Anda di halaman 1dari 38

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan sekarang ini telah mengalami krisis yang cukup
serius. Krisis tidak hanya disebabkan oleh anggaran pemerintah yang
sangat rendah untuk membiayai kebutuhan vital dunia pendidikan, tetapi
juga lemahnya tenaga ahli, dan visi yang tidak jelas. Konsep pendidikan
telah tereduksi menjadi pengajaran, dan pengajaran lalu menyempit
menjadi kegiatan di kelas. Sementara yang berlangsung di kelas tak lebih
dari kegiatan guru mengajar murid dengan target kurikulum dan
bagaimana mengejar NEM (Nilai Ebtanas Murni. !al tersebut senada
dengan apa yang dikatakan oleh. Sekolah telah dianggap pabrik yang
memproduksi manusia yang tersetandardisasikan melalui "jian Nasional
uniform. #endidikan bukan lagi suatu proses yang membebaskan peserta
didik seperti gagasan Ki !adjar De$antara, Mohamad Sya%ei, &van &llich,
atau #aulo 'reire, tetapi sekedar untuk mendapatkan ijasah atau lulus
"jian Nasional.
(elajar bukanlah konsekuensi otomatis dari menuangkan in%ormasi
kedalam benak para murid. (elajar menuntut keterlibatan mental dan
tindakan sipembelajar (learner sendiri
)
. #enjelasan dan demontrasi saja
tidak akan pernah menjadi pembelajaran yang sesungguhnya dan
)
Silberman, Melvin *, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. (+ogyakarta ,
+appendis, -..), .h. /
-
langgeng. !anya pembelajaran secara akti% yang akan menjadi
pembelajaran sejati. Ketika pembelajaran terjadi secara akti%, murit
mengerjakan sebagian besar tugasnnya. Mereka menggunakan otaknya
memelajari ide0ide, memecahkan masalah, dan menerapkan hal0hal yang
telah mereka pelajari. "ntuk itu seorang guru dalam Kegiatan (elajar
Mengajar( K(M untuk membuuat anak didiknya belajar secara akti%
sejak a$al pelajaran.
Kenyataan yang terjadi di sekolah0sekolah, kebanyakan para guru
di daerah menyampaikan pelajaran hanya menggunakan metode0metode
yang konservatif, yang hanya membuka jurang pemisah antara pendidik
dengan peserta didik, dan yang paling belum bisa dihilangkan adalah
metode pembelajaran yang hanya mengakti%kan guru semata, seolah0olah
guru sebagai sumber ilmu yang 1maha tahu2, sementara peserta didik
menyimak, mencatat baik0baik, dan sebagainya.
Sedangkan menyatakan cara penerapan suatu pembelajaran akan
berpengaruh besar terhadap kemampuan sis$a dalam mendidik diri
mereka sendiri. 3uru yang sukses bukan sekedar penyaji yang
kharismatik dan persuasi%. *ebih jauh, guru yang sukses adalah mereka
yang melibatkan para sis$a dalam tugas0tugas yang sarat muatan kogniti%
dan sosial. Dan mengajari mereka bagaimana mengerjakan tugas0tugas
tersebut secara produkti%.
-

-
4oyce, (ruce, dkk, Models of Teaching Model!Model Pengajaran". +ogyakarta,
#ustaka #elajar,-.)) h.5.
6
Diharapkan muncul kesadaran baru tentang betapa
pentingnya pendidikan pada era global sekarang ini. Munculnya era global
memba$a pengaruh yang sangat besar bagi setiap sudut dan aspek
kehidupan manusia. 7untutan terbesar dari era global adalah bagaimana
setiap individu manusia mampu menjadi manusia pembelajar. Era global
menunjukkan bah$a kekuatan %isik semakin tersisih oleh kekuatan mental,
spiritual dan emosional. Kekuatan %isik juga semakin terkalahkan oleh
kekuatan teknologi yang setiap saat selalu mengalami peningkatan yang
signi%ikan. 8rang yang hanya mengandalkan kemampuan %isik akan
tertinggal dan tergilas oleh perubahan perputaran roda 9aman.
(erpedoman pada beberapa realita tersebut, bah$a yang akan
mampu bertahan dalam menghadapi globalisasi kehidupan sekarang ini
adalah manusia0manusia yang berkualitas unggul, mampu berkompetisi
dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan 9aman yang
semakin kompleks. Manusia yang berkualitas unggul tidak akan mungkin
ter$ujud kecuali melalui jalur pendidikan yang diprakarsai, dirancang dan
dilaksanakan oleh tenaga ahli yang pro%esional.
:hmad D. Marimba menyatakan #endidikan adalah bimbingan
atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang
utama.
6
. Sementara "ndang0"ndang No. -. tahun -..6 tentang Sistem
#endidikan Nasional dalam ketentuan umum pasal ) ayat ), menjelaskan
6
. !assbullah , , #asar!dasar $lmu Pendidikan.(4akarta, #7 ;aja 3ra%indo #ersada-..<,
h.6.
=
bah$a pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk me$ujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara akti%
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara
=
.
#eraturan #emerintah ;epublik &ndonesia No. )/ 7ahun -..>
tentang Standar #endidikan Nasional (ab &? pasal )/ menerangkan bah$a
standar proses pembelajaran pada satuan pendidikan mesti
diselenggarakan secara interakti%, inspirati%, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi akti%, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreati%itas, dan kemandirian sesuai bakat,
minat dan perkembangan %isik serta psikologis peserta didik.
#endidikan &slam akan ketinggalan jauh bila masih menggunakan
pola0pola lama dan mengartikan pendidikan secara parsial. #endidikan
&slam harus dikembangkan ke arah yang lebih modern dan diartikan
seluas0luasnya untuk mencapai kebutuhan dunia dan akhirat. 4adi
#endidikan &slam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup
seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba :llah meliputi
kebutuhan untuk dunia dan akhirat. Sedangkan tujuannya adalah untuk
merealisasikan cita0cita ajaran &slam yang memba$a misi bagi
=
. :ri%in, :n$ar, Memahami Paradigma %aru Pendidikan &asional dalam 'ndang 'ndang
Sisdiknas. (4akarta , Ditjen Kelembagaan :gama &slam Depa@, -..6 , h.6=.
>
kesejahteraan umat manusia sebagai hamba :llah lahir dan batin, dunia
dan akhirat.
>

Departemen #endidikan Nasional telah memberikan suatu de%inisi
tentang #endidikan :gama &slam yaitu upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani, berta@$a, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
agama &slam dari sumber utamanya kitab suci :l Auran dan !adits,
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan
pengalaman, yang disertai tuntunan untuk menghormati penganut agama
lain dalam hubunganya dengan kerukunan antar umat beragama dalam
masyarakat hingga ter$ujud kesatuan dan persatuan bangsa
B
.
#engimplementasian pendidikan melalui jalur pendidikan %ormal,
yang diartikan sebagai segala sesuatu yang mengalami proses perubahan
ke arah yang lebih baik, mengandung maksud bah$a sis$a melakukan
akti%itas #roses (elajar Mengajar untuk memperoleh pengetahuannya di
ba$ah bimbingan seorang guru yang kemudian akan mengubah cakra$ala
pandangannya ke arah yang lebih baik dan positi%. #roses memperoleh
pengetahuan secara %ormal itu direalisasikan dalam bentuk #roses (elajar
Mengajar (#(M.
>
. :ri%in, M, $lmu Pendidikan $slam, Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis %erdasarkan
Pendekatan $ndisi(liner)akarta : (umi :ksara, )//) h. =.
B
Depdiknas, 'ndang!'ndang *e(ublik $ndonesia &o. +0 Tahun +00, Tentang- Sistem
Pendidikan &asional. (4akarta , (iro !ukum dan 8rganisasi Sekjen Depdiknas, -..6, h.
5.
B
#roses (elajar Mengajar (#(M yang kemudian disebut
pembelajaran merupakan realisasi dari konsep0kosep dalam pendidikan.
(elajar adalah peran sis$a dalam proses mengkonstruksi pengetahuan,
baik yang alami maupun manusia$i. #roses ini adalah suatu proses yang
akti%. (eberapa %aktor, seperti pengalaman, pengetahuan yang dimiliki,
kemampuan kogniti% dan lingkungan yang ada, berpengaruh terhadap hasil
belajar. 1Sedangkan mengajar adalah peran guru berupa proses membantu
seseorang untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Mengajar bukanlah
mentrans%er pengetahuan dari orang yang sudah tahu (guru kepada yang
belum tahu (murid, melainkan membantu murid agar dapat
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya le$at kekuatannya terhadap
%enomena dan objek yang ingin diketahui2
5

1Menurut 3agne ()/<= belajar dapat dide%inisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisasi berubah prilakunya sebagai akibat
pengalaman2
<
. :danya perubahan tingkah laku atau penampilan
seseorang dengan melalui serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. (elajar
akan lebih baik hasilnya apabila subjek belajar itu mengalami atau
melakukannya. &tulah sebabnya dalam beberapa literatur mutakhir
sekarang ini, istilah .student/ diganti dengan .learner., hal ini merupakan
5
. Mulia$an, 4asa "ngguh, Pendidikan $slam $ntegratif. (+ogyakarta, #ustaka #elajar,-..>,
h.)6-
<
. Cilis Dahar, ;atna, Teori!Teori %elajar dan Pembelajaran. (4akarta, Erlangga, -..>, h.-
5
sebuah kesadaran baru bah$a yang harus diutamakan adalah peran anak
didik sebagai actor, bukannya guru.
/

Sedangkan tujuan belajar adalah untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan (kogniti%, berbagai keterampilan (psikomotorik, dan
penanaman sikap mental atau nilai0nilai (a%ekti%. Ketiganya, meskipun di
dalam perencanaan pengajarannya terpisah, akan tetapi dalam
kenyataannya hal itu merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat pada
diri sis$a.
"ntuk mencapai tujuan pembelajaran termaktub tersebut, dengan
berpedoman bah$a pembelajaran pada hakikatnya bermuara kepada
peserta didik, maka diperlukan suatu sistem lingkungan yang mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran itu. Sistem lingkungan yang penulis
maksudkan adalah adanya strategi dan metode pembelajaran yang tepat
untuk diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan
sis$a sebagai subjek (aktor bukan semata0mata sebagai objek.
Menyikapi perihal tersebut, maka diperlukan suatu perumusan dan
aplikasi strategi pembelajaran yang terarah, e%ekti% dan e%isien, agar
sebuah proses pembelajaran benar0benar dapat menghasilkan peserta
didik yang berkepribadian, memiliki keterampilan dalam menjalani
kehidupannya dengan baik. :rtinya diperlukan sebuah strategi yang tepat
agar seorang guru sukses dalam proses pembelajarannya, yang akhirnya
akan dapat mencapi tujuan0tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
/
. !idayat, Komaruddin dalam Mel Silberman, -..), 101 Strategi Pembelajaran Aktif
dalam Active Learning. (+ogyakarta, +appendis, -..) h. D.
<
Silberman memodi%ikasi dan memperluas paham active learning
sebagai pengembangan dari apa yang telah dinyatakan oleh Eon%ucius
yang disebut dengan Kredo #embelajaran :kti%, bah$a , Ketika saya
mendengar, saya lupa. Ketika saya mendengar dan melihat, saya ingat
sedikit. Ketika saya mendengar, melihat, dan bertanya atau berdiskusi
dengan orang lain, saya mulai mengerti. Ketika saya mendengar, melihat,
berdiskusi, dan melakkukan, saya memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Ketika saya mengajarkan kepada yang lain, saya
menguasai.
).

(erdasarkan paham belajar akti% tersebut jelas bah$a dalam proses
belajar mengajar sis$a dituntut akti% dalam mencari in%ormasi atau
pengetahuan yang diinginkan, tidak hanya mendengar, melihat akan tetapi
juga menanyakan, mendiskusikan, bahkan melakukan debat dan
mempresentasikan pengetahuannya. Sementara guru memberikan
bimbingan serta beberapa alternati% sumber belajar dan mengkondisikan
agar semaksimal mungkin sis$a belajar dengan akti%, sehingga sis$a
mendapatkan pengalaman sendiri yang kemudian akan mengkristal
menjadi pengetahuannya. 8leh karena itu, menggunakan strategi berbasis
active learning dalam pembelajaran merupakan salah satu pilihan yang
sesuai dan sangat cocok dengan teori tersebut.
Active learning merupakan bentuk pembelajaran yang berorientasi
pada pembentukan keakti%an sis$a sejak a$al melalui akti%itas0akti%itas
belajar yang membangun kerja kelompok dan dalam $aktu singkat
membuat sis$a ber%ikir tentang materi. ;ealisasinya adalah sis$a dalam
proses belajar bisa berperan sebagai pemimpin atau penyaji materi untuk
seluruh kelas atau dalam kelompok kecil, merangsang diskusi dan debat,
).
. Silbermen, Mel- Pembelajaran Akrif 101 Strategi 'ntuk Mengajar Secara Aktif- (4akarta ,
&ndeks,
-.)6, h.-
/
mempraktikkan keterampilan0keterampilan, mendorong adanya
pertanyaan0pertanyaan, membuat sis$a mempresentasikan ide kepada
sis$a yang lain, dan termasuk peserta didik saling mengajar satu sama
lain. (Silberman -..), hlm. Div. Strategi yang disebutkan terakhir itulah
yang kemudian dikenal dengan istilah starategi Fmetode active debate
learning.
Debat bisa menjadi metode berharga yang dapat mendorong
pemikiran dan perenungan, terutama kalau sis$a diharapkan
mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya
sendiri. &ni merupakan strategi yang secara akti% melibatkan setiap sis$a di
dalam kelas, bukan hanya para pelaku debatnya
))
.
Active debate learning merupakan salah satu dari strategi
pembelajaran berbasis active learning. Metode ini pada praktiknya
menempatkan seluruh tanggung ja$ab untuk mengajar pada peserta didik
sebagai anggota kelas. Sis$a di dalam proses belajar mengajar diarahkan
agar dapat berperan sebagai narator dan menyajikan materi yang sedang
dipelajari kepada kelompok debatnya di kelas. 7eknis pelaksanaan metode
ini diatur oleh guru sesuai rencana pembelajaran yang tertulis pada
perangkat pembelajaran guru.
Metode active debate learning ini sangat cocok digunakan karena
selain sangat disukai oleh sis$a, metode ini memberikan kesempatan pada
))
. Gaini, !isyam, dkk, #esain Pembelajaran di Perguruan Tinggi- (+ogyakarta, E7SD, -..-,
h.)=).
).
sis$a secara langsung untuk berpendapat, dan merangsang sis$a lebih
akti% dalam ber%ikir, sehingga pembelajaran semakin akti%2
)-

Metode active debate learning ini sangat e%ekti% karena dengan
metode ini peserta didiki melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus
dilakukan. Mereka menggunakan otak0otak mereka untuk menemukan
gagasan0gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan menerangkan apa
yang mereka pelajari, bahkan mendebatkannya dengan sesama temannya.
Metode active debate learning ini merupakan langkah yang cepat,
menyenangkan, mendukung dan secara personal menarik hati.
)6
Metode active debat learning harus diterapkan dalam pembelajaran
pendidikan agama &slam atau pembelajaran bidang studi lainnya, karena
disamping beberapa argumen tersebut, metode ini juga membantu peserta
didik mengkonstuksi pengetahuannya dengan cara mendengar, melihat,
mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu, mendiskusikannya
dengan yang lainnya, dan yang paling penting bah$a peserta didik
1melakukannya2, memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh0
contoh, dan melakukan tugas0tugas yang tergantung pada pengetahuan
yang telah mereka miliki atau yang harus mereka capai.
)=

(erkaitan dengan beberapa permasalahan tersebut, penulis merasa
tertarik dan bermaksud untuk mengadakan pengkajian dalam bentuk
)-
. Sujari, 0a1ancara, (Sukaraja,-- :gustus -.)6,
)6
. Mujiyono, 0a1ancara, (Sukaraja,-- :gustus -.)6,
)=
. Silberman,Melvin *, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif- +ogyakarta,
+:##END&S, -..), h.Diii.
))
penelitian terhadap H&mpelementasi Metode Active #ebate Learning
Dalam #embelajaran #endidikan :gama &slam di SMK Nurul !uda
Sukaraja.2.
Sebagai bahan pertimbangan a$al dalam penelitian ini adalah
bah$a di SMK Nurul !uda Sukaraja., telah menerapkan penggunaan
strategi pembelajaran berbasis active learning sebagai salah satu alternati%
dari strategi0strategi pembelajaran yang lainnya, sejak pemerintah
;epublik &ndonesia melalui Dinas #endidikan Nasional menerapkan
kurikulum -..= atau Kurikulum (erbasis Kompetensi (K(K. Salah satu
dari strategi itu adalah metode active debate learning yang telah
diterapkan, termasuk pada mata pelajaran pendidikan agama &slam.
Memperhatikan bah$a penerapan metode active debate learning
tersebut belum pernah diteliti, seperti yang berkenaan dengan bagaimana
persiapan, pelaksanaan, %aktor0%aktor pendukung dan kendala0kendala
dalam pelaksanaannya. 8leh karena itu, penulis merasa tertarik dan
memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan0
permasalahan tersebut.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
(erdasarkan latar belakang seperti disebutkan diatas, bah$a untuk
me$ujudkan mutu pendidikan nasional khususnya #endidikan :gama
&slam, yaitu meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan
)-
pengamalan sis$a tentang minat belajar #endidikan :gama &slam
masih menghadapi berbagai macam kendala dan permsalahan.
#ermasalahan dan kendala yang dimaksud antara lain meliputi,
a. Sis$a0sis$i SMK Nurul !uda dalam mengikuti #embelajaran
#endidikan :gama &slam masih sangat kurang.
b. Kurangnya variasi dalam pembelajaran #endidikan :gama &slam,
sehingga minat belajar sis$a0sis$i rendah.
c. Masih sangat minim guru dalam penguasaan &E7 sehingga dalam
peman%aatan media belajar masih rendah.
d. :danya pengaruh negative terhadap perkembangan teknologi dan
in%ormasi, sehingga mempengaruhi minat belajar.
e. Kurangnya sarana prasarana dalam pembelajaran #endidikan
:gama &slam, sehingga dalam penggalian sumber0sumber belajar
mengalami kesulitan.
2. Pembatasan Masalah
3una memperoleh ruang lingkup penelitian yang lebih jelas, maka
dalam penelitian ini penulis membatasi masalahnya hanya pada
masalah, Kurangnya variasi dalam pembelajaran #endidikan :gama
&slam, sehingga minat belajar sis$a0sis$i SMK Nurul !uda Sukaraja
masih rendah.
)6
Dengan adanya variasi metode %elajar #ebat Aktif- Sehingga
berdampak pada perubahan sikap sis$a terhadap mata pelajaran
#endidikan :gama &slam menjadi,
a. 7anggung ja$abnya terhadap tugasF#ekerjaan ;umah (#;
b. #erhatian terhadap materi pelajaran akan lebih serius
c. :danya keinginan untuk akti% belajar, untuk mendapatkan nilai
yang lebih terbaik.
d. 7idak terlambat dalam masuk kelas.
e. Kesiapan untuk belajar lebih tinggi karena adanya variasi metode
dalam belajar.
C. !m!san Masalah
(erdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka muncul
permasalahan yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini ialah
sebagai berikut,
). (agaimanakah persiapan metode active debate learning dalam
pembelajaran pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda Sukaraja.
-. (agaimanakah pelaksanaan metode active debate learning dalam
pembelajaran pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda Sukaraja..
6. :pakah %aktor pendukung dan penghambat penerapan metode active
debate learning dalam pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda
Sukaraja. I
D. "!#!an dan $eg!naan Penelitian
)=
1. "!#!an Penelitian
(erdasakan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut,
a. "ntuk mendeskripsikan persiapan metode active debate learning di
SMK Nurul !uda Sukaraja..
b. "ntuk mendeskripsikan penerapan metode active debat learning
dalam pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda Sukaraja..
c. "ntuk mengetahui %aktor0%aktor pendukung dan penghambat
penerapan metode active debate learning dalam pendidikan agama
&slam di SMK Nurul !uda Sukaraja..
-. $eg!naan Penelitian
!asil penelitian yang penulis laksanakan sekarang ini, diharapkan
dapat memberi kontribusi berupa,
a. Sumbangan pemikiran ilmiah bagi dunia akademik dan pendidikan,
untuk dilanjutkan dan dikembangkan secara lebih spesi%ik dan
mendalam oleh para peneliti berikutnya.
b. Salah satu alternati% dan inspirasi serta motivasi bagi para peneliti
yang akan datang dalam rangka mengembangkan kha9anah ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi kode etik
keilmuan yang ilmiah, dan dengan penelitian0penelitian yang
bersi%at objekti%.
)>
c. Secara teoritis penelitian ini juga diharapkan dapat menambah
kontribusi keilmuan dalam dunia pendidikan pada masa kini dan
masa yang akan datang, terutama dalam menerapkan metode active
debate learning pada pendidikan agama &slam di setiap lembaga
pendidikan.
E. "in#a!an P!staka
#enulis telah berupaya melakukan penelusuran terhadap berbagai sumber
kepustakaan yang memiliki keterkaitan dengan esensi permasalahan dalam
penelitian ini. "paya penelusuran tersebut dimaksudkan agar penelitian ini
tidak merupakan pengulangan dari hasil0hasil penelitian sebelumnya.
7ujuan lain dari penelusuran kepustakaan ini adalah untuk membangun
landasan teori yang diharapkan dapat mendasari kerangka pikir penelitian
tesis ini. #enelusuran pustaka yang penulis lakukan menemukan hasil0hasil
penelitian di antaranya,
Darul Autni (-..5 dalam tesisnya yang berjudul
2fektivitas Metode Team Teaching #alam Pengajaran Pendidikan Agama
$slam (Studi Kasus di S7&E07;&SN: NE3:;: mendeskripsikan tentang
aplikasi pengajaran #:& dengan metode Team Teaching di S7&E,
e%ektivitas, kelebihan dan kekurangan pengajaran #:& dengan
menggunakan metode team teaching di S7&E07;&SN: NE3:;: .
#enelitian ini tidakFbelum mengkaji masalah implementasi metode
pembelajaran debat akti%, sehingga permasalahan yang akan penulis teliti
ini adalah permasalahan yang masih baru.
)B
Magdalena +ahmini (-..> dalam penelitiannya yang berjudul
Penera(an Pembelajaran Small 3rou( Learning untuk Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi %elajar %idang Studi 3eografi Sis1a kelas 4$$$
SMP &egeri %ua5 Madang Tahun Ajaran +0067+008. !asil penelitiannya
menjelaskan bah$a melalui metode small grou( learning menjadikan
peserta didik merasa bahagia karena mendapat pengalaman belajar yang
menyenangkan dengan memerankan suatu model, berlatih mengemukakan
pendapat dan lebih menghargai teman. Selanjutnya melalui penerapan
metode tersebut terdapat korelasi positi% signi%ikan terhadap motivasi dan
prestasi belajar peserta didik dalam bidang studi geogra%i. #enelitian ini
pun belum mengkaji masalah implementasi metode pembelajaran debat
akti%, sehingga penulis semakin tertarik untuk mengkaji permasalahan ini.
Sinar (-..> dalam 7esisnya yang berjudul A(likasi
Pendekatan 9ontekstual dalam Pembelajaran Pendidikan Agama $slam
dan Problematikan5a (Studi 9asus di SMP &egeri %ua5 Madang 9ab.
:9' Timur Tahun Pelajaran +0067+008. #enelitian ini dilakukan pada
jenjang S*7# dengan mengambil tiga sampel SM# Negeri yang ada di
(uay Madang Kab. 8K" 7imur. !asil penelitian menjelaskan
implementasi pembelajaran kontekstual dalam Kurikulum (erbasis
Kompetensi (K(K. #enelitian ini terdapat kecenderungan studi
pendekatan komparati% dari ketiga SM# tersebut. #ermasalahan menjadi
bias dan kurang ter%okus.
)5
(erbeda dengan penelitian yang penulis lakukan yang
mengarah kepada impelementasiFpenerapan metode debat akti% dalam
pembelajaran pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda. (erdasarkan
hasil0hasil penelitian tersebut, penulis tidak menemukan adanya penelitian
dan pengkajian yang di%okuskan terhadap impelementasi metode debat
akti% dalam pembelajaran pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda .
8leh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan
bagaimana penerapan metode debat akti% dalam pembelajaran pendidikan
agama &slam.
%. $erangka $&nse't!al
Dasar pijakan dari konsep ini adalah teori belajar 1kontruktivistik2.
Menurut teori kontruktivitas, indicator keberhasilan belajar adalah ,
). Karakteritik manusia masa depan yang diharapkan, adapun
karakteristiknya adalah mannusia0manusia yang memiliki kepekaan,
kemandirian, tannggung ja$ab terhadap resiko dalam mengambil
keputuasan dan mampu mengembangkan segala aspek pitensi yang
ada.
-. Konturksi pengetahuan artinya mempu memperbaiki pendidikan.
Menurut teori kontruktivitas proses belajar jika dipandang dari
pendekatan kogniti%, bukan sebagai perolehan in%ormasi yang berlangsung
satu arah dari luar kedalam diri sis$a, melainkan sebagai pemberian
makna oleh sis$a kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan
)<
akomodasi yang bermuara pada pemutahiran struktur kogniti%nya.
Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi
perolehan pengetahuan.
)>
#eran Sis$a (Si0belajar, Menurut pandangan kontruktivistik,
belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. #embentukan
ini harus dilakukan oleh si belajar. &a harus akti% melakukan kegitan, akti%
ber%ikir, menyusun konsep dan member makna tentang hal0hal yang
sedang di pelajari. ( (udiningsih -.)-, hlm. ><. Dengan katalain, dapat
dikatakan bah$a hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada sis$a.
Selaras dengan pendapat Silberman yang telah memodi%ikasi
paham belajar akti%. (erdasarkan paham belajar akti%, jelas bah$a dalam
proses belajar mengajar sis$a dituntut akti% dalam mencari in%ormasi atau
pengetahuan yang diinginkan, tidak hanya mendengar, melihat akan tetapi
juga menanyakan, mendiskusikan, bahkan melakukan perdebatan dan
mempresentasikan pengetahuannya. Sementara guru memberikan
bimbingan serta beberapa alternati% sumber belajar dan mengkondisikan
agar semaksimal mungkin sis$a belajar dengan akti%, sehingga sis$a
mendapatkan pengalaman sendiri yang kemudian akan mengkristal
menjadi pengetahuannya.
#embelajaran akti% (active learning dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik,
sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan
)>
. (udininggsih, :sri, %elajar ; Pembelajaran- 4akarta, #7 ;ineka Eipta, -.)-, h.><.

)/
sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. #embelajaran akti%
(active learning juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian sis$aFanak
didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
!al ini penting diketahui sebagai dasar membangun konsep
sekaligus operasionalisasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru atau
pengajar. #rinsip0prinsip tersebut diantaranya adalah, #embelajaran
berpusat pada sis$a. #rinsip ini memandang sis$a sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Setiap sis$a memiliki perbedaan minat
(interest, kemampuan (abilit5, kesenangan ((reference, pengalaman
(e<(erience, dan cara belajar (learning st5le. Sis$a tertentu mungkin
lebih mudah belajar dengan cara mendengar dan membaca, sis$a lain
dengan cara melihat, dan sis$a lainnya lagi dengan cara melakukan
(learning b5 doing. 8leh karena itu, kegiatan pembelajaran, organisasi
kelas, materi pelajaran, $aktu belajar, alat belajar dan cara penilaian perlu
disesuaikan dengan karakteristik sis$a
)B
.
#ara ahli pendidikan seperti 3rinder ()//) mencatat bah$a dalam
setiap kelompok 6. orang, rata0rata -- orang bisa belajar secara e%ekti%
bila mana insturktur memberikan perpaduan aktivitas visual, auditori, dan
kinestetik. Namun, < orang sisanya lebih cenderung kepada salah satu
modalitas daripada - lainnya dengan begitu kuat sehingga mereka harus
bersusah payah payah untuk memahami materi pelajaran kecuali mereka
)B
. Sutrisno, *evolusi Pendidikan di $ndonesia- Membedah Metode dan Teknik
Pendidikan %erbasis 9om(etensi- +ogyakarta, :r0;u99, -..>, B6
-.
mendapat perhatian khusus untuk menyajikan dalam metode yang ia
sukai.
)5
(ah$a secara umum, cara belajar sis$a dapat dikategorikan menjadi
empatJ somatik- auditif- visual dan intelektual. Eara belajar somatik adalah
pola pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek gerak tubuh atau
belajar dengan cara melakukan. Eara belajar auditif adalah cara belajar
yang lebih menekankan kepada aspek pendengaran. Sis$a akan lebih
cepat paham jika materi pelajaran disampaikan le$at metode ceramah.
Eara belajar 4isual adalah cara belajar yang lebih menekankan kepada
aspek pengelihatan. Sedangkan cara belajar intelektual adalah cara belajar
yang menekankan kepada aspek penalaran atau logika. Sis$a akan lebih
cepat dan mudah memahami materi pelajaran apabila dirancang dengan
menekankan kepada aspek pemecahan masalah.
)<
Melakukan aktivitas adalah bentuk pernyataan diri. #ada
hakikatnya sis$a belajar sambil melakukan aktivitas. 8leh karena itu,
pembelajaran seyogyanya didesain dengan memberikan peluang kepada
sis@$a secara akti%. Sis$a diharapkan akan memperoleh harga diri dan
kegembiraan dengan adanya keterlibatan sis$a tersebut. !al ini selaras
dengan hasil penelitian yang menyebutkan bah$a sis$a hanya belajar
).K dari yang dibaca, -.K dari yang didengar, 6.K dari yang dilihat,
)5
. Silberman, Mel dan :uerbach, Earol, Active Training - (andung, Nusa Media, -.)6, h. 50<
)<
. Naim dan #atoni, Materi Pen5usunan #esai Pembelajaran Pendidikan Agama $slam
MP#P!PA$"- +oyakarta, #ustaka #elajar, -..5, h. 5<.
-)
>.K dari yang didengar dan dilihat, 5.K dari yang dikatakan dan /.K
dari yang dikatakan dan lakukan.
)/

(erdasarkan uraian dari hasil penelitian di atas, maka dapatlah
disimpulkan
bah$a belajar dengan melakukan dalam arti peserta didik terlibat
langsung dan sebagai subyek (actor dalam pembelajaran adalah suatu
strategi yang paling e%ekti% dan e%esien bagi para pembelajar (guru dan
sis$a untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditentukan. 7ujuan pendidikan secara umum adalah
terjadinya perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih
positi%. #erubahan tingkah laku peserta didik akan cepat ter$ujud bila
melakukannya dalam proses pembelajaran.
(erkenaan dengan optimalisasi kemampuan belajar seseorang,
Shel #eter
()/</ mengambarkan enam kuali%ikasi kemampuan belajar, yang
dikenal dengan kerucut pengalaman belajar sebagai berikut ,
-.

3ambar ). Kerucut pengalaman belajar dan daya ingat sis$a
+ang diingat Modus,
)/
. Darsono, MaD, dkk, %elajar dan Pembelajaran- (Semarang E?. &K&# Semarang #ress,
-..), h.)..
-.
. Suyanto dan Djihat, :sep, =alon 3uru dan 3uru Profesional- (+ogyakarta, Multi
#ressindo, -.)6, h. /-
--
).K (aca ?erbal
-.K Dengar
6.K *ihat ?isual
>.K *ihat dan Dengar
5.K Katakan
/.K Katakan dan lakukan (erbuat

(Sumber , #uskur, (alitbang Deptiknas, -..-.
(eberapa landasan metode pembelajaran adalah sebagai berikut,
() *andasan ;elegius &slami, (- *andasan 'iloso%is, (6 *andasan
Sosiologis dan (= *andasan #sikologis. Silberman (-..), hlm. )-.
memberikan beberapa alternati% metode atau strategi pembelajaran yang
mengacu kepada model pembelajaran sis$a akti%, untuk diterapkan
dalam pembelajaran berbagai disiplin ilmu di setiap lembaga pendidikan.
(eberapa metode atau strategi pembelajaran yang dimaksud adalah
metode yang dapat merangsang diskusi kelas (stimulating class
discussion, debat akti% (active debate, debat pendapat ((oint!
counter(oint, kekuatan dua kelompok (the (o1er of t1o, dan
sebagainya.
Suatu perdebatan misalnya, dapat menjadi sebuah metode berharga
untuk mengembangkan pemikiran dan re%leksi, khususnya jika peserta
didik diharapkan mengambil posisi bertentangan dengan pendapatnya.
#ermasalahan0permasalahan yang bersi%at kontroversial biasanya sangat
cocok disajikan dengan menggunakan metode debat akti% (active
debate, sebab metode debat akti% adalah suatu strategi untuk suatu
Kerucut #engalaman (elajar
-6
perdebatan yang secara akti% melibatkan setiap peserta didik dalam kelas,
bukan hanya orang0orang yang berdebat saja.
-)
Metode ini sangat cocok
dikembangkan untuk pembelajaran yang leaner centered (berpusat pada
sis$a.
#eran 3uru, dalam belajar kontruktivistik gutu atau pendidik
berperan membantu agar proses pengkontruksian pengetahuan oleh
sis$a belajar lancar. 3uru tidak mentrasperkan pengetahuan yang telah
dimilikinya, melainkan membantu sis$a untuk membentuk
pengetahuannya sendiri. 3uru dituntut untuk lebih memahami jalan
pikiran atau cara pandanng sis$a.
--
dengan demikina jelas 3uru adalah
orang yang bertugas mambantu murid untuk mendapatkan pengetahuan
sehingga ia dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.
#embelajaran pada dasarnya rekayasa untuk membatu murid agar
dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan maksud penciptaannya.
'ungsi 3uru pendidikan agama &slam adalah berupaya untuk memilih,
menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang
memungkinkan dapat membantu kemudahan, kecepatan, kebiasaan, dan
kesenangan murit mempelajari &slam untuk dijadikan pedoman dan
petunjuk hidup dan kehidupan. :tau dengan kata lain merencanakan
pembelajaran
-6
.
-)
. Silberman,Melvin *,Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif- +ogyakarta,
+appendis,
-..), h. )-)
--
. (udininggsih, :sri, %elajar ; Pembelajaran. 4akarta, #7 ;ineka Eipta, -.)-, h. >/
-6
. Majid, :bdul, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar kom(etensi
3uru- ((andung, ;emaja ;osdaKarya, -..>, h. )-.
-=
Dengan demikian, inti dari perencanaan pembelajaran adalah
proses memilih, menetapkan dan mengembangkan, pendekatan, metode
dan teknik pembelajaran, mena$arkan bahan ajar, menyediakan
pengalaman belajar yang bermakna, serta mengukur tingkat keberhasilan
proses pembelajaran dalam pencapaian hasil pembeajaran.
Sarana (elajar #endekatan kontruktivistik menekankan
bah$a peran utama dalam kegiatan belajar adalah akti%itas sis$a dalam
mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan,
media, peralatan, lingkkkungan, dan %asilitas laiannya disediakan untuk
membantu pembentukan tersebut. Sis$a diberi kebebasan untuk
mengungkapkan pendapat dan pemikirannya tentang sesuatu yang
dihadapinya. Dengan cara seperti itu, sis$a akan terbiasa dan terlatih
untuk ber%ikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, mandiri,
kritis, dan mampu memertanggung ja$abkan pemikirannya secara
rasional.
1. De'inisi $&nse'
Metode active debate learning.
Metode active debate learning ( debat akti% adalah suatu metode
dan strategi yang berupa perdebatan yang dilaksanakan oleh
peserta didik dalam sebuah proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan.
#endidikan :gama &slam.
->
#endidikan :gama &slam adalah suatu proses bimbingan
dan penanaman akhla@ yang mulia kepada peserta didik dengan
memelihara dan mengembangkan potensi0potensi yang dimiliki
sejak lahir, berdasarkan hukum0hukum ajaran &slam agar menjadi
manusia yang hidup sempurna, jasmani dan rohani, dunia dan
akherat.
2. Met&de Penelitian
a. Jenis Penelitian
4enis penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
deskripti% kualitati% yang
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasi
objek sesuai dengan apa adanya, dalam bentuk kata0kata
tanpa menggunakan rumus0rumus berdasarkan angka0
angka. #enelitian deskripti% pada umumnya dilakukan
dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, %aktual dan akurat mengenai
%akta0%akta, si%at0si%at serta hubungan antara%enomina yang
diselidiki
-=
. #enelitian deskripti% merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya.
->
-=
. Na9ir, Mohammad, Metode Penelitian- (ogor Selatan, 3halia &ndonesia, -..>, h.>=
->
. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (4akarta, (umi :ksara, -..>, h.)>5
-B
#enelitian kualitati% adalah suatu penelitian ilmiah
yang bertujuan untuk memahami suatu %enomena dalam
konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan
proses intraksi komunikasi yang mendalam antara penelitia
dengan %enomina yang diteliti.
-B

(erdasarkan pengertian tersebut, penulis dalam
penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan dan
menginterpretasikan %akta0%akta yang terjadi sebagaimana
adanya yang berkaitan dengan penerapan metode active
debate learning pada pembelajaran pendidikan agama
&slam di SMK Nurul !uda Sukaraja.
b. Pendekatan Penelitian
#endekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitati%.
#endekatan kualitati% karena data yang terkumpul berbentuk kata0
kata atau gambar , sehingga tidak menekankan pada angka.
-5

#enelitian kualitati% pada umumnya lebih berorientasi
kepada teoritis. Karena berusaha memahami arti peristi$a dan
kaitan0kaitannya terhadap orang0orang yang berada dalam situasi0
situasi tertentu. #eneliti berupaya mempelajari masalah0masalah
yang ada dalam penerapan metode active debate learning pada
-B
. Moleong, *eDy 4, Metodologi Penelitian 9ualitatif- (andung #7 ;emaja ;osdakarya,
-.)., h./
-5
. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan- (andung, :l%abeta, -.)., h. --
-5
pembelajaran pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda
Sukaraja dengan memperhatikan tata cara yang berlaku mulai dari
persiapan, pelaksanaan dan situasi0situasi tertentu, termasuk
tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, proses yang yang
sedang berlangsung serta pengaruh dari %enomena tersebut.
Selain itu penelitian kualitati% pada dasarnya adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada %ilsa%at postpositivisme-
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dengan triangulasi (gabungan, analisis data bersi%at
indukti%Fkualitati%, dan hasil penelitian kualitati% lebih menekankan
makna dari pada generalisasi
+>
.
c. Subyek dan Informen Penelitian
Subyek dalam penelitian meliputi penampilan %isiknya,
pakaiannya, kelakuan khasnya, dan gaya bicara serta tindakannya.
:dapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah sis$a,
guru dan sarana prasarana dalam SMK Nurul !uda Sukaraja.
Sedangkan in%ormen dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari sis$a dalam pelaksanaan metode #embelajaran
Debat :kti% dan penjelasan dari 3uru #endidikan :gama &slam
-<
. Sugiyono, Memahami Penelitian 9ualitatif: dilengka(i dengan =ontoh Pro(osal dan La(oran
Penelitian- (andung, :l%abeta, -..>, h. )>
-<
SMK Nurul !uda. Serta dokumentasi SMK Nurul !uda meliputi ,
*etak geogra%is, keadaan guru dan pega$ai, dan kurikulum.
d. Jenis Data
4enis data dalam penelitian ini adalah data kualitati%, 1data
kualitati% pada umumnya dalam bentuk pernyataan kata0kata atau
gambaran tentang sesuatu yang dinyatakan dalam bentuk
penjelasan dengan kata0kaa atau tulisan2
-/
. Dan datanya diperolah
dari observasi, dan $a$ancara. Data L data tersebut tidak
berbentuk angka tetapi berupa kategori dan kata0kata atau kalimat.
e. "eknik Peng!m'!lan data
Karena penelitian ini merupakan penelitian deskripti%
menggunakan pendekatan kualitati%, maka dalam pengumpulan
data penulis menggunakan cara sebagai berikut,
). 8bservasi
8bservasi berasal dari bahasa latin yang berarti
memperhatikan dan mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti
dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran
prilaku yang dituju.
6.
Dengan strategi observasi ini akan
-/
. Kountur, ;onny, Metode Penelitian 'ntuk Penulisan Skri(si dan Tesis- (4akarta, ##M,
-../, h.)/)
6.
. Moeleong, *eDy, 4.M, Strategi Penelitian 9ualitatif- (andung, ;emaja ;osdaKarya, Eet. M&?,
-..), )6)
-/
diketahui kondisi riil yang terjadi di lapangan serta mampu
menangkap gejala suatu %enomena sebanyak mungkin
mengenai apa yang akan diteliti. #enulis melakukan
pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda
Sukaraja yang menggunakan metode Active #ebate Learning
dan mengobservasi lingkungan sekolah untuk memperoleh
data0data yang dibutuhkan. *ingkungan sekolah dimaksud
disini adalah berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana
kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan
sis$a, interaksi antar sis$a, iklim sekolah, termasuk
leadershi( kepala sekolah, bahkan juga hubungan sekolah
dengan orang tua sis$a.
-. Ca$ancara
Ca$ancara adalah cara pengumpulan data yang
dilakukan dengan bertanya dan mendengarkan ja$aban
langsung dari sumber utama data. #eneliti merupakan
pe$a$ancara dan sumber data adalah orang yang
di$a$ancarai.
6)
. Ca$ancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. #ercakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu
6)
Kountur, ;onny, Metode Penelitian 'ntuk Penulisan Skri(si dan Tesis- (4akarta, ##M,
-../, h. )<B
6.
pe$a$ancara yang mengajukan pertanyaan dan ter$a$ancara
yang memberi ja$aban atas pertanyaan tersebut.
6-

(erkaitan dengan hal ini, penulis melakukan
$a$ancara terhadap responden yaitu kepala sekolah, satu
orang guru pendidikan agama &slam dan tiga puluh orang sis$a
berkaitan dengan penerapan metode active debate learning
dalam pembelajaran pendidikan agama &slam di SMK Nurul
!uda Sukaraja.
6. 7es
Tes adalah teknik penilaian yang biasa digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian suatu
kompetensi tertentu, melalui pengolahan secara
kuantitatif yang hasilnya berbentuk angka. Berdasarkan
annggka itulah selanjutnya ditafsirkan tinggkat
penguasaan kompetensi siswa.
33

Proses pelaksanaan tes pada siswa dilakukan setelah
berahirnya pembahasan satu pokok bahasan atau bias juga
setelah berahirnya satu semester. Tes yang dilaksanakan
setelah selesainya proses belajar mengajar atau mmungkin
setelah selesainya satu fokok bahasan berfungsi sebagai tes
formatif, oleh karena itu hasilnya bukan untuk melihat
keberhasilan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar
6-
. Moleong, *eDy 4, Metodologi Penelitian 9ualitatif- (andung #7 ;emaja ;osdakarya, -.).,
h. ))<
66
. Sanjaya, Cina, Strategi Pembelajaran- 4akarta, Kencana #renada Media 3roup,
-..<, h. 6>=
6)
tetapi juga digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan
proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dikelas.
=. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal0hal
atau variabel yang
(erupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.
6=
Dokumentasi
ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku0buku yang relevan, peraturan0
peraturanF laporan kegiatan, %oto0%oto, %ilm dokumenter, data
yang relevan dengan penelitin.
6>
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya0
karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk
tulisan seperti catatan harian, cerita, biogra%i, peraturan atau
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar seperti %oto,
gambar hidup (%ilm, sketsa dan lain0lain. Dokumen berbentuk
karya misalnya karya ilmiah. Sedangkan dalam bentuk seni
seperti gambar, %ilm dan lain0lain.
6B

#eneliti mengumpulkan data0data yang ada di SMK Nurul
!uda Sukaraja, khususnya yang berhubungan dengan
6=
. :rikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian- (4akarta, ;ineka Eipta, )//5, h. -6)
6>
. ;iduan, Metode dan Teknik Men5ususn Tesis- (andung, :l%abeta, -..>, h. ).>

6B
Sugiyono, Memahami Penelitian 9ualitatif: dilengka(i dengan =ontoh Pro(osal dan
La(oran Penelitian- (andung, :l%abeta, -..>, h. <-.
6-
penerapan metode Active #ebate Learning dalam
pembelajaran pendidikan agama &slam.
f. "eknik Analisa Data.
7eknik analisa data yang digunakan adalah deskripti% narati% yaitu
1catatan0catatan sesungguhnya hasil $a$ancaraFpengamatanFstudi
dokumen 7eknik ini menurut Miles dan !ubermen diterappkan
melalui tiga alur, yaitu ,). ;eduksi data, -. #enyajian data, dan 6.
#enarikan kesimpulanF?eri%ikasi.
65
1. Data Reduction ( Reduksi data )
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Makin lama penelitian dilapangan,
maka jumlah datanya makin banyak, makin kompleks dan makin
rumit. "ntuk itu perlu segera malakukan analisis data melalui
reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal0hal
yang pokok, mempokuskan pada hal0hal yang penting, dicari tema
dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
6<
Data yang di
reduksi adalah data yang didapatkan dari hasil observasi,
$a$ancara serta dokumennttasi.
37
. Khodijah, Nyayu, Psikologi Pendidikan, (#alembang, 3ra%ika 7elindo #ress, -.)), h.
--).
6<
. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan- (andung, :l%abeta, -.)., h. 66<.
66
Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. ;eduksi
data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer,
notbook atau lap top. ;eduksi data merupakan proses ber%ikir
sensiti% yang memerlukan kecerdasan dan keleluasaan dan
kedalaman $a$asan yang tinggi serta ketilian yang tinggi.
2. Data display ( penyajian data )
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. #enyajian data dibuat dalam bentuk uraian
singkat, bagan maupun hubungan antar kategori. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, merencankan kerja selanjutnya berdasarkan pada
apa yang telah dipahami tersebut. :rtinya langkah untuk
mendapatkkan suatu kesimpulan.
6/
(erdasarkan data yang terkumpul dan setelah dianalisis
pada temuan lapangan yang diperoleh dari catatan penelitian
tentang implementasi metode debate active learning merupakan
salah satu dari strategi pembelajaran berbasis active learning.
Metode ini pada praktiknya menempatkan seluruh tanggung ja$ab
untuk mengajar pada peserta didik sebagai anggota kelas. Sis$a di
6/
. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan- (andung, :l%abeta, -.)., h. 6=..
6=
dalam proses belajar mengajar diarahkan agar dapat berperan
sebagai narator dan menyajikan materi yang sedang dipelajari
kepada kelompok debatnya di kelas. 7eknis pelaksanaan metode ini
diatur oleh guru sesuai rencana pembelajaran yang tertulis pada
perangkat pembelajaran guru.
.Penarikan !esimpulan " #erifikation
*angkah ketiga dalam analisis data kualitati%, Miles dan !uberman
menyatakan bah$a dalam penarikan kesimpulan dan veri%ikasi.
Kesimpulan a$al yang dikemukanan masih bersi%at sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti0bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap penggumpulan data berikutnya. 7etapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap a$al, didukung
oleh bukti0bukti yang valid dan konsisten daat peneliti kembali ke
lapangan mengumpukan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
=.

Kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian kualitati% ini
adalah dapat terja$abnya rumusan masalah yang ada, yakni
bagaimana implementasi metode debate aktive learning pada
pembelajaran pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda
Sukaraja 8K" 7imur.
$. (istematika Pen!lisan
=.
. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan- (andung, :l%abeta, -.)., h. 6=>.
6>
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari dari tiga bagian
yaitu bagian a$al,
bagian inti dan bagian akhir. (agian a$al merupakan gambaran
a$al sebagai pertanggungja$aban peneliti secara akademis kepada
lembaga yang berisi, halaman judul, abstrak penelitian,
persetujuan pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata
pengantar, da%tar isi, da%tar tabel, da%tar singkatan dan da%tar
lampiran.
(agian inti, merupakan bagian pokok dari penelitian ini yang berisi
lima bab dengan perincian sebagai berikut,
(ab & , (ab ini adalah bab #endahuluan yang merupakan
gambaran umum yang memberikan inspirasi bagi penulis dan
sebagai dasar dalam melakukan penelitian selanjtnya. (ab ini
berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, strategi penelitian,
dan sistematika penulisan.
(ab &&, (ab ini berisikan landasan teori sebagai pedoman
acuanFpijakan bagi peneliti untuk mengkonstruksi dan
mengembangkan pemikiran0pemikiran selanjutnya. (ab ini akan
menguraikan tentang konsep active learning yang merupakan basis
dari metode active debate learning, meliputi, pengertian active
learning, jenis0jenis akti%itas belajar akti%, man%aat belajar akti%,
karakteristik belajar akti% dan prinsip0prinsip active learning.
6B
Kemudian dibahas pula metode pembelajaran active debate
learning. #ada pembahasan ini akan dibedakan pembahasannya
antara metode pembelajaran dengan metode active debate learning
meliputi, #engertian metode pembelajaran, landasan metode
pembelajaran dan 7ujuan metode pembelajaran. Kemudian dibahas
metode active debate learning yang meliputi, #engertian metode
active debate learning, langkah0langkah metode active debate
learning- 7ujuan metode active debate learning dan (eberapa
metode pembelajaran yang memiliki relevanse dengan metode
active debate learning. Selanjutna, #endidikan &slam di SMK. #ada
bagian ini membahas tentang hakikat pendidikan &slam yang
meliputi, pengertian pendidikan &slam, 7ujuan pendidikan dan
materi pendidikan &slam. Kemudian dibahas tentang pembelajaran
pendidikan agama &slam di SMK Nurul !uda Sukaraja yang
meliputi, 7ujuan pendidikan agama &slam di SMK, ;uang lingkup
pendidikan agam &slam di SMK, Kegiatan pembelajaran
#endidikan :gama &slam di SMK Nurul !uda Sukaraja yang
meliputi, rumusan indikator pembelajaran, pemilihan model
pembelajaran dan pemilihan alat evaluasi pembelajaran. Ketiga,
#ada bagian akhir dari bab ini membahas masalah persiapan
metode active debate learning dalam pembelajaran pendidikan
agama &slam di SMK Nurul !uda Sukaraja yang meliputi,
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
65
(ab &&& , (ab ini berisi deskripsi hasil penelitian berupa ,
Selayang pandang tentang pro%il SMK Nurul !uda Sukaraja yang
meliputi, *etak geogra%isnya visi dan misi sekolah, keadaan guru
dan sis$a, dan Keadaan sarana dan prasarana. Kurikulum SMK
Nurul !uda Sukaraja, terdiri dari , #engertian kurikulum, tujuan
kurikulum K7S#, Struktur muatan kurikulum K7S#, :lokasi
$aktu, kegiatan pembelajaran, ketuntasan belajar dan penilaian
hasil belajar.
(ab &? , (ab ini merupakan bab analisis dari pelaksanaan metode
Active
debate learning pada pembelajaran pendidikan agama &slam di
SMK Nurul !uda Sukaraja. (ab ini adalah bagian inti dari
penulisan ini karena ia merupakan deskripsi dari hasil penelitian ini
dan berisi, #ertama, 7ahap #eriapan, #elaksanaan dan Evaluasi
metode active debate learning di kelas M, M& dan M&&. Kedua,
7entang e%ekti%itas metode active debate learning dan Keempat,
tentang %aktor0%aktor yang mempengaruhi metode active debate
learning yang meliputi 'aktor0%aktor pendukung, %aktor0%aktor
penghambat dan solusi pemecahannya.
(ab ? , (ab ini adalah bab penutup. (ab ini berisi kesimpulan
dan saran. (ab ini merupakan kesimpulan dan gambaran singkat
tesis ini, agar pesan yang ada di dalamnya dapat dipahami dengan
mudah oleh para pembaca.
6<
(agian akhir dari tesis ini berisi da%tar pustaka, sebagai
pertanggungja$aban secara akademis terkait dengan kejujuran
dalam mengambil dasar rujukan (re%erensi dalam penulisan ini.
Kemudian pada bagian akhir ini pula berisi lampiran0lampiran
yang memuat in%ormasi0in%ormasi atau data0data pendukung yang
berkenaan dengan penulisan tesis ini, dan da%tar ri$ayat hidup
sebagai in%ormasi tentang biodata penulis.
Da%tar #ustaka

Anda mungkin juga menyukai