KEPADA d,
UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU.
( PASAL 1 )
W
W
81
PEMan DA
LENGG UP YG MENJADI KW NYA

MENJALANKAN OT LUS UTK TUR + RUS UP
BDSK ASAS OT + TP
URUSAN PP
PLN, HAN, KAM, YUST, MON+FIS,AGM

DISELENGGARAKAN SENDIRI, ATAU
MELIMPAHKAN SBG UP
KEPADA PERANGKAT PP/ WKL PP DIDAERAH
ATAU MENUGASKAN KPD PEMDA
DAN/ATAU PEM DESA
PEMBG
UP
( PASAL 10 )
82
PLN
HAN
KAM
YUS
MONFIS
AGM
ANGKAT PJB DIPLO; MENUNJUK WNI
DUDUK DLM LEMBG. INT, TAP JAK LN,
JAK DAG PERJANJIAN DSB
MEMBENTUK AB, PERANG/DAMAI, NEG.
DLM KEADAAN BHY,BANGSISHANRAJATA,
JAK WAMIL, DSB
MEMBENTUK POLISI, JAK KAMNAS,
MENINDAK SETIAP O/K/O YG KEGIATAN
MENGGANGGU KAMRA
MENDIRIKAN LEMB.DIL, JAKSA/HKM,
LEMBG PEMASYARAKATAN
MAKRO EKON, CETAK UANG
JAK MONETER
TAP HARI LIBUR, PENGAKUAN
KEBERADAAN SUATU AGAMA
( PASAL 1O )
83
URUSAN
PEMERIN
TAHAN
SEPENUHNYA
MENJADI
P
KW
TERJAMINNYA KELANGSUNGAN
HIDUP NKRI
(PLN,HAN,KAM,MONFIS,YUST,AGM)
URUSAN
WAJIB
URUSAN
MENDASAR
BERKAITAN TTG
H + PELAYANAN
DASAR WN
1. PERLIND. HAK KONST
2. PERLIND. KEP NAS
3. PEMENUHAN
KOMITMEN NAS
YG BHB DG PERJ.
INTERNASIONAL
URUSAN
PILIHAN
URUSAN SCR NYATA, BERPOTENSI
UTK MENINGKATKAN KESRA,
SESUAI KONDISI, KEKHASAN+POT
UNGGULAN DAERAH
84
PENYE
LENG.
UP
PELAKS. HUB KW ANTARA P/PD (P/K/K)
SALING TERKAIT
TERGANTUNG, SINERGIS
TERDIRI
WAJIB
PILIHAN
BERKAITAN DGN PELAYANAN
DASAR ( DIKDAS, KESH,
KEB HIDUP MIN SAR LING DAS )
BERPEDOMAN SPM DILAKS.
SCR BERTAHAP,
DITETAPKAN PP
UP YG DISERAHKAN DISERTAI DG 3 P SESUAI DG
UR YANG DIDES. URUSAN YG DILIMPAHKAN KPD
GUB, DISERTAI DG DANA, SESUAI DG URUSAN
YG DIDEKON
( PASAL 11+12 )
TERKAIT DG POT / UNGG +
KHAS DAERAH
85
URUSAN WAJIB
KEWENANGAN
KAB/KOT PROPINSI
a) RENDAL BANG
b) REN, FAT, WAS TATA RUANG
c) LENG. TIB UM + TRAM MASY.
d) PENYEDIAAN S/PRAS UMUM
e) PENANGANAN BID KESEHATAN
f) PENYELENGG. DIK DAN ALOKASI SDM POT
g) PENANGGULANGAN MAS. SOS LINTAS KAB/KOT
h) PENANGANAN BID. NAKER LINTAS KAB/KOT
i) FAS, BANG KOP, UK/M TMSK LINTAS KAB/KOT
j) DAL LH
k) PELAYANAN PERTANAHAN TMSK LINTAS KAB/KOT
l) PELAYANAN KEPDDK + CAT SIPIL
m) PELAYANAN ADUM PEMERINTAHAN
n) PELAYANAN ADM PENANAMAN MODAL TMSK LINTAS KAB/KOT
o) PENY. PEL. DASAR LAIN YG BELUM DPT DILAK
OLEH KAB (M)
p) URUSAN WAJIB LAINNYA
DIAMANATKAN PPuu
( PASAL 13 )
86
WILAYAH
ADMINISTRASI
PERANGKAT
DAERAH
WILAYAH KERJA GUB, SELAKU WAKIL PP
DAERAH PROP = WILAYAH ADM
KARENA GUB (KDH) KARENA JABATANNYA
= WAKIL PP (KEPALA WILAYAH)
ORG/LEMB PADA PEMDA YG BGTJWB KPD +
MEMBANTU PEMDA
TERDIRI : SETDA, DINDA, LEMTEDA
87
18/2001



UU
KHUSUS
N A D
1. PEMBERIAN KESEMPATAN LEBIH LUAS
UTK TURRUS (SDA+SDM+SE)
2. MENUMBUH KEMBANGKAN PRAKARSA,
KREATIFITAS, DEMOKRASI
3. MENINGKATKAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DAN MENGFUNGSIKAN
SCR OPTIMAL DPRD-NAD
4. MENGAPLIKASIKAN SYARIAT ISLAM
DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT
88




21/2001
UU
KHUSUS
PAPUA
1. PENGATURAN KW ANTARA PP DAN PD DG
KEKHUSUSAN
2. PENGAKUAN + PENGHORMATAN HAK
HAK DASAR ORANG ASLI PAPUA +
PEMBERDAYAAN SECARA STRATEGIS
3. MEWUJUDKAN PENY. PEMERINTAHAN
YG BERCIRI :
a. PARTISIPASI DALAM P3 PEM, DAN
LAKBANG MELALUI KEIKUTSERTAAN :
TOGA, TOMAS, TODAT + KAUM PEREMP
b. LAKBANG SESUAI KEBUTUHAN DASAR
PENDUDUK ASLI
c. TRANSP + AKUNTABEL
4. PEMBAGIAN W,T,TGJWB YG
TEGAS+JELAS ANTARA L,E,Y DAN
MAJELIS RAKYAT PAPUA SEBAGAI
REPRESENTASI KULTURAL PENDUDUK
ASLI
89
A
P O
C
1
RPJM
REN
REPETA
APBN
2 LEMB NEG/DEP/LPND
PEMDA
SUN RENSTRA
SUN PROPEDA
3 VISI BANGNAS
TERWUJUDNYA MASY. IND YG DADEM, DILDA, MAJUS
DLM NKRI
YANG DIDUKUNG MANUSIA INDONESIA YANG :
A B (ITIT) C D E
S M K (HL)
4
TERWUJUD
NYA
MISI
PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN
ADAM,ADEM,
MESRA
90
O
ARTI
PRINSIP
PP 8/2003
HARUS
MEMPER
HATI
KAN
PENETAPAN PEKERJAAN, POK TUGAS
PEMBAGIAN PEKERJAAN HUB. KERJA
1) PEMBG. HABIS TUGAS
2) PERUMUSAN TUPOKSI
3) FUNGSIONALISASI
4) KIS
5) KONTINUITAS
6) LINI+STAF
7) KESEDERHANAAN
8) FLEXIBILITAS
9) PENDELEGASIAN WEWENANG
10)POK YG HOMOGEN
11)JENJANG DAL
12)AKORDION
1) KW YG DIMILIKI PEMDA
2) KARAKTERISTIK/ POT.DAERAH
3) KEMAMPUAN KEU
4) TERSEDIANYA SD.AP
5) PENGEMB. POLA KERJASAMA ANTAR
DAERAH/PIHAK III
91
A
KOOR
DINASI
7
1
3
5
6
8
4
2
ARTI : UNTUK MENCAPAI T/S PERLU :
1. PENDEKATAN FUNGSIONAL
2. KEG.APEM PERLU DIPADUKAN, SERASI
SELARAS (KOORDINASI)
KOORD. TK DAERAH
KOORD. DAN
HUBUNGAN KERJ A
KOORD. PP
THD PEMDA
KOORDINASI
APEM
PUSAT
DI LN
LAK KOR DLM SPPN
a. SIDANG KABINET
b. RAPAT DILINGK. MENKO
c. KOORD. DIANTARA
DEP/INST PUSAT
J ENIS
KOORD
VERTIKAL
HIRARKIS
HORISONTAL
FUNGSIONAL
F Horisontal
F Diagonal
F Teritorial
PEDOMAN
SAR +MEK
1. J AK
2. REN
3. PROS+TTKERJ A
4. RAPAT/BRIFING
5. S K B
6. TIM/PANITIA
7. DEWANB
8. SAMSAT
a. DIMULAI SAAT PERUMUSAN J AK
b. SIAPA YG BGTJ WB
c. INST. YG BER W +TGJ SCR FUNG
d. KEJ ELASAN W +TUG +TGJ INST
e. PROSEDUR +TATA KERJ A
MEKANISME ORG
f. KOM+KONS BALIK
g. CARI SARANA KOORS YANG TEPAT
92
PENGA
WASAN
1
2
3
4
5
PENGERTIAN :
INPRES 15/83
LINGKUP WAS :
PRINSIP :
WAS = FUNGSI MANAJEMEN
HAKEKAT = MENCEGAH SEDINI MUNGKIN
P (PANG, ROS, WENG)
H (HAMBATAN)
K (SALAH, GAGAL)
PENCAPAIAN T+S SERTA
LAKGAS ORG
HASILNYA INPUT PIMP.
DLM PK
HENTIKAN PANG, ROS, WENG
CEGAH TERULANG
CARI CARA > BAIK
T :
S :
DUKUNG LANCARNYA
PEM + BANG
a. LAK. PEM. TERTIB
b. BANG SESUAI PROGRAM
c. HASIL BANG DAPAT DINILAI
d. CEGAH PANG, ROS, WENG, COR
a. KEG. UMUM PEMERINTAH
b. JAK YG DIBUAT AP.TK BAWAH
c. LAK REN BANG
d. PENGELOLAAN KEKAYAAN NEG
e. BUMN + BUMD
f. KEG. APEM (KELEMB, KEPEG, KUKAPLAK)
a. OBJEKTIF
b. PREVENTIF
c. EFISIEN
d. PENG. BUKAN TUJUAN
e. PENG. BERPEDOMAN JAK BERLAKU
f. TEMUKAN KESALAHAN (APA,SEBAB,SIFAT)
g. TINJUT
93
LANGKAH
+
PENGEMB.
LANGKAH
BANG
SISTEM
1. TAP TOLOK UKUR BAHAN PEMBANDING
2. TAP METODA, WAKTU + FREKUENSI LAKUKAN
PENGUKURAN HASIL KERJA
3. KUR LAK + PEMBANDING
4. TINJUT
1. SESUAIKAN SIFAT/ KEBUTUHAN KEG SISBANGWAS
DG OBJEK YANG DIAWASI
2. HASILKAN UMPAN BALIK
3. LAPORKAN PENYIMPANGAN
4. E+E (MUDAH, CEPAT, TEPAT)
5. EKONOMIS
6. FLEXIBILITAS
7. KESESUAIAN DG SUSUNAN ORG
8. MUDAH DIPAHAMI
9. TINDAKAN KOREKTIF
10. KEMBANGKAN SELF CONTROL
11. KEMBANGKAN WAS SECARA PRIBADI
12. PERHATIKAN FAKTOR MANUSIA
94
BERBAGAI PENGAWASAN
TERHADAP SUATU INSTANSI PEMERINTAH
INSTANSI
EKSEKUTIF
PEMERINTAH DLM ARTI LUAS
1
1
5
5
5
7
3B
6
3A
4
2
2
3A
3B
4
5
6
7
WASKAT
WASNAL
INTERN
INSTAN
ITJEN
BAWASDA
PROP/KABKOT

WASNAL EKSTERN
INSTANSI/INTERN
PEMERINTAH
3A. BPKP


3B. IRJENBANG
WASTEKNAL
INTERN
PEMERINTAH
MENPAN
LAN
BKN
DLL
WAS EKSTERN
PEMERINTAH
WASLEG
WAS BEPEKA
WASYUD
WASMAS
KPK
95
WASKAT
INPRES 1/89
TUJ UAN
LINGKUP
PRINSIP
SARANA
S A S
1. KEG. PEM. UMUM
2. LAKBANG
3. PENGELOLAAN KEK + KEU
4. BUMN + BUMD
5. LEMB, KUKAPLAKPEG
1. BG. INTEGRAL MANAJ.
2. BG. INTEGRAL PRO. PEND. APNEG
3. BG. INTEGRAL SISWAKUBANG
4. KEG. TERUS MENERUS
5. PENG. INTERN POKOK
6. PEMB. SISTEM YG RAHBIM BWHN

1. S O
2. JAKLAK
3. REN. KERJA
4. PROS KERJA
5. CAT & LAP
6. PEMB. PERSONIL
7. PENDUKUNG KELANCARAN
LAKGAS
= KEG YG BERSIFAT
DALRUS OLEH A
KPD B SCR PRE +
REP, AGAR TUGAS
BAWAHAN E + E
TERCIPTANYA KONDISI
MENDUKUNG LANCARNYA
LAK TUGAS UMUM + BANG
1. DISIPLIN
2. SEKECIL MUNGKIN PENYALAH GUNAAN W
3. COR + ROS
4. PERIZINAN
5. URUS KEPEG
96
INTER
PEM
EXTERNAL
INSTANSI
WASNAL
APARAT
INTERNAL
INSTANSI
EXTERN
PEM
BPKP BPK
-ITJ EN
-INSP (LPND)
-BAWASDA
-SPI
= WAS YG DILAKUKAN
OLEH APARAT YG TUGASNYA
LAKWAS
= SIFAT INTERN
APA WASKAT TIDAK CUKUP ?
1) WASKAT BERSIFAT
UMUM KURANG
MENDALAM
2) PIMP. YG
MELAKUKAN
WASKAT KURANG
MENGUASAI TEKAD
3) AP. WASNAL
OBJEKTIF
97
WASTEK
NAL
APARA
TUR
SAJ A
MASY +
APARA
TUR
KEPADA
=PENGAWASAN SBG
KONSEKUENSI PELAKSANAAN
FUNGSIONALISASI, MERUPAKAN
FUNGSI OPERASIONAL INS.
- BKN
- LAN
- DITJ EN ANG.
- BAPPENAS
- DEPDIKNAS
- POLRI
- BPN
-DINAS TATA
KOTA
=AGAR DITAATI OLEH
MASY + AP.
- MENPAN
98
WASLEG
(WASPOL)
PUSAT
DAERAH
WAS DPR KPD
PEMERINTAH
( 20 AYAT 1 )
DILAKUKAN DPRD
- HAK MEMINTA KET. KPD PRESIDEN
- HAK MENGADAKAN LIDIK
- HAK MENGADAKAN PERUBAHAN UU
- HAK MENYATAKAN PENDAPAT
- HAK MENGAJ UKAN RUU
99
WASMAS
KONTROL SOSIAL
WAS DILAKUKAN MASYARAKAT
MENGAPA PERLU ?
1) DPR (WASLEG)
2) ORG. PROFESI (SEMINAR)
3) LSM
KRITERIA
OBJ EKTIF (TIDAK FITNAH)
ADANYA PERBAIKAN
FAKTA +BUKTI J ELAS
BERITAHUKAN BENTUK PLGGRN/PYMPGN
J ELASKAN PATOKAN YG DILANGGAR
SARAN
J ELAS INDENTITAS
PELAKSANAAN
P
E
M
A
N
F
A
A
T
A
N
LANGSUNG
(A)
TIDAK
LANGSUNG
(B)
1) TATAP MUKA DIALOG
2) TERTULIS
3) TERBUKA/MEDIA MASA
4) GUGATAN PRATUN
5) UNJ UK RASA
1) CEPAT TANGGAPI, BILA
TIDAK :
2) TINDAK LANJ UT
3) SEDIAKAN T4 MENGADU
4) UCAPKAN TRIMS
CITRA PRESTASI IP
DENGAN CARA :
1) PNS =ABDI MASY, SELAIN ABDI/ AP. NEG
2) PARTISIPASI MASY.
3) BB KKN
4) KETERBATASAN WASNAL +WASKAT
100
WASYUD
M A
M K
NEGARA
HUKUM
1) MENGUJ I SECARA
MATANG PPuu
DIBAWAH uu
2) NYATAKAN TIDAK
SAH, BILA ADA TUR
DIBAWAH uu BILA
BERTENTANGAN DG
TUR YG LEBIH TINGGI
1. MENGUJ I uu TERHADAP UUD
1. CEGAH PENYALAHGUNAAN WEWENANG
2. WUJ UDKAN KEPASTIAN +TERTIB HUKUM
101
KOOR
DINASI
7
1
3
5
6
8
4
2
KOORD. TK DAERAH
KOORD. DAN
HUBUNGAN KERJ A
KOORD. PP
THD PEMDA
KOORDINASI
APEM
PUSAT
DI LN
LAK KOR DLM SPPN
a. SIDANG KABINET
b. RAPAT DILINGK. MENKO
c. KOORD. DIANTARA
DEP/INST PUSAT
J ENIS
KOORD
VERTIKAL
HIRARKIS
HORISONTAL
FUNGSIONAL
F Horisontal
F Diagonal
F Teritorial
PEDOMAN
SAR +MEK
1. J AK
2. REN
3. PROS+TTKERJ A
4. RAPAT/BRIFING
5. S K B
6. TIM/PANITIA
7. DEWANB
8. SAMSAT
a. DIMULAI SAAT PERUMUSAN J AK
b. SIAPA YG BGTJ WB
c. INST. YG BER W +TGJ SCR FUNG
d. KEJ ELASAN W +TUG +TGJ INST
e. PROSEDUR +TATA KERJ A
MEKANISME ORG
f. KOM+KONS BALIK
g. CARI SARANA KOORS YANG TEPAT
102
@Copyright 2006

Anda mungkin juga menyukai