ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN TUMOR OTAK DISUSUN OLEH 1. Risna Ra!a "##$% &. S'. Ra!a(a'i "#1$% ). M. I*+a, "#&)% -. N./,ae,a "#)0% 1. S.na/'i "#-)% 0. A2e,ei2a Y N "#13% 3. N4/!a(a'i "#00% $. Dian Se'5a B.2i "#30% 6AKULTAS KEDOKTERAN UNI7ERSITAS HASANUDDIN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN "NERS B% MAKASSAR &##) BAB I Pendahuluan Tumor primer otak terjadi sekitar 8 per 100.000 populasi umum. Puncak insidens terjadi pada dekade pertama dan dekade kelima atau keenam. Pada anak-anak, tumor otak merupakan kelompok tumor kedua yang sering ditemukan (setelah leukemia), dan keenam pada orang dewasa. ecara klinis terpaparkan se!agai tanda yang terlokalisasi aki!at rusaknya jaringan atau aki!at e"ek nonspesi"ik dari naiknya tekanan intrakranial. #lasi"ikasi !erdasarkan asal sel dan derajad de"erensiasi. Pada anak-anak, $0% terletak pada "osa posterior& se!agian !esar merupakan tumor intrinsik, pada orang dewasa, $0% terletak supratentorial& tumor intrinsik dan ekstrinsik keduanya sering terjadi. Tumor metastasik le!ih sering terjadi dengan !ertam!ahnya umur, se!agian !esar !erupa karsinoma, yang mungkin mem!entuk deposit padat pada P atau terse!ar melalui ', sur(i(al tergantung pada umur penderita dan letak, ukuran serta histologi neoplasma Tumor-tumor otak primer menunjukan kira-kira )0% dari semua penye!a! kematian karena kanker, dimana sekitar )0% sampai *0% dari semua kanker pasien mengalami metastase keotak dari tempat-tempat lain. Pada makalah ini akan di!ahas secara umum tentang tumor otak, serta akan diperlihatkan pula penyimpangan #+, dan asuhan keperawatan pada klien yang menderita tumor otak. BAB II Tinjauan Teoritis Tumor Otak +e"inisi Tumor otak merupakan se!uah lesi yang terletak pada intrakranial yang menempati ruang didalam tengkorak. Tumor-tumor selalu !ertum!uh se!agai se!uah massa yang !er!entuk !ola tetapi juga dapat tum!uh menye!ar, masuk kedalam jaringan. -eoplasma terjadi aki!at dari kompresi dan in"iltrasi jaringan. .ki!at peru!ahan "isik !er(ariasi, yang menye!a!kan !e!erapa atau senua kejadian pato"isiologis se!agai !erikut/ Peningkatan tekanan intrakranial (T0#) dan edema sere!ral. .kti(itas kejang dan tanda-tanda neurologis "okal 1idrose"alus 2angguan "ungsi hipo"ise Tumor-tumor otak primer menunjukan kira-kira )0% dari semua penye!a! kematian karena kanker, dimana sekitar )0% sampai *0% dari semua kanker pasien mengalami metastase keotak dari tempat-tempat lain. Tumor-tumor otak jarang !ermetastase keluar sistem sara" pusat tetapi jejas metastase keotak !iasanya dari paru-paru, payudara, saluran gastrointestinal !agian !awah, pankreas, ginjal dan kulit (melanoma). 0nsiden tertinggi pada tumor otak dewasa terjadi pada dekade kelima, keenamdan ketujuh, dengan tingginya insiden pada pria. Pada usia dewasa, tumor otak !anyak dimulai dari sel glia (sel glia mem!uat struktur dan mendukung sistem otak dan medula spinalis) dan merupakan supratentorial (terletak diatas penutup sere!elum). 3ejas neoplastik didalam otak akhirnya menye!a!kan kematian yang mengganggu "ungsi (ital, seperti pernapasan atau adanya peningkatan T0#. Klasifikasi Tumor-tumor otak dapat diklasi"ikasikan kedalam kelompok !esar / (1) tumor yang muncul dari pem!ungkus otak, seperti meningioma dura& ()) tumor yang !erkem!ang didalam atau diatas sara" kranial, paling cocok dicontohkan dengan neuroma akustik& (4) tumor yang !erasal dalam jaringan otak, seperti pada jenis glioma& dan (*) lesi metastatik yang !erasal dari !agian tu!uh lainnya. Tumor hipo"isis dan kelenjar pineal dan pem!uluh darah sere!ral juga tercakup didalam tipe- tipe tumor otak. Pertim!angan klisis yang rele(an terdiri dari lokasi dan karakter histologik tumor. Tumor mungkin jinak atau malignan. -amun, karena tumor jinak dapat terjadi didalam daerah (ital, tumot ini mempunyai e"ek yang sama seriusnya dengan tumor malignan. Tumor Spesifik 2lioma. 2lioma malignan !iasanya !anyak terjadi pada neoplasma otak yang jumlahnya kira-kira *5% dari semua tumor otak. 6iasanya tumor-tumor ini tidak dapat di!uang secara total, karena tumor menye!ar dengan in"iltrasi kedalam sekitar jaringan sara" dan hal ini tidak dipertim!angkan untuk direseksi tanpa menye!a!kan kerusakan sekali pada struktur (ital. .denoma 1ipo"isis, kelenjar pituitari, juga dise!ut hipo"isis, adalah kelenjar yang relati" kecil terletak pada sela tursika. #elenjar ini terletak pada hipothalamus melalui se!uah tungkai pendek (tangkai hipo"isial) dan di!agi menjadi ) lo!us anterior(adenohipo"isis) dan posterior (neurohipo"isis). 7o!us anterior megeluarkan hormon pertum!uhan, hormon adrenokorttkotrosik (.'T1), hormon perangsang- tiroid (T1), prolaktin, hormon perangsang "olikel (81), dan hormon luteini9ing hormon (71). 1ipo"isis posterior menyimpan dan melepaskan hormon antideuretik ((asopresin) dan oksitosin. Efek tekanan. Tumor-tumor hipo"isis menunjukan kira-kira 8% sampai 1)% dari semua tumor otak dan menunjukan gejala-gejala aki!at tekanan pada struktur disekitar atau terjadi peru!ahan hormon (hiper"ungsi dan hipo"ungsi). Tekanan dari adenoma hipo"ungsi mungkin mendesak sara"- sara" optik, khiasma optik, atau saluran optik, diatas hipothalamus atau pada (entrikel ketiga !ila Tumor-tumor menyerang sinus ka(ernosa atau meluas kedalam tulang s"enoid. Pengaruh tekanan menye!a!kan sakit kepala, gangguan "ungsi penglihatan, gangguan hipothalamus (mis& gangguan tidur, na"su makan, suhu dan emosi), peningkatan T0# dan pem!esaran serta erosi sella tursika. Efek hormonal, "ungsi hipo"isis yang terdapat tumor dapat menghasilkan satu atau le!ih hormon normal yang dihasilkan oleh hipo"isis anterior. 1ormon-hormon ini dapat menye!a!kan adenoma hipo"isis penyekresi prolaktin (prolaktinoma), sekresi hormon pertum!uhan oleh adenoma hipo"isis yang menye!a!kan akromegali pada orang dewasa dan produksi .'T1 oleh edenoma hipo"isis yang meningkat pada penyakit chusing. ekresi T1 atau 81-71 pada adenoma tidak sering terjadi, dimana kedua hormon pertum!uhan dan prolaktin relati" !iasa dihasilkan oleh adenoma. Pasien wanita mempunyai kelenjar hipo"isis yang menyekresi kuantitas prolaktin yang !erle!ihan dengan menim!ulkan amenorhea atau galaktorea (kele!ihan atau aliran spontan susu). Pasien pria dengan prolaktinoma dapat muncul denga impotensi dan hipogonadinisme. Akromegali, dise!a!kan oleh kele!ihan hormon pertum!uhan, menim!ulkan pem!esaran tangan dan kaki, distorsi gam!aran wajah, dan tekanan pada sara"-sara" peri"er (sindrom entrapment) 2am!aran klinis penyakit chusing, se!uah keadaan dihu!ungkan dengan lamanya produksi kortisol yang !erle!ihan dan terjadi produksi .'T1 yang !erle!ihan. ,eni"estasinya terdiri dari kegemukan dengan penye!aran lemak pada wajah, suprakla(ikular dan daerah a!domen& hipertensi& striae ungu dan ekimosis& osteoporosis, glukosa intoleransi, dan gangguan emosional Tindakan. #e!anyakan adenoma hipo"isis sering dio!ati dengan mengangkat tumor dengan !edah mikrotrans"enoidal, dimana sisa-sisa tumor dapat diangkat semuanya, diterapi dengan radiasi. Angioma. .ngioma otak (!entuk pem!esaran massa pada pem!uluh darah a!normal yang didapat didalam atau diluar daerah otak. 6e!erapa kehidupan yang terdapat angioma-angioma tanpa menye!a!kan gejala& pada tumor oak lainnya muncul gejala-gejala. #adang diagnosa mem!eri kesan dengan adanya angioma yang lain di!e!erapa tempat dalam kepala atau dengan se!uah !ruit (suara a!normal)terdengar sampai ketengkorak. #arena pem!uluh-pem!uluh darah pada angioma tipis, maka !eresiko terhadap adanya cedera(askular serre!ral (stroke). .danya perdarahan sere!ral pada orang di!wah *0 tahun mem!eri kesan mungkin adanya angioma. Neuroma akustik, adalah se!uah tumor pada sara" kranial kedelapan, sara" untuk pendengaran dan keseim!angan, itu !iasanya muncul juga dalam meatus auditori internal, dimana ini sering !erkem!ang se!elum pengisian sere!elopontin !erhenti. -euroma akustik dapat tum!uh lam!at dan mencapai ukuran !esar se!elum diagnosa ditegakan. Pasien !iasanya mengalami kehilangan pendengaran, timus dan episode (ertigo dan gaya !erjalan sempoyongan. .ki!at tumor menjadi mem!esar, sesuai nyeri pada wajah dapat terjadi pada sisi wajah yang sama, se!agai hasil dari tekanan tumor pada sara" kranial kelima +engan mengguanakan tehnik sinar : yang diper!aiki den penggunaan mikrosop operasi dan instrumen !edah mikro, se!agai tumor-tumor !esar yang dapat diangkat melalui kraniotomi relati" kecil. 6e!erapa tumor-tumor ini cocok untuk radioterapi stereotaktik daripada pem!edahan. Manifestasi Kinik Tumor-tumor otak menunjukan mani"estasi klinik yang terse!ar !ila tumor ini menye!a!kan peningkatan T0# serta tanda dan gekala lokal se!agai aki!at dari tumor yang mengganggu !agian spesi"ik dari otak. 2ejala peningkatan T0#. esuai dengan hipotesis ,onro-#illie yang dimodi"ikasi, !ahwa tengkorak adalah se!uah ruangan kaku yang !erisi meteri esensial, yang tidak dapar ditekan& !enda otak, darah dalam (askuler dan cairan sere!rospinal ('). 3ika salah satu komponen dalam tengkorak ini (olume meningkat, T0# akan meningkat, kecuali satu dari komponen lain menurunkan (olumenya. #onsekuensinya terdapat peru!ahan (olume otak- !ila terjadi gangguan seperti otak atau edema sere!ral ini akan menim!ulkan tanda dan gejala peningkatan T0# 2ejala peningkatan T0# dise!a!kan oleh tekanan yang !erangsur- angsur terhadap otak aki!at pertum!uhan tumor. Pengaruhnya adalah gangguan keseim!angan yang nyata antara otak, cairan sere!rospinal dan darah sere!ral, semua terletak didalam tengkorak. e!agai aki!at pertum!uhan tumor, maka kompensasi penyesuaian diri dapat dilakukan melalui penekanan pada (ena-(ena intrakranial, melalui penurunan (olume cairan sere!rospinal (melalui peningkatan a!sor!si dan menurunkan produksi), penurunan sedang pada aliran darah sere!ral dan menurunnya masa jaringan otak intraseluler dan ekstraseluler. 6ila kompensasi ini semua gagal, pasien mengalami tanda dan gejala peningkatan T0# Gejala gejala TIK. 2ejala yang !iasanya !anyak terjadi aki!at tekanan ini adalah sakit kepala, muntah, papiledema (;choked disk< atau edema sara" optik), peru!ahan kepri!adian dan adanya (ariasi penurunan "okal motorik, sensori dan dis"ungsi sara" kranial. akit kepala, meskipun tidak selalu ada, tetapi ini !anyak terjadi pada pagi hari dan menjadi !uruk oleh karena !atuk, menegang atau melakukan pergerakan yang ti!a-ti!a. #eadaan ini dise!a!kan oleh serangan tumor, tekanan penyimpangan sruktur sensiti" nyeri, atau oleh karena edema yang mengiringi adanya tumor. akit kepala selalu digamm!arkan dalam atau meluas atau dangkal tetapi terus-menerus ,untah, kadang-kadang dipengaruhi oleh asupan makanan, yang selalu dise!a!kan adanya iritasi pada pusat (agal dimedulla. 3ika muntah dengan tipe yang kuat, ini digam!arkan se!agai muntah proyektil. Papiledema (edema pada sara" optik) ada sekitar $0% sampai $5% dari pasien yang dihu!ungkan dengan gangguan penglihatan seperti penurunan ketajaman penglihatan, diplopia (pandangan ganda) dan penurunan lapang pandanga- Gejala terlokalisasi. 7okasi gejala-gejala terjadi spesi"ik sesuai dengan gangguan daerah otak yang terkena, menye!a!kan tanda-tanda yang ditunjukan lokal, seperti pada ketidaknormalan sensori dan motorik, peru!ahan penglihatan dan kejang. #arena "ungsi-"ungsi dari !agian-!agian !er!eda dari otak yang tidak diketahui, lokasi tumor dapat ditentukan, pada !agiannya, dengan mengidenti"ikasi "ungsi yang dipengaruhi oleh adanya tumor. Tumor korteks motorik memani"estasikan diri dengan menye!a!kan gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tu!uh, yang dise!ut kejang 3acksonian Tumor lobus oksipital menim!ulkan mani"estasi (isual, hemianopsia homonimus kontralateral (hilangnya penglihatan pada setengah lapang pandangan pada sisi yang !erlawanan dari tumor) dan halusinasi penglihatan Tumor serebellum menye!a!kan pusing, ataksia (hilang keseim!angan) atau gaya !erjalan yang sempoyongan dengan kecenderungan jatuh kesisi yang lesi, otot-otot terkoordinasi dan nistagmus (gerakan mata !erirama tidak disengaja) !iasanya menunjukan gerakan hori9ontal. Tumor lobus frontal sering menye!a!kan gangguan kepri!adian, peru!ahan status emosional dan tingkah laku, dan disintegrasi perilaku mental. Pasien sering menjadi ekstrem yang tidak teratur dan kurang merawat diri dan mengguanakan !ahasa ca!ul Tumor serabut serebelopontin !iasanya diawali pada sarung sara" akustik dan mem!eri rangkaian gejala yang tim!ul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak. Tumor, tinitus dan kelihatan vertigo, segera ikuti perkem!angan sara"-sara" yang mengarah terjadinya tuli (gangguan "ungsi sara" kedelapan) Kesemutan dan rasa gatalgatal pada wajah dan lidah (!erhu!ungan dengan sara" kranial kelima) Kelemahan atau paralisis (keterli!atan sara" kranial ketujuh) #arena tumor menekan serebelum, mungkin ada a!normalitas pada "ungsi motorik Tumor intrakranial dapat menghasilkan gangguan kepri!adian, kon"usi, gangguan "ungsi !icara, gangguan cara !erjalan, terutama pada pasien lansia. Tipe tumor yang paling sering adalah meningioma, glio!lastoma, dan metastase sere!ral dari !agian lain. 6e!erapa tumor tidak selalu mudah ditentukan lokasinya, karena Tumor-tumor terse!ut !erada pada daerah tersem!unyi (silent areas) dari otak (dearah yang didalam "ungsinya tidak dapat ditentukan dengan pasti). Perkem!angan tanda dan gejala adalah menentukan apakah tumor !erkem!ang atau menye!ar. Evaluasi Diagnostik =iwayat penyakit dan cara dimana gejala-gejala yang muncul penting dalam mendiagnosis tumor otak. e!uah pengkajian neurologik mengindikasikan daerah sistem sara" pusat yang terpengaruh. >ntuk mem!antu menentukan lokasi jejas yang tepat, se!uah deretan pengujian dilakukan. Pencitraan 'T mem!erikan in"ormasi yang spesi"ik menyangut jumlah, ukuran dan kepadatan jejas tumor dan meluasnya edema sere!ral sekunder. .lat ini juga mem!eri in"ormasi tentang sistem (entrikuler. ,=0 mem!antu dalam mendiagnosis tumor otak, ini digunakan untuk menghasilkan deteksi jejas yang kecil& alat ini juga umumnya untuk mem!antu dalam mendeteksi tumor-tumor didalam !atang otak dan daerah hipo"isis, dimana tulang mengganggu dalam gem!aran yang menggunakan 'T. 6iopsi stereotaktik !antuan komputer (4 dimensi) dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk mem!erikan dasar pengo!atan dan in"ormasi prognosis. .ngiogra"i sere!ral mem!erikan gam!aran pem!uluh darah sere!ral dan letak tumor sere!ral. ?lektroencephalogram (??2) dapat mendeteksi gelom!ang otak a!normal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk menge(aluasi lo!us temporal pada waktu kejang. Penelitian sitologis pada cairan sere!rospinal ('8) dapat dilakukan untuk mendeteksi sel-sel ganas, karena tumor-tumor pada sistem sara" pusat mampu menggusur sel-sel kedalam cairan sere!rospinal Penatalaksanaan Tujuannya adalah mengangkat dan memusnahkan semua tumor atau !anyak kemungkinan tanpa meningkatnya penurunan neurologik (paralisis, ke!utaan) atau tercapainya gejala-gejala dengan mengangkat se!agian (dekompresi) Peningkatan pem!edahan kon(ensional memerlukan insisi tulang (kraniotomi) inar : 'T can yang lengkap digunakan untuk menentukan lokasi tumor dan memeriksa posisinya #emoterapi Terapi sinar radiasi eksternal Transplantasi sum-sum tulang autolog intra(ena, digunakan pada !e!erapa pasien yang akan menerima kemoterapi atau terapi radiasi, karena keadaan ini penting sekali untuk ;menolong< pasien terhadap adanya keracunan pada sum-sum tulang se!agai aki!at dosis tinggi kemoterapi dan radiasi. #ortikosteroid& !oleh digunakan se!elum pengo!atan sesuai dengan diperkenankannya penggunaan o!at ini, yang didasari melalui e(aluasi diagnostik dan kemudian menurunkan edema sere!ral dan meningkatkan kelancaran serta pemulihan le!ih cepat ,etastase ere!ral 3umlah yang !erarti pada pasien yang menderita komplikasi sistem sara" pusat se!agai hasil kanker sistemik dan penurunan neurologik dise!a!kan oleh metastase keotak. 7esi metastase sere!ral adalah komplikasi neurologik yang paling !anyak terjadi aki!at kanker sistemik. #enyataannya keadaan klinik le!ih penting !agi !anyak pasien dari pada semua !entuk kehidupan kanker yang lama se!agai aki!at dari pengo!atan. 2ejala neurologik dan tanda yang terdiri dari sakit kepala, gangguan cara !erjalan, ke!urukan penglihatan, peru!ahan kepri!adian, peru!ahan kemampuan mengingat (hilangnya memori dan ke!ingungan), kelemahan "okal, paralisis, a"asia dan kejang. ,asalah-masalah ini dapat merusak kehidupan antara pasien dan keluarga Penatalaksanaan Tindakan terhadap kanker otak adalah paliati" dan meli!atkan penghilangan dan mengurangi simptomatologi serius. =adiasi, yang menjadi dasar pengo!atan. Pem!edahan (!iasanya pada metastase intrakranial tunggal), kemoterapi, atau kom!inasi metode-metode ini. #ortikosteroid& dapat mem!antu mengurangi sakit kepala dan peru!ahan kesadaran. @!at-o!atan lain& mencakup agens-agens osmotik (manitol, gliserol) untuk menurunkan cairan pada otak, yang ditujukan untuk penurunan T0#& o!at-o!at anti kejang ("eniton) digunakan untuk mencegah dan mengo!ati kejang. 6ila pasien mempunyai nyeri he!at, mor"in dapat diin"uskan kedalam ruang epidural atau su!arakhnoid melalui jarum spinal dan kateter sedekat mungkin kesegmen spinal dimana nyeri dirasakan. ,or"in dosis kecil di!erikan pada inter(al yang ditentukan. BAB III Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan Tumor otak merupakan se!uah lesi yang terletak pada intrakranial yang menempati ruang didalam tengkorak. Tumor-tumor selalu !ertum!uh se!agai se!uah massa yang !er!entuk !ola tetapi juga dapat tum!uh menye!ar, masuk kedalam jaringan, #lasi"ikasi Tumor-tumor otak dapat diklasi"ikasikan kedalam kelompok !esar / (1) tumor yang muncul dari pem!ungkus otak, seperti meningioma dura& ()) tumor yang !erkem!ang didalam atau diatas sara" kranial, paling cocok dicontohkan dengan neuroma akustik& (4) tumor yang !erasal dalam jaringan otak, seperti pada jenis glioma& dan (*) lesi metastatik yang !erasal dari !agian tu!uh lainnya. B. Saran >ntuk meningkatkan pengetahuan akan peranan perawat tarhadap tumor otak, maka perlu adanya kontri!usi yang sangat !esar dari !er!agai pihak untuk menam!ah literatur yang sesuai dengan materi terse!ut. Peranan perawat dalam tumor otak se!enarnya sangat kompleks dan mahasiswa -ers harus !isa mengem!angkan pengetahuan akan hal terse!ut, untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya jika dilapangan kita menemukan pasien terse!ut dan menjadikan .skep kita le!ih !aik pada pasien. 6agi rekan-rekan yang mempunyai kontri!usi yang sesuai dan mem!angun materi ini kami menerima dengan !aik yang sudah !arang tentu sesuai dengan literatur yang ter!aru. Terima kasih Daftar Pustaka Bruner and Sudarth! !uku Ajar Kepera"atan #edikal !edah, Aol.). ?2'. 3akarta "udak and #allo! Kepera"atan Kritis. $olume II. ?2'. 3akarta. 1BBC #a$ton and "all. %isiologi Kedokteran. ?disi B. ?2'. 3akarta. 1BB$ %&E! 'nder(ood. &atologi 'mum dan Sistemik. ?disi ). Aolume ). ?2'. 3akarta. )000 Anderson! S$lvia dkk. %isiologi (&rosesproses &en)akit*. ?2'.3akarta. 1BBB Doengoes! E Maril$n. +en,ana Asuhan Kepera"atan. ?2'. 3akarta. )000 Martin! Susan Tu)ker! dkk. Standar &era"atan &asien. ?disiA. ?2'. 3akarta. 1BB8 *o++ins dan Kumar! !uku Ajar &atologi II. ?disi *. ?2'.1BB5. 3akarta