Anda di halaman 1dari 4

HASIL NOTULENSI

Moderator : Paulina Ira Junita L (A14130055)


Penyaji : Dewi Utari (D14130078)
Notulen : Resti Afrista (G34130080)
Sesi Tanya Jawab
1. Siti Evi Hafifah (E24130031)
Bagaimana caranya agar bangsa Indonesia lebih minat ke produk dalam negeri?
Nita Afriani (G34130044)
Dengan cara memperbaiki kualitas produk dalam negeri dan menyosialisasikannya ke
masyarakat.
..
2. M. Faruq Izzuddien (B04130120)
Bagaimana dengan kebudyaan Indonesia yang telah dicuri oleh negara lain, contohnya oleh
negara Malaysia?
Dewi Utari (D14130078)
Memperkenalkan budaya ke anak usia dini untuk mulai mengenal kebudayaannya, sehingga
kelak ia bisa membela dan mengakui kebudayaannya. Selain itu mendaftarkan kebudayaan-
kebudayaan milik Indonesia ke UNESCO.

3. Ilham (B04130074)
Bagaimana pendapat kelompok kalian mengenai Agnes Monica yang mengenalkan batik
sebagai salah satu hasil kebudayaan Indonesia ke luar negeri, tapi dengan gaya dan cara
berpakaian yang tidak sesuai dengan citra bangsa Indonesia?
Resti Afrista (G34130080)
Untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia ke luar negeri seharusnya dengan cara yang sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu dengan cara berpakaian sopan, tertutup, dan
sederhana, namun memberikan suatu inovasi yang membuat masyarakat luar tertarik akan
kebudayaan yang Indonesia miliki. Karena hal ini selain bertujuan mensosialisasikan
kebudayaan Indonesia, juga mencerminkan kepribadian bangsa.

4. Jawa Arum Mewangi (A24130038)
Bagaimana upaya agar anak-anak tidak kecanduan oleh game dengan adanya gadget-gadget
yang semakin canggih?
Paulina Ira Junita L. (A14130055)
Mengarahkan anak-anak untuk mengikuti ekstrakurikuler dan mengadakan pentas seni atau
penyaluran minat dan bakat anak-anak di sekolahnya, sehingga anak-anak memiliki kegiatan
lain selain memainkan gadget.

5. Rury Eryna Putri (G34130027)
Di beberapa daerah, sekolah-sekolah hanya memasukkan bahasa daerah sampai jenjang
tertentu. Bagaimana pendapat kelompok anda?
Nita Afriani (G34130044)
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, solusi yang kami berikan salah satunya dengan
memasukkan bahasa daerah ke dalam kurikulum sekolah sampai tingkat Sekolah Menengah.
Menurut kelompok kami, hanya sampai jenjang sekolah saja, tidak perlu sampai ke perguruan
tinggi, karena semasa sekolah sudah cukup untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan salah
satunya dari bahasa daerah. Jika di perguruan tinggi, kita sudah bisa mengaplikasikannya di
masyarakat, dan mengetahui urgensi mempertahankan wujud idiil kebudayaan Indonesia
tersebut.

6. Novia Indah Kintani (C24130021)
Seperti yang telah disebutkan dalam solusi, bagaimana mekanisme pawai kebudayaan yang
dimaksud?
Yessy Nurmalasari (E24130062)
Di desa bisa diadakan pentas seni keliling yang diadakan di tiap kelurahan atau RT, dan di
kota bisa diadakan semacam konser kebudayaan, atau expo kebudayaan Indonesia yang
dikemas semenarik mungkin agar peminatnya banyak.

7. Putri Hanik Setya Maharani (A34130006)
Bagaimana cara memperkenalkan kebudayaan ke masyarakat yang berada di daerah
pedalaman yang sulit dijangkau informasi?
Resti Afrista (G34130080)
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dengan cara memanfaatkan media audio visual untuk
menjangkau daerah pedalaman untuk memberikan informasi seputar perkembangan
Indonesia saat ini. Mungkin untuk pertahanan kebudayaan di daerah pedalaman sendiri
masih terasa, karena daerah tersebut masih kental akan sesuatu yang tradisional dan belum
terlalu terpengaruh oleh dunia barat seperti di perkotaan, sehingga dengan media televisi
misalnya, bisa dimasukkan kabar-kabar dan informasi berupa himbauan kepada masyarakat
pedalaman untuk tetap mempertahankan kebudayaan yang dimiliki di setiap daerahnya.
Paulina Ira Junita (A14130055)
Dengan cara membuat suatu komunitas-komunitas kebudayaan, kalau di daerah tempat
tinggal saya ada komunitas yang bernama AMAN yang mengajak orang-orang pedalaman
keluar dari daerah mereka dan dikenalkan dengan pameran-pameran dan berbagai kesenian
asli Indonesia.

8. Ismail Mayntana (D14130042)
Bagaimana tanggapan anda mengenai kuda lumping yang berbau mistis jika dikaitkan dengan
sains?
Dewi Utari (D14130078)
Tidak usah memikirkan sains, karena masyarakat kebanyakan menikmati kebudayaan dari
berbagai daerah tidak mengerti dengan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan,
mereka biasanya hanya menikmatinya sebagai hiburan.
Nita Afriani (G34130044)
Bukan cuma mistisnya yang terasa, tapi di dalamnya ada unsur kekeluargaan dan seni dan
estetikanya juga.

9. Anwar Maulana (C44130019)
Saat ini teknologi semakin maju, bagaimana caranya agar kebudayaan dapat sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini?
Panji Laksono (G34130107)
Kalau seperti yang Nita bilang, salah satu solusinya dengan memasukkan games-games atau
aplikasi kebudayaan ke dalam gadget, justru eksistensi kebudayaan akan hilang.
Nita Afriani (G34130044)
Kita tidak bisa membndung arus globalisasi yang ada. Jadi mau tidak mau kita harus
memasukkan unsur kebudayaan pada gadget, salah satu unsur globalisasi agar kebudayaan
tetap eksis.
Resti Afrista (G34130080)
Mungkin bukan membuat kebudayaan itu agar sesuai dengan perkembangan teknologi, tapi
lebih ke membuat perkembangan teknologi agar sesuai dengan kebudayaan Indonesia, demi
mempertahankan eksistensi kebudayaan Indonesia. Jika kebudayaan Indonesia yang dituntut
untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, otomatis kebudayaan Indonesia tidak
akan murni lagi, karena banyak terpengaruh oleh budaya luar.

10. Azam Perbasa (E44130058)
Dari solusi yang diberikan, kebanyakan ditekankan kepada anak-anak. Bagaimana dengan
contoh kebudayaan seperti Reog Ponorogo? Apakah anak-anak juga harus meniru
kebudayaan seperti itu?
Resti Afrista (G34130080)
Tidak semua kebudayaan dapat ditiru dan dicoba secara langsung. Bentuk kebudayaan
seperti alat-alat musik mungkin bisa dicoba oleh anak-anak secara langsung, namun untuk
kebudayaan-kebudayaan yang berbahaya seperti Reog Ponorogo tidak seharusnya ditiru
anak-anak. Alasan anak-anak yang menjadi sasaran utama dalam pengenalan kebudayaan,
karena kebudayaan Indonesia memang harus dikenalkan dan ditumbuhkan dalam jiwa
masyarakat Indonesia sejak dini, sehingga jika ia sudah dewasa nanti ia bisa mengenal dan
ikut membela jika kebudayaan negaranya sendiri dicuri negara lain.
Paulina Ira Junita (A14130055)
Disini juga dibutuhkan peran orang tua sebagai pendidik anak yang utama selain dari
sekolahnya. Orang tua harus mampu mengenalkan kebudayaan Indonesia dan menumbuhkan
jiwa nasionalisme kepada anak-anaknya.

11. Tiara Karlinda R (C44130043)
Bagaimana tanggapan anda terhadap Daniel Mananta yang punya komunitas yang
memproduksi baju dengan label asli Indonesia, tetapi ia sendiri masih sering menggunakan
busana produk luar negeri?
Nita Afriani (G34130044)
Kalau Daniel memakai busana dari luar negeri, bukan berarti Daniel lebih memilih untuk
membeli dan memakai produk luar negeri dan tidak cinta produk Indonesia. Karena ia
seorang artis dan entertainer, bisa saja ia memakainya tergantung sponsor dari suatu acara
yang ia ikuti karena ia tidak bisa menolaknya.

12. Zubair Abdullah (E34130079)
Dari contoh yang disebutkan Ira, apakah dengan cara seperti itu akan mempertahankan
kebudayaan Indonesia?
Paulina Ira Junita (A14130055)
Tentu, karena dengan mengembangkan seni, kita bisa termotivasi untuk bisa ke luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai